Anda di halaman 1dari 52

K3RS

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA DI RUMAH SAKIT


Malang, Juni 2020

AZWAR HAMID, ST., M.KKK


azwarcivil46@gmail.com
Curriculum Vitae
• Nama : AZWAR HAMID
• TTL : Sidoarjo, 5 Juni 1985
• Alamat : Jl. Cakalang No. 323A Malang
• Status: Menikah (1 istri + 2 putri)
• Pendidikan : T. Sipil – ITS (2003 – 2008)
Magister K3 – Unair (2015 – 2017)
• Pekerjaan : RSSA Malang (2011 – present)
PT. Garam (Persero) (2009 – 2011)
PT. Adhi Karya (Persero) (2008 – 2009)
• Contact Person :  081331264587
azwar_civil@yahoo.co.id

“I’am civil engineer, safety is my way “


Pendahuluan
• Banyak studi menunjukkan, bahwa petugas
Rumah Sakit berisiko untuk terkena Penyakit
Akibat Kerja (PAK) atau Kecelakanan Akibat
Kerja (KAK) di RS
• National Safety Council (NSC) -th 1988-
menyatakan di RS terjadi kecelakaan 41% lebih
besar dari industri lain
Kondisi Eksisting K3
K3 belum mendapatkan perhatian yang memadai oleh
semua pihak
Angka kecelakaan kerja masih tinggi
Relatif rendahnya komitmen pimpinan terhadap K3
K3 masih dianggap sebagai high cost
Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas
K3
Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja
Dasar hukum
• UUD 1945
• UU No 1 Tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja
• UU No 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
• UU No 44 Tahun 2009 ttg Rumah Sakit
• UU No 36 Tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan
• Permenkes No. 66 Tahun 2016 ttg K3RS
• Standar Akreditasi RS KARS 2012 / SNARS Edisi 1
• Pedoman RS Lainnya..
Lambang K3

Bentuk lambang K3: Kepmenaker RI 1135/MEN/1987


Palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas warna
dasar putih.
Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :
Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
Warna Putih : bersih dan suci.
Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
11 gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970
6
tentang Keselamatan Kerja.
Batang Tubuh UUD 1945

• Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “ Tiap - tiap warga negara


berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan “ .
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

 UU No. 1 tahun 1970 :


 Setiap TK berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatan dlm melakukan pekerjaan utk
kesejahteraan hidup & meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
 Tujuan K3 :
Untuk melindungi TK dan orang lain
Untuk menjamin semua sumber produksi aman
& efisien
Untuk mewujudkan produktivitas yang optimal
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

 Perlindungan TK merupakan hak setiap TK termasuk dlm


perlindungan atas K3.
Pasal 86 UU No.13 Th 2003
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Multidisipliner RS

• Dokter • Elektromedis
• Perawat • Teknik
• Pekarya kesehatan • Administrasi
• SKM • Pendorong pasien
• Apoteker • Driver
• Nutrisionis • CS
• Fisioterapis • Security
• Analis • Tukang Parkir
• Radiografer • dll
• Sanitair
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT


• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$ 1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

5 HINGGA $50
$


Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
biaya melatih
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
Jenis insiden
cedera
KTD Kejadian tidak
terpapar diharapkan

Proses kerja Tidak cedera


KTC
Kejadian tidak
Belum terpapar cedera
KNC
Kejadian nyaris cedera

KPC : kondisi Potensi cedera


(Kondisi yang berpotensial menimbulkan cedera tapi belum terjadi insiden)
Piramida Kecelakaan

Kematian/ Kec.Serius (LTI, RWC)


1
Data dilaporkan dan
10 Kecelakaan Ringan
tercatat
30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka


• Perbuatan &
Kondisi Tidak
10.000 Aman
• Bahaya
Teori Kecelakaan (henrich, 1932)

Penyebab umum dari masalah tersebut dalam Bird (2003), bahwa sebanyak 85%-
95% insiden di atas diakibatkan oleh tindakan yang tidak aman atau kesalahan
manusia yang hanya dapat dikendalikan oleh sistem manajemen
Kategori Accident
• Keselamatan
Akibat : Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
Sifat : Akut
• Kesehatan
Akibat : Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Sifat : Kronis
General disease (penyakit umum) :
penyakit yang mengenai pada masyarakat
umum (general disease).
Misal : influenza, sakit kepala
Work related disease (peny.terkait kerja) :
penyakit yang berhubungan / terkait
dengan pekerjaan, namun bukan akibat
karena pekerjaan.
Misal : asma, TBC, hipertensi
Occupational disease (peny. akibat kerja) :
penyakit yang disebabkan karena
pekerjaannya / lingkungan kerja.
Misal : keracunan Pb, asbestosis, sikosis
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1134
Diakses 28 Agustus 2018
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (kronis)
Pendahuluan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang
selanjutnya disingkat K3RS adalah….
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah
sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit
akibat kerja di rumah sakit.
• Tujuan penerapan K3 RS:
– Melindungi pekerja dari kejadian kecelakaan dan penyakit akibat
kerja
– Terciptanya cara kerja dan lingkungan kerja yang aman, nyaman
dan sehat.
Standar K3RS
1. Manajemen risiko K3RS
2. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
4. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Pencegahan dan pengendalian kebakaran
6. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana
1. Manajemen Resiko
KONSULTASI/PERSIAPAN

