Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
DAN
DEFINISI OPERASIONAL
Disampaikan pada perkuliahan di
akper
VARIABEL
Karakteristik yang melekat pada populasi,
bervariasi
1. independent variable
2. dependent variable
3. Variabel penengah (moderating variable)
4. Variabel sela/antara (intervening variable)
5. Variabel Kontrol
6. Variabel perancu (counfonding variabel)
INDEPENDENT VARIABEL
Variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
Kepatuhan diet
Tipe strok
Kualitas hidup pasien
Dukungan sosial
keluarga Variabel
dependen
Tingkat
Depresi
Variabel bebas
• Variabel independen (dalam eksperimen)
dapat dimanipulasi oleh peneliti.
• variabel dependen akan diketahui tingkat
perubahannya bila variabel terlebih dahulu
dipersiapkan.
• Contoh : Seorang ners spesialis, misalnya,
ingin tahu dosis pemberian jus alovera dan
khasiatnya, maka ia harus terlebih dahulu
menakar alovera yang akan diberikannya
kepada ‘kelinci’ percobaannya.
• Variabel independen adalah variabel yang
meramalkan, sedangkan variabel dependen
adalah variabel yang di ramalkan.
• Dalam Penelitian Keperawatan : Variabel bebas
merupakan stimulus atau intervensi keperawatan
yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi
tingkah laku.
• Contoh :
1. Pengaruh pemberian rebusan buah jambu
biji putih terhadap penurunan kadar glukosa darah
pada pasien Diabetes mellitus tipe 2
2. Pengaruh Diabetes Self Management Education
(DSME) terhadap Pengelolaan Diabetes Mandiri
pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
DEPENDENT VARIABLE
• Variabel Terikat merupakan Variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.
Dll.
• Variabel respon atau out put akan muncul sebagai
akibat dari manipulasi suatu variabel independen
• Contoh :
1. Pengaruh pemberian rebusan buah jambu
biji putih terhadap penurunan kadar glukosa
darah pada pasien Diabetes mellitus tipe 2
2. Pengaruh Diabetes Self Management Education
(DSME) terhadap Pengelolaan Diabetes Mandiri
pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
VARIABEL PENENGAH/ MODERATOR
Iklim Belajar
(Variabel Moderator)
INTERVENING VARIABLE
• Variabel intervening adalah variabel yang
secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi
tidak dapat diamati dan diukur.
• Variabel ini merupakan variabel penyela/antara
yang terletak diantara variabel bebas dan
variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak
secara langsung mempengaruhi berubahnya
atau timbulnya variabel terikat.
Contoh :
Budaya Lingkungan
(Variabel
Moderator)
VARIABEL KONTROL
• Variabel kontrol adalah variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti.
• Variabel kontrol sering dipakai oleh peneliti
dalam penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian
eksperimental.
• Disebut V. Kontrol, karena variabel tersebut
berfungsi untuk mengontrol variabel independen
dan atau variabel dependen.
• V. Kontrol adalah variable yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga pengaruh variable bebas
terhadap variable terikat tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti.
• Tujuan dari pemunculan variabel kontrol yang
paling penting adalah, untuk;
a) menetralisir pengaruh variabel-variabel luar
yang tidak perlu, dan atau
b) menjembatani hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
• Karena itu variabel kontrol dapat menempati
posisi-posisi tertentu dalam hubungan antar
variabel; ada yang ditempatkan sebelum variabel
independen dan ada yang berada di antara
variabel independen-dependen.
• Variabel kontrol yang ditempatkan sebelum
variabel independen adalah variabel penekan
(suppressor variable) atau variabel pengganggu
(distorter variable),
• sedangkan variabel kontrol yang berada di antara
variabel independen-dependen adalah variabel
antara (intervening variable)
Contoh :
Pengaruh senam nifas ibu pasca salin
terhadap involusi uteri.
Faktor usia dan paritas dapat dianggap
sebagai variabel kontrol
Contoh lain:
• Pengaruh metode pembelajaran terhadap
penguasaan keterampilan pertolongan persalinan
Kala II.
• Variabel bebasnya adalah metode pembelajaran,
misalnya metode ceramah & metode
demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang
ditetapkan adalah sama, misalnya Standard
Keterampilan sama, dari kelompok mahasiswa
dengan latar belakang sama (tingkat/semesternya
sama), dari institusi yang sama
• Dengan adanya variabel kontrol tersebut,
maka besarnya pengaruh metode
pembelajaran terhadap penguasaan
keterampilan pertolongan persalinan kala II
dapat diketahui lebih pasti.
Penguasaan
Metode Ceramah &
Keterampilan
Metode Demonstrasi
Pertolongan Pers. Kala II
(Variabel Bebas)
(Variabel Terikat)
Tk/Semester, Institusi
sama
(Variabel Kontrol)
Counfonding Variable
(variabel Perancu)
Variabel lain yang berhubungan baik dengan variabel
independen maupun variabel dependen
VARIABEL VARIABEL
BEBAS TERIKAT
VARIABEL
PERANCU
Hubungan beberapa (lebih dari satu) variabel
independen dengan satu variabel dependen
VARIABEL BEBAS
VARIABEL BEBAS
VARIABEL TERIKAT
VARIABEL BEBAS
VARIABEL BEBAS
Contoh lain :
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
VB
Reward dan
punishment
Pengetahuan VA VT
ttg hak dan
kewajiban Motivasi Kinerja
kerja Perawat
Jenjang
pendidikan
Pengalaman
Kerja
Hubungan antar Variabel
• Pada hakikatnya inti dari setiap kegiatan
penelitian ilmiah adalah mencari
hubungan antar variabel.
