Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PROSES INTERAKSI

PADA KELUARGA NY. W DENGAN KECEMASAN

Nama Mahasiswa : Nurul Aeni


Tanggal / Hari : 13 Mei / Sabtu
Jam : 19.00 WIB
Nama Klien : Ny. W
Kondisi Klien : Tampak sering menunduk

A. Tujuan Komunikasi
Tinjauan Teori Analisis Vidio
Komunikasi terapeutik dapat berperan Dalam konteks ini, perawat bertujuan untuk
sebagai bentuk terapi untuk mengurangi mengkomunikasikan kepada klien tentang
tingkat kecemasan pada pasien dan cara-cara berkomunikasi yang efektif
meningkatkan kepercayaan pasien terhadap dalam membahas masalah kecemasan yang
masalah yang dihadapinya. Melalui dialami. Perawat berupaya menjelaskan
komunikasi yang efektif antara perawat dan kepada klien tentang pentingnya
pasien, perawat dapat menjadi saluran komunikasi terapeutik yang empatik dan
untuk berbagi informasi dan memberikan mendukung dalam mengungkapkan dan
dukungan emosional. Dengan demikian, memahami kecemasan mereka. Selain itu,
diharapkan tingkat kecemasan pasien dapat perawat juga berbagi strategi atau teknik
berkurang dan perawatan dapat mencapai pengelolaan kecemasan yang dapat
hasil yang optimal. (Corey, 2017). membantu klien mengatasi masalah
mereka. Tujuan akhirnya adalah
memberikan klien dengan pemahaman
yang lebih baik tentang komunikasi yang
efektif dan mengajarkan cara-cara untuk
mengatasi dan mengurangi tingkat
kecemasan yang mereka alami
B. Menghadirkan Diri Secara Terapeutik
Tinjauan Teori Analisis Vidio
1. Tinjauan teori fisik
Penempatan duduk yang nyaman, Perawat menghadirkan diri secara terapetik
membuat relaks, perawat hadir secara fisik ditandai dengan perawat dan
sepenuhnya dalam hal fisik dan klien duduk berhadapan. saat berbicara
emosional. Terjalin kontak mata yang klien lebih sering menundukkan kepala,
erat. Posisi duduk perawat yang kontak mata dipertahankan, sesekali
membungkuk ke arah klien (Corey, perawat mengambil dan memberikan
2017).

2. Tinjauan teori psikologis Dalam konteks psikologis, perawat


Aspek psikologis: Komunikasi menyampaikan kehadirannya secara
nonverbal melalui gerakan tubuh, nonverbal. Hal ini terlihat saat perawat
ekspresi wajah, vokalisasi, dan intonasi mengangguk ketika klien berbicara,
suara (Corey,2017). menunjukkan bahwa perawat sedang
mendengarkan dengan penuh
perhatian. Kontak mata juga
dipertahankan, menunjukkan
keterlibatan aktif perawat dalam
interaksi tersebut. Gerakan tubuh
seperti sentuhan dan mengerutkan dahi
juga dapat menjadi tanda bahwa
perawat sedang mendengarkan dan
fokus terhadap apa yang diungkapkan
oleh klien.
C. Dimensi Respon
Tinjauan Teori Analisis Vidio
Dalam menciptakan rasa saling percaya dan 1. Perawat empati kepada klien dengan ikut
komunikasi terbuka antara perawat dan mendengarkan dan menempatkan diri
klien, terdapat empat dimensi respon yang dan berfikir dari perspektif klien.
dapat diperhatikan, yaitu empati, 2. Perawat dalam komunikasi
keikhlasan, penghargaan, dan konkret. menyimpulkan masalah sedikit terburu-
(Corey, 2017). buru ditengah pembicaraan
3. Saya juga mengevaluasi teknik
relaksaasi nafas dalam hanya secara
verbal, dan diakhir saya memberikan
atau meyakinkan bahwa masalah ini bisa
diatasi.

