Anda di halaman 1dari 25

Review Materi Komunikasi dalam Keperawatan

Endah Sarwendah

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENGERTIAN KOMUNIKASI

01
Kourkouta & Papathanasiou (2014)
Mendefiniskan Komunikasi sebagai suatu
proses pertukaran informasi, pikiran, dan
perasaan antar manusia dengan sebuah
pembicaraan atau cara lainnya
.

02 Suryani (2016)
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran ide, perasaan, dan
fikiran diantara dua orang atau lebih dengan tujuan untuk
menimbulkan perubahan sikap dan tingkah laku, serta
penyesuaian yang dinamis diantara orang orang yang terlibat
dalam komunikasi
Komponen Komunikasi
Menurut Stuart, (2014) komunikasi terdiri atas lima komponen yaitu

Sender Receiver Message Context


segala sesuatu yang
pengirim pesan penerima pesan dikirimkan atau adalah pengaturan
adalah orang yang adalah orang yang diekspresikan oleh di mana komunikasi
memprakarsai menerima pesan. Komunikator. Pesan terjadi..
adanya komunikasi. dapat berupa ide,
pendapat, perasaan,
maupun pikiran.
Komponen Komunikasi
Feedback
hasil atau respon
dari sebuah
komunikasi
Komunikasi Terapeutik

Menurut (Suryani, 2016), komunikasi terapeutik


merupakan komunikasi yang dilakukan atau
dirancang untuk tujuan terapi.
Tujuan Komunikasi Terapeutik (Suryani, 2016)
Kemampuan
membina hubungan Peningkatan
interpersonal yang identitas dan
tidak superfisial dan intergritas diri
saling bergantung
dengan orang lain

1 2 3 4
Peningkatan fungsi
Realisasi diri, dan kemapuan utk
penerimaan diri memuasakan
kebutuhan serta
dan peningkatan mencapai tujuan yang
penghormatan realistik
Prinsip Dasar Dalam Komunikasi Terapeutik

Hubungan terapeutik
perawat-klien

Menghargai keunikan klien

Hubungan saling percaya

Menjaga harga diri


.

(Suryani, 2016)
Kajian Literature Fase Komunikasi Terapeutik

Fase Pra Interaksi


Fase Orientasi
Fase pra-interaksi dimulai sebelum kontak
pertama perawat dengan pasien (Stuart, 2014). pasien dan perawat untuk membangun kemitraan
Tugas awal perawat adalah melakukan mereka dan menyepakati sifat masalah dan
eksplorasi diri. Ini bukan tugas kecil karena tujuan perawatan pasien. Fokusnya adalah pada
pengalaman klinis keperawatan psikiatris dapat tujuan pasien dan bukan apa yang menurut
membawa stres dan tantangan bagi siswa perawat harus dilakukan (Stuart, 2014).
(Happell dan Gough, 2009).

Fase Kerja Fase Terminasi


Perawat dan pasien mengeksplorasi stres dan salah satu fase paling sulit tetapi paling penting
mempromosikan pengembangan wawasan pada dalam hubungan perawat-pasien terapeutik. Ini
pasien dengan menghubungkan persepsi, adalah waktu untuk bertukar perasaan dan
pikiran, perasaan, dan tindakan. (Stuart, 2014) ingatan dan untuk mengevaluasi kemajuan dan
pencapaian tujuan pasien secara timbal balik
(Stuart, 2014)
Dimensi Respon
Dimensi Respon
Stuart, 2014

Respon dari Perawat

IKHLAS MENGHARGAI

Kajian Literature
MENGERTI

Dimensi Respon sangat penting dalam hubungan


terapeutik untuk membangun kepercayaan dan
komunikasi terbuka, dan untuk menyampaikan harapan
(Stuart, 2014)
KONGKRIT
EMPATI
DIMENSI TINDAKAN
Kajian Literature Dimensi Tindakan
Dengan dimensi tindakan, perawat Dimensi Tindakan tidak dapat dipisahkan dengan
mengembangkan hubungan terapeutik dengan dimensi respon. Tindakan yang dilaksanakan harus
mengidentifikasi hambatan untuk kemajuan dalam konteks memiliki kehangatan dan pengertian.
pasien dan kebutuhan untuk perubahan perilaku
tertentu. (Stuart, 2014)

Konfrontasi Kesiapsegeraan Pengungkapan diri


Emosional Katarsis Bermain Peran
perawat
Penggunaan Diri Secara Efektif

Menghadirkan Diri Secara Fisik Posisi duduk berdampingan, perawat tetap


mempertahankan kontak mata dengan klien.

