Komunikasi Terapeutik (Kel. 3)
Komunikasi Terapeutik (Kel. 3)
Komunikasi terapeutik adalah modalitas dasar intervensi utama yang terdiri atas teknik verbal dan
nonverbal yang digunakan untuk membentuk hubungan antara terapis dan pasien dalam pemenuhan
kebutuhan (Mubarak, 2012). Oleh karena itu, komunikasi terapeutik merupakan hal penting dalam
kelancaran pelayanan kesehatan yang dilakukan terapis untuk mengetahui apa yang dirasakan dan
diinginkan pasien
Ciri-ciri komunikasi terapeutik
01
Empati Empati yaitu
02 03
Validasi yaitu penegasan kembali tentang
Rasa percaya (trust) Rasa percaya
kemampuan untuk (trust) yaitu respek seseorang pesan yang disampaikan. Hal ini terjadi jika
mengerti terhadap kebutuhan orang lain dan komunikator merasa bahwa orang yang
sepenuhnya berhasrat akan membuat sesuatu diajak bicara menerima dan memberi
tentang kondisi atau yang akan dipertanggung respek terhadap apa yang dikatakannya.
perasaan orang lain. jawabkan.
04
Perhatian Merupakan tingkat keterlibatan emosi dalam
komunikasi yang diekspresikan secara non verbal pada
apa yang dikatakan orang lain dengan cara memandang,
mengangguk, atau dengan perabaan jika dianggap tepat .
Sikap perawat menghadirkan diri sebagai terapeutik
Perawat hadir secara utuh (fisik dan psikologis) pada waktu berkomunikasi dengan klien.
Perawat tidak cukup untuk mengetahui teknik komunikasi tetapi yang sangat penting adalah
sikap atau penampilan dalam berkomunikasi.
Egan (1975) dikutip oleh Suryani (2005) mengidentifikasikan lima sikap atau cara menghadirkan
diri secara fisik, yaitu:
1 3 5
2 4
01 02
Kesejatian Kesejatian adalah Empati . Kemampuan menempatkan diri
pengiriman pesan pada orang lain kita pada posisi orang lain, serta
tentang gambaran diri kita yang memahami bagaimana perasaan orang
sebenarnya (Smith, 1992) lain dan apa yang menyebabkan reaksi
mereka tanpa emosi kita terlarut dalam
emosi orang lain (Smith, 1992).
03 04
Respek/Hormat. Respek mempunyai Konkret . Perawat menggunakan terminologi
pengertian perilaku yang menunjukkan yang spesifik dan bukan abstrak pada saat
kepedulian/perhatian, rasa suka, dan mendiskusikan dengan klien mengenai
menghargai klien,.Perawat menghargai perasaan, pengalaman, dan tingkah
klien seorang yang bernilai dan menerima lakunya.
klien tanpa syarat.(Stuart dan Sundeen,
1995).
Dimensi tindakan