Anda di halaman 1dari 23

IX.

ANGGARAN PIUTANG
1.Piutang adalah hak menagih (klaim) menagih sejumlah harta dari kreditor
kepada debitor yang bersedia melunasinya pada waktu mendatang.
2.Jenis Piutang :
•Piutang Surat Berharga
•Piutang Wesel
•Piutang uang muka
•Piutang usaha
3.Manfaat Anggaran Piutang (Usaha) :
•Memperlancar dan meningklatkan omzet penjualan
•Mampu bersaing
•Memperluas pelanggan
•Meningklatkan kemampulabaan perusahaan
4.Faktor yang mempengaruhi Anggaran Piutang :
•Volume barang yang dijual secara kredit
•Standar Kredit
•Jangka Waktu KreditPemberian Potongan
•Pembatasan Kredit
•Kebijakan Penagihan Piutang
5. Penyusunan Anggaran Piutang Usaha merupakan tanggung jawab Divisi
Kredit (di bawah Manajer Kuangan) dan bekerja sama dengan Divisi
Penjualan dalam menyusun anggaran piutang.
6. Penyusunan Anggaran Piutang
PT. “XYZ” mempersiapkan rencana tahunan, data yang dimiliki dalam
triwulanan/bulanan, serta informasi lainnya sebagai berikut :
• Rencana Penjualan (70% tunai) : Januari Rp. 90.000; Februari Rp.
85.000;Maret Rp. 85.000; Tw.II Rp. 250.000; Tw. III Rp. Rp. 230.000 dan
Tw.IV Rp.300.000
 Piutang yang tertagih setelah dikurangi piutang tak tertagih : 75% pada
bulan penjualan, 15% sebulan berikutnya dan 10% pada dua bulan
berikutnya. Untuk triwulanan 90% pada triwulana terjadinya penjualan
dan 10% pada triwulan berikutnya.
 3. Saldo awal tahun :
• Piutang Rp. 20.000 (ditagih Rp. 5.000 pada Triwulan II, Rp. 7.000 pada
Triwulan IV)
• Cadangan piutang ragu-ragu Rp. 7.000
 Diminta : Anggaran Piutang
 Jawab :
Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit
Periode Penjualan Tunai (70%) Penjualan Kredit (30%)
Januari Rp. 63.000,- Rp. 27.000,-
Februari 59.500,- 25.500,-
Maret 59.500,- 25.500,-
Triwulan II 175.000,- 75.000,-
Triwulan III 161.000,- 69.000,-
Triwulan IV 210.000,- 90.000,-
Jumlah Rp.728.000,- Rp. 312.000,-

Periode Penjualan Kredit Bed Debt Piutang Neto


Saldo 1/1 Rp. 20.000,- Rp. 7.000,- Rp. 13.000,-
Januari 27.000,- 270,- 26.730,-
Februari 25.500,- 255,- 25.245,-
Maret 25.500,- 255,- 25.245,-
Tribulan II 5.000,- 750,- 74.250,-
Triwulan III 69.000,- 690,- 68.310,-
Triwulan IV 90.000,- 900,- 89.100,- Jumlah
Rp. 332.000,- Rp. 10.120,- Rp. 321.880,-
PT. “XYZ”
Anggaran Piutang Tahun 20xx
(Bulan dan Triwulan)
Cadang Pelunasan
Periode Penjual an Piutang
anKredit Piutang Neto Jan Feb Mrt Tw. II Tw. III Tw. IV
Ragu2

Sald/1 20.000 7.000 13.000 5.000 7.000


Jan 27.000 270 26.730 20.048 4.010 2.673
Feb 25.500 255 25.245 18.934 3.787 2.525
Maret 25.500 255 25.245 18.934 6.311
Tw.II 75.000 750 74.250 66.825 7. 425
Tw.III 69.000 690 68.310 61.479 6.831
Tw.IV 90.000 900 89.100 80.190
Total 332.000 10.120 321.880 20.048 22.944 25.394 80.661 68.904 94.021
X. ANGGARAN KAS

1. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan mempunyai kedudukan


sentral dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan.
2. Jumlah Kas yang berlebihan akan menyerap dana modal kerja yang
mahal, sehingga menaikan beban tetap perusahaan.
3. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban
perusahaan seperti hutang gaji, bunga bank, hutang dagang dan
sebagainya, akibatnya selanjutnya akan menurunkan produktivitas kerja
serta merugikan nama baik perusahaan di mata para pemasok.
4. Anggaran Kas adalah anggaraqn yang menunjukkan perubahankas dan
memberikan alaan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar
sebagai arus kas dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak kelebihan
dan kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu
organisasi.
5. Tujuan Perencanaan dan Pengendalian Kas
• Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, dengan memperbanding
kan uang kas masuk dengan kas keluar.
• Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus
• Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek atau jangka
panjang
• Sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit
• Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan
• Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian
terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya.
6. Kegunaan Anggaran Kas
• Dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus menerus
• Dasar pengambilan keputusan pinjaman jangka pendek atau pinjaman
jangka panjang atau dengan tambahan modal sendiri untuk menutupi
defisit kas
• Dasar kebijakan pemberian kreditmenentukan kemampuan perusahaan
membayar dividen kepada pemegang saham
• Meningkatkan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek
• Memperkuat posisi dalam penawaran
7. Pendekatan dalam penyusunan Anggaran Kas :
• Metode penerimaan dan pengeluaran kas (metode terpadu)
• Metode aliran kas menurut lapoaran perhitungan laba-rugi (metode
pendapatan neto yang disesuaikan)
8. Faktor yang mempengaruhi Anggaran Kas :
• Kegiatan Operasi : kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus
menerus dilakukan
• Kegiatan Investasi : kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan
aset tak lancar yang digunakan perusahaan
• Kegiatan Pendanaan : kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal
sendiri
9. Tahap penyusunan Anggaran Kas :
• Tahap pertama, menyusun taksiran penerimaan kas dan pengeluaran
kas meneurut rencana operasional perusahaan
• Tahap kedua, menyusun taksiran kebutuhan dana yang diperlukan untuk
menutup defisit dan menyusun taksiran pembayaran bunga utang beserta
waktu pelunasan kembali utang tersebut
• Tahap ketiga, menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan dan
pengeluaran kas, yang merupakan anggaran kas final.
10. Pendekatan dalam penyusunan Anggaran Kas :
• Anggaran Kas Jangka Pendek, merupakan alat operasional
pengendalian kas sehari-hari dan jangka waktunya disesuaikan dengan
anggaran tahunan, serta berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi kas
ke luar secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan
situasi keuangan pada umumnya
Anggaran Kas Jangka Panjang, merupakan anggaran yang jangka
waktunya lima sampai sepuluh tahun serta kegunaan utama adalah
untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari
sumber-sumber intern dan memperkirakan saldo kas pada akhir setiap
tahun anggaran.
11.Anggaran Kas Jangka Pendek
Penyusunan anggaran kas jangka pendek dengan cara menelusuri
berbagai kegiatan yang mengakibatkan terjadinya arus fisik (masuk dan
