Anda di halaman 1dari 8

Nefrolitiasis

Definisi
• Batu saluran kemih (urolitiasis) adalah adanya batu (terbentuknya
Kristal) di dalam saluran kemih, mulai dari ginjal hingga uretra yang
dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih,
atau infeksi.
• Komposisi batu yang terbentuk dapat terdiri atas salah satu atau
campuran dari asam urat, kalsium oksalat, kalsium fosfat, sistin,
struvit, dan xantin.
Epidemiologi
Prevalensinya di asia 19,1% dan lebih sering terkena pada laki-laki
dibandingkan perempuan
Etiologi
• gangguan aliran urin (fimosis, striktur uretra, stenosis meatus, hipertrofi
prostat, refluks vesiko-ureter, ureterokel, konstriksi hubungan ureteropelvik)
• gangguan metabolisme (hiperuresemia, hiperkalsuria, hiperparatiroidisme)
• infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme penghasil urease (proteus
mirabilis),
• dehidrasi
• benda asing (fragmen kateter)
• jaringan mati (nekrosis papilla ginjal)
• multifaktor (anak di Negara sedang berkembang, penderita multitrauma)
• idiopatik.
Faktor Risiko
• Faktor Intrinsik • Faktor Ekstrinsik
• Herediter • Geografi
• Umur • Iklim
• Jenis kelamin
• tempratur
• Riwayat batu usia muda
• riwayat batu brusit (calcium
• Asupan air
hydrogen phosphate)/asam • pekerjaan
urat/infeksi, kondisi medis
lokal dan sistemik.
Klasifikasi
• Calcium Stones (calcium oxalate and calcium phosphate)
• Hypercalciuria dapat terjadi karena peningkatan penyerapan kalsium pada small intestine,
hyperparathyroidism, dan gangguan pada renal tubule yang menyebabkan terjadinya excessive
urinary calcium excretion.
• Hyperoxaluria dapat terjadi karena inflammatory bowel disease or other chronic diarrheal states
that result in severe dehydration; juga excessice oxalate intake (rare).
• Hyperuricosuria -> increase in urinary monosodium urates -> monosodium urates absorb and
adsorb urinary stone inhibitors.
• Hypocitraturia dapat terjadi karena peningkatan metabolisme citrate pada intracellular
metabolic acidosis, hypokalemia, fasting, hypomagnesemia, androgens, gluconeogenesis, and an
acid-ash diet.
• mild renal tubular acidosis
• crystal growth inhibitor deficiencies and
• alkaline urine are associated with calcium stone formation.
Klasifikasi
• Struvite/MAP stones -> dapat terbentuk ketika terjadi infeksi oleh urease-
producing bacteria -> memecah urea menjadi ammonium -> high ammonium
concentration results in an alkaline urinary pH.
• Uric acid stones -> akibat elevated urinary uric acid levels are due to
dehydration, excessive purine intake, gout, dll. Acidic urine (pH <5.5) greatly
increases this risk. Uric acid menjadi soluble urate ion pada pH yang lebih tinggi.
• Cystinuric stones -> karena terjadinya cystinuria akibat congenital error of
metabolism resulting in abnormal intestinal (small bowel) mucosal absorption
and renal tubular absorption of dibasic amino acids, including cystine,
ornithine, lysine, and arginine. Cystinuric stones terbentuk saat pH urine <5.5
(*cystine semakin soluble di atas pH tersebut).
• Xanthine stones -> secondary to a congenital deficiency of xanthine
dehydrogenase -> xanthine tidak dapat diubah menjadi uric acid dan
terjadi xanthinuria. . Xanthine stones terbentuk saat pH urine <5.5.
• Indinavir stones -> indinavir merupakan protease inhibitor used in
management of HIV infection.
• Silicate stones
• Triamterene stones

Anda mungkin juga menyukai