• Hubungan yang paling dasar adalah
hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen (X dengan Y).
Skema hubungan antar variabel
VARIABEL VARIABEL
INDEPENDEN/ VARIABEL DEPENDEN/
BEBAS ANTARA TERIKAT
VARIABEL
VARIABEL COUNFOUNDI VARIABEL
ANTARA NG/PERANCU LUAR
Pengukuran Variabel
• Pengukuran variabel merupakan tahap awal
dari kegiatan pengukuran dalam penelitian.
• Tujuan pengukuran variabel ini baru pada
tahap menjawab pertanyaan “bagaimana cara
untuk mengukur variabel tersebut”?
Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan; “apa
yang diukur” atau “bagaimana cara merubah
konsep, dan “apa alat ukurnya? ”.
• Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi,
karena itu setiap kegiatan pengukuran
berkaitan dengan jumlah, dimensi atau taraf
dari sesuatu obyek/gejala yang diukur.
• Hasil dari pengukuran itu biasanya
dilambangkan dalam bentuk bilangan.
• Posedur pengukuran variabel dimulai dari
pembuatan definisi operasional konsep
variabel.
• Kerlinger mengungkapkan, bahwa definisi
operasional itu melekatkan arti pada suatu
konsep variabel dengan cara menetapkan
kegiatan- kegiatan atau tindakan-tindakan
yang perlu untuk mengukur suatu konsep
variabel itu.
Pengukuran Variabel Penelitian dapat
dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran,
yaitu :
1. Skala Nominal
Adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota – anggota
yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki
perbedaan dari anggota himpunan yang lain.
• Misalnya :
– Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan
– Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang
– Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB
– Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid.
– Suku Bangsa : dapat dibedakan dalam suku Jawa, Sunda,
Batak dsb
• Skala Nominal
Variasinya tidak menunjukkan perurutan atau
kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri
secara terpisah.
Dalam Skala Nominal tidak dapat dipastikan
apakah kategori satu mempunyai derajat yang
lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori
yang lain ataukah kategori itu lebih baik atau
lebih buruk dari kategori yang lain.
2. Skala Ordinal
Adalah skala variabel yang menunjukkan tingkatan –
tingkatan.
Skala Ordinal adalah himpunan yang beranggotakan
menurut rangking, urutan, pangkat atau jabatan.
Skala Ordinal adalah kategori yang dapat diurutkan atau
diberi peringkat.
Skala Ordinal adalah skala data kontinum yang batas satu
variasi nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang
dapat dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi,
sama atau lebih rendah daripada nilai yang lain.
Contoh :
– Tingkat Pendidikan : dikategorikan Pendidikan dasar (SD dan
SMP), Pendidikan menengah (SMA), dan PT (Akademi dan
Sarjana)
– Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
– Tingkat Keganasan Kanker : dikategorikan dalam Stadium I, II,
dan III. Hal ini dapat dikatakan bahwa : Stadium II lebih berat
daripada Stadium I dan Stadium III lebih berat daripada
Stadium II.
– Tetapi kita tidak bisa menentukan secara pasti besarnya
perbedaan keparahan itu.
– Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) : Setuju, Ragu – ragu,
Tidak Setuju. Dsb.
3. Skala Interval
Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi
nilai satu dengan yang lain jelas, sehingga
jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
Dikatakan Skala Interval bila jarak atau
perbedaan antara nilai pengamatan satu
dengan nilai pengamatan lainnya dapat
diketahui secara pasti
• Nilai variasi pada Skala Interval juga dapat
dibandingkan seperti halnya pada skala
ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil..dsb);
tetapi Nilai Mutlaknya TIDAK DAPAT
DIBANDINGKAN secara Matematis, oleh
karena itu batas – batas Variasi Nilai pada
Skala Interval bersifat ARBITRER (ANGKA NOL-
nya TIDAK Absolut).
Contoh :
Sedang :
• TS : 180 – 209 mmHg.
• TD : 110 – 119 mmHg.
Berat :
• TS : > 210 mmHg.
• TD : > 120 mmHg.
DEFINSI OPERASIONAL
• Merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam
mengukur suatu variabel atau
memanipulasaikannya.
• Tujuan : membuat variabel menjadi lebih
konkrit dan dapat diukur, mempermudah
peneliti dalam mengembangkan instrumen
penelitian, menentukan bagaimana metode
pengumpulan data dan jenis data/ skala
pengukurannya
• Dalam mendefinisikan variabel : apa yang
harus diukur, bagaimana mengukurnya,
kriteria pengukurannya, instrumen yg
digunakan, skala pengukurannya
• Hipotesis : pernyataan sementara ttg
hubungan antar variabel penelitian