keluar). Arus balik dari berbagai arus fisik masuk akan mengakibatkan
terjadinya arus kas ke luar, sebaliknya arus balik dari berbagai arus fisik
ke luar akan mengakibatkan terjadinya arus kas masuk.
a. Penyalur dan Penerima Dana Dalam Anggaran Kas Tahunan
• Perusahaan, melaksanakan proses produksi barang/jasa sebagai
pihak pertama dan pengambil inisiatif atas terjadinya seluruh arus kas
dan arus fisik
• Para rekanan/pemilik faktor produksi, pihak yang bergerak dalam pasaran
faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan digunakan dalam proses
produksi,
• Konsumen/pembeli produk perusahaan, pihak yang membutuhkan produk
perusahaan untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kembali,
• Pemilik Dana/Pemerintah, pihak yang mempercayakan modalnya untuk
digunakan perusahaan
b. Bentuk Anggaran Kas Jangka Pendek :
 Sumber Kas :
• Hasil penjualan produk secara tunai
• Hasil penagihan piutang dagang
• Pendapatan lain (bunga bank, jasa giro, deviden)
• Penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai
• Penerimaan bukan penghasilan (kredit bank, penjualan obligasi, hutang
jangka pendek)
• Penambahan modal sendiri dari pemilik, dan lain-lain
 Pengeluaran Kas :
• Pembayaran keperluan operasi perusahaan sehari-hari (pembelian
bahan baku, pembayaran gaji, berbagai BOP, biaya penjualan dan
adm)
• Pembayaran pada para kreditur, berupa bunga dan angsurannya,
• Pembayaran pada para kreditur (bunga dan angsurannya)
• Pembelian aktiva tetap
• Pembayaran deviden atau pengembalian modal
• Pembayaran pada Pemerintah (pajak, cukai, meterai, dll.)
c. Contoh :
PT. “XYZ” mempersiapkan rencana tahunan, data yang dimiliki dalam
triwulanan/bulanan, serta informasi lainnya sebagai berikut :
1)Rencana Penjualan (70% tunai) : Januari Rp. 90.000; Februari Rp.
85.000;Maret Rp. 85.000; Tw.II Rp. 250.000; Tw. III Rp. Rp. 230.000 dan
Tw.IV Rp.300.000
2)Piutang yang tertagih setelah dikurangi piutang tak tertagih : 75% pada
bulan penjualan, 15% sebulan berikutnya dan 10% pada dua bulan
berikutnya. Untuk triwulanan 90% pada triwulana terjadinya penjualan
dan 10% pada triwulan berikutnya.
3)Saldo awal tahun :
•Piutang Rp. 20.000 (ditagih Rp. 5.000 pada Triwulan II, Rp. 7.000 pada
Triwulan IV)
•Cadangan piutang ragu-ragu Rp. 7.000
•Kas Rp. 15.000
4)Rencana Pengeluaran Modal :
•Membeli mesin Maret Rp. 2.500,Tw III Rp. 6.000
•Pembentukan untuk gedung Desember Rp. 30.000
•Pembelian lainnya Triwulan I Rp. Rp. 600, Triwulan II Rp. 500, Triwulan III
Rp. 500 dan Triwulan IV Rp. 7.000
5) Penerimaan dan Pengeluaran lainnya :
Periode Pendapatan Lain Pengeluaran Lain
Januari Rp. 1.500 Rp. 2.000
Februari 1.000 2.000
Maret 1.000 1.500
Triwulan II 3.000 5.000
Triwulan III 3.000 5.000
Triwulan IV 4.000 6.000
5) Cadangan piutang ragu-ragu 1% dari kredit
6) 7. Pembelian Januari Rp.14.500, Februari Rp. 16.200, Maret Rp.
15.200, Triwulan II Rp. 46.400, Triwulan III Rp. 39.300 dan Triwulan
IV Rp. 48.500
7) Anggaran Expenses (non Cash items seperti penyusutan dll bernilai Rp.
4.500 setiap bulan harus dikeluarkan) Januari Rp. 70.900, Februari Rp.
67.700, Maret Rp. 70.100, Tw.II Rp. 200.600, Tw. III Rp. 174.600 dan Tw.
IV Rp. 212.000
8) Pengeluaran lainnya : polis asuransi juni Rp. 750; Pajak kekayaan
Februari Rp. 1.400; Maret membayar bunga 4% dari Rp. 50.000 dan
mengangsur pinjaman Rp. 20.000; Deviden dibayar Juni Rp. 20.000; Fee
ahli hukum Rp. 150 setiap bulannya; Fee Akuntan Rp. 2.500 bulan februari;
Pajak keuntungan April Rp. 21.000, November Rp. 3.000 dan Desember
Rp. 3.000
Anggaran Penerimaan Kas
PT. “XYZ”
Anggaran Penerimaan Kas
Tahun 20xx (Bulan dan Triwulan)

