Anda di halaman 1dari 13

TOKSIKOLOGI KLINIK

Di susun oleh :

Beatrice Julie Pattiung

Endah Yuni Rahmawati

Esrah Sari Tarukbua

Fransina Meresyembun

Siti Nurfatimah Papua Meiyani

Wasarmila
Aspirin dan Paracetamol

Rumusan masalah

1. Apakah definisi dari obat analgesic ?


2. Apa saja peran dari obat analgesic ?
3. Apakah Mekanisme kerja dari obat analgesic ?
4. Apa saja efek samping dari obat analgesic ?
5. Apakah definisi, peran, dan efek samping dari Apirin ?
6. Apakah definisi, peran, dan efek samping dari Paracetamol ?
7. Bagaimanakah penyalahgunaan obat aspirin dan Paracetamol
8. Bagaimanakah uji organoleptis, uji kualitatif dan uji kuantitatif dari Aspirin dan
Paracetamol ?
Definisi obat analgesic

Analgesic adalah obat yang


digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau
obat-obat penghilang nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. Obat ini
digunakan untuk membantu
meredakan sakit
Peran obat analgesic

Analgesik adalah obat yang digunakan sebagai pereda rasa nyeri, analgesic termasuk
obat anti inflamasi nonstroid. (OAINS) seperti aspirin dan parasetamol, selain sebagai
pereda nyeri obat ini juga bisa menurunkan demam dan panas.
Mekanisme kerja obat analgesic

Mekanisme kerja obat analgesic di bagi menjadi 2 yaitu :


1. Analgesic non opioid
Mekanisme aksi obat golongan ini adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase
(COX) sehingga proses pembentukan asam arakhidronat menjadi prostaglandin
terhambat.
2. Analgesic opioid
Mekanisme obat ini yaitu mengaktivasi reseptor opioid pada SSP untuk mengurangi
rasa nyeri. Aktivasi dari obat tersebut diperankan oleh reseptor mu (µ) yang dapat
menghasilkan efek analgesik di SSP dan perifer.
Efek samping obat analgesic

Mual Muntah Sakit kepala

Sembelit Diare Sakit perut


Definisi, peran dan efek samping aspirin
a. Definisi aspirin
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat
turunan dari salisilat. Aspirin dibuat dengan reaksi asetylasi.
Reaksi asetylasi merupakan suatu reaksi memasukkan gugus
acetyl kedalam suatu substrat yang sesuai. Fungsi Aspirin atau
asam asetil atau asetosal adalah sebagai senyawa analgesic
(anti nyeri) yang efektif sebagai penghilang rasa sakit,
antipiretik (penurun panas) yang berfungsi untuk mengurangi
demam, dan anti inflamasi (anti pradangan) untuk mengurangi
sakit pada cedera ringan seperti bengkak dan luka yang
memerah, aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan dapat
digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk
mencegah serangan jantung.
b. Peran aspirin
Aspirin atau asam asetil salisilat atau asetosal adalah sejenis obat turunan dari
salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (anti nyeri) yang efektif
sebagai penghilang rasa sakit, antipiretik (penurun panas) yang berfungsi untuk
mengurangi deman, dan anti inflamasi (anti peradangan) untuk mengurangi sakit
pada cedera ringan seperti bengkak dan luka yang memerah

c. Efek samping aspirin


Efek samping aspirin yang sering adalah nausea, vomitus, dan tinnitus (karena
salisilismus).
Definisi, peran dan efek samping paracetamol

a. Definisi paracetamol
Parasetamol adalah paraaminofenol yang
merupakan metabolit fenasetin dan telah
digunakan sejak tahun 1893. Parasetamol
(asetaminofen) mempunyai daya kerja
analgetik, antipiretik, tidak mempunyai daya
kerja anti radang dan tidak menyebabkan
iritasi serta peradangan lambung.
b. Peran paracetamol
Paracetamol adalah obat anti piretik (meredakan demam) dan analgesic
(mengurangi sakit). Umumnya obat ini digunakan untuk meringankan
gejala demam, nyeri, dan rasa tidak nyaman karena masuk angin, dan flu.

c. Efek samping paracetamol


Efek samping yang ditimbulkan pada parasetamol adalah keracunan
Uji organoleptis, uji kualitatif dan uji kuantitatif dari Aspirin dan
Paracetamol
A. Aspirin
1. Uji organoleptis
Warna : putih
Bau : khas
Bentuk : serbuk kristal

2. Uji kualitatif dilakukan dengan cara mendidihkan 500 mg serbuk dengan 10 ml larutan NaOH P
selama 2-3 menit , didinginkan , ditambahkan asam sulfat encer P hingga berlebih, terbentuk
endapan hadbur dan bau cuka

3. Uji kuantitatif menggunakan metode titrasi yang digunakan adalah penetapan kadar dengan cara
aukalimetri yaitu menggunakan larutan standar basa (NaOH) untuk menetukan asam (aspirin), titik
akhir titrasi ditandai dengan terjadinya berubahan warna yang constant dari yang tidak berwarna
menjadi warna merah muda (fuchsia) dengan menggunakan indicator phenolftalein (PP) pada
trayek pH 8,3-10
B. Paracetamol
1. Uji organoleptis
Warna : putih
Bau : tidak khas
Bentuk : serbukan halus

2. Analisi kualitatif bahan baku paracetamol adalah dengan uji warna menggunakan beberapa
pereaksi seperti laruatan FeCl3, Liebermann, dan kalium bikromat. Bahan baku paracetamol

ditetesin reagen FeCl3 dengan reagen Liebermann ditempatkan di plat tetes. Sementara
untuk kalium bikrommat, paracetamol dilarutkan dalam larutan HCL 2 M dan dikocok
kemudian ditambahkan sedikit Kristal K 2Cr2O7 dan diamati perubahan warna yang terjadi.

3. Analisis kuantitatif atau penentuan kadar paracetamol dilakukan dengan metode nitrimetri
karena paracetamol memiliki gugus amin aromatis primer yang dapat dianalisis dengan baik
dengan menggunakan metode ini

Anda mungkin juga menyukai