Kajian Literature

Badan perawat membungkuk ke arah klien,


Selain menanggapi perilaku nonverbal Contoh sikap tenang dan memberikan sentuhan
pasien, perawat harus memasukkan aspek kepada klien .
itu ke dalam perawatan pasien. Perawat
dapat menilai tingkat toleransi spasial
pasien dengan mengamati jarak yang
dipertahankan pasien dengan orang lain.
Perawat juga dapat mewaspadai respons
Jarak antara perawat dan klien sekitar 46-53
pasien selama interaksi mereka (Stuart,
cm. Ruangan yang digunakan, kondusif
2014)
adanya cahaya yang cukup.
Penggunaan Diri Secara Efektif

Menghadirkan Diri Secara


Psikologi Mimik wajah yang tersenyum , memanggil
sebutan yang disukai klien
Kajian Literature

Menurut Suryani (2016) , kehadiran diri


secara psikologis dapat diobservasi
dengan respon atau komponen non Bahasa, intonasi, kecepatan yang
verbal yang ditampilkan perawat. Contoh digunakan selama komunikasi
disesuaikan dengan klien.

Perawat merespon isi pembicaran dan


perasaan klien
Karakteristik Perawat
Yang Memfasilitasi Hubungan Terapeutik

KEJUJURAN

Kajian Literature

Menurut Lunenburg (2010) , Hampir


semua teori komunikasi menegaskan
bahwa ketulusan/kejujuran adalah
dasar di mana semua komunikasi
benar bersandar
Karakteristik Perawat
Yang Memfasilitasi Hubungan Terapeutik

Tidak Membingungkan
dan Ekspresif

Kajian Literature

Berkomunikasi dengan jelas, percaya


diri, dan penuh hormat adalah penting
untuk komunikasi dan praktik perawat-
klien yang efektif, kompeten dan aman,
serta hubungan profesional yang baik
(Morrissey,, 2011)
Karakteristik Perawat
Yang Memfasilitasi Hubungan Terapeutik

Bersikap Positif

Kajian Literature

Bersikap positif memberi perawat


kesempatan untuk menunjukkan
bahwa mereka dapat membantu orang
menjalani kehidupan yang bermakna
dan memuaskan dan meningkatkan
rasa kesejahteraan mereka (Stuart,
2014)
Karakteristik Perawat
Yang Memfasilitasi Hubungan Terapeutik

Empati Bukan Simpati

Kajian Literature

Menurut Lunenburg (2010) riset


menunjukkan bahwa kurangnya empati
merupakan salah satu hambatan utama
dalam komunikasi yang efektif
Karakteristik Perawat
Yang Memfasilitasi Hubungan Terapuetik

Melihat Permasalahan
dari Kacamata Klien

Kajian Literature

Person centered menekankan sikap


positif tanpa syarat, pemahaman
empati, dan kesesuaian yang penting
bagi hubungan perawat-klien. Contoh:
Perawat bertanya kepada klien, “Apa
yang bisa saya lakukan untuk
membantu Anda mendapatkan kembali
kendali atas kecemasan Anda?”
(Harley, 2017)
Karakteristik Perawat
Yang Memfasilitasi Hubungan Terapuetik

Menerima Klien Apa


Adanya

Kajian Literature

Apabila seorang merasa diterima ia


akan merasa aman dalam menjalin
hubungan interpersonal.
(Suryani,2016).
Karakteristik Perawat
Yang Memfasilitasi Hubungan Terapuetik

Sensitif Terhadap
Perasaan Klien

Kajian Literature

Menurut Suryani(2016), seorang


perawat profesional yang perhatian
terhadap kliennya sebaiknya selalu
bertanya “Apakah saya ini sudah
sensitif terhadap perasaan atau
kebutuhan orang lain” tanpa
kemampuan ini seorang perawat tidak
mampu menjalankan perannya, karena
perawat tidak mampu menjalin
hubungan terapeutik dengan baik.
Karakteristik Perawat
Yang Memfasilitasi Hubungan Terapuetik

Tidak Terpengaruh
dengan Masa Lalu

Kajian Literature

Seorang perawat harus melupakan


kejadian menyakitkan dimasa lalu dan
menguatkan koping klien dalam
menghadapi permasalahan yang
dihadapi saat ini (Suryani, 2016)
Analisa Teknik Komunikasi Terapeutik yang Digunakan
Kajian Literature Kajian Literatur

Bertanya Listening
Bertanya mendorong klien mengungkapkan
perasaannya dan menunjukkan bahwa perawat Aturan pertama dari hubungan terapeutik adalah
sedang mendengarkan. Ini membantu mendengarkan pasien. Ini adalah dasar di mana
mengembangkan topik pembicaraan lebih jauh semua keterampilan terapi lainnya dibangun
(Lunenburg, 2010) (Kagan, 2008)

Humor Mengulang
Terkadang hanya sebagian dari pernyataan
Humor adalah bagian dasar dari kepribadian dan pasien yang diulang. Restating menunjukkan
memiliki tempat dalam hubungan terapeutik bahwa perawat mendengarkan, dan itu dapat
(Stuart, 2014) memusatkan perhatian pada sesuatu yang
penting yang mungkin telah diabaikan (Stuart,
2014)
Analisa Teknik Komunikasi Terapeutik yang Digunakan
Kajian Literature Kajian Literatur

Diam Klarifikasi
Keheningan pada bagian perawat memiliki efek Klarifikasi adalah ketika perawat mencoba
yang berbeda-beda, tergantung pada bagaimana memasukkan kata-kata yang tidak jelas ide atau
pasien melihatnya. Keheningan dapat pemikiran yang tersirat atau eksplisit dalam
mendorong pasien untuk berbicara (Stuart, 2014) pesan verbal pasien (Stuart, 2014)

Mengulang Refleksi
Refleksi konten juga disebut validasi, yang
Terkadang hanya sebagian dari pernyataan memungkinkan pasien tahu bahwa perawat telah
pasien yang diulang. Restating menunjukkan mendengar apa yang dikatakan dan memahami
bahwa perawat mendengarkan, dan itu dapat isinya (Stuart, 2014)
memusatkan perhatian pada sesuatu yang
penting yang mungkin telah diabaikan (Stuart,
2014)
Analisa Teknik Komunikasi Terapeutik yang Digunakan
Kajian Literatur

Memfokuskan
Ini dapat membantu pasien menjadi lebih
spesifik, beralih dari ketidakjelasan ke kejelasan,
dan fokus pada kenyataan (Stuart, 2014)

Berbagi Presepsi
Berbagi persepsi melibatkan meminta pasien
untuk memverifikasi pemahaman perawat
tentang
apa yang dipikirkan atau dirasakan pasien
(Stuart, 2014)
Daftar Pustaka
Stuart, G. W. (2014). Principles and practice of psychiatric nursing-e-book: Elsevier Health Sciences
Lunenburg, F. C. (2010). Communication: The process, barriers, and improving effectiveness. Schooling, 1(1),
1-10.
Suryani, S. (2016). Komunikasi terapeutik: Teori dan praktek. Jakarta: EGC.

Morrissey, J., & Callaghan, P. (2011). Communication skills for mental health nurses. McGraw-Hill Education
(UK).

Halter, M. J. (2017). Varcarolis' Foundations of Psychiatric-Mental Health Nursing-E-Book: A Clinical Approach.


Elsevier Health Sciences.

Kagan P: Listening: selective perspectives in theory and research,


Nurs Sci Q 21:105, 2008

Kourkouta, L., & Papathanasiou, I. V. (2014). Communication in nursing practice. Materia socio-medica, 26(1),
65
Happell B, Gough K: Nursing students’ attitudes to mental health
nursing: psychometric properties of a self-report scale, Arch
Psychiatr Nurs 23:376, 2009
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai