Anda di halaman 1dari 28

II.

PENGEMBANGAN STANDAR
2.1. Standar Nasional Indonesia
(SNI)
2.2. Standar Internasional
2.1. PENGEMBANGAN STANDAR
NASIONAL INDONESIA (SNI)
PENGEMBANGAN SNI
• Proses pengembangan SNI terdiri dari:
(1) Perencanaan SNI, (2) Perumusan SNI dan (3)
Pemeliharaan SNI.
• Proses pengembangan SNI dilakukan oleh BSN melalui
Komite Teknis (KT)/Sub Komite Teknis (SKT).
• Pembentukan, ruang lingkup dan susunan keanggotaan
KT/SKT ditetapkan dengan Keputusan Kepala BSN.
• KT/SKT terdiri dari : Ketua, Wakil Ketua (jika
diperlukan), Sekretaris dan Anggota.
• Keanggotaan KT/SKT terdiri atas unsur :
– Pemerintah dan/ atau pemerintah daerah
– Pelaku usaha dan/atau asosiasi terkait
– Konsumen dan/atau asosiasi terkait
– Pakar dan /atau akademisi.
• KT/SKT : Menyusun dan mengusulkan program
perumusan SNI kepada BSN, melaksanakan
perumusan SNI, serta melaksanakan
pemeliharaan SNI.
A. Proses Pengembangan SNI
1. Perencanaan perumusan SNI
Dituangkan dalam Program Nasional
Perumusan Standar (PNPS) yang disusun BSN
bersama pemangku kepentingan.
Dalam PNPS telah ditetapkan judul SNI.
Pertimbangan Dalam Menyusun PNPS.
• Kebijakan nasional standardisasi dan penilaian kesesuaian.
• Perlindungan konsumen.
• Kebutuhan pasar.
• Perkembangan standardisasi internasional.
• Kesepakatan regional dan internasional.
• Kemampuan IPTEK.
• Kondisi flora, fauna dan lingkungan hidup.
• Kemampuan dan kebutuhan industri dalam negeri.
• Budaya dan kearifan lokal.
2. Perumusan SNI
(BSN, 2014)

Perumusan SNI mengacu kepada prinsip-


prinsip pengembangan standar sbb. :
a. Transparan dan terbuka.
b. Konsensus dan tidak memihak.
c. Efektif dan relevan.
d. Koheren.
e. Dimensi pengembangan.
Kegiatan Perumusan SNI
1. Penyusunan konsep (drafting): RSNI1
1) KT/SKT menunjuk konseptor untuk merumuskan rancangan
SNI
2) Konseptor dapat berkonsultasi dan meneliti bila perlu.
2. Rapat teknis, RSNI1 RSNI2
3. Rapat konsensus, RSNI2 RSNI3
4. Tahap jajak pendapat melalui SISNI (Sistim
Informasi SNI).
1) Pemberian tanggapan 60 hari
2) RSNI3 RSNI4
5. Pemungutan suara.
- RSNI4, bila sepakat ditetapkan jadi RASNI
6. Penetapan SNI.
- RASNI ditetapkan oleh BSN dg SK Ka.BSN
menjadi SNI.
7. Penomoran dan publikasi.
- Penomoran sesuai Peraturan Ka.BSN
- Publikasi paling lambat 1 bulan sejak
ditetapkan
Tabel 1. Pelaksana, peserta dan dokumen yang dihasilkan
dalam kegiatan perumusan SNI (BSN, 2014).
Kegiatan perumusan Pelaksana Peserta Dokumen yang
dihasilkan

Penyusunan konsep Konseptor KT/SKT RSNI1


Rapat teknis KT/SKT Konseptor, KT/SKT, pemangku RSNI2
kepentingsn terkait
Rapat konsensus KT/SKT Konseptor, KT/SKT, pemangku RSNI3
kepentingsn terkait

Jajak pendapat BSN Pemangku kepentingan (MASTAN =


Masyarakat Standardisasi).

Perbaikan akhir KT/SKT - RSNI4


Pemungutan suara BSN Pemangku kepentingan (MASTAN) RASNI
(Dalam ketentuan baru tahapan
ini dihapus)

Penetapan dan BSN - SNI


publikasi
Konsep Isi Pengajuan Usulan
Perumusan SNI
(Azwar Sabana, 2015)

A. Identitas Konseptor/Pengusul
B. Proposal Usulan Perumusan Standar
1. Identifikasi bentuk perumusan
2. Judul
3. Ruang lingkup Informasi paten
4. Tujuan dan justifikasi
C. Keterkaitan dengan Regulasi Teknis dan
Stakeholder.
D. Dokumen Terkait Perumusan Standar.
Contoh
• B.1. Identifikasi bentuk rumusan

