Anda di halaman 1dari 8

Bakteri Neisseria

gonorrhoeae

KELOMPOK 10:
Ni Putu
Riska
Ananda
Dini
Dewi
• Species bakteri
• I. Sifat :
• 1. Morfologi :
• a. ………………………..
• b. ………………………..
• c. ………………………...
• 2. Fisiologi
• a. ………………………..
• b. ………………………..
• c. ………………………...
II. Patogenesis
1. Penyakit yang ditimbulkan:
Infeksi Menular Seksual  Gonorrhoeae (kencing nanah)
Menyerang bagian dubur, serviks (leher rahim), uretra (saluran
kencing dan sperma), mata, dan tenggorokan.
2. Gejala: 
a. Gejala asimptomatik
b. Uretritiskeluarnya eksudat uretra + Dysuria
c. Gatal pada organ genitalia, siklus menstruasi
terganggu pada wanita. 
d. Menyebarjika tidak segera diobati
 Infertilitas
 Aliran darah: DGI (Disseminated Gonococcal
Infection) 
 Infeksi kulit: tangan, lengan, kaki
 Infeksi mata: konjungtiva mata pada bayi
yang tertular
 Infeksi otak dan STB: meningitis
3. Toksin yang dihasilkan:
Lipooligosaccharide (LOS) 
• Sebagai endotoksin, LOS memicu peradangan. Dapat
menyamar dengan asam sialat inang dan memblokir inisiasi
sistem komplemen.
 
4. Mekanisme kerja bakteri

1. Neisseria gonorrhoeae melekat di epitel mukosa hostnya 


2. Bereplikasi dan membentuk koloni di permukaan epitel mukosa
3. N. gonorrhoeae mulai dapat melakukan invasi dan transitosis. 
4. Pada tahap inisiasi ini melepaskan fragmen peptidoglikan, LOS,  dan vesikel membrannya
5. Sehingga dapat mengaktivasi sinyal TLR dan NOD, makrofag dan sel dendritie. 
6. Sinyal TLR dan NOD  mengaktifkan factor transkripsi inflamasi dan melepaskan
sitokin dan kimokin 
7. Pelepasan berakibat penarikan neutrofil ke tempat infeksi untuk fagositosis. 
8. Sejumlah neutrofil inilah penyebab terjadinya eksudat uretra dan memungkinkan
transmisi selanjutnya.
Cara Penularan
1. Hubungan Seksual: genital-genital, Seks oral, anal
2. Perinatal: ditularkan Ibu ke Bayinya saat proses kelahiran
3. Kontak secara langsung dengan eksudat (cairan tubuh) yang
infektif, misal: penggunaan kloset duduk yang terdapat
Neisseria gonorrhoeae 

Anda mungkin juga menyukai