Anda di halaman 1dari 7

Penyusunan Diet Pada

Pasien Stroke
Nama: Rohima Al-huda Bakri
Kelas: XI.Keperawatan
Tujuan Diet Pada Pasien Stroke
 Diet khusus penyakit stroke bertujuan untuk memberikan
makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi
pasien dengan memperhatikan keadaan komplikasi
penyakit. Tujuan kedua dari diet ialah untuk memperbaiki
keadaan stroke, seperti kesulitan dalam menelan
(disfagia), pneumonia, kelainan ginjal dan dekubitus (luka
karena terlalu lama berbaring). Lalu dapat
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Bahan makanan yang dianjurkan :
 Sumber Karbohidrat : Beras, kentang, ubi, singkong, hunkwe, tapioka,
sagu, biskuit, bihun.
 Sumber protein hewani : Daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur
ayam, susu skim.
 Sumber protein nabati : Semua kacang-kacangan dan produk olahan
(Tahu, tempe).
 Sayuran : Bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam,
tomat, taoge.
 Buah-buahan : Buah segar, di jus ataupun di olah dengan cara di
setup. Seperti pisang, papaya, mangga, jambu biji, melon, semangka.
 Sumber lemak : minyak jagung dan minyak kedelai: margarine dan
mentega dikonsumsi dalam jumlah terbatas, Santan encer.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan :
 Sumber Karbohidrat : Mie, soda (Baking powder), kue-kue yang
terlalu manis.
 Sumber protein hewani : Daging sapi dan ayam yang berlemak,
jeroan, keju, protein hewani yang diawetkan.
 Sumber protein nabati : Pindakas, Produk kacang-kacangan olahan
yang diawetkan.
 Sayuran : Sayur-sayuran yang mengandung gas seperti kol, sawi,
kembang kol, lobak.
 Buah-buahan : Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian,
nangka, dan buah-buah yang diawetkan (Buah kaleng).
 Sumber lemak : santan kental dan produk goreng-gorengan.
 
Berdasarkan tahapannya, Diet stroke dibagi menjadi dua fase
yaitu :

1)    Fase Akut (24-48 jam)


        Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran

menurun. Pada fase ini diberikan makanan parenteral dan dilanjutkan


dengan makanan enteral. Pemberian makanan parenteral total perlu
dimonitor dengan baik. Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema
serebral. Kebutuhan energi pada makanan parenteral adalah AMB x 1
x 1,2; protein 1,5 g/kgBB; lemak maks 2.5 g/kgBB; dekstrosa maks 7
g/kgBB.
 2)    Fase Pemulihan
       Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan
tidak mengalami gangguan fungsi menelan (disfagia).
Makanan diberikan per oral secara bertahap dalam bentuk
makanan cair, makanan saring, makanan lunak, dan makanan
biasa. Apabila makanan melalui NGT bertahan selama 6
minggu, perlu dipertimbangkan kemungkinan pemberian
melalui gastrostomi atau jejunostomi.
Pencegahan untuk penyakit stroke
 Upaya pencegahan penyakit stroke ini adalah untuk
menurunkan kejadian penyakit, kecacatan dini dan kematian,
sehingga memperpanjang hidup dengan kualitas yang
memadai.
 Pencegahan dibagi atas dua kategori yaitu pencegahan
primer dan pencegahan sekunder. Pencegahan primer
dilakukan pada mereka yang masih sehat dan belum pernah
mengalami penyakit stroke. Sedangkan pencegahan sekunder,
dilakukan terhadap mereka yang sudah pernah mengalami
penyakit stroke.

Anda mungkin juga menyukai