Sumber Penerimaan Jan Feb Mrt Tw.II Tw.III Tw.IV

1. Penjualan Tunai 63.000 59.500 59.500 175.000 161.000 210.000


2. Penagihan Piutang 20.048 22.944 25.394 80.661 68.904 94.021
3. Pendapatan lain-lain 1.500 1.000 1.000 3.000 3.000 4.000

Total Penerimaan 84.548 83.344 85.894 258.661 232.904 308.021


Anggaran Penerimaan Kas
PT. “XYZ”
Anggaran Penerimaan Kas
Tahun 20xx (Bulan dan Triwulan)
Jenis Pengeluaran Jan Feb Mrt Tw.II Tw.III Tw.IV
1. Pengeluaran Modal :
a. Pembelian Mesin 200 200 2.500 500 6.000 30.000
b. Dana Gedung 2.000 2.000 200 5.000 500 700
c. Pembelian lain-lain 14.500 16.200 1.500 46.400 5.000 6.000
2. Pengeluaran Lain 66.400 63.200 15.200 187.100 39.300 48.500
3. Berbagai Pembelian 1.400 65.600 750 161.100 198.500
4. Anggaran Expenses 150 150 22.000 20.000 450 450
5. Lain-lain 2.500 150 450 6.000
Pengeluaran : 21.000
a. Polis Asuransi
b. Pajak Kekayaan
c. Bunga dan
Angsuran
d. Deviden
e. Fee Ahli Hukum
f. Fee Akuntan
g. Pajak Keuntungan
Total Pengeluaran 83.250 85.650 107.150 281.200 212.350 290.150
Anggaran Penerimaan Kas
PT. “XYZ”
Anggaran Penerimaan Kas
Tahun 20xx (Bulan dan Triwulan)

Keterangan Jan Feb Mrt Tw.II Tw.III Tw.IV

1. Saldo Kas Awal 15.000 16.298 13.992 - - 20.554


2. Penerimaan Rutin 84.548 85.894 258.661 232.904 308.021
3. Kas tersedia 99.548 83.344 99.886 258.661 232.904 328.575
3. Pengeluaran Rutin 83.250 99.642 107.150 281.200 212.350 290.150
4. Saldo Kas Akhir 16.298 85.650 - 7.264 - 22.539 20.554 38.425
13.992
12. Anggaran Kas Jangka Panjang
Anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca
yang disusun antara dua periode anggaran dan perhitungan laba rugi
perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca itu.
a. Bentuk Anggaran Kas Jangka Panjang
 Sumber-sumber Kas (Penambahan)
• TR> TC = Laba
• Akumulasi Penyusutan
• Penambahan utang jangka pendek dan utang jangka panjang
• Bertambahnya equity (modal disetor, cadangan, laba ditahan)
12. Penggunaan Kas (Pengurangan)
13. TC > TR = Rugi
14. Pembelian aktiva tetap baru
15. Berkurangnya utang jangka pendek dan utang jangka panjang
16. Berkurangnya equity (modal disetor, cadangan, laba ditahan)
b. Contoh :
PT. SunterTiga merencanakan untuk mengadakan perluasan kapasitas mesin-
mesinnya, tambahan modal yang dharapkan berasal dari kemampuan sendiri.
Apabila pinjam dari bank, bunganya tinggi dan akan menambah beban biaya
yang akan mengurangi daya saing perusahaan.
Untuk maksud tersebut, perusahaan mencoba menyusun Anggaran Kas Jangka
Panjang dalam jangka 3 tahun mendatang. Data perkiraan yang berhasil
dikumpulkan sebagai berikut :
1)Bagian Pemasaran
Rencana penjualan untuk 3 tahun yang akan datang : tahun 2006 = 10.000 unit,
tahun 2007 = 11.000 unit dan tahun 2008 = 12.000 unit
Harga jual tahun 2006 = Rp. 1.000,- per unit dan seterusnya akan dinaikkan Rp.
250,- setiap tahunnya dan untuk itu bagian promosi diharapkan berperan
2)Bagian Produksi
a)Struktur Biaya
Biaya Variabel 75% dari nilai penjualan, Biaya Tetap 10% dari nilai penjualan dan
¼nya adalah biaya penyusutan,
b)Pembelian mesin baru secara berturut-turut selama 3 tahun adalah tahun 2006 =
Rp. 500.000,-, tahun 2007 = Rp. 1.000.000,- dan tahun 2008 = Rp. 1.500.000,-
3)Bagian Keuangan dan Akuntansi melaporkan :
4)Kebutuhan Modal Kerja 10% dari nilai penjual an setiap tahun
5)Awal 2006 tersedia uang tunai Rp. 500.000,- sisanya berupa modal kerja non kas.
Jumlah kas akan dipertahankan sama dari tahun ke tahun
Pajak keuntukan 40% dari laba sebelum pajak
Kebutuhan membayar hutang yang jatuh tempo Tahun 2006 = Rp.
500.000,-Tahun 2007 = Rp. 1.000.000,- dan tahun 2008 = Rp. 500.000,-
Penerimaan kas lainnya tahun 2006 = Rp. 100.000,-, taun 2007 = Rp. 150.000,- dan
tahun 2008 = Rp. 50.000,-
Sesuai data di atas diminta bantuannya untuk :
1)Menyusun Proyeksi Laba rugi tahun 2006 – 2008
2)Menentukan jumlah kebutuhan serta komposisi dari modal kerja tahun
2006-2008
3)Menyusun Anggaran Kas Tahun 2006-2008