D. Dimensi Tindakan
Tinjauan Teori Analisis Vidio
Dalam dimensi tindakan, penting untuk Dalam interaksi ini, perawat telah
mempertimbangkan konteks kehangatan dan melakukan tindakan untuk meningkatkan
pengertian, konfrontasi yang sesuai, kehangatan dan pengertian dengan secara
kecepatan respons, keterbukaan, dan adanya konsisten mendengarkan dan merespons
proses emosional katarsis. Hal ini dengan ekspresi seperti "hmmm".
melibatkan memberikan banyak kesempatan
kepada klien untuk berbicara dan berbagi
pengalaman mereka
E. Komunikasi Verbal
Tinjauan Teori Analisis Vidio
Dalam interaksi ini, perawat telah 1. Perawat dalam interaksi berbicara
melakukan tindakan untuk meningkatkan terlalu cepat, juga sering memotong
kehangatan dan pengertian dengan secara pembicaraan klien
konsisten mendengarkan dan merespons 2. Menyimpulkan terllau cepat di tengah
dengan ekspresi seperti "hmmm". percakapan
3. Penjelasan pesan dan kejelasan pesan
mungkin bisa diterima tetapi perawat
tidak merincinya secara teratur jadi tidak
berurutan kadang ditengah-tengah
kadang diakhir
4. Menanyakan opsi-opsi koping yang
dilakukan oleh klien
perawat tidak melakukan kontak fisik atau
sentuhan karena klien sangat mengikuti
dan patuh protocol kesehatan. Dalam
memberikan tanggapan, dan terbuka dalam
memberikan tanggapan masalahklien.
5.
F. Komunikasi Non Verbal
Tinjauan Teori Analisis Vidio
Komunikasi nonverbal adalah bentuk Perawat memberikan sentuhan kepada
komunikasi yang melibatkan penggunaan klien saat melakukan komunikasi.
panca indera dan tidak melibatkan kata-kata Ekspresi digunakan saat menunjukan
lisan atau tulisan. Aspek-aspek penting bahwa perawat mendengarkan seperti
dalam komunikasi nonverbal meliputi mengangguk mengerutkan dahi. Kontak
intonasi suara, kontak mata, dan posisi mata dipertahankan dengan klien. Posisi
tubuh. Pentingnya aspek-aspek ini setara tubuh berhadap hadapan dengan klien
dengan pesan verbal yang disampaikan.
Dalam komunikasi nonverbal, intonasi suara
dapat mengungkapkan nuansa emosional,
kontak mata dapat menunjukkan perhatian
dan keterlibatan, sementara posisi tubuh
dapat mengindikasikan sikap dan status.
Semua elemen ini berperan penting dalam
menyampaikan pesan secara efektif dan
mempengaruhi pemahaman dan interpretasi
komunikasi kita. (Rogers, 1987)

G. Active Listening
Tinjauan Teori Analisis Vidio
Mendengarkan aktif memperhatikan apa Perawat menjadi pendengar yang baik,
yang pasien sampaikan, baik verbal maupun terlihat dari perawat yang menyimpulkan
nonverbal. Perawat merasa perlu berbicara masalah dari kaca mata klien tetapi memang
untuk menunjukkan pemahaman dan sedikit terburu-buru dan sesuai dengan apa
membantu menurunkan kecemasan pasien. yang dikeluhkan, juga mampu
(Stuart, 2013). mengungkapkan kembali apa yang klien
sampaikan.

H. Fase Pra Interaksi


Tinjauan Teori Analisis Vidio
1. Mengeksplorasi diri
1. Dalam video ini, perawat menjelaskan
2. Data Informasi klien mengenai eksplorasi diri yang dilakukan.
3. Rencana kontrak 2. Perawat telah mengumpulkan data
informasi tentang klien sebelumnya.
3. Perawat telah merencanakan pertemuan
ketiga dengan klie
I. Fase Orientasi
Tinjauan Teori Analisis Vidio
1. Perkenalan 1. Perawat memulai interaksi dengan klien
dengan menyapa.
2. Bina Hubungan saling percaya
2. Perawat menyebut nama klien dan klien
3. Mengkaji dengan pertanyaan terbuka dapat mengingat nama perawat dari
perkenalan sebelumnya, menunjukkan
4. Menjelaskan tujuan Pertemuan
bahwa klien masih mengingat nama
5. Mengkaji perasaan saat ini : Hear And perawat.
3. Perawat telah berhasil membangun
Now, menyimak dan melakukan
hubungan saling percaya dengan klien.
pengulangan/ klarifikasi 4. Perawat telah berhasil menyampaikan
tujuan komunikasi kepada klien.
6. Membuat Kontrak dengan klien, durasi
5. Perawat telah berhasil memvalidasi atau
waktu tempat dan tujuan pembicaraan merumuskan masalah atau perasaan
klien.

J. Fase Kerja
Tinjauan Teori Analisis Vidio
Dalam tahap kerja, perawat telah berhasil Pada tahap ini, perawat telah melakukan
melakukan komunikasi terapeutik efektif. pendengaran aktif (active listening) dan
Namun, perawat tidak memfokuskan juga telah mengkaji cara-cara penanganan
pembicaraan dengan baik. Pada tahap akhir, saat stres terjadi sebelum menyarankan opsi
perawat mampu menyimpulkan masalah lain untuk mengurangi stres.
yang dialami oleh pasien. Menurut Murray
1. Perawat juga dapat mengeksplorasi
& Judith yang dikutip oleh Suryani (2005), perasaan klien selama interaksi.
pada tahap akhir fase kerja, perawat
2. Perawat dapat mengklarifikasi masalah
diharapkan mampu menyimpulkan yang dihadapi oleh klien dan
percakapan dengan klien. Teknik menyimpulkan kasus dengan tepat pada
menyimpulkan ini bertujuan untuk akhir komunikasi.
memadukan dan menegaskan hal-hal yang
telah dibicarakan sebelumnya.
K. Terminasi
Tinjauan Teori Analisis Vidio
Fase terminasi merupakan tahap akhir dari Dalam fase terminasi, perawat
pertemuan antara perawat dan klien. melakukan evaluasi baik secara subjektif
Terminasi dapat dibagi menjadi dua jenis, maupun objektif. Secara subjektif,
yaitu terminasi sementara dan terminasi perawat mengevaluasi perasaan klien
akhir. Terminasi sementara terjadi setelah setelah interaksi dan memahami inti
setiap pertemuan antara perawat dan klien, permasalahan yang sedang dihadapi oleh
di mana mereka akan berpisah untuk klien. Perawat berupaya untuk
sementara waktu dan kemudian akan memahami bagaimana klien merespons
bertemu kembali sesuai dengan kontrak interaksi dan mencapai pemahaman yang
waktu yang telah disepakati bersama. lebih dalam tentang perasaan klien.
Sementara terminasi akhir dilakukan oleh
perawat setelah seluruh proses
keperawatan selesai. (Corey, 2017)

L. Tekhnik komunikasi terapeutik yang digunakan


Tinjauan Teori
1. Perawat secara berulang-ulang mengklarifikasi masalah yang dikatakan klien dengan
mendengarkan dan menjelaskan kembali masalah yang disampaikan klien.
2. Perawat mengidentifikasi tema utama dalam percakapan, khususnya keinginan yang
belum tercapai oleh klien, dan mengeksplorasi lebih dalam mengenai tema tersebut.
3. Perawat menggunakan humor dengan mengatakan, "Sepertinya Anda sudah ahli
dalam melakukan teknik nafas dalam", untuk menciptakan suasana yang lebih santai
dan mencairkan ketegangan.
4. Perawat berusaha menjadi pendengar yang hangat dan mencoba memahami kondisi
klien dengan menjadi tempat curhat bagi klien, sehingga dapat lebih memahami
masalah yang dihadapi klien.
5. Konruensi terlihat dalam interaksi, di mana tema atau saran-saran yang diberikan
tidak disampaikan secara berurutan dan kadang-kadang sudah diberikan di
pertengahan percakapan.
6. Perawat membagikan persepsi atau memverifikasi kembali pernyataan yang
disampaikan klien untuk memastikan pemahaman yang tepat antara perawat dan
klien

Anda mungkin juga menyukai