Anda di halaman 1dari 16

HIPERTENSI

Kelompok 7
Badrun Kalupek, Dino Julianto, Fitrahaitunnufus,
Nurmaiya, wijra Ramadani
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
• Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri (Ruhyanudin, 2007 ).
• Definisi TD yang disebut hipertensi sulit ditentukan
karena tersebar di populasi sebagai distribusi normal
dan meningkat seiring bertambahnya usia. Pada dewasa
muda TD > 140/90 mmHg bisa dianggap hipertensi dan
terapi mungkin bisa bermanfaat (Gleadle, 2005).
b. Etiologi

Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua


golongan yaitu :
 hipertensi essensial (primer) merupakan

hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya


dan ada kemungkinan karena faktor keturunan
atau genetik (90%).
 Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang

merupakan akibat dari adanya penyakit lain


c. Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh


darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat
vasomotor itu bermula jaras saraf simpatis yang berlanjut ke bawah
ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke
ganglia simpatis di thoraks dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke
bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik
ini, neuron masing-masing ganglia melepaskan asetilkolin yang
akan merangsang serabut saraf pusat ganglia ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap
rangsang vasokonstriktor
d. Manifestasi Klinis
 Sakit kepala
 jantung berdebar-debar,
 sulit bernafas setelah bekerja keras atau mengangkat beban berat,
 mudah lelah,
 penglihatan kabur,
 wajah memerah,
 hidung berdarah,
 sering buang air kecil terutama di malam hari,
 telinga berdenging (tinnitus),
 vertigo,
 mual,
 muntah,
 gelisah
e. Penatalaksanaan
TERAPI TANPA OBAT TERAPI DENGAN OBAT

a. Mengendalikan berat badan a. Penghambat saraf simpatis


b. Pembatasan asupan garam b. Beta Bloker
(sodium/Na) c. Vasodilator
c. Berhenti merokok d. Angiotensin Converting Enzym
d. Mengurangi atau berhenti minum (ACE) Inhibitor
minuman beralkohol. e. Calsium Antagonis
e. Mengubah pola makan pada f. Antagonis Reseptor Angiotensin II
penderita diabetes, kegemukan g. Diuretic
atau kadar kolesterol darah tinggi.
f. Olahraga aerobic yang tidak
terlalu berat.
g. Teknik-teknik mengurangi stress
h. Manfaatkan pikiran
f. Pemeriksaan Penunjang

1. Urinalisis untuk darah dan protein,


elektrolit dan kreatinin darah
2. Glukosa darah
3. Kolesterol, HDL dan kolesterol total serum
4. EKG
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktifitas/Istirahat
• Gejala: Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup
monoton
• Tanda : 1) Frekuensi jantung meningkat
2) Perubahan irama jantun
3) Takipnea
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
4. Eliminasi
Lanjutan..
5. Makanan/Cairan
6. Neurosensori
7. Nyeri/ ketidaknyamanan
8. Pernafasan
9. Keamanan
10. Pembelajaran/penyuluhan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidak
seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral.
3. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan berlebih sehubungan dengan kebutuhan metabolik.
4. Inefektif koping individu berhubungan dengan mekanisme koping
tidak efektif, harapan yang tidak terpenuhi, persepsi tidak realistik.
5. Kurang pengetahuan mengenai konndisi penyakitnya berhubungan
dengan kurangnya informasi.
C. Intervensi Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
umum, ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan O2.
Intervensi :
1. Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan menggunakan parameter:
frekwensi nadi 20 per menit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatan
TD, dipsnea, atau nyeri dada, kelelahan berat dan kelemahan,
berkeringat, pusing atau pingsan.
2. Dorong memajukan aktivitas/toleransi perawatan diri. (Konsumsi
oksigen miokardia selama berbagai aktivitas dapat meningkatkan jumlah
oksigen yang ada.
3. Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi
mandi, menyikat gigi/rambut dengan duduk dan sebagainya.
Lanjutan..
2. Nyeri (akut): nyeri kepala berhubungan dengan
peningkatan tekanan vaskuler serebral.
Intervensi :
1. Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit
kepala, misalnya: kompres dingin pada dahi, pijat punggung
dan leher.
2. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.
3. Beri cairan, makanan lunak. Biarkan klien itirahat selama 1
jam setelah makan.
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik,
anti ansietas, diazepam dll.
Lanjutan..
3. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan masukan berlebihan
sehubungan dengan kebutuhan metabolik.
Intervensi :
1. Kaji pemahaman klien tentang hubungan langsung antara
hipertensi dengan kegemukan.
2. Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet.
3. Dorong klien untuk mempertahankan masukan makanan
harian termasuk kapan dan dimana makan dilakukan dan
lingkungan dan perasaan sekitar saat makanan dimakan.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi sesuai indikasi.
Lanjutan...
4. Inefektif koping individu berhubungan dengan
mekanisme koping tidak efektif, harapan yang
tidak terpenuhi, persepsi tidak realistik.
Intervensi :
1. Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi perilaku,
Misalnya: kemampuan menyatakan perasaan dan perhatian, keinginan
berpartisipasi dalam rencana pengobatan.
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan kemungkinan
strategi untuk mengatasinya.
3. Dorong klien untuk mengevaluasi prioritas/tujuan hidup
4. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan mulai merencanakan
perubahan hidup yang perlu
Lanjutan..
5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakitnya
berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi :
1. Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar termasuk orang
terdekat.
2. Kaji tingkat pemahaman klien tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, pencegahan, pengobatan, dan akibat lanjut.
3. Jelaskan pada klien tentang proses penyakit hipertensi
(pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan,
pengobatan, dan akibat lanjut) melalui pendkes.
Any quetions ?

Anda mungkin juga menyukai