Penyusunan sendiri berdasarkan hasil riset terkait Anggur Brem


Bali.
• B.2. Judul
Anggur Brem Bali
• B.3. Ruang lingkup
Menetapkan ketentuan mutu terkait Anggur Brem Bali yang
dibedakan menjadi anggur brem merah yang berasal dari beras
ketan hitam dan brem putih dari beras ketan putih dan berlaku
untuk semua varietas komersial sebagai produk olahan/Industri
• B.4. Informasi paten
Tidak ada.
Contoh (Lanjutan)
• B.5. Tujuan dan Justifikasi
– Upaya untuk meningkatkan mutu produk lokal agar dapat bersaing
dipasar dalam negeri dan internasional.
– Sejalan dengan kebijakan Kementerian Perindustrian dalam
meningkatkan industri lokal.
– Nilai manfaat dari penerapan SNI yang diharapkan bagi produsen dapat
meningkatkan nilai ekonomis dan konsumen mendapatkan jaminan
mutu dan keamanan.
D. Dokumen Terkait
– SNI 01-3952-1995
– Instruksi Menteri Perindustrian No.04/M/Ins/10/1989
Komoditas/Produk Potensial di Daerah Bali,
Perlukah SNI ?
• Komoditas Hasil • Pangan Tradisional Bali
Pertanian – Betutu
– Salak (Salak Bali dan – Lawar
Salak Gula Pasir) – Sate lembat
– Kopi – Urutan
– Jeruk – Ledok
– Anggur – Jaja gambir
– Manggis – Jaja kelepon
– Mangga – Dodol
– Beguling
3. Pemeliharaan SNI
Pemeliharaan SNI dilakukan melalui Kaji Ulang
min. 1 x dalam 5 tahun sejak ditetapkan dengan
tujuan :
1. Menjaga kesesuaian SNI terhadap
kepentingan nasional dan kebutuhan pasar.
2. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
inovasi dan teknologi.
3. Menilai kelayakan dan kekinian.
Kaji Ulang SNI.
• Dilakukan oleh KT/SKT, hasilnya dilaporkan ke
BSN.
• Hasil Kaji Ulang dapat berupa :
– Ralat
– Amandemen
– Revisi
– Tetap tanpa perubahan
• BSN menetapkan hasil kaji ulang berupa
ralat, amandemen, dan tetap.
• Untuk hasil kaji ulang berupa revisi harus
ditindak lanjuti dengan proses perumusan SNI
untuk merevisi SNI dimaksud.
2.2. PROSES PENGEMBANGAN
STANDAR INTERNASIONAL
Pengembangan Standar di ISO
(International Organization for Standardization)
• Tahap awal (Preliminary • Tahap Jajak Pendapat (Enquiry
stage)_KT menyusun program Stage)- tanggapan 3 bulan
kerja-di negara peserta • Tahap Persetujuan (Approval
• Tahap Pengusulan (Proposal Stage)- voting 2 bulan
Stage)-KT menyusun proposal • Tahap Publikasi (Publication
standar_di negara peserta Stage)
• Tahap Persiapan (Preparatory
Stage)-Penyusunan draft
standar-di ISO
• Tahap Pembahasan Komite
Teknis (Committee Stage)-
sirkulasi draft ke anggota 2 bulan
Tahapan Pengembangan Standar ISO dan
Dokumen Terkait.
TAHAPAN NAMA SINGKATAN
Preliminary stage Preliminary Work Item PWI
Proposal stage New Work item proposal NP
Preparatory stage Working draft(s) WD
Committee stage Committee draft(s) CD
Enquiry stage Enquiry draft (ISO/DIS)
Approval stage Final draft International FDIS
Standard
Publication stage International Standard ISO
B. Penulisan SNI
• Ketentuan penulisan SNI ditetapkan melalui
Peraturan Kepala BSN tentang Penulisan SNI
mencakup :
1. Unsur yang harus ada dalam SNI
2. Unsur yang bersifat opsional
1. Unsur Yang Harus Ada Dalam SNI.

1) Halaman sampul : Judul, nomor, dan logo


SNI.
2) Prakata, bersifat informatif.
3) Isi/batang tubuh SNI : judul dan ruang
lingkup SNI.
2. Unsur Yang Bersifat Opsional
• Unsur Normatif, dapat berupa :
– Acuan normatif, istilah dan definisi, klasifikasi,
persyaratan, pengambilan contoh, metode uji,
penandaan dan lampiran.
• Unsur Informatif, dapat berupa :
– Unsur pendahuluan
– Unsur tambahan
Contoh SNI Pangan
• SNI 3144 : 2015 Tempe Kedelai.
Catatan : Mahasiswa wajib membaca satu
contoh SNI tentang pangan lainnya.
C. Harmonisasi Standar
• SNI dirumuskan dengan memperhatikan :
– Ketersediaan sumber daya
– Kepentingan nasional
– Hasil penelitian
– Inovasi dan atau
– Pengalaman
Untuk kepentingan Nasional, SNI dapat
dirumuskan tidak selaras dengan standar
internasional.
Bila ada standar Internasional maka

SNI dirumuskan selaras dengan standar


internasional (CAC , bid.pangan) melalui :
– Adopsi identik dengan standar internasional
dengan mempertimbangkan kepentingan nasional
untuk menghadapi perdagangan global.
– Modifikasi standar internasional disesuaikan
dengan perbedaan iklim, lingkungan , giologi,
giografis, kemampuan teknologi, dan kondisi
spesifik lain
Daftar Pustaka
Azwar Sabana. 2015. Pengajuan Usulan Perumusan
SNI. Pusat Perumusan Standar-BSN
BSN. 2009. Pengantar Standardisasi. Edisi Pertama.
BSN. 2014. Pengantar Standardisasi. Edisi Kedua
Supriyatna, I N. 2015. Pengembangan SNI. Pusat
Perumusan Standar-BSN
Undang-undang RI. No. 20 Tahun 2014, tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai