• Metode estimasi yang lebih akurat dapat dicapai dengan mengukur sponges dan lap
sebelum dan setelah digunakan, khususnya penting untuk prosedur pediatrik.
• Penggunaan cairan irigasi selama prosedur dapat mengecoh estimasi blood loss,
namun penggunaannya harus dicacat dan dipertimbangkan.
Surgical Sponge
Replacing Blood Loss & Transfusion
Indication
Secara ideal, blood loss harus digantikan dengan cairan kristaloid atau koloid untuk
menjaga volume intravascular (normovolemia) terlebih dahulu, hingga bahaya anemia
melebihi risiko transfusi. Pada titik tersebut, further blood loss kemudian digantikan
dengan transfusi sel darah merah untuk menjaga konsentrasi hemoblogin dan Ht tetap
normal.
• Pasien dgn Ht awal yang normal, umumnya ditransfusi hanya saat perdarahannya >10-
20% volume darah.
• Jika Hb < 8 mg/dl atau Ht ≤ 24%, tapi penting juga memperhatikan
2. Sistem Rh
• ABO-Rh Testing
• Reaksi transfusi paling berat terjadi karena ketidakcocokan ABO, karena antibodies yg didapat
secara natural akan berekasi terhadap antigen asing yang masuk -> aktivasi sistem
komplemen -> hemolysis intravaskuler.
• RBC pasien dites dengan serum berisi antibodi-A, serum berisi antibodi-B, dan serum berisi
antibodi-D -> lihat aglutinasi yang terjadi -> penentuan gol.darah
Compatibility Test
• Antibody Screening
• Tujuan: mendeteksi antibodi yg ada di dalam serum pasien yang sering menyebabkan reaksi
hemolitik non-ABO.
• Disebut juga sebagai indirect coombs test
• Membutuhkan waktu 45 menit. Prosedurnya meliputi mencampur serum pasien dengan RBC
yg diketahui memiliki antigen tertentu -> lihat apakah terjadi aglutinasi.
• Prosedur ini secara rutin dilakukan kepada seluruh darah pendonor dan lebih sering
dilakukan daripada prosedur cross-match
Compatibility Test
• Crossmatch
• Fungsi:
3. Mendeteksi antibodies dengan titer yang rendah atau yang tidak mudah
• Jika gol.darah pasien sudah diketahui, lakukan cross-match <5 menit untuk
mengonfirmasi kecocokan ABO
Komplikasi transfusi darah disebabkan oleh sensitisasi penerima terhadap sel darah merah, sel darah putih,
trombosit, atau plasmaprotein..
Yang lebih jarang, sel atau serum yang ditransfusikan dapat meningkatkan respons imun terhadap
penerima
Komplikasi dari transfusi darah termasuk infeksi, reaksi hemolitik, reaksi alergi, transfusion-related lung
injury (TRALI), transfusion-associated circulatory overload, dan ketidakseimbangan elektrolit.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Komplikasi
Menurut American Association of Blood Banks, demam merupakan reaksi paling umum yang
terjadi saat transfusi
Setelah demam, reaksi transfusi lainnya yaitu Transfusion-associated circulatory overload, reaksi
alergi, TRALI, hepatitis C, hepatitis B, dan HIV
Reaksi hemolisis fatal dapat terjadi namun sangat jarang, prevalensi terjadi 1 ; 2 juta unit sel darah
merah yang ditransfusikan
Lotterman, Seth, and Sandeep Sharma. "Blood transfusion." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Komplikasi Komplikasi Infeksi
Reaksi Imun
Hemolytic Non - Hemolytic Viral Parasitic
Reactions Reactions Infections Infections
Bacterial
Infections
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Komplikasi
Massive Blood Transfusion
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
REAKSI HEMOLITIK
https://resident360.nejm.org/clinical-pearls/hemolytic-transfusion-reactions
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Hemolisis Intravaskular
Hemolisis intravaskular akut biasanya disebabkan oleh ketidakcocokan darah ABO. Penyebab
tersering adalah kesalahan identifikasi pasien, spesimen darah, atau unit transfusi
Reaksi tersebut seringkali memberikan dampak buruk, dan muncul setelah transfusi 10–15 mL darah yang
tidak kompatibel dengan ABO
Reaksi hemolitik akut dimulai dalam menit - jam setelah transfusi dimulai dan ditandai dengan demam
mendadak, menggigil, nyeri punggung bawah, perasaan akan segera meninggal, dispnea,
hemoglobinuria, dan syok
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Hemolisis Intravaskular
Reaksi hemolitik dapat dihindari dengan:
1) Penggunaan metode yang optimal untuk mengidentifikasi pasien dan pelabelan sampel ketika darah
diperoleh untuk crossmatch
2) Kepatuhan terhadap protokol standar untuk skrining antibodi dan melakukan pencocokan silang
lengkap unit donor yang diperlukan
3) Hubungan sampel yang tepat ke unit donor di bank darah
4) Penggunaan beberapa pengenal pasien sebelum mentransfusikan darah
Trompeter S, Cohen A. BLOOD TRANSFUSION. In: Cappellini MD, Cohen A, Porter J, et al., editors. Guidelines for the Management of Transfusion Dependent Thalassaemia (TDT)
[Internet]. 3rd edition. Nicosia (CY): Thalassaemia International Federation; 2014. Chapter 2. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK269390/
Hemolisis Intravaskular
Tatalaksana reaksi hemolisis
1) Jika diduga terjadi reaksi hemolitik, transfusi harus segera dihentikan dan bank darah harus
diberitahukan.