IDENTIFIKASI HAZARD

PENILAIAN RESIKO
KOMUNIKASI
& EVALUASI
PENGENDALIAN RESIKO SARANA
KONSULTASI
PENGENDALIAN
ELIMINASI
SUBTITUSI
REKAYASA TEKNIK
ISOLASI

ADMINISTRASI

AP
D

IMPLEMENTASI SARANA
PENGENDALIAN
Identifikasi Risiko di RS

Proaktif Reaktif
• Self asesmen • Laporan insiden
• Telusur lapangan • Case Report
• Survei • Complaint
• Clinical care review • Claim data
• Audit Medis
• Occurrence Screening
• Medical Record Review
Bahaya/Hazard
• Penerangan, suhu udara, kelembaban OK, bising alat ,
Fisik getaran, hiperbarik

• Berupa gas, uap, debu, kabut, asap, cairan dan


Kimia fumes/Paparan bahan toxic, B3

• Bakteri, Virus, Kuman/mikrobiologi,infeksi, parasities, toxin,


Biologi dust animal, plants

Listrik • Setrum, kebakaran, radiasi, teknisi, elektromedis

• Generator set, mesin cuci, mesin setrika, ortopedi,


Mekanik fisioterapis, elektromedis, teknisi

• Sikap kerja, Posisi administrasi & medis, angkat-angkut


Ergonomi pasien, static potition, shift kerja, gerakan berulang
• Beban kerja, ancaman bahaya, stress tempat kerja ICU,
Psikososial Isolasi, Kamar mayat, target, monoton, hubungan antar
pekerja
Pajanan Bahan Kimia (karsinogenik)
Sifat Bahan Kimia
Sifat umum bahan kimia :
• Toxic
• Corrosive
• Flammable
• Explosive
• Oxidation
• Water Sensitive Subtances
• Acid Sensitive Subtances
• Radioaktive Subtances
Menangani Jarum Dan Alat Tajam
(lanjutan)
• Gunakan wadah
tahan tusuk untuk
pembuangan
• Jangan memasang
kembali penutup
jarum sebelum
membuangnya
kecuali
menggunakan
teknik satu tangan
Pembuangan Sampah Klinis

• Pisahkan tempat
pembuangan sampah
untuk sampah infeksius
dan non infeksius
• Letakkan benda-benda
terkontaminasi dalam
wadah tahan tusuk atau
kantung plastik.
• Singkirkan dengan cara
diinsinerasi atau dikubur.
Sitem Ventilasi

• Pengaturan sistem aliran udara


• Penyedotan bahan berbahaya ke suatu sistem
tertutup
PENGENDALIAN : BIOLOGI
Kebersihan Tangan
• Cuci tangan
• Antisepsis tangan
• Cairan antiseptik
untuk cuci tangan
• Cuci tangan sebelum
operasi

08/19/2020
Alat Pelindung Diri

• Sarung tangan
• Masker / pelindung
mata / penutup wajah
• Gaun penutup /
celemek
• Sepatu tertutup
Perlengkapan Pelindung Pribadi (lanjutan)
 Sepatu tertutup
2. Keselamatan dan Keamanan di RS
Bertujuan >> untuk mencegah terjadinya kecelakaan
dan cidera serta mempertahankan kondisi yang aman
bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, dan pengunjung.

Melalui Upaya
a. Identifikasi dan penilaian risiko >> Inspeksi
b. Pemetaan area risiko >> Hasil identifikasi
c. Upaya pengendalian >> Tindakan pencegahan
Denah RSSA
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
a. Promotif >> Gizi kerja, Kebugaran, Bina mental + rohani
b. Preventif >> Imunisasi, Pemeriksaan kesehatan, surveilans
lingkungan kerja, surveilans medik
c. Kuratif >> KAK/PAK (post exposure profilaksis)
d. Rehabilitatif >> return to work

Pemeriksaan kesehatan
• Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
• Pemeriksaan kesehatan berkala
• Pemeriksaan kesehatan khusus
• Pemeriksaan kesehatan pasca bekerja
4. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
Bertujuan >> untuk melindungi sumber daya manusia
Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan Rumah Sakit dari pajanan dan
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
a. identifikasi dan inventarisasi (B3) di RS
b. menyiapkan dan memiliki lembar data keselamatan bahan
(material safety data sheet);
c. menyiapkan sarana keselamatan (B3);
d. pembuatan pedoman dan standar prosedur operasional
pengelolaan (B3) yang aman
e. penanganan keadaan darurat (B3).
Sarana Keselamatan B3
1. Lemari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
2. Penyiram badan (body wash);
3. Pencuci mata (eyewasher);
4. Alat Pelindung Diri (APD);
5. Rambu dan simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
dan
6. Spill kit.
5. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran

Tujuan >> untuk memastikan SDM Rumah Sakit, pasien,


pendamping pasien, pengunjung, dan aset Rumah Sakit
aman dari bahaya api, asap, dan bahaya lain.

1. Identifikasi area berisiko bahaya kebakaran dan ledakan


2. Pemetaan area berisiko bahaya kebakaran dan ledakan;
3. Pengurangan risiko bahaya kebakaran dan ledakan;
4. Pengendalian kebakaran
5. Cimulasi kebakaran.
a. Sarana Pengendalian Kebakaran
b. Alat pemadam api ringan (APAR)
c. Deteksi asap dan api;
d. c. sistem alarm kebakaran;
e. d. penyemprot air otomatis (sprinkler);
f. e. pintu darurat;
g. f. jalur evakuasi;
h. g. tangga darurat;
i. h. pengendali asap;
j. i. tempat titik kumpul aman;
k. j. penyemprot air manual (hydrant);
l. k. pembentukan tim penanggulangan kebakaran; dan
m. l. pelatihan dan sosialisasi. (Simulasi 1x Setahun)
TEORI FIRE TRIANGLE

• Non flammable gas pendukung


Oxygen terjadinya kebakaran

• Sumber panas : arus listrik, reksi


kimia, mekanik. nuklir
Heat • Cara perpindahan : konduksi,
konveksi, radiasi

• Flash point : temperatur


terendah saat bahan
bakar cair menghasilkan
uap dalam jumlah cukup
untuk menghasilkan
nyala
Fuel • Fire point : Temperatur
yang terjadi akibat
pemanasan, dimana
bahan bakar cair dapat
memproduksi uap yang
cukup cepat sehingga
Reaksi berantai api akan terjadi bila ketiga elemen ini terjadi pembakaran yang
kontinyu
hadir dalam kondisi & proporsi yang tepat.
GAS BERACUN HASIL PEMBAKARAN
• CO
Tidak berbau, tidak berwarna, tidak terlihat, mematikan (1-3 menit) jika 1,28% vol udara

• CO2
Bertambahnya konsentrasi di udara akan meningkatkan kecepatan & frekuensi nafas
• HCN
Dihasilkan dari pembakaran senyawa hidrokarbon terklorinasi di udara, plastik, karet, kulit,
sutera, wool, kayu, < udara, jika 100 ppm >> kematian (30 – 60 menit)

• COCl2
Dihasilkan dari dekomposisi pembakaran senyawa hidrokarbon terklorinasi ex: karbon
tetraklorida, freon, etilen diklorida, beracun & berbahaya pada konsentrasi 25 ppm, mematikan
dalam waktu 30 – 60 menit

• HCl
Hasil pembakaran bahan-bahan yang mengandung klorin
6. Pengelolaan Prasarana
Tujuan >> untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman dengan memastikan kehandalan sistem utilitas
dan meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi.
a. penggunaan listrik;
b. penggunaan air;
c. penggunaan tata udara;
d. penggunaan genset; a. penggunaan gas medis;
e. penggunaan boiler; b. penggunaan jaringan
f. penggunaan lift; komunikasi;
c. penggunaan mekanikal
dan elektrikal; dan
d. penggunaan instalasi
pengelolaan limbah.
7. Pengelolaan Peralatan Medis
Tujuan >> untuk melindungi SDM Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah
Sakit dari potensi bahaya peralatan medis baik saat
digunakan maupun saat tidak digunakan.

Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan


Kesehatan Kerja sebagaimana dimaksud berupa pengawasan
untuk memastikan seluruh proses pengelolaan peralatan
medis telah memenuhi aspek keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
8. Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Tujuan >> untuk meminimalkan dampak terjadinya
kejadian akibat kondisi darurat dan bencana yang dapat
menimbulkan kerugian fisik, material, dan jiwa,
mengganggu operasional, serta menyebabkan
kerusakan lingkungan, atau mengancam finansial dan
citra Rumah Sakit.
Gambaran (hopital vertical evacuation)

50
Pasien Intensive Care ???
TERIMA KASIH

Keselamatan kerja (K3) tak akan pernah libur


karena bahaya tak pernah mengenal cuti

Anda mungkin juga menyukai