Di susun oleh :
Fransina Meresyembun
Wasarmila
Aspirin dan Paracetamol
Rumusan masalah
Analgesik adalah obat yang digunakan sebagai pereda rasa nyeri, analgesic termasuk
obat anti inflamasi nonstroid. (OAINS) seperti aspirin dan parasetamol, selain sebagai
pereda nyeri obat ini juga bisa menurunkan demam dan panas.
Mekanisme kerja obat analgesic
a. Definisi paracetamol
Parasetamol adalah paraaminofenol yang
merupakan metabolit fenasetin dan telah
digunakan sejak tahun 1893. Parasetamol
(asetaminofen) mempunyai daya kerja
analgetik, antipiretik, tidak mempunyai daya
kerja anti radang dan tidak menyebabkan
iritasi serta peradangan lambung.
b. Peran paracetamol
Paracetamol adalah obat anti piretik (meredakan demam) dan analgesic
(mengurangi sakit). Umumnya obat ini digunakan untuk meringankan
gejala demam, nyeri, dan rasa tidak nyaman karena masuk angin, dan flu.
2. Uji kualitatif dilakukan dengan cara mendidihkan 500 mg serbuk dengan 10 ml larutan NaOH P
selama 2-3 menit , didinginkan , ditambahkan asam sulfat encer P hingga berlebih, terbentuk
endapan hadbur dan bau cuka
3. Uji kuantitatif menggunakan metode titrasi yang digunakan adalah penetapan kadar dengan cara
aukalimetri yaitu menggunakan larutan standar basa (NaOH) untuk menetukan asam (aspirin), titik
akhir titrasi ditandai dengan terjadinya berubahan warna yang constant dari yang tidak berwarna
menjadi warna merah muda (fuchsia) dengan menggunakan indicator phenolftalein (PP) pada
trayek pH 8,3-10
B. Paracetamol
1. Uji organoleptis
Warna : putih
Bau : tidak khas
Bentuk : serbukan halus
2. Analisi kualitatif bahan baku paracetamol adalah dengan uji warna menggunakan beberapa
pereaksi seperti laruatan FeCl3, Liebermann, dan kalium bikromat. Bahan baku paracetamol
ditetesin reagen FeCl3 dengan reagen Liebermann ditempatkan di plat tetes. Sementara
untuk kalium bikrommat, paracetamol dilarutkan dalam larutan HCL 2 M dan dikocok
kemudian ditambahkan sedikit Kristal K 2Cr2O7 dan diamati perubahan warna yang terjadi.
3. Analisis kuantitatif atau penentuan kadar paracetamol dilakukan dengan metode nitrimetri
karena paracetamol memiliki gugus amin aromatis primer yang dapat dianalisis dengan baik
dengan menggunakan metode ini