Pemecahan :
1). Proyeksi Laba Rugi tahun 2006-2007
PT. SunterTiga
Proyeksi Laba Rugi
Tahun 2006-2008
Keterangan 2006 2007 2008

Penjualan :
- 10.000 unit @ Rp. 1.000 10.000.000 -- --
- 11.000 unit @ Rp. 1.250 -- 13.750.000 --
- 12.000 unit @ Rp. 1.500 -- -- 18.000.000
Biaya Produksi :
- BV(75% dari penjualan) 7.500.000 10.312.500 13.500.000
- BT (10% dari penjualan)
Laba Sebelum Pajak 1.375.000
Tarif Pajak 40% 1.000.000 2.062.500 1.800.000
Laba Bersih Setelah Pajak 1.500.000 825.000 2.700.000
600.000 1.080.000
900.000 1.237.500 1.620.000
2). Kebutuhan dan Komposisi Modal Kerja

PT. Sunter Tiga


Kebutuhan dan Komposisi Modal Kerja
Tahun 2006 - 2008
Komposisi Modal Kerja
Tahun Kebutuhan Modal Kerja
Kas Non Kas

2006 Rp. 1.000.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000


2007 Rp. 1.375.000 Rp. 500.000 Rp. 875.000
2008 Rp. 1.800.000 Rp. 500.000 Rp1.300.000
3). Anggaran Kas
PT. Sunter Tiga
Anggaran Kas
Tahun 2006 - 2008

Keterangan 2006 2007 2008


Saldo Kas Awal Tahun Rp. 500.000 Rp. 750.000 Rp. 116.250
Penerimaan :
- EAT Rp. 900.000 Rp.1.237.500 Rp.1.620.000
- Depresiasi (¼ dari BT) 250.000 Rp. 343.750 Rp. 450.000
- Perubahan Modal Kerja -- (Rp.365.000) (Rp.425.000)
- Lain-lain Rp. 100.000 Rp. 150.000 Rp. 50.000
Kas tersedia

Pengeluaran : Rp.1.750.000 Rp.2.116.250 Rp.1.811.250


- Pembelian Mesin Baru
- Pelunasan Hutang
Rp.1.000.000 Rp.1.500.000
Rp. 500.000 Rp.1.000.000 Rp. 500.000
Rp. 500.000

Total Pengeluaran Rp.1.000.000 Rp.2.000.000 Rp.2.000.000


Saldo Kas Akhir Tahun Rp. 750.000 Rp. 116.250 (Rp.188.750)
13. Latihan Soal
1.Perusahaan “Terus Maju” mempunyai data perencanaan Kas Jangka
Panjang sebagai berikut :
Selanjutnya perusahaan mempunyai rencana untuk menentukan penjualan
tahun 2007-2009 dengan keterangan/perkiraan sebagai be
rikut :

