Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 2

Moh. Reza Firsandi 841419103


Ferdy setiawan 841419046
Fenty Riyanti Panu 841419021
Regita Ibrahim 841419025
Wisnawaty Pilo 841419026
Ismiyati R. Ismail 841419037
Wina A. Rasyid 841419014
Rizka Badriyah 841419023
Siskawati Mahmud 841419045
Pramesti R. Hiyango 841419041
Miftahul jannah daud 841419034
Rifani Febriani Boroma 841418111
Pengertian komunikasi terapeutik
Terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari penyembuhan (Anas, 2014).
Maka di sini diartikan bahwa terapeutik adalah segala sesuatu yang memfasilitasi proses penyembuhan.
Sehingga komunikasi terapeutik itu sendiri adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk
membantu penyembuhan/ pemulihan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional
bagi perawat.

Komunikasi terapeutik adalah modalitas dasar intervensi utama yang terdiri atas teknik verbal dan
nonverbal yang digunakan untuk membentuk hubungan antara terapis dan pasien dalam pemenuhan
kebutuhan (Mubarak, 2012). Oleh karena itu, komunikasi terapeutik merupakan hal penting dalam
kelancaran pelayanan kesehatan yang dilakukan terapis untuk mengetahui apa yang dirasakan dan
diinginkan pasien
Ciri-ciri komunikasi terapeutik

01
Empati Empati yaitu
02 03
Validasi yaitu penegasan kembali tentang
Rasa percaya (trust) Rasa percaya
kemampuan untuk (trust) yaitu respek seseorang pesan yang disampaikan. Hal ini terjadi jika
mengerti terhadap kebutuhan orang lain dan komunikator merasa bahwa orang yang
sepenuhnya berhasrat akan membuat sesuatu diajak bicara menerima dan memberi
tentang kondisi atau yang akan dipertanggung respek terhadap apa yang dikatakannya.
perasaan orang lain. jawabkan.

04
Perhatian Merupakan tingkat keterlibatan emosi dalam
komunikasi yang diekspresikan secara non verbal pada
apa yang dikatakan orang lain dengan cara memandang,
mengangguk, atau dengan perabaan jika dianggap tepat .
Sikap perawat menghadirkan diri sebagai terapeutik
Perawat hadir secara utuh (fisik dan psikologis) pada waktu berkomunikasi dengan klien.
Perawat tidak cukup untuk mengetahui teknik komunikasi tetapi yang sangat penting adalah
sikap atau penampilan dalam berkomunikasi.
Egan (1975) dikutip oleh Suryani (2005) mengidentifikasikan lima sikap atau cara menghadirkan
diri secara fisik, yaitu:

1 3 5

2 4

Tetap rileks, tetap


dapat mengontrol
Berhadapan, arti dari Membungkuk ke keseimbangan
Mempertahankan
posisi ini adalah arah klien. Posisi ini antara ketegangan
kontak mata. Kontak Mempertahankan
“saya siap untuk menunjukan dan relaksasi dalam
mata pada level sikap terbuka. Tidak
anda“. keinginan untuk memberikan respon
yang sama berarti melipat kaki tangan
menghargai klien mengatakan atau pada klien.
menunjukan
dan menyatakan mendengar sesuatu.
keterbukaan.
keinginan untuk
tetap berkomunikasi.
Dimensi Respon
Dimensi respons yang harus dimiliki oleh perawat ada 4 :

01 02
Kesejatian Kesejatian adalah Empati . Kemampuan menempatkan diri
pengiriman pesan pada orang lain kita pada posisi orang lain, serta
tentang gambaran diri kita yang memahami bagaimana  perasaan orang
sebenarnya (Smith, 1992) lain dan apa yang menyebabkan reaksi
mereka tanpa emosi kita terlarut dalam
emosi orang lain (Smith, 1992).

03 04
Respek/Hormat. Respek mempunyai Konkret . Perawat menggunakan terminologi
pengertian perilaku yang menunjukkan yang spesifik dan bukan abstrak pada saat
kepedulian/perhatian, rasa suka, dan mendiskusikan dengan klien mengenai
menghargai klien,.Perawat menghargai perasaan, pengalaman, dan tingkah
klien seorang yang bernilai dan menerima lakunya.
klien tanpa syarat.(Stuart dan Sundeen,
1995).
Dimensi tindakan

Konfrontasi Kesegaran Membuka diri


Pengertian konfrontasi : proses Kesegaraan mempunyai konotasi sebagai
Membuka diri adalah membuat orang lain tahu
interpersonalyang digunakan oleh sensivitas perawat pada perasaan klien dan
tentang pikiran, perasaan, dan pengalaman
perawat untuk memfasilitasi, kesediaan untuk mengatasi perasaan dari
 pribadi kita (Smith, 1992).
memodifikasi dan perluasan dari pada mengacuhkannya (Stuart dan
gambaran diri orang lain (Smith Sundeen, 1995) Berespon dengan
[1992] dikutip Intan [2005]). kesegeraan berarti berespon pada apa yang
terjadi antara perawat dan klien saat itu dan
di tempat itu.
Lanjutan…

Emosional Katartis Bermain peran


Kegiatan terjadi pada saat klien didorong untuk Yang dimaksud bermain peran adalah tindakan untuk
membicarakan hal- hal yang sangt mengganggunya membangkitkan situasi tertentu untuk meningkatkan
untuk mendapatkan efek terapeutik (Stuart dan penghayatan klien kedalam hubungan manusia dan
sundeen, 1995). Pemaksaan emosional katarsis yang memperdalam kemampuannya untuk melihat situasi dari
dilakukan akan menyebabkan klien akan menjadi sudut pandang lain dan juga memperkenankan klien
 panik dimana klien bertahan dan tidak mempunyai untuk mencobakan situasi baru dalam lingkungan yang
alternative mekanisme koping yang cukup. aman (Stuart dan Sundeen , 1995)
THANKS

Anda mungkin juga menyukai