• Dokter • Elektromedis
• Perawat • Teknik
• Pekarya kesehatan • Administrasi
• SKM • Pendorong pasien
• Apoteker • Driver
• Nutrisionis • CS
• Fisioterapis • Security
• Analis • Tukang Parkir
• Radiografer • dll
• Sanitair
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
5 HINGGA $50
$
•
•
Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
biaya melatih
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Jenis insiden
cedera
KTD Kejadian tidak
terpapar diharapkan
Penyebab umum dari masalah tersebut dalam Bird (2003), bahwa sebanyak 85%-
95% insiden di atas diakibatkan oleh tindakan yang tidak aman atau kesalahan
manusia yang hanya dapat dikendalikan oleh sistem manajemen
Kategori Accident
• Keselamatan
Akibat : Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
Sifat : Akut
• Kesehatan
Akibat : Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Sifat : Kronis
General disease (penyakit umum) :
penyakit yang mengenai pada masyarakat
umum (general disease).
Misal : influenza, sakit kepala
Work related disease (peny.terkait kerja) :
penyakit yang berhubungan / terkait
dengan pekerjaan, namun bukan akibat
karena pekerjaan.
Misal : asma, TBC, hipertensi
Occupational disease (peny. akibat kerja) :
penyakit yang disebabkan karena
pekerjaannya / lingkungan kerja.
Misal : keracunan Pb, asbestosis, sikosis
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1134
Diakses 28 Agustus 2018
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (kronis)
Pendahuluan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang
selanjutnya disingkat K3RS adalah….
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah
sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit
akibat kerja di rumah sakit.
• Tujuan penerapan K3 RS:
– Melindungi pekerja dari kejadian kecelakaan dan penyakit akibat
kerja
– Terciptanya cara kerja dan lingkungan kerja yang aman, nyaman
dan sehat.
Standar K3RS
1. Manajemen risiko K3RS
2. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
4. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Pencegahan dan pengendalian kebakaran
6. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana
1. Manajemen Resiko
KONSULTASI/PERSIAPAN
IDENTIFIKASI HAZARD
PENILAIAN RESIKO
KOMUNIKASI
& EVALUASI
PENGENDALIAN RESIKO SARANA
KONSULTASI
PENGENDALIAN
ELIMINASI
SUBTITUSI
REKAYASA TEKNIK
ISOLASI
ADMINISTRASI
AP
D
IMPLEMENTASI SARANA
PENGENDALIAN
Identifikasi Risiko di RS
Proaktif Reaktif
• Self asesmen • Laporan insiden
• Telusur lapangan • Case Report
• Survei • Complaint
• Clinical care review • Claim data
• Audit Medis
• Occurrence Screening
• Medical Record Review
Bahaya/Hazard
• Penerangan, suhu udara, kelembaban OK, bising alat ,
Fisik getaran, hiperbarik
• Pisahkan tempat
pembuangan sampah
untuk sampah infeksius
dan non infeksius
• Letakkan benda-benda
terkontaminasi dalam
wadah tahan tusuk atau
kantung plastik.
• Singkirkan dengan cara
diinsinerasi atau dikubur.
Sitem Ventilasi
08/19/2020
Alat Pelindung Diri
• Sarung tangan
• Masker / pelindung
mata / penutup wajah
• Gaun penutup /
celemek
• Sepatu tertutup
Perlengkapan Pelindung Pribadi (lanjutan)
Sepatu tertutup
2. Keselamatan dan Keamanan di RS
Bertujuan >> untuk mencegah terjadinya kecelakaan
dan cidera serta mempertahankan kondisi yang aman
bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, dan pengunjung.
Melalui Upaya
a. Identifikasi dan penilaian risiko >> Inspeksi
b. Pemetaan area risiko >> Hasil identifikasi
c. Upaya pengendalian >> Tindakan pencegahan
Denah RSSA
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
a. Promotif >> Gizi kerja, Kebugaran, Bina mental + rohani
b. Preventif >> Imunisasi, Pemeriksaan kesehatan, surveilans
lingkungan kerja, surveilans medik
c. Kuratif >> KAK/PAK (post exposure profilaksis)
d. Rehabilitatif >> return to work
Pemeriksaan kesehatan
• Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
• Pemeriksaan kesehatan berkala
• Pemeriksaan kesehatan khusus
• Pemeriksaan kesehatan pasca bekerja
4. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
Bertujuan >> untuk melindungi sumber daya manusia
Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan Rumah Sakit dari pajanan dan
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
a. identifikasi dan inventarisasi (B3) di RS
b. menyiapkan dan memiliki lembar data keselamatan bahan
(material safety data sheet);
c. menyiapkan sarana keselamatan (B3);
d. pembuatan pedoman dan standar prosedur operasional
pengelolaan (B3) yang aman
e. penanganan keadaan darurat (B3).
Sarana Keselamatan B3
1. Lemari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
2. Penyiram badan (body wash);
3. Pencuci mata (eyewasher);
4. Alat Pelindung Diri (APD);
5. Rambu dan simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
dan
6. Spill kit.
5. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran
• CO2
Bertambahnya konsentrasi di udara akan meningkatkan kecepatan & frekuensi nafas
• HCN
Dihasilkan dari pembakaran senyawa hidrokarbon terklorinasi di udara, plastik, karet, kulit,
sutera, wool, kayu, < udara, jika 100 ppm >> kematian (30 – 60 menit)
• COCl2
Dihasilkan dari dekomposisi pembakaran senyawa hidrokarbon terklorinasi ex: karbon
tetraklorida, freon, etilen diklorida, beracun & berbahaya pada konsentrasi 25 ppm, mematikan
dalam waktu 30 – 60 menit
• HCl
Hasil pembakaran bahan-bahan yang mengandung klorin
6. Pengelolaan Prasarana
Tujuan >> untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman dengan memastikan kehandalan sistem utilitas
dan meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi.
a. penggunaan listrik;
b. penggunaan air;
c. penggunaan tata udara;
d. penggunaan genset; a. penggunaan gas medis;
e. penggunaan boiler; b. penggunaan jaringan
f. penggunaan lift; komunikasi;
c. penggunaan mekanikal
dan elektrikal; dan
d. penggunaan instalasi
pengelolaan limbah.
7. Pengelolaan Peralatan Medis
Tujuan >> untuk melindungi SDM Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah
Sakit dari potensi bahaya peralatan medis baik saat
digunakan maupun saat tidak digunakan.
50
Pasien Intensive Care ???
TERIMA KASIH