Anda di halaman 1dari 40

KONSEP PENELITIAN

 Konsep penelitian adalah kerangka


acuan peneliti dalam mendisain
instrumen penelitian
 Konsep penelitian dibangun agar
masyarakat akademis, konsumen
penelitian dan pembaca laporan
memahami apa yang dimaksud variabel,
indikator, parameter maupun skala
pengukuran yang dipakai peneliti
 Konsep dibangun dari teori-teori yang
digunakan untuk menjelaskan variabel
yang akan diteliti
 Konsep memiliki tingkat generalisasi yang
berbeda satu dengan yang lainnya bila
dilihat dari kemungkinan bisa diukur atau
tidak
 Misal: kepuasan kerja lebih mudah diukur
dibandingkan kesejahteraan, tingkat
penjualan lebih mudah diukur
dibandingkan kepuasan pelanggan
 Ada dua desain dalam membangun
konsep yaitu generalisasi dan abstraksi
 Generalisasi adalah proses bagaimana
memperoleh prinsip dari berbagai
pengalaman yang berasal dari literatur dan
empiris.
 Conto seorang anak melihat bagaimana
pelangi muncul dengan berbagai warna,
bentuk yang menawan, kemudian anak
dapat membaca berbagai literatur
mengenai pelangi muncul, ada dan
menghilang
 Abstraksi yaitu mencakup ciri-ciri umum
yang khas dari fenomena yang
dibicarakan.
 Ciri-ciri ini dihimpun bersama-sama oleh
individu atau kelompok tertentu sehingga
melahirkan kesadaran intersubyektif dalam
katagori
 Contoh konsep peran dan sosiologi
Peran menunjukkan pola perilaku orang
yang ditentukan oleh peran sosial yang
didudukinya. Seorang ibu mengasuh anak,
mengurus keluarga, medidik anak2nya.
 Konsep dalam pengertian sehari-hari
dapat digunakan untuk menjelaskan dan
meramalkan. Tetapi dalam pengertian
ilmiah, konsep harus memiliki kriteria
yang tepat dalam menjelaskan
variabel penelitian.
 Dalam menjelaskan konsep penelitian
yang penting peneliti harus mendisain
konsep interaksi antar variabel
penelitian
 Interaksi antar variabel dapat berupa
menguji hubungan, menguji pengaruh,
uji beda dan lainnya.
 Selain menentukan pola interaksi,
peneliti juga harus menentukan konsep
operasional, definisi operasional dan
lainnya
 Urutan berfikirnya:

teori----Konseptualisasi----Metodologi
PENGERTIAN VARIABEL
 Variabel Adalah Konsep Yang Mempunyai Bermacam-
macam Nilai (Nasir, 1983)
 Variabel Adalah Apapun Yang Dapat Membedakan Atau
Membawa Variasi Pada Nilai (Uma Sekaran, 2006)
 Variabel Adalah Atribut Obyek Yang Mempunyai Variasi
Antara Satu dengan Lainnya (Sugiono, 2006)
 Variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam
bentuk, kualitas, kuantitas, mutu dan standar
 Contoh:
Berat badan, warna, partisipasi petani, produksi padi,
pendapatan petani, kinerja usaha tani, volume
penjualan, kinerja jaringan irigasi
 Agar variabel dapat diukur maka
variabel harus dijelaskan ke dalam
konsep operasional variabel.
 Untuk itu maka perlu instrumen dan
indikatornya
Operasionalisasi variabel bermanfaat
untuk:
 1) mengidentifikasi kriteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;

 2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau


objek mungkin mempunyai lebih dari satu
definisi operasional;

 3) mengetahui bahwa definisi operasional


bersifat unik dalam situasi dimana definisi
tersebut harus digunakan.
Definisi Operasional
 definisi operasional ialah suatu definisi
yang didasarkan pada karakteristik yang
dapat diobservasi dari apa yang sedang
didefinisikan atau “mengubah konsep-
konsep yang berupa konstruk dengan
kata-kata yang menggambarkan
perilaku atau gejala yang dapat diamati
dan yang dapat diuji dan ditentukan
kebenarannya oleh orang lain”
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi operasional Tipe A dapat disusun
didasarkan pada operasi yang harus dilakukan,
sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang
didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi.

 Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti


dapat membuat gejala menjadi nyata.

 Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan


yang dihasilkan dengan menempatkan dua orang
atau lebih pada situasi dimana masing-masing
orang mempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya
satu orang yang akan dapat mencapainya.
 Definisi operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu
yang didefinisikan dapat
dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa
yang dilakukannya atau apa yang
menyusun karaktersitik-karakteristik
dinamisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan


sebagai seorang yang mendapatkan nilai-
nilai tinggi di sekolahnya.
 Definisi operasional Tipe C dapat disusun
didasarkan pada penampakan seperti apa
obyek atau gejala yang didefinisikan
tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karaktersitik-karaktersitik statisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan


sebagai orang yang mempunyai ingatan
kuat, menguasai beberapa bahasa asing,
kemampuan berpikir baik, sistematis dan
mempunyai kemampuan menghitung
secara cepat.
 Dalam menyusun definisi operasional, definisi
tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi
seperangkat kriteria unik yang dapat diamati.

 Semakin unik suatu definisi operasional, maka


semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut
akan banyak memberikan informasi kepada
peneliti, dan semakin menghilangkan obyek-
obyek atau pernyataan lain yang muncul dalam
mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita
inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara
tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya
kemungkinan makna variable dapat
direplikasi/ganda
Contoh….
 Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah
pengaruh tingkat Hunian Kamar terhadap
Pendapatan Hotel X”

 Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah…….


(jelaskan apa yang anda maksud secara teory
maupun praktis dilapangan)

 Variabel Pendapatan Hotel X adalah……


(jelaskan apa yang anda maksud dengan
pendapatan, pendapatan apa sajakah..?
Harus jelas dan praktis)
Operasionalisasi Konsep Tingkat Sosial
Ekonomi Keluarga
Variabel Indikator Skala Pengukuran
Pengukuran Operasional
Berbagai 1. Penghasilan 1. Interval (1 jt 1. Angkat/
penghasilan tetap – 2 jt), dst wawancara
seseorang 2. Penghasilan 2. Iden 2. 2. sda
tidak tetap
Semua 1. Harta 1. Skala 1. Angket/
kekayaan bersama nominal wawancara
material 2. Harta pribadi 2. Skala 2. sda
seseorang nominal
Kedudukan 1. Kedudukan 1. Skala ordinal . Angket/
seseorang di formal wawancara
masyarakat 2. Kedudukan 2. sda
informal
Jenis Pengukuran Variabel
1. Variabel nominal: variabel yang
ditetapkan berdasarkan penggolongan.
Variabel yang kualitasnya tidak
bermakna atan nama variabel hanya
simbol saja. Contoh jenis kelamin,
status pekerjaan, status perumahan
2. Variabel ordinal: variabel yang
dibentuk atas jenjang dalam atribut
tertentu. Jenjang tertinggi dan terendah
yang disusun sesuai kesepakatan: 1-10
3. Variabel interval: variabel yang
dibangun dari pengukuran. Dalam
pengukuran diasumsikan memiliki satuan
sama. Misalnya pendapatan: 100.000-
250.000; 251.000-400.000; dst
4. Variabel rasio: variabel yang memiliki
permulaan angka nol mutlak. Contoh
variabel umur: 0, 1, 2, 3, 4…dst
Hubunga-hubungan Variabel

1. Simetri : Kedua indikator untuk konsep yang sama:


kedua variabel merupakan akibat faktor yang sama:
kedua faktor berkaitan secara fungsional (hal 79)

2. Asimetri : hubungan antar variabel yang terjadi bersifat


yang satu mempengaruhi (independen) dan
lainnya dipengaruhi (dependen);
Hubungan antara stimulus dan respons; hubungan antara
disposisi dan respons; hubungan antara prakondisi dan
akibat tertentu; hubungan antara tujuan dan cara
(kausalitas), hal 80-81

3. Timbal balik (Resiprok) : berbeda dengan hubungan


kausalitas. Hubungan timbal balik yaitu suatu variabel
dapat menjadi sebab sekaligus dapan menjadi akibat
PENGUKURAN
Skala Likert
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan
apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Guttman
 Skala Guttman akan memberikan respon
yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
 Misalnya :

Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semantik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam
bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari
sebuah garis kontinum dimana nilai yang sangat negatif
terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat
positif terletak disebelah kanan.
 Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap
pelayanan dirumah sakit ini ?

1.Sangat buruk 5.Sangat baik


Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data
kuantitatif kemudian peneliti baru
mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi
data kualitatif.
 Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank BCA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank BCA:


