Menggambar Kontruksi Jalan Dan Jembatan
Menggambar Kontruksi Jalan Dan Jembatan
Jalan raya ialah jalur-jalur diatas permukaan bumi yang sengaja dibuat oleh manusia dengan ukur
an, konstruksi dan bentuk tertentu sehingga dapat dipakai sebagai jalur lalulintas orang, hewan d
an kendaraan.
Kontruksi Jalan
01 Jenis Perkerasan Jalan
02 Drainase Jalan
04 Bahan Jalan
05 Pondasi
Perkerasan
Jenis Lentur
Perkerasan Konstruksi perkerasan lentur yang
paling banyak dilaksanakan
Jalan adalah lapen dan laston. Bagian-
bagian perkerasan lentur adalah
sebagai berikut:
Saluran Samping
Saluran Penangkap
Gorong-gorong Sungai
Bangunan pelengkap jalan raya bukan
hanya sekedar pelengkap akan tetapi
merupakan bagian penting yang harus
diadakan untuk pengaman konstruksi jalan
Perkuatan lereng,
Stabilisasi timbunan
Tembok penahan.
Bahan hanya boleh digunakan apabila
telah dilakukan pengujian dan memenuhi
persyaratan. Sebelum memulai pekerjaan,
terlebih dahulu harus disiapkan
Bahan Jalan persediaan bahan dalam jumlah yang
cukup untuk menjamin kesinambungan
pekerjaan. Untuk menjamin keseragaman
campuran sebaiknya menggunakan bahan
dari sumber yang tetap.
1) Agregat kasar,
2) Agregat halus,
3) Bahan pengisi, dan
4) Aspal sebagai bahan pengikat.
Pondasi adalah suatu bagian dari
konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan meneruskan
beban yang disalurkan dari struktur atas
ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat
Pondasi menahannya tanpa terjadinya differential
settlement pada sistem strukturnya. Untuk
memilih tipe pondasi yang memadai, perlu
Jalan diperhatikan apakah pondasi itu cocok
untuk berbagai keadaan di lapangan dan
apakah pondasi itu memungkinkan untuk
diselesaikan secara ekonomis sesuai
dengan jadwal kerjanya.
JALAN
GAMBAR Jarak
Penggambaran
PROFIL
a) Setiap jarak 25 meter pada tikungan spiral
MELINTANG circle spiral (SCS); spiral spiral (SS).
b) Setiap jarak 50 meter pada tikungan
JALAN tangent spiral (TS)
c) Setiap jarak 100 meter pada jalan lurus
dan datar.
d) Setiap jarak 50 meter pada jalan lurus
dan naik / turun dengan prosentase ) 4%
Kontruksi Jembatan
Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan route transfortasi melaluisungai, danau, kali, j
alan raya, jalan kereta api dan lain-lain. Jembatan berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang te
rputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuan
g.
Kontruksi Jembatan
Hal yang perlu diperhatikan sebelum merancang jembatan
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban
lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan
pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban
tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar.
Bent Tiang
Elemen
Perluasan tiang seperti yang
Struktur ditunjukkan pada Gambar
10.a. digunakan untuk slab
Jembatan dan jembatan balok-T.
Biasanya digunakan untuk
melintasi sungai bila
keberadaannya tidak
menjadi masalah.
Pier Solid
Elemen
Gambar 10.b. menunjukkan
Struktur sebuah bentuk pier solid
yang digunakan pada
Jembatan kondisi sungai berarus
deras. Biasanya digunakan
untuk bentang panjang dan
dapat didukung oleh pondasi
telapak yang lebar atau
pondasi tiang.
Bent Kolom
Elemen
Bent kolom [Gambar 10.(c)]
Struktur biasanya digunakan untuk
struktur tanah kering dan
Jembatan didukung oleh pondasi
telapak atau pondasi tiang.
Bent berkolom banyak
diperlukan untuk jembatan
yang terletak pada zona
gempa. Bent berkolom
tunggal,
Bent Kolom
Elemen
’Standar Kolom Arsitektural’
Struktur (Gambar 11). Bentuk prisma
pada kolom tipe 1 dan 1W,
Jembatan mengembang 1 arah pada
kolom tipe 2 dan 2W, dan
mengembang dua arah
untuk kolom tipe 3 dan 3W.
Abutmen
Elemen
Struktur Abutmen merupakan pendukung
akhir sebuah jembatan. Gambar
Jembatan 11 menunjukkan tipikal abutmen
yang digunakan untuk jembatan
jalan raya. Tujuh tipe abutmen
dapat dikelompokkan ke dalam
dua kategori yaitu akhiran terbuka
dan tertutup. Pemilihan tipe
abutmen tergantung pada
kebutuhan pendukung struktural,
pergerakan, drainase, kedekatan
jalan dan gempa bumi.
Sistem
Elemen Lantai
Struktur Sistem lantai jembatan biasanya
terdiri dari geladak yang ditopang
Jembatan oleh gelagar. Geladak akan
menerima langsung beban hidup.
Rangkaian balok lantai (beam dan
stringer) seperti yang terlihat pada
Gambar 13.
Geladak
Elemen
Struktur Slab geladak beton bertulang
umumnya digunakan pada
Jembatan jembatan jalan raya. Geladak
paling rawan terhadap kerusakan
akibat arus lalu lintas, yang
berlangsung terus menerus. Jalan
raya perkotaan mendapat beban
lalu lintas yang berat dan
memerlukan lebih sering
perbaikan.
Gelagar
Elemen
Struktur
Gelagar jembatan akan mendukung
Jembatan semua beban yang bekerja pada
jembatan. Bahan gelagar berupa
bahan kayu dan atau profil baja berupa
kanal, profil H atau I. Penggunaan
bahan baja akan memberikan kekuatan
struktur yang lebih baik dibandingkan
bahan kayu. Akan tetapi, bila kondisi
tidak memungkinkan dapat digunakan
bahan kayu, yang berupa balok tunggal
atau balok susun tergantung
perencanaannya.
Konstruksi
penghubung
Elemen
balok lantai
Struktur
Gelagar jembatan akan mendukung
Jembatan semua beban yang bekerja pada
jembatan. Bahan gelagar berupa
bahan kayu dan atau profil baja berupa
kanal, profil H atau I. Penggunaan
bahan baja akan memberikan kekuatan
struktur yang lebih baik dibandingkan
bahan kayu. Akan tetapi, bila kondisi
tidak memungkinkan dapat digunakan
bahan kayu, yang berupa balok tunggal
atau balok susun tergantung
perencanaannya.
Gambar
Potongan
Penampang
Jembatan rangka baja
dibagi dalam dua kelas :
A dan B, pembagian kelas
Metode ini didasarkan pada
perbedaan lebar lantai
Pelaksanaan dan lebar trotoar.