Anda di halaman 1dari 15

MUSCLE STRAIN

Kelompok : IV ( Empat )
Kelas : 3B keperawatan
Konsep Medis
A. Definisi
 Strain adalah “tarikan otot” akibat penggunaan
berlebihan,peregangan berlebihan,atau stress
yang berlebihan.
 Strain adalah robekan mikroskopis tidak
komplit dengan perdarahan ke dalam jaringan.
(Smeltzer Suzame, KMB Brunner dan Suddart.
 Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran
atau kerobekan pada struktur
muskulotendinous (otot atau tendon).
B. Etiologi
a. Pada strain akut :
◦ Ketika otot keluar dan berkontraksi secara
mendadak
b. Pada strain kronis :
◦ Terjadi secara berkala oleh karena
penggunaaan yang berlebihan/tekanan
berulang-ulang,menghasilkan tendonitis
(peradangan pada tendon).
C. Manifestasi Klinis
1. Biasanya perdarahan dalam otot,
bengkak, nyeri ketika kontraksi otot
2. Nyeri mendadak
3. Edema
4. Spasme otot
5. Haematoma
D. Patofisiologi
Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada
arah yang salah,kontraksi otot yang
berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot
belum siap, terjadi pada bagian groin
muscles (otot pada kunci paha), hamstring
(otot paha bagian bawah), dan otot
guadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa
menghindarkan daerah sekitar cedera
memar dan membengkak.
F. Pemeriksaan Penunjang

1. Rontgen
2. MRI

E. Komplikasi

1. Strain yang berulang


2. Tendonitis
G. Penatalaksanaan
1. Istirahat akan mencegah cidera tambah
dan mempercepat penyembuhan
2. Meninggikan bagian yang sakit
3. Pemberian kompres dingin
H. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Pencegahan premier ialah mengenai penghindaran
cedera. Misalnya penahan pergelangan kaki yang
usang, bahkan ketika tidak ada riwayat cedera
pergelangan kaki sebelumnya
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder meliputi diagnosa dini dan
perawatan setelah cedera terjadi. Tujuan
dilakukannya diagnosa dini ialah untuk memastikan
cedera menerima perawatan yang tepat dan
pemulihan berjalan dengan benar, oleh karena itu,
mencegah komplikasi yang mungkin akan muncul
kemudian
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan Tersier yang hanya berfokus pada
rehabilitasi untuk mengurangi dan membetulkan
diabilitas yang disebabkan oleh peristiwa traumatis.
Contohnya pada kasus yang memerlukan kekuatan
dan pergerakan kembali dan juga menggunakan
penyangga pergelangan, sambil perlahan-lahan
kembali ke kegiatan olahraga
I. Terapi Komplementer
 Terapi akupunktur dapat menjadi salah
satu terapi alternatif untuk mengurangi
intensitas nyeri yang dirasakan pasien dan
meningkatkan kualitas hidupnya, meskipun
proses penyembuhannya perlahan (Abdulla
et al., 2013).
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. Identitas pasien.
2. Keluhan Utama. Nyeri, kelemahan, mati rasa,
edema, perdarahan, perubahan mobilitas/
ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot
dan tendon
3. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang
2. Riwayat Penyakit Dahulu
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Lanjutan...

4. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi :
 Kelemahan
 Edema
 Perdarahanperubahan warna kulit
 Ketidakmampuan menggunakan sendi
2. Palpasi :
 Mati rasa
3. Auskultasi.
4. Perkusi
2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
nyeri / ketidakmampuan, ditandai dengan
ketidakmampuan untuk mempergunakan
sendi, otot dan tendon
2. Nyeri akut berhubungan dengan peregangan
atau kekoyakan pada otot, ligament atau
tendon ditandai dengan kelemahan, mati rasa,
perdarahan, edema, nyeri
3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan
kehilangan fungsi tubuh.
3. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri /
ketidakmampuan, ditandai dengan ketidakmampuan untuk
mempergunakan sendi, otot dan tendon
1. Kaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera / pengobatan dan
perhatikan persepsi pasien terhadap mobilisasi.
2. Ajarkan untuk melaksanakan latihan rentang gerak pasien / aktif pada
ekstremitas yang sehat dan latihan rentang gerak pasif pada ekstremitas
yang sakit.
3. Berikan pembalutan, pembebatan yang sesuai.
2. Nyeri akut berhubungan dengan peregangan atau kekoyakan
pada otot, ligament atau tendon ditandai dengan kelemahan,
mati rasa, perdarahan, edema, nyeri
4. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips dan
pembalutan.
5. Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena.
6. Pemberian kompres dingin dengan kantong es 24 0C.
7. Ajarkan metode distraksi dan relaksasi selama nyeri akut.
8. Berikan individu pereda rasa sakit yang optimal dengan analgesik.
Terima Kasih
Any questions ?

Anda mungkin juga menyukai