Keperawatan Anak II
ANA harus dapat diperagakan pada semua penderita SLE aktif dan
pergaannya memeberi uji skrinning terbaik untuk penyakit tersebut; tetapi, ANA
juga terjadi pada banyak keadaan lain. Uji skrinning ANA biasanya dilakukan
menggunakan teknik antibodi fluoresens. Uji untuk tipe ANA spesifik termasuk
Ro/ SSA, La/SSB, Sm, dan DNA harus dilakukan juga.
Penatalaksaan
Terapi harus didasarkan pada luas dan parahnya penyakit pada penderita
perseorangan. Penderita harus dievaluasi secara menyeluruh, terutama untuk
keterlibatan sistem organ utama seperti ginjal. Tidak ada terapi spesifik. Obat-obat
yang digunakan untuk mengobati penyakit berfungsi menekan peradangan dan
reaktifitas imun. Pada umumnya penderita harus diobati untuk mempertahankan
kesejahteraan klinis dan normalitas serologis (komplemen dan antibodi terhadap
DNA). Pemberian kortiko steroid juga sangat penting bagi penderita SLE
Kortiko-steroid
Prednison
Dosis harian(1 mg/kg/hari); prednison dosis alternate yang lebih tinggi (5
mg/kg/hari, tak lebih 150-250 mg); prednison dosis rendah harian (0.5 mg/kg)/hari
yg digunakan bersama methylprednisolone dosis tinggi intermitten (30
mg/kg/dosis, maksimum mg) per minggu
Pengkajian
Identitas
Keluhan Utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit Keluarga
Pola-pola fungsi kesehatan
- Pola Nutrisi
- Pola Aktifitas
- Pola Eliminasi
- Pola Sensori dan Kognitif
- Pola persepsi dan konsep diri
Pemeriksaan Fisik
Diagnosa