2) Unit harus diperiksa ulang terhadap slip darah dan gelang identitas pasien.
3) Darah harus diambil untuk mengidentifikasi hemoglobin dalam plasma, untuk mengulangi pengujian
kompatibilitas, dan untuk mendapatkan studi koagulasi dan hitung trombosit.
4) Kateter urin harus dimasukkan, dan urin harus diperiksa untuk hemoglobin.
5) Diuresis osmotik harus dimulai
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Hemolisis Ekstravaskular
Trompeter S, Cohen A. BLOOD TRANSFUSION. In: Cappellini MD, Cohen A, Porter J, et al., editors. Guidelines for the Management of Transfusion Dependent Thalassaemia (TDT) . 3rd edition.
Hemolisis Ekstravaskular
Hemolisis Ekstravaskular disebabkan oleh respons anamnestik terhadap antigen asing sebelumnya.
Kehamilan dapat bertanggung jawab untuk pembentukan alloantibodi ke sel darah merah.
Hemolisis Ekstravaskular mungkin disebabkan oleh aloantibodi yang tidak terdeteksi pada saat transfusi atau
perkembangan antibodi baru.
Diagnosis reaksi hemolitik yang dimediasi antibodi tertunda dapat difasilitasi dengan tes antiglobulin
(Coombs). Tes Coombs langsung mendeteksi adanya antibodi pada membran sel darah merah
Trompeter S, Cohen A. BLOOD TRANSFUSION. In: Cappellini MD, Cohen A, Porter J, et al., editors. Guidelines for the Management of Transfusion Dependent Thalassaemia (TDT) . 3rd edition.
REAKSI NON HEMOLITIK
Transfusion-Related Acute
Graft-Versus-Host Disease Post-Transfusion Purpura
Lung Injury
Transfusion-Related Transfusion-Associated
Immunomodulation Circulatory Overload
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Febrile Reaction
Sensitisasi leukosit atau platelet biasanya dimanifestasikan sebagai reaksi demam
Umumnya diduga disebabkan oleh sitokin yang dilepaskan dari leukosit donor darah
Reaksi demam relatif umum (1-3% episode transfusi) dan ditandai dengan peningkatan suhu
tanpa bukti hemolisis.
Pasien dengan riwayat reaksi demam berulang harus menerima transfusi leukoreduced
transfusions only
Lotterman, Seth, and Sandeep Sharma. "Blood transfusion." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Suddock, Jolee T., and Kendall P. Crookston. "Transfusion reactions." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Urticarial Reactions (allergic reaction)
Reaksi urtikaria biasanya ditandai dengan eritema, biduran, dan gatal tanpa demam
Kejadian ini terjadi pada kurang dari 1% dari transfusi dengan derajat yang bervariasi dari
ringan hingga parah
Reaksi alergi yang berulang dapat dikurangi secara signifikan dengan mencuci sel darah
merah untuk menghilangkan plasma.
Lotterman, Seth, and Sandeep Sharma. "Blood transfusion." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Suddock, Jolee T., and Kendall P. Crookston. "Transfusion reactions." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Anaphylactic Reactions
Reaksi anafilaksis serupa dengan reaksi alergi, namun mengakibatkan reaksi yang lebih parah
Prevalensi reaksi anafilaksis 1: 150.000 transfusi dan Prevalensi defisiensi IgA 1: 600-800
pada populasi umum.
Pasien dengan defisiensi IgA harus menerima sel darah merah yang telah dicuci bersih,
deglycerolized frozen red cells, atau IgA-free blood units.
Lotterman, Seth, and Sandeep Sharma. "Blood transfusion." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Suddock, Jolee T., and Kendall P. Crookston. "Transfusion reactions." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Transfusion-related acute lung injury
TRALI dikaitkan dengan hipoksia akut dan edema paru nonkardiak 6 jam setelah transfusi
TRALI disebabkan oleh antibodi (HLA / HNA) yang bereaksi dengan antigen penerima transfusi
Pasien akan mengalami gangguan pernapasan hipoksemik akut, ARDS-like symptom, edema
paru tanpa bukti gagal jantung kiri dan CVP normal
Talaksanana meliputi oksigen, pemberian steroid dan diuretik, dan, bila diperlukan mendapat
bantuan ventilasi.
