1. Kombinasi beban yang digunakan dalam analisa nantinya sesuai dengan pasal 4.2.2.1 dan 4.2.2.3 dalam SNI
1726 : 2019. Adapun kombinasi sebagai berikut;
1) 1,4D
2) 1,2D + 1,6 L + 0,5 (Lr atau S atau R)
3) 1,2D + 1,6 (Lr atau R) + ( L atau 0,5 W)
4) 1,2D + 1W + L + 0,5 (Lr atau R)
5) 0,9D + 1W
6) 1,2D + EV + Eh + L
7) 0,9D - EV + Eh
Keterangan;
D = Beban mati (dead load)
L = Beban Hidup (Live load )
Lr = Beban Hidup pada atap (roof Live load)
R = Beban air hujan (rain load)
W = Beban angin (wind load)
E = Beban gempa (Earthquake load)
3. Karena dalam perencanaan beban, beban mati di bagi menjadi dua yaitu;
Berat sendiri elemen = BSE
Beban mati tambahan = BMT
Maka kombinasi beban menjadi;
1) 1,4 BSE + 1,4 BMT
2) 1,2 BSE + 1,2 BMT + 1,6 L
3) 1,2 BSE + 1,2 BMT + EV + Eh + L
4) 0,9BSE + 0,9 BMT - EV + Eh
6) Adapun pengembangan kombinasi pembebanan untuk gempa statik eukifalen dan gempa dinamik respons
sprektrum adalah sebgai berikut;
ρ= 1.3
SDS = 0.7432
GEDUNG
X+ X-
Y+