Anda di halaman 1dari 8

Diet for Dislipidemia

Perencanaan Makan Untuk Gangguan Metabolisme Lemak Dalam


Tubuh (Dislipidemia)
Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lemak dalam darah, ditandai
dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kadar kolesterol HDL,
serta trigleserida. Dislipidemia merupakan faktor penting terjadinya ateroslerosis,
yang akhirnya dapat menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan Stroke.

Melalui perencanaan/pengaturan makan diharapkan dapat membantu


menurunkan kadar kolesterol darah, trigliserida darah dan menurunkan berat
badan bila terlalu gemuk.

Tujuan Terapi Diet Dislipidemia:


1.      Mengurangi asupan kalori bila kegemukan
2.      Mengurangi asupan lemak jenuh (saturated fatty acids) dan menggantikannya
dengan lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids)
3.      Mengurangi asupan kolesterol makanan
4.      Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan serat, serta menurunkan
asupan karbohidrat sederhana.

Bahan Makanan Yang Dianjurkan:


1.       Nasi, roti tinggi serat, ubi, kentang, singkong, sereal.
 2. Ikan segar, ayam tanpa kulit, putih telur, tempe, tahu, kacang2an, susu kedelai,
susu rendah lemak, yoghurt dan keju rendah lemak.
3.      Buah dan sayuran segar atau dalam bentuk juice segar, sebagai sumber serat.
4.      Minyak zaitun, Rice brand oil, Canola, minyak biji bunga matahari, jagung, wijen,
kedelai.
    Gunakan margarine (atau salad dressing) yang terbuat dari minyak tersebut di
atas (yang berasal dari lemak tak jenuh/ unsaturated fatty acids). Disarankan
menggunakan sedikit minyak dalam memasak.

Bahan Makanan Yang Dihindarkan:


1.      Produk makanan /kue berlemak dan minuman  jadi, seperti  cake,
tarcis, croissant, pie, pastries,
      dodol, cola, syrup, permen, alkohol. Kurangi gula pasir.
2.     Daging domba, babi berlemak, otak, jerohan,kuning telur (batasi penggunaan
kuning telur 2-3
      butir seminggu), sosis, bacon, whole milk (susu penuh), susu kental
manis, cream, yoghurt dan
      keju yang terbuat dari susu penuh, es krim.
3.     Sayuran yang dimasak dengan mentega, keju, kelapa, santan. Buah yang diawet
dengan gula,
      seperti buah kaleng, manisan buah.
4.     Mentega (butter), lemak babi (lard), santan, kelapa, mayonaise,salad
dressing yang terbuat dari
      kuning telur.    

Nama Diet:  Dislipidemia/Rendah Lemak
Energi  :  1900-2000 kalori, 
Lemak: 50 gram, Protein: 60 gram, Karbohidrat: 320 gram

MENU  SEHARI
Pagi:
Roti Tawar Gandum            2-3 iris tipis  (70-100 gram)
Selai kacang                          2 sendok teh (20 gram)
Sayuran/Salad                      1 mangkuk sedang
Margarin (:meadowlea)      1  sendok teh (5 gram)
Susu kedelai/susu rendah lemak bubuk  4 sendok
makan rata/peres(20 gram)/gelas
Gula pasir / madu                1-2 sendok teh  (10 gram)
Selingan Pkl
10.00:                                                                  
Buah/ Juice segar                 Apel atau Pier 1 buah sedang

Siang:
Nasi                                        1 gelas belimbing  (150  gram)
Ikan / ayam  tanpa kulit      1 potong sedang (50  gram /berat mentah)
Tempe                                    2  potong sedang ( 50  gram/berat mentah)
Sayuran/lalapan sayur       1  mangkuk sedang
Buah Nenas/Pepaya          1 potong sedang (100 gram)
Minyak Canola/Minyak Jagung (gunakan untuk menumis  1 – 2 macam masakan) 
Selingan Pkl 16.00:
Buah /Juice segar                 Mangga atau Apel 1 buah sedang

Malam:
Nasi                                        1 gelas belimbing ( 150 gram)
Ikan / ayam                            1 potong sedang (50 gram /berat mentah)
Tahu                                       2 buah kecil (100 gram/berat mentah)
Sayuran/lalapan  sayur     1 mangkuk sedang
Buah  Pepaya                      1 potong sedang (100 gram)
Minyak  Canola/Rice Brand Oil  ( gunakan untuk menumis  1 – 2 macam
masakan) 
Selingan Pkl.21.00:
Buah                                       Pisang/Jeruk 1 buah sedang        

Diet Penderita Stroke


Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian
jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke
otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan,
penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Hemoragik stroke ditandai dengan pecahnya
pembuluh darah bagian kepala, biasanya disebabkan karena hipertensi yang parah sedangkan
ischemik stroke merupakan stroke yang terjadi karena adanya sumbatan trombus pada dinding
pembuluh darah, biasanya disebabkan karena dislipidemia atau kolesterol yang tidak terkontrol.

Secara global, pada saat tertentu sekiatr 80 juta orang menderita akibat stroke. Terdapat sekitar
13 juta korban stroke baru setiap tahun, di mana sekitar 4,4 juta di antaranya meninggal dalam 12
bulan. Terdapat sekitar 250 juta anggota keluarga yang berkaitan dengan para pengidap stroke
yang bertahan hidup. Selama perjalanan mereka, sekitar 4 dari 5 lima keluarga akan memiliki
salah seorang anggota mereka yang terkena stroke.
Gejala Stroke
Gejala
stroke diantaranya :
Saraf Kepala : binggung, sulit berbicara dan mengerti pembicaraan, pusing, hilang
keseimbangan, sakit kepala berat

Mata : susah melihat satu/dua mata

Wajah, lengan dan tangan : lemas di salah satu sisi

Kaki : kesulitan berjalan

Penanganan Emergency Stroke


Waktu emas (golden period) dalam penanganan stroke adalah sekitar 3 jam. Itu artinya 3 jam
pertama setelah seseorang mendapatkan serangan stroke, ia sudah harus mendapatkan terapi
yang optimaldari tim dokter untuk mendapatkan hasil yang optimal. Semakin cepat penderita
mendapatkan pertolongan medis, akan semakin baik hasilnya dan proses pemulihan pun akan
semakin cepat. Penanganan fase akut pada stroke iskemik akibat sumbatan darah bertujuan untuk
melancarkan kembali peredaran darah otak, terutama untuk daerah yang tersumbat tersebut agar
tidak mengalami kematian total dari sel-sel otak (infark otak). Sedangkan penanganan fase akut
pada stroke hemoragik (karena pecahnya pembuluh darah di otak) bertujuan untuk mengurangi
jumlah darah yang keluar dari pembuluh darah tersebut agar jumlah voulme darah yang keluar
tidak semakin banyak.

Pemberian Diet Pada Stroke


Pemberian diet tinggi energi terutama protein diberikan pada pasien stroke karena sebagian besar
pasien mengalami kesulitan makan (dysfagia) setelah serangan stroke, selain untuk mencegah
terjadinya malnutrisi lebih lanjut, pemberian diet tinggi energi dan protein paska stroke dapat
membantu perbaikan osmolaritas otak. Penelitian yang dilakukan oleh Wuryanti (2000) di
bangsal stroke (hemoragik dan iskemik) di RSCM mengenai pemberian nutrisi enteral protein
pada pasien stroke dapat menurunkan ekskresi kreatinin urin secara bermakna dan meningkatkan
status protein pasien. Pada penderita stroke akut senantiasa diikuti dengan kenaikan kadar gula
darah sementara waktu. Penelitian yang dilakukan di jepang menunjukkan diet protein (selain
lemak dan karbohidrat) akan berpengaruh dengan munculnya stroke berulang. Penelitian pada
hewan coba dengan pemberian diet  10% kalori dari lemak, hewan coba diberi diet tinggi
protein/rendah karbohidrat (55% calories from protein) menunjukkan penundaan kejadian stroke
berulang. Sedangkan pada hewan coba yang diberi diet rendah energi/tinggi karbohidrat (5%
calories from protein) memiliki kejadian stroke berulang yang lebih cepat.
Jika serangan stroke telah teratasi maka pemberian diet akan berbeda, berikut piramida makan
bagi penderita stroke :

 Karbohidrat berasal dari biji-bijian, serealia, oat, beras merah atau gandum utuh yang memiliki serat
tinggi baik dikonsumsi
 Sayuran: Pilih sering kaya gizi sayuran hijau dan oranye dan ingat untuk secara teratur
makan kacang-kacangan
 Buah: Makan berbagai buah segar, buah-buahan beku atau kering setiap hari.
 Susu: Pilih yang rendah lemak atau makanan susu bebas lemak, atau berbagai makanan yang kaya
kalsium non–sususetiap hari.
 Protein: Pilih yang rendah lemak atau daging tanpa lemak,unggas; dan variasikan dengan berbagai
sayuran sepertibuncis, kacang polong, kacang-kacangan, biji-bijian dan sumber ikan.
 Lemak, terutama sumber lemak tidak jenuh yang berasal dari ikan, kacang-kacangan dan minyak
sayur. Batasi sumberlemak dari mentega, tongkat margarin, shortening.
Sumber :

1. Wuryanti, Sri. 2000. Pengaruh Nutrisi Enteral Tinggi Protein terhadap Status Protein Penderita
Stroke Akut.

      Tesis. Universitas Indonesia

2. http://penyakitstroke.net/page/3/
3. http://www.hindawi.com/journals/jnme/2011/167898/
4. http://stroke.ahajournals.org/content/40/8/2828.full
5. http://my.clevelandclinic.org/disorders/stroke/hic_eating_well_after_a_stroke.aspx
DIET PENYAKIT JANTUNG
Sumber Dept. Gizi RS Mitra Kemayoran
TUJUAN DIET :

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan jantung.


2. Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk
3. Mencegah/menghilangkan penimbunan garam/air  dalam jaringan

 
SYARAT-SYARAT DIET :

1. Kalori rendah terutama bagi penderita yang terlalu gemuk.


2. Protein dan lemak sedang
3. Vitamin dan Mineral cukup
4. Rendah garam bila tekanan darah tinggi atau ada oedema
5. Makanan mudah cerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas
6. Porsi kecil dan sering

 
MAKANAN YANG PERLU DIBATASI

1. Bahan makanan yang mengandung lemak tinggi seperti :daging babi,


domba/kambing, kornet, sosis, kuning telur, udang, kerang, jeroan, susu
penuh, keju, ice cream, jantung, otak, hati  dan ginjal
2. Kue-kue yang terbuat dari susu penuh seperti cake, tarcis, permen dan
coklat.
3. Santan kental, minyak kelapa, lemak hewani
4. Bahan makanan yang mengandung gas seperti : kol, durian, nangka
masak, nangka muda, alpukat, lobak, sawi hijau dan sawi putih.
5. Minuman yang merangsang : kopi, the kental, bir, anggur, minuman yang
bersoda.

 
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Kurangilah  merokok
2. Usahakan makan teratur, jangan terlalu kenyang dan jangan terlampau
lama membiarkan perut kosong
3. Lakukan olahraga ringan minimal jalan santai selama 30 menit

Anda mungkin juga menyukai