Anda di halaman 1dari 10

Teks Cerita Sejarah

By : Muhammad Khairil
Kelas: XII Tkj2
Peta konsep
TEKS CERITA
SEJARAH

TEKS CIRI STRUKTU PERBEDAAN


CIRI KAIDAH
CERITA TEKS R TEKS JENIS JENIS SEJARAH
KEBAHA KEBAHA
SEJARAH CERITA CERITA TEKS CERITA
SEJARAH SAAN SAAN FIKSI &
(KBBI) SEJARAH SEJARAH
NON FIKSI
TEKS CERITA SEJARAH BERDASARKAN
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
(KBBI)
Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan dan
menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang
menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai
nilai sejarah. Atau definisi lainnya yaitu teks cerita yang
berdasarkan catatan-catatan peristiwa masa lampau
dikembangkan berdasarkan bukti bukti yang ditemukan yang
nantinya menjadi teks kenyataan sejarah.
CIRI – CIRI TEKS SEJARAH

 Berikut ciri – ciri dari teks sejarah :


1. Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.
2. Bentuk teks cerita ulang (recount).
3. Struktur teksnya : orientasi,urutan peristiwa,reorientasi.
4. Sering menggunakan konjungsi temporal.
5. Isi berupa fakta.
Struktur Teks Cerita Sejarah

Struktur
 Orientasi merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.

Urutan merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, yang


Pristiwa biasanya disampaikan dalam urutan kronologis.

Reorientasi berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau


kejadian sejarah yang diceritakan. Bagian ini merupakan tahapan yang
bersifat pilihan, artinya boleh saja bagian ini tidak disajikan oleh penulis teks
cerita sejarah.
Ciri kebahasaan teks cerita sejarah

Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah


1. Konjungsi temporal
Konjungsi temporal adalah kata hubung yang menghubungkan dua kejadian atau peristiwa,konjungsi temporal dibagi
kedalam beberapa jenis diantaranya adalah:
Konjungsi temporal yang menghubungkan dua hal sederajat misalnya apabila, bilamana, demi, hingga
ketika,sejak,selama,semenjak sementara,tatkala,waktu,setelah,sesudah dan sebagainya.
Konjungsi temporal yang menghubungkan dua buah kalimat yang sederajat, yang termasuk kedalam konjungsi temporal ini
diantaranya adalah setelahnya dan sesudahnya.
2. Nomina/kata benda
Untuk nomina dibagi menjadi 3 kelompok yaitu sebagai berikut:
a) Nomina modifikatif misalnya dua botol,ruang makan dan lain sebagainya.
b) Nomina kordinatif (kata benda saling menerangkan),  misalnya sandang pangan,lahir batin,hak dan kewajiban,sarana
dan prasarana,adil dan makmur dan lain sebagainya.
c) Nomina apositif, sebagai keterangan yang diselipkan atau ditambahkan,misalnya pergi berlibur ke garut, teman
sekamarku,Aulia dan lain sebagainya.
3. Verba
Ini sama halnya dengan kelompok nomina di bagi menjadi beberapa kelompok yaitu verma modifikatif, verba
kordinatif dan verba apositif.
4. Nominalisasi
adalah proses pembentukan nomina atau kata benda dari kelas yang lain dengan menggunakan istilah tertentu,
biasanya sering digunakan pada bahasa yang digunakan untuk menjelaskan isi dari penceritaan ulang. Dalam
pembetukan nomina biasanya selalu melibatkan pemberian imbuhan antara lain:
Sufiks atau akhiran, seperti misalnya akhiran an, at, si, isme, is or dan tas, sebagai contoh misalnya aku sangat
menyukai manisan yang dibuat istriku, atau Dia adalah seorang komikus terkenal di dunia dan lain sebagainya.
Prefiks atau awalan, misalnya seperti pe, se, ke, seperti misalnya saya sekantor dengan dia, atau pedagang itu
sangat jujur
Konfiks atau gabungan awalan dan akhiran, seperti misalnya ke-an, pe-an dan per-an, misalnya kalimat yang
mengandung kata seperti pengaturan, pertunjukan atau kekayaan dan lain sebagainya.
Infiks atau sisipan, seperti misalnya el dan er,seperti misalnya kalimat yang mengandung kata seperti gelembung,
seruling, telunjuk dan lain sebagainya.
Kaidah teks cerita sejarah
Kaidah teks  cerita sejarah
Kaidah atau aturan teks dalam cerita sejarah biasanya selalu melibatkan kata kerja (verba) material,
pronomina atau kata ganti, kata-kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, adanya  dan konjungsi
(kata penghubung) temporal. Untuk lebih jelasnya bisa lihat dibawah ini.
Pronomina (kata ganti), merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai
seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.
Frasa adverbial, meupakan kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.
Verba material, merupakan kata yang berfungsi untuk menunjukan aktivitas atau perbuatan nyata yang
dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, misalnya
membaca, menulis, dan menyapu.
Konjungsi Temporal (kata sambung waktu), berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang
diceritakan, teks cerita sejarah banya memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal.
Jenis – jenis teks cerita sejarah
Jenis Isi teks cerita sejarah
Secara umum teks cerita sejarah dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Cerita sejarah fiksi yaitu cerita sejarah yang tidak nyata. Jalan cerita pada teks sejarah fiksi disusun
berdasarkan kisah dari dunia nyata dan disajian berdasarkan sudut pandang pribadi pengarangnya. Karakter
tokoh yang terdapat pada cerita tidak digambakan sepenuhnya. Jenis-jenis cerita sejarah fiksi adalah:
Novel
Cerpen
Legenda
2. Cerita sejarah non fiksi yaitu cerita sejarah yang benar-benar pernah terjadi atau nyata. Jenis-jenis cerita
sejarah non fiksi adalah:
Biografi
Autobiografi
Cerita perjalanan
Catatan sejarah.
Perbedaan sejarah fiksi dan non fiksi

 Sejarah Fiksi : Sejarah Non-Fiksi :



 Jalan cerita disusun berdasarkan dunia Tersusun oleh fakta yang objektif.
nyata.
Gambaran kehidupan tokoh ditulis lebih
 Gambaran kehidupan batin seorang
lengkap berdasarkan fakta.
tokoh lebih dalam.
 Menyajikan kehidupan sesuai data dan
 Pengembangan karakter tokoh tidak
fakta.
sepenuhnya terungkap.
 Menyajikan kehidupan sesuai pandangan
pengarang.

Anda mungkin juga menyukai