Lotterman, Seth, and Sandeep Sharma. "Blood transfusion." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Suddock, Jolee T., and Kendall P. Crookston. "Transfusion reactions." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Transfusion-induced Graft-Versus-Host Disease
TI-GVHD disebabkan oleh peningkatan respon imun terhadap leukosit pada produk darah
TI-GVHD terjadi pada pasien dengan imunosupresi, namun dapat terjadi pada pasien dengan
imunokompeten dari donor haploidentical seperti anggota keluarga
TI-GVHD biasanya terjadi dalam 1-4 minggu setelah transfusi dan ditandai dengan demam,
ruam, disfungsi hati, diare, dan pansitopenia akibat kegagalan sumsum tulang.
Lotterman, Seth, and Sandeep Sharma. "Blood transfusion." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Suddock, Jolee T., and Kendall P. Crookston. "Transfusion reactions." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Post-Transfusion Purpura
Antibodi menghancurkan platelet pasien sendiri untuk alasan yang belum diketahui.
Penurunan jumlah trombosit secara drastic terjadi pada 5-10 hari pasca transfusi
Lotterman, Seth, and Sandeep Sharma. "Blood transfusion." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Suddock, Jolee T., and Kendall P. Crookston. "Transfusion reactions." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Transfusion-associated circulatory overload
TACO terjadi pada pasien dengan gagal jantung kongestif maupun gagal ginjal akut
TACO dikaitkan dengan gangguan pernapasan sekunder akibat edema paru kardiogenik.
Diagnosis didasarkan pada onset gejala dalam 6 sampai 12 jam setelah menerima transfusi
Manifestasi klinis kelebihan cairan, edema paru, peningkatan peptida natriuretik otak, dan
respons terhadap diuretik.
Lotterman, Seth, and Sandeep Sharma. "Blood transfusion." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Suddock, Jolee T., and Kendall P. Crookston. "Transfusion reactions." StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing, 2019.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Infeksi Virus
Hepatitis; Kebanyakan kasus akut adalah anicteric. Hepatitis C adalah infeksi yang lebih serius
sebagian besar kasus berkembang menjadi hepatitis kronis, dengan sirosis 20% dan karsinoma
hepatocellular 5%
AIDS; apat ditularkan melalui transfusi darah. Nucleic acid test dengan Food and Drug Administration
menurunkan risiko transfusion-transmitted HIV sekitar 1: 1.900.000 transfusi.
CMV dan Epstein–Barr virus; menyebabkan penyakit sistemik ringan atau tanpa gejala. Pasien dengan
imunosupresi sangat rentan terhadap infeksi CMV terkait transfusi yang parah
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Infeksi Parasit
Infeksi Parasit yang dapat ditularkan melalui transfusi; malaria, toksoplasmosis, dan penyakit Chagas.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Infeksi Bakteri
Bakteri gram positif (Staphylococcus) dan gram negatif (Yersinia dan Citrobacter) dapat mencemari darah
dan menularkan penyakit. Untuk menghindari kontaminasi bakteri, darah harus diberikan dalam >4 jam.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
MASSIVE BLOOD TRANSFUSION
Koagulopati Hipotermia
Penyebab paling umum dari perdarahan nonsurgical Aritmia ventrikel menjadi fibrilasi sering terjadi pada suhu
setelah transfusi darah masif adalah trombositopenia mendekati 30 ° C. Selain itu, hipotermia menghambat
---------------------------------------------------
dilusional. resusitasi jantung
Pembekuan darah berfungsi untuk resusitasi, transplantasi Kemampuan transfer panas yang efisien telah
hati, dan bedah jantung menurunkan kejadian hipotermia terkait transfusi.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
MASSIVE BLOOD TRANSFUSION
---------------------------------------------------
kecepatan transfusi melebihi 100 mL / menit.
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
MASSIVE BLOOD TRANSFUSION
Acid-base balanced
Asidosis metabolik akibat transfusi jarang terjadi karena asam sitrat dan asam laktat dengan cepat dimetabolisme menjadi
bikarbonat oleh hati.
Dalam situasi transfusi darah masif, status asam-basa sangat tergantung pada perfusi jaringan, kecepatan transfusi darah,
dan metabolisme sitrat.
Setelah perfusi jaringan pulih, asidosis metabolic akan hilang, dan alkalosis metabolik umumnya terjadi karena sitrat dan
laktat yang terkandung dalam transfusi dan cairan resusitasi diubah menjadi bikarbonat oleh hati
Butterworth, J. F., David C. Mackey, and J. D. Wasnick. Morgan & Mikhails Clinical Anesthesiology.(5. utg). McGraw Hill Companies, 2013.
Thank You
CSS - Transfusi Darah