Keterangan 2005 2006

Penjualan Rp. 12.000.000 Rp.15.000.000


Total Biaya Rp. 9.000.000 Rp.10.500.000

Laba Rp. 3.000.000 Rp .4.500.000

a. Vol. penjualan tahun 2007 akan sama seperti tahun 2006 dengan harga
jualnya mengalami kenaikan sebesar 25%. Penjualan tahun 2008 s/d
2009 akan mengalami kenaikan secara tetap sebesar 10% dari nilai
penjualan tahun 2007
b. Untuk tahun 2007 dan seterusnya jumlah biaya secara keseluruhan
prosentasenya (%) akan sama seperti biaya tahun 2006
c. Perimbangan antara biaya tetap dan biaya variabel untuk tahun 2006
dan seterusnya adalah 40 : 60
d. Dari keseluruhan biaya tetap pada tahun 2007, maka 50% adalah
depresiasi dan amortisasi aktiva tetap. Jumlah biaya ini akan tetap
sama sampai tahun 2009
e. Pajak keuntungan perseroan 50%
f. Jumlah modal kerja yang tersedia pada awal tahun 2007 Rp. 3.000.000,- dan
50%nya berwujud uang kas. Jumlah uang kas ini kebutuhannya akan
dipertahankan tetap sama dari tahun ke tahun, kebutuhan modal kerja secara
keseluruhan tahun 2007 s/d 2009 akan berkembang sebanding deng an
kebutuhan pembiayaan kegiatan keseluruhan.
g. Kebutuhan pembayaran yang lain :
1) Pelunasan kredit bank tahun 2008 = Rp. 4.500.000,- dan tahun
2009 = Rp. 3.000.000,-
2) Pembelian aktiva tetap tahun 2007 = Rp. 1.500.000,-, tahun
2008 = Rp. 1.500.000,- dan taun 2009 = Rp. 7.500.000,-
h. Penerimaan lain-lain berupa penjualan aktiva tetap tak terpakai
tahun 2007 = Rp. 750.000,- dan tahun 2008 = Rp. 750.000,-
Atas dasar data tersebut Andan diminta membuat :
a) Menyusun Proyeksi Laba Rugi Perusahaan Terus Maju Tahun 2007
– 2009
b) MenyusunKebutuhan dan Komposisi Modal Kerja Perusahaan Terus
Maju Tahun 2007 – 2009
c) Menyusun Anggaran Kas Perusahaan Terus Maju Tahun 2007 - 2009
2.Data Anggaran Kas Tahunan dari PT. SUKSESKU sebagai berikut :
a. Rencana penjualan : 2.000 unit @ Rp. 2.000,- untuk tahun 2008. untuk masa
3 tahun berikutnya akan diusahakan kenaikan 15% dalam unit fisik dan 10%
harga jual dari tahun sebelumnya
b. Biaya :
• Variabel : selalu 40% dari harga jual
• Tetap : Rp. 1.000.000,- untuk tahun 2008 dan 2009 serta
Rp. 1.250.000,- untuk tahun 2010
• Hutang perusahaan : Rp. 5.000.000,- dengan bunga 12% per tahun.
Hutang ini harus dibayar dalam masa 4 tahun mendatang mulai 2008
dengan jumlah cicilan yang sama besar.
• Tingkat Pajak : 35% dari laba sebelum pajak
c. Modal Kerja : Rp. 1.000.000,- pada awal 2008 cukup untuk
kegiatan tahun 2008, diantaranya sebesar Rp. 400.000,- berupa
Kas. Untuk dua tahun berikutnya Modal Kerja sebesar 10% dari
nilai penjualan dan 40% diantaranya berupa Kas
d. Penerimaan :
• Penjualan Aktiva Tetap tahun 2008 = Rp. 750.000,-tahun 2010 =
Rp. 200.000,-
• Pinjaman tambahan Rp. 1.000.000,- untuk tahun 2010
c. Pengeluaran lain-lain :
• Pembayaran Dividen 40% dari laba setelah pajak setiap tahun
• Pembelian Aktiva Tetap tahun 2010 sebesar Rp. 500.000,-
 Pertanyaan :
1) Buatlah Proyeksi Laba Rugi PT. SUKSESKU tahun 2008 – 2010
2) Menentukan Kebutuhan dan Komposisi Modal Kerja PT.
SUKSESKU tahun 2008 – 2010
3) Menyusun Anggaran Kas PT. SUKSESKU tahun 2008 - 2010

Anda mungkin juga menyukai