5 4 3 2 1
INSTRUMEN PENELITIAN
 Instrumen Penelitian Adalah Suatu Alat Yang
Digunakan Mengukur Fenomena Alam Maupun
Sosial Yang Diamati. Secara Spesifik
Fenomena Ini Disebut Variabel Penelitian
 Dalam Ilmu Alam Instrumen Yg Digunakan Utk
Mengukur Variabel Sudah Banyak Tersedia
Dan Telah Teruji Validitas Dan Reliabilitasnya.
Contoh: variabel suhu instrumennya
termometer, variabel panas instrumennya
kalorimeter, var berat instrumennya timbangan
 Instrumen Dalam Penelitian Sosial Walaupun Ada Dan
Telah Teruji Validitas Dan Reliabilitasnya, Namun Bila
Digunakan Di Tempat Tertentu Belum Tentu Tepat Dan
Mungkin Tidak Valid. Karena Gejala Sosial Cepat
Berubah.
Contoh: instrumen tentang kepemimpinan
mungkin valid untuk kondisi Amerika tetapi
mungkin tidak valid untuk Indonesia
 PENELITI HARUS MEMBUAT INSTRUMEN YANG
DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
CARA MENYUSUN INSTRUMEN
 BERTITIK TOLAK PADA VARIABEL VARIABEL
PENELITIAN YG DITETAPKAN UNTUK DITELITI
 VARIABEL SELANJUTNYA DIBERIKAN DIFINISI
OPERASIONALNYA DAN TENTUKAN INDIATOR
YANG AKAN DIUKUR
 DARI INDIKATOR INI KEMUDIAN DIJABARKAN
MENJADI BUTIR-BUTIR PERTANYAAN
UJI VALIDITAS

 Instrumen yang valid berarti instrumen


tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur
 Sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrumen pengukuran dalam
melakukan fungsi ukurnya
 Agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai
dengan tujuan diadakanp engukuran tsb
 Dalam mengukur variabel produktivitas,
maka peneliti membuat instrumen
produktivitas dan berharap instrumen tsb
bisa berfungsi dg benar untuk mengukur
produktivitas
 Syaratnya instrumen tsb harus memiliki
validitas tinggi
 Untuk menguji validitas digunakan korelasi
product momen: korelasi antar item dengan
skor total dalam satu variabel
 Validitas tinggi menurut Azwar > 0,3. Dalam
output SPSS dilihat pada kolom corrected
item total corelation
UJI RELIABILITAS

 Sejauh mana hasil pengukuran dapat


dipercaya
 Sejauh mana hasil pengukuran dapat
dipercaya bila dilakukan pengukuran
pada waktu yg berbeda pada kelompok
subyek yg sama diperoleh hasil yg relatif
sama - asalkan aspek yg diukur
dalam diri subyek memang belum
berubah
 Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik
ditunjukkan oleh angka yang disebut nilai
koefisien reliabilitas
 Reliabilitas yg tinggi ditunjukkan dg nilai
1,00, reliabilitas yg dianggap sudah cukup
memuaskan atau tinggi adalah > 0,70
 Ada beberapa teknik yg dipakai untuk
menghitung reliabilitas di antaranya: alpha
croncbach, splith half
 Dalam SPSS kita sering memakai alpha
ceoncbach
DATA PENELITIAN

Time series (runtut waktu)

Waktu Cross section (satu waktu ttt)

Data Primer
Jenis Data Sumber data
Data
Sekunder
Pengukurannya Data Kualitatif :
Nominal, Ordinal

Data Kuantitatif :
Interval, Rasio

Nuhfil Hanani
Syarat-syarat data yang baik
adalah:
 Data harus Akurat.
 Data harus relevan
 Data harus uptodate

Nuhfil Hanani
Pembagian data menurut cara
memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang
dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang
diterbitkan atau digunakan oleh
organisasi yang bukan pengolahnya

Nuhfil Hanani
Pembagian data menurut
sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal
dari dalam instansi mengenai kegiatan
lembaga dan untuk kepentingan
instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang
berasal dari luar instansi.

Nuhfil Hanani
Pembagian data menurut waktu
pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang
dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu
obyek dengan tujuan untuk menggambarkan
perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di
kumpulkan pada satu waktu tertentu pada
beberapa obyek dengan tujuan untuk
menggambarkan keadaan

Nuhfil Hanani
Data menurut sifatnya dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapat atau
judgement sehingga tidak berupa angka akan
tetapi berupa kata atau kalimat.

2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka
atau bilangan

Nuhfil Hanani
Instrumen Pengukuran
• Adalah alat yang digunakan untuk mengukur
variabel.
Macamnya :
• questionare ( untuk mengukur data qualitatif )
• Alat ukur scientific ( termometer, meteran,
neraca, stopwach dll ) untuk mengukur data
quantitatif.
Questionare
• Merupakan instrumen yang banyak
digunakan untuk mengukur data qualitatif,
seperti : sikap, pendapat, moral dll.
• Skala yang dipakai : nominal, interval dan
ordinal.
• Questionare dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan.
Hal yang penting dalam
menyusun questionare adalah
• Gunakan bahasa yang mudah dimengerti,sopan,
singkat dan jelas.
• Susun format yang menarik ( huruf, warna,
editing ).
• Jangan tendensius dan menyinggung responden.
• Buat pengantar bahwa anda membutuhkan
jawaban responden .

Anda mungkin juga menyukai