Anda di halaman 1dari 12

REFLE

KSI

TIM FASILITATOR GTK 2020


METODE, STRATEGI, PENDEKATAN, MODEL

METODE PEMBELAJARAN: Cara atau teknik untuk menyajikan pengalaman belajar kepada
peserta didik (Ceramah, Tanya Jawab, Observasi, Diskusi, Demontrasi, dsb)
STRATEGI PEMBELAJARAN: Siasat atau tak-tik untuk menentukan urutan sajian pembelajaran
atau siasat untuk menentukan urutan pengalaman belajar kepada peserta didik (Berkaitan
dengan strategi pengorganisasian materi, strategi penyampaian (metode & media), strategi
pengelolaan kelas).
PENDEKATAN PEMBELAJARAN: Cara pandang atau kacamata yang digunakan sebagai acuan
dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran (Student Center, Kontekstual,
Pembelajaran Abad 21, dll)
MODEL PEMBELAJARAN: Kerangka konseptuan berupa prosedur sistematis dalam
mengorganisasi pengalaman belajar. Prosedur sistematis diwujudkan dalam bentuk sintak.
Contoh model pembelajaran Number Heads Together, Jigsaw, Role Playing, dll
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
PJJ hanya dipahami sebagai online learning. Contohnya pada masa pandemi COVID 19 saat ini, ketika
pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan, maka banyak yang latah mengatakan bahwa pembelajaran
saat ini harus berubah dari Tatap Muka ke Online Learning. Yang lebih tepat Tatap muka ke PJJ.
Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) hanya dimaknai pembelajaran tatap maya (synchronous)

PJJ bisa dalam bentuk:


1. Pembelajaran online full
2. Blended Learning
3. Pembelajaran digital (Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi, spt komputer, HP)
4. Pembelajaran berbasis Teknologi Komunikasi (TV, Radio)
5. Pembelajan Moduler
HOTS & 4C
HOTS dikalangan guru selama ini cenderung hanya menekankan pada
PENILAIAN HASIL BELAJAR.
Seharusnya HOTS (C4 - C6) dicapai dengan mengutamakan PROSES.
Jika hasil belajar siswa ingin mencapai HOTS, maka guru harus
mengembangkan 4C (Creativity, Critical Thinking, Collaboration,
Communication) dalam proses pembelajaran,
Guru bisa mengembangan 4C dalam proses pembelajaran, Jika tujuan
pembelajarannya HOTS (C4-C6).
MODEL PROBLEM BASED – PROJECT BASED

Pada pembelajaran PBL dan PjBL, miskonsepsi yang utama terjadi saat guru mengantarkan siswa dalam mengidentifikasi
dan merumskan masalah.
Masalah hanya dipahami guru dalam bentuk pertanyaan yang bersifat pemahaman.
Contohnya:
Pada pelajaran IPA yang membahas “Rantai Makanan” menggunakan “Model PBL atau PjBL”.
Guru merumuskan masalah sebagai berikut:
“Apa yang kamu pahami tentang rantai makanan?” (ini pertanyaan biasa tidak mengandung masalah)
Seharusnya guru bisa menayangkan video/gambar Petani yang gagal panen PADI karena hama tikus (misalnya).
Selanjutnya guru meminta siswa untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi petani tersebut, dan mencari
penyebabnya melalui diskusi kelompok. Selanjutnya siswa diminta membaca materi Rantai Makanan untuk digunakan
sebagai alat menganalisis penyebab masalah: Petani Gagal Panen PADI tersebut. Maka siswa akan menemukan
penyebabnya adalah Terputusnya rantai makanan. Lalu siswa diminta membuat solusi.
Model PBL (Siswa menuangkan solusi dalam bentuk uraian tertulis).
Model PjBL (Siswa menuangkan solusi dalam bentuk Projek outputnya bisa karya produk teknologi).
URUTAN KOMPONEN INTI PEMBELAJARAN
Miskonsepsi yang sering terjadi pada para mahasiswa calon guru terkait urutan
pembelajaran diantaranya terlihat sebagai berikut:
1. Guru membuat Instrumen penilaian hanya mendasarkan pada materi yang
diajarkan bukan pada tujuan pembelajaran.
2. Guru mengembangkan strategi pembelajaran lebih mendasarkan pada materi
yang akan diajarkan bukan terlebih dahulu mendasarkan pada tujuan.
3. Sering terlihat pernyataan yang salah (kebalik) sebagai berikut:
a.Bagaimana relevansi KD dengan Indikator,
b.Bagaimana relevansi tujuan dengan materi,
c. Bagaimana relevansi soal dengan materi.
Lanjutan
Urutan Merumuskan Komponen Pembelajaran
Urutan Perumusan Komponen Inti Pembelajaran
1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
a. Komponen tujuan yang baik harus mengandung ABCD (Audience, Behaviour, Condition,
Degree).
b. Rumusan pembelajaran yang baik harus SMART (Specific, Measurable, Achievable Realistic,
Time-bound)
2. Mengembangkan materi berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Mentukan strategi berdasarkan tujuan pembelajaran, karakteristik materi, karakteristik siswa
4. Menyusun alat penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tercapainya tujuan.
PROFIL GURU ABAD 21

Guru memesona
 Inspiratif
 Canggih,
 Pandai bermetafora,
 Mampu membuat joke pedagogis,
 Berperilaku dan berpenampilan sopan &
menarik dalam berbagai kondisi,
 Interaktif
 Memotivasi
DIGANDRUNGI GENERASI Z
Guru sebagai Panggilan Jiwa

Tidak pernah puas


Sedih jika anak dengan metode yang
didiknya gagal belajar Selalu ingin berkembang
sudah dilakukan
Menguasai 6 literasi Abad 21
 Baca Tulis
 Numerik
 Sains
 Digital
 Finansial
 Budaya dan Kewargaan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai