Anda di halaman 1dari 50

TEKNIK

TEKNIK PENYELIDIKAN
PENYELIDIKAN &
& PENYIDIKAN
PENYIDIKAN
TINDAK
TINDAK PIDANA
PIDANA LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP

OLEH :
AKBP JAROT SETIYOSO
08158975886
KANIT IV
SUBDIT II DIT.PIDTER BARESKRIM POLRI
PELATIHAN TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP
Jakarta, 12 Oktober 2011
PENGERTIAN-PENGERTIAN (1)

 Penyelidikan adl serangkaian tindakan penyelidik utk


cari dan temukan suatu peristiwa yg diduga sbg TP
guna tentukan dpt atau tdknya dilakukan sidik menurut
cr yg diatur dlm UU.

 Penyelidik adl pejabat Polisi Neg RI yg diberi wewenang


olh UU utk lakukan lidik.

 Penyidikan adl serangkaian tindakan penyidik dlm hal


dan menurut cara yg diatur dlm KUHAP utk cari serta
kumpulkan bukti yg dgn bukti itu buat terang ttg TP yg
tjd dan guna temukan TSK-nya.

 Penyidik adl pejabat Polisi Neg RI yg diberi wewenang


khusus oleh UU utk lakukan sidik.
PENGERTIAN-PENGERTIAN (2)

 LH adl kesatuan ruang dgn semua benda, daya,


keadaan, MH, termasuk mans dan perilakunya, yg
pengaruhi alam itu sendiri, kelangs perikehidupan
dan kesejaht mans sert MH lainnya.

 AMDAL adl kajian mengenai dampak pentg suatu ush


d/a giat yg direnc pd LH yg diperlukan bg proses
ambil kpts ttg penyelenggaraan usaha d/a giat.

 Izin lingkungan adl izin yg diberikan kpd SO yg


lakukan ush d/a giat yg wajib amdal atau UKL-UPL
dlm rangka PPLH sbg prasayarat utk peroleh izin ush
d/a giat.

 Izin ush d/a giat adl izin yg diterbitkan oleh inst teknis
utk lakukan ush d/a giat.
PENGERTIAN-PENGERTIAN (3)

 Baku mutu LH adl ukuran batas atau kadar MH, zat, energi, atau komp
yg ada atau hrs ada d/a unsur pencemar yg ditenggang keberadaannya
dlm suatu sumber daya tertentu sbg unsur LH.
 Pencemaran LH adl masuknya atau dimasukkannya MH, zat, energi
dan/atau komp lain ke dlm LH oleh giat mans shg lampaui baku mutu
LH yg tlh ditapkan.
 Kriteria baku kerusakan LH adl ukuran batas perubh sifat fisik, kimia d/a
hayati LH yg dpt ditenggang olh LH utk dpt tetap lestarikan fungsinya.
 Perusakan LH adl tindakan orang yg timbulkan perub lsg atau tdk lsg
thd sifat fisik, kimia d/a hayati LH shg lampaui kriteria baku kerusakan
LH.
 Kerusakan LH adl perub lsg atau tdk lsg thd sifat fisik, kimia d/a hayati
LH shg lampaui kriteria baku kerusakan LH.
PENGERTIAN-PENGERTIAN (4)

 Limbah adl sisa suatu ush d/a giat.


 Bahan berbahaya dan beracun (B3) adl zat, energi d/a komp lain yg krn
sifat dan kons, jmhnya, baik scr lsg maupun tdk lsg, dpt cemarkan
dan/atau rusakkan LH, d/a bahayakan LH, kesehatan, kelangsungan
hidup mans serta MH lainnya.
 Limbah B3 adl sisa suatu ush d/a giat yg mengand B3.
 Pengelolaan limbah B3 adl giat yg meliputi pengurangan, simpan,
kumpul, angkut, pemanfaatan, olah, d/a timbun.
 Dumping (pembuangan) adl giat buang, tempatkan, d/a masukkan
limbah d/a bhn dlm jml, kons, waktu, dan lokasi tertentu dgn syarat
tertentu ke media LH tertentu.
 SO adl orang perseorangan atau BU, baik yg ber-BH maupun yg tdk
ber-BH.
MODUS OPERANDI

Buang limbah tdk sesuai ketent atau perizinan


( biasanya dilakukan dg cr dumping langsung)
Kelola limbah B3 tdk sesuai ketent atau
perizinan
( biasanya tdk ada TPS dan tanpa ijin
/melebihi ijin )
Impor limbah B3 dgn dok sbg pupuk atau
lainnya
Eksploitasi sumber daya alam tdk sesuai
ketent atau perizinan
LANGKAH LIDIK (1)
► ALUR LIDIK

MASY
LSM INFO OLAH / KONFIRM SUMBER CEK DOK INST /
PERS ANALISA INFO PERSH
INST

DAPAT
SIDIK LAP /
TKP
LANGKAH LIDIK (2)
► PERSIAPAN / PERENCANAAN
■ PERSONIL
- Brp orang.
- Siapa saja : Tim Reskrim ( bl diperlkan dg Labfor,
Intel, Propam, Samapta, Inst lain, Ahli, dll ).
■ SARANA PRASARANA
- ID : Sprin, ID samar, dll.
- Kendaraan : Angk umum, pribadi, dinas, sewa,
pinjam, dll.
- Peralatan : Alat tulis, alat sampling, kamera,
pengamanan per-orgn, penyadap, alkom, GPS, senpi, dll.
■ METODE / TEKNIK
- Terbuka : Observasi (Pengamatan),
Interview (Wawancara).
- Tertutup : Observasi (Pengamatan), Surveillance
(Pembuntutan), Undercover (Penyamaran).
■ BIAYA : Buat dan ajukan Rengar lidik
LANGKAH LIDIK (3)
► B3

■ CEK DOK
- Izin : SIUP, TDP, HO, IJIN KELOLA B3, Akte &
perubh, Izin B3
(kumpul,olah,manfaat,transpoter ) dll
- Lingk : AMDAL UKL/UPL beserta Lap KL/PL (batas
■ akhirCEK
3 Okt
FISIK
2011/ LAP
)
- B3 / limbah B3 → amati dan ambil sampel → cocokan
Lamp PP 85/99.
85/99
. - Sebaran B3 / limbah B3 → amati dan ambil sampel.
- Tempat buang/simpan limbah B3 → amati dan ambil
■ sampel.
CARI KET / INFO
- Perush Penghasil Limbah B3 → cocokan Lamp PP
85/99.
- Perush mana dan perush apa yg kelola B3/limbah
B3 ?
- Siapa pekerja yg urus limbah ?
- Kapan buang/simpan/impor B3/limbah B3 ?
LANGKAH LIDIK (4)
► BUANG LIMBAH
■ CEK DOK
- Izin : SIUP, TDP, HO, KELOLA B3, Akte & perubh, dll.
- Lingk : AMDAL, UKL/UPL beserta Lap KL/PL, dll.

■ CEK FISIK / LAP


- Outlet limbah → amati dan ambil sampel.
- Limbah yg dibuang/dilepas → amati dan ambil
sampel.
sampel
- Sebaran limbah → amati dan ambil sampel.
- Tempat buang limbah → amati dan ambil sampel.
■ CARI KET / INFO
- Perush mana dan perush apa yg buang limbah ?
- Kareteristik limbah buangan mengandung bahan kimia
apa ?
- Siapa pekerja yg buang limbah ?
- Kapan saja buang limbah ?
- Dimana buang limbah ?
- Dst → SIADI DEMEN BABI
LANGKAH LIDIK (5)
► PERUSAKAN LH
■ CEK DOK
- Izin : Tambang/Kebun/Hutan, Perolehan
Lahan, TDP, Akte & perubh, dll.
- Lingk : AMDAL, UKL/UPL beserta Lap KL/PL,
dll.
- Peta : Peta pd Izin, peta kwsn hutan, dll.
■ CEK FISIK / LAP
- Giat apa ?
- Berapa luas lahan yg berubah ?
- Tentukan koordinat lokasi giat → plotkan pd peta.

■ CARI KET / INFO


- Giat apa saja yg dilakukan ?
- Siapa yg lakukan giat ?
- Sejak kapan lakukan giat ?
- Dst → SIADI DEMEN BABI
LANGKAH LIDIK (6)
► BAKAR HUTAN/LAHAN
■ CEK DOK
- Izin : SIUP, Perolehan Lahan, TDP, Akte &
perubh, dll.
- Lingk : AMDAL, UKL/UPL beserta Lap KL/PL,
dll.
■ - Peta
CEK FISIK : Peta pd Izin, peta kwsn, titik api dll.
/ LAP
- Areal/lahan apa yg terbakar ?
- Berapa luas yg terbakar ?
- Tentukan koordinat → plotkan peta ?.
- Apakah msh ada yg terbakar ?

■ CARI KET / INFO


- Darimana asal api ?
- Areal siapa ?
- Sejak kapan terbakar ?
- Dst → SIADI DEMEN BABI
TEKNIK PENYELIDIKAN
TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP

-AMATI LK
-CR INFO
SIAP : -CR
OUTLET BW HSL
BUANGAN
SAMPEL LAB
-PERSONIL -CR
METODE
POST
-PRASAR DAMPAK
TUTUP LK UJI LAB SBG
-MET/CB
-AMBIL AKREDIT BHN
-GAR
SAMPEL ASI SIDIK

AGT
CB
POLRI •OLAH SUMBER
LI
INF
MASY O ANALISA KONFIR INFO METODE KAT
LSM LIDIK
HSL KE-
ADM
PERSS LIDIK
SIDIK
INST METODE
BUKA

BAKAR HUTAN B3 RUSAK LH BUANG LIMBAH


DOK :
DOK : DOK :
-IZIN; SIUP, LAHAN,, TDP DOK :
-IZIN; SIUP, TDD, HO -IZIN; SIUP, TDL, HO,
AKTE DLL -IZIN; TAMBANG, KEBON,
KELOLA B3 KELOLA LIMBAH B3
-LINGK; AMDAL,, UKL-UPL HUTAN, LAHAN
-LINGK, AMDAL, -LINGK, AMDAL, UKL-
-PETA : PETA KWS, TTK -LINGK, AMDAL, UKL-UPL
UKL-UPL UPL
API -PETA CEK FISIK :
CEK FISIK : -OUTLET LIMBAH
CEK FISIK : -B3, LIMBAH, SEBARAN CEK FISIK : -LIMBAH BUANGAN
-AREAL LAHAN LIMBAH -GIAT APA,, LUAS -SEBARAN LIMBAH
-LUAS AREA TERBAKAR
-KOORDINAT
-TEMPAT BUANG/SIMP B3 -KOORDINAT -AMBIL SAMPEL UTK
LAB
CARI INFO: CARI KET :
CARI INFO : -GIAT APA SAJA CARI INFO:
-PENGHSL LIMBAH, B3
-MASY SEKITAR -TANYA -SIADIDEMENBABI -PSH BUANG LIMBAH
-TANYA -SIADIDEMENBABI
-TANYA -SIADIDEMENBABI -TANYA-
SIADIDEMENBABI
BAKU MUTU LH
Psl 20
(1) Penentuan tjdnya cemar LH diukur melalui baku mutu LH.
(2) Baku mutu LH meliputi:
a. baku mutu air;
b. baku mutu air limbah;
c. baku mutu air laut;
DI ATUR
d. baku mutu udara ambien; OLEH
DIATUR
e. baku mutu emisi; OLEH PP
PERMEN
f. baku mutu gangguan; dan
g. baku mutu lain sesuai dgn perkembangan iptek.
(3) SO diperbolehkan utk buang limbah ke media LH dgn persyaratan:
a. memenuhi baku mutu LH; dan
b. mendpt izin dr Menteri, gub, atau bupati/walikota sesuai dgn kewenangannya.
(4) Ketent lbh lanjut mengenai baku mutu LH sbgmn dimaksud pd ayat (2) hrf a, hrf c, hrf d,
dan hrf g diatur dlm Peraturan Pemerintah.
(5) Ketent lbh lanjut mengenai baku mutu LH sbgmn dimaksud pd ayat (2) hrf b, hrf e, dan hrf
f diatur dlm Peraturan Menteri.
PENYIDIKAN

 Penanganan TKP
 Geledah
 Sita
 Panggil - Riksa
 Tangkap
 Tahan
 Berkas
PENANGANAN TKP (1)
1. TPTKP

 Berikan pertolongan jika ada korban atau anggt masy yg memerlukan.

 Bawa korban ke RS / Dokter → VER

 Pertahankan keadaan TKP s/d dilakukan olah TKP.

 Utk TKP perairan sgr mungkin dilakukan olah TKP


→ keadaan air akan berubah scr alamiah.

 Hub Tim Olah TKP.


PENANGANAN TKP (2)
2. Olah TKP
 Tim Olah TKP
- Ka Tim
- Fotografer
- Pengambil sampel BB (Legal Sampling)
- Mindik
- Pencari saksi
- Ahli
- Pam

 Peralatan
- Kamera
- Alat pengambil sampel
- Wadah (kontener) → botol kaca gelap, botol plastik, kantong plastik, dll
- Sarung tangan, masker, kacamata, sepatu booth, dll
- lak, benang, label
- GPS
- ATK
PENANGANAN TKP (3)
► SUNGAI / PERAIRAN UMUM

 Cari dan hadirkan pengurus/karyw perush pembuang limbah


 Cari dan hadirkan Ka lingk setempat
 Cari asal limbah / bhn cemar → saluran buang (outlet)
 Telusuri sebaran limbah / bhn cemar
 Amankan dr masy apbl bahan berdampak akut
 Ambil sampel suai prosedur (legal sampling)
 Foto keadaan TKP dan proses ambil sampel
 Koord Ahli atau Inst LH utk penanggulangannya
PENANGANAN TKP (4)
► LAHAN / TANAH TMPT BUANG LIMBAH

 Cari dan hadirkan Ka lingk setempat


 Cari dan hadirkan pemilik lahan
 Cari info siapa buang limbah dan hadirkan
 Amankan dr masy apbl bahan berdampak akut
 Ambil sampel suai prosedur (legal sampling)
 Foto keadaan TKP dan proses ambil sampel
 Koord Ahli atau Inst LH utk penanggulangannya
 Pasang police line s/d dinyatakan aman olh ahli atau inst LH
PENANGANAN TKP (5)
► PERUSH PEMBUANG LIMBAH

 Cari dan hadirkan Ka lingk setempat


 Cari dan hadirkan pengurus perush
 Cari sal buang limbah d/a wadah utk buang limbah
 Cari dan catat karyw urus limbah
 Ambil sampel limbah suai prosedur (legal sampling), pd sal buang &
olah d/a wadah utk buang
 Foto keadaan TKP dan proses ambil sampel
PENANGANAN TKP (6)
► PERUSAKAN LH

 Cari dan hadirkan pengurus/karyw perush


 Telusuri & tentukan koordinat lahan yg rusak (tracking) → Ahli
 Cari dan amankan hsl giat (kayu, hsl tambang, dll)
 Cari dan amankan alat berat yg digunakan
 Foto keadaan TKP dan pengambilan sampel
PENANGANAN TKP (7)
► BAKAR HUTAN/LAHAN

 Cari dan hadirkan pengurus/karyw perush


 Stlh padam, telusuri & tentukan koordinat lahan yg terbakar (tracking)
→ Ahli
 Ambil sampel vegetasi bekas bakar, tanah, dll → Ahli
 Cari dan amati sarpras penanggulangan kebakaran
 Foto keadaan TKP dan pengambilan sampel
PENGGELEDAHAN

 Tdk perlu dilakukan apbl scr sukarela dok yg diperlukan dlm sidik
diserahkan olh pihak perush d/a penyidik boleh masuk le lingk perush
utuk ambil BB/sampel
 Utk dok yg menyimpang (bukti bayar buang limbah/bakar, dll)
disembunyikan → perlu geledah
 Apbl ada olah limbah yg menyimpang biasanya petugas tdk boleh
masuk → perlu geledah
 Lengkapi mindik stlh geledah.
 Lengkapi mindik sita apbl ada BB disita
PENYITAAN (1)
 Penyitaan dilakukan apbl benda atau dok yg diperlukan sbg BB ada
pemilik/penguasa
 Utk sampel BB yg diambil dr areal perush atau areal yg ada
pemiliknya dilakukan sita → BA sita, Tap Sita, BA Bugel, dst
 Utk sampel BB yg diambil dr areal umum (sungai, danau, laut, kwasn
hutan,dll) tdk perlu sita → BA Ambil Sampel BB, BA Bugel, dst
 Apakah lahan perlu disita ?
- Apbl kepemilikan sah → tdk disita
- Apbl kepemilikan tdk sah (hanya menguasai) → disita
PENYITAAN (2)
 BA Sita/Ambil Sampel BB dan BA Bugel dto saksi dr perush.
 Sampel BB yg disita/diambil riksa lab (Labfor atau Lab Lingk
terskreditasi) lengkapi mindik
- Srt permohonan riksa lab
- BA serah terima sampel BB
- Srt kirim hsl riksa lab
- BA serah sisa sampel BB (jika ada sisa)
 Hsl Lab berisi data parameter yg diuji/diriksa dibandingkan dgn baku
mutu yg ada
 Koord Ahli atau Inst LH utk tentukan parameter yg diuji/diriksa dan
baku mutu yg benar
 Hsl lab dimintakan pendapat ahli → Ket Ahli
P’PANGGILAN – P’RIKSAAN

 Tanpa panggilan Saksi dpt diriksa, apbl ybs bersedia.


 Utk saksi karyw/pekerja perush sgr diriksa dgn ket selengkap2nya
dan disumpah → Biasanya stlh ditindak perush tdk ops dan
karyw/pekerja pulkan / lihat sikon.
 Riksa Tsk pengurus/penanggungjawab perush dr tingkat rendah ke
tinggi
 Utk riksa ahli cukup dgn srt mohon kpd atasannya atau kpd inst teknis
dan dilengkapi SPT
 Diskusikan dgn ahli dlm pelaks riksa
 BAP minimal 8 rangkap → persiapan splitzing
PEMBERKASAN
 Urutkan BAP saksi sesuai dgn analisa kss.
 Lampirkan foto TKP, copy BB Dokumen

 Lampirkan juga copy hsl lab → Asli hsl lab diserahkan dlm Tahap II
 Koord dgn JPU, jelaskan apbl JPU kurang paham TP LH, JPU
komunikasi langsung dgn Ahli

 Lebih bagus apbl JPU dilibatkan sejak awal sidik

 Lamp kan Chard kss d/a hsl Gelar guna yakinkan JPU
PEMBUKTIAN
► YANG PERLU DIBUKTIKAN

◘ Apakah suatu peristiwa merupakan TP ?


→ Terpenuhi unsur22 psl pidana UU PPLH

◘ Siapa saja pelakunya ?


→ Yg dpt dimintai pertanggungjawaban
pidana
ALAT BUKTI (1)
 Psl 184 ayat (1) :
Hakim tdk boleh jatuhkan pidana kpd seorang kecuali apbl dgn
sekurang-kurangnya dua alat bukti yg sah ia memperoleh keyakinan
bhw suatu TP benar-benar tjd dan bhw terdakwalah yg bersalah
melakukannya

 Psl 184 ayat (1) :


Alat bukti yang sah ialah :
a. Keterangan saksi;
b. Keterangan ahli;
c. Surat;
d. Petunjuk;
e. Keterangan terdakwa.
ALAT BUKTI (2)
► PSL 96 UU 32/2009
● Alat bukti yg sah dlm tuntutan TPLH tdr atas :
a. Ket Saksi;
b. Ket Ahli;
c. Surat;
d. Petunjuk;
e. Ket Terdakwa; d/a
f. Alat bukti lain, termasuk alat bukti yg diatur dlm per-UU.

Penjelasan Psl 96 hrf f


Yg dimaksud dgn alat bukti lain, meliputi, informasi yg diucapkan, dikirimkan, diterima, atau
disimpan scr elektronik, magnetik, optik, dan/atau yg serupa dgn itu; dan/atau alat bukti data,
rekaman, atau informasi yg dpt dibaca, dilihat, dan didengar yg dpt dikeluarkan dgn dan/atau
tanpa bantuan suatu sarana, baik yg tertuang di atas kertas, benda fisik apa pun selain
kertas, atau yg terekam scr elektronik, tdk terbatas pd tulisan, suara atau gambar, peta,
rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, simbol, atau perporasi yg memiliki
makna atau yg dpt dipahami atau dibaca.
TEKNIK PENYIDIKAN
TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP

TPTKP
-SITA DOK, BB PEMBUKTIAN
-TDK PERLU GELEDAH ALAT BUKTI SAH
-BUAT BA SITA, SEGEL,
-STATUS QUO BILA SUKA RELA PADA TP LH PERBAIKI
TAP SITA PN
-OLAH TKP RAHKAN DOK DAN SESUAI JUK
-BB DARI AREAL UMUM
BLH MSK PERSH -PSL 184 KUHAP &
LP KEADAAN AIR/ BA AMBIL SAMPEL, STP, JPU
LINGK -PSL 96 UU 32/2009 KOORD
SEGEL
-OLAH DAMPAK -DOK YG MENYIMPANG (INFO LISAN, KIRIM, JPU
-BB RIKSA LAB YG
LINGK PERLU GELEDAH ELEKTRONIK,
AKREDITASI
REKAM, DLL)

SIDIK PANGL
P.19
OLAH TKP GELEDAH SITA KAP HAN BP
RIKSA
P.21
PERSH BUANG -BILA DIPERLUKAN
-FOTO SEKITAR PERUSAKAN LH
LIMBAH -SAKSI KARY / DPT DILAK KAP
TKP -SISTIMATIS,
-CR HADIRKAN -AMBIL SAMPEL -CR PENGURUS PEKERJA DAN HAN SESUAI TAHAP II
KA LINGK
SESUAI
(LEGAL SAMPLING) PERSH -BA SUMPAH DG KUHAP KRM
-CR PENGURUS SAKSI
-CR SAKSI -TELUSURI -RIKSA TSK TSK DAN
PERSH -FOTO
-LABEL BB LAHAN RUSAK
-DISKUSI AHLI BIASANYA TSK BB
-CR ASAL BUANG TSK, BB
-CR /AMANKAN KOPERATIF DAN
LIMBAH
ALAT BERAT
-PERSIAPKAN -BB ASLI RAH
-AMBIL SAMPEL SPLITZING JELAS IDENT/ PD HAP 2
SWESUAI -FOTO TKP DAN TDK MELARIKAN -KOORD JPU
PROSEDUR AMBIL SAMPEL
TKP SUNGAI DIRI -BILA PERLU
-FOTO TKP DAN
PENGAMBILAN
LIBATKAN JPU
LIMBAH -CR ASAL LIMBAH BAKAR HUTAN SAAT SIDIK
(OUTLET)
-AMBIL SAMPEL -CR HADIRKAN
-FOTO PROSES PENGURUS PERSH
AMBIL SAMPEL -CR TELUSURI LAHAN
-DAMPINGI PIHAK YG TERBAKAR
PERUSAHAAN -AMBIL SAMPEL
-FOTO TKP DGN
PENGAMBILAN
SAMPEL

SUBDIT II / DIREKTORAT TINDAK PIDANA TERTENTU


ALAT BUKTI (3)
► BENTUK KETERANGAN AHLI

Keterangan ahli dlm proses sidik TP


LH dituangkan dlm dua bentuk, yaitu :

1. Laporan atau Surat


(BAP olh Ahli)

2. Berita Acara Pemeriksaan


(BAP) olh Penyidik
ALAT BUKTI (4)
1. LAPORAN ATAU SURAT

► Utk jelaskan suatu keadaan/fakta


⇨ Atas pemintaan Penyidik

► Dibuat oleh Ahli berdasarkan


pemeriksaan/penelitian yg dilakukan

► Dibuat dgn mengingat sumpah


jabatan
Contoh : VER, Hsl penelitian bakar lahan, hsl
penelitian aliran air tanah, dll.
ALAT BUKTI (5)
2. BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP)

► Utk jelaskan suatu keadaan/fakta atau aturan


teknis LH

► Dibuat oleh Penyidik, berdsrkan ket yg


diberikan oleh ahli kpd penyidik dlm pemeriksaan

► Dpt juga dilakukan thdp ahli yg tlh buat ket


ahli dlm bentuk lap/srt → utk perjelas isi lap/srt tsb

► Sblm riksa, ahli angkat sumpah atau ucap janji


di muka Penyidik bwh ia akan berikan ket menurut
pengetahuannya yg sebaik-baiknya ( diushkan dtg pd
sidang, klu absen akan jd alt.bukti surat )
PEMBUKTIAN ILMIAH
SCIENTIFIC EVIDENCE

HASIL RIKSA/LIT AHLI HASIL ANALISIS LAB


- Fakta2 ilmiah - Data kuantitatif
- Terminologi ilmiah - Tolok ukurnya baku mutu

TRANSFORMASI LEGAL EVIDENCE TRANSFORMASI

- Fakta2 hukum yg mudah dipahami


- Memenuhi unsur2 psl pid UUPLH
- Buat BAP • Deskripsi Kualitatif
- Klarifikasi • Data kuantitatif di LABFOR
- Pendapat jelaskan maknanya
• Melalui BAP Ahli NON LABFOR
UNSUR PSL PIDANA (1)
Psl 98 (1) :
SO yg dgn sengaja lakukan perbuatan yg akibatkan dilampauinya
- baku mutu udara ambien,
- baku mutu air,
- baku mutu air laut, atau
- kriteria baku kerusakan LH.

Saksi : - Yg ketehui perbuatan buang bhn pencemar → karyawan, masy, dll.


- Yg ketehui giat rusak LH → karyawan, masy, dll.
Ahli : - Apa limbah tsb akibatkan cemar LH → Inst LH, Akademisi, Lembaga
Penelitian, dll.
- Apa giat tsb akibatkan rusak LH → Inst LH, Akademisi, Lembaga
Penelitian, dll.
BB : - Sampel limbah; sampel udara/air/air laut → riksa lab & bandingkan
baku mutu
- Dok izin, dok perusahaan, dok lingkungan.
UNSUR PSL PIDANA (2)
Psl 100 (1)
SO yg melanggar
- baku mutu air limbah,
- baku mutu emisi, atau
- baku mutu gangguan
Saksi : - Yg ketehui perbuatan buang air limbah atau lepas emisi atau
keluarkan gangguan → karyawan, masy, dll.
Ahli : - Apa baku mutu tlh dilanggar → Inst LH, Akademisi, Lembaga
Penelitian, dll.
BB : - Sampel air limbah; sampel emisi; ukur parameter gangguan → riksa
lab & bandingkan baku mutu
- Dok izin, dok perusahaan, dok terkait limbah.
(2) TP sbgmn dimaksud pd ayat (1) hanya dpt dikenakan apbl sanksi adm yg tlh
dijatuhkan tdk dipatuhi atau pelanggaran dilakukan lbh dr satu kali.
Asas Ultimum remedium (asas subsidiaritas) → hanya utk Psl ini.
- Sanksi adm hrs tlh diterima oleh pihak perush.
- Pernah ditindak sebelumnya.
UNSUR PSL PIDANA (3)
Psl 101 : SO yg lepaskan d/a edarkan produk rekayasa genetik ke
media LH yg bertentangan dgn per-UU atau izin lingk

Penjelasan Psl 101 :


“melepaskan produk rekayasa genetik” adalah pernyataan diakuinya suatu hsl pemuliaan
produk rekayasa genetik menjadi varietas unggul dan dpt disebarluaskan stlh memenuhi
persyaratan berdasarkan peraturan per-UU.

“mengedarkan produk rekayasa genetik” adalah setiap kegiatan atau serangkaian


kegiatan dlm rangka penyaluran komoditas produk rekayasa genetik kpd masyarakat, baik
untuk diperdagangkan maupun tdk.
UNSUR PSL PIDANA (4)

Psl 102 : SO yg lakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin sbgmn


dimaksud dlm Psl 99 ayat (4)

Psl 103 : SO yg hasilkan limbah B3 dan tdk lakukan pengelolaan


sbgmn dimaksud dlm Psl 59

Penjelasan Psl 59 (1) :


Pengelolaan limbah B3 merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup
pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, dan/atau
pengolahan, termasuk penimbunan limbah B3
UNSUR PSL PIDANA (5)

Psl 104 : SO yg lakukan dumping limbah d/a bhn ke media


LH tanpa izin sbgmn dimaksud dlm Psl 60

Psl 1 angka 24 :
Dumping (pembuangan) adalah kegiatan membuang, menempatkan,
dan/atau memasukkan limbah dan/atau bahan dalam jumlah, konsentrasi,
waktu, dan lokasi tertentu dgn persyaratan tertentu ke media LH tertentu.
UNSUR PSL PIDANA (6)

Psl 105 : SO yg masukkan limbah ke dlm wil NKRI sbgmn dimaksud


dlm Psl 69 ayat (1) hrf c
Penjelasan Psl 69 (1) hrf (c) :
Larangan dalam ketentuan ini dikecualikan bagi yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.

Psl 106 : SO yg masukkan limbah B3 ke dlm wil NKRI sbgmn


dimaksud dlm Psl 69 ayat (1) hrf d

Penjelasan Psl 69 (1) hrf (d) :


Yang dilarang dalam huruf ini termasuk impor.
UNSUR PSL PIDANA (7)
Psl 107 : SO yg masukkan B3 yg dilarang menurut per-UU ke dlm
wil NKRI sbgmn dimaksud dlm Psl 69 ayat (1) hrf c
Penjelasan Psl 69 (1) hrf (c) :
B3 yang dilarang dalam ketentuan ini, antara lain, DDT, PCBs, dan dieldrin.

Psl 108 : SO yg lakukan bakar lahan sbgmn dimaksud dlm Psl 69


ayat (1) hrf h
Psl 69 (2) :
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h memperhatikan dengan
sungguh-sungguh kearifan lokal di daerah masing-masing.
Penjelasan Psl 69 (2) :
Kearifan lokal yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah melakukan pembakaran lahan
dengan luas lahan maksimal 2 hektare per kepala keluarga untuk ditanami tanaman jenis
varietas lokal dan dikelilingi oleh sekat bakar sebagai pencegah penjalaran api ke wilayah
sekelilingnya
UNSUR PSL PIDANA (8)
Psl 109 : SO yg lakukan ush d/a giat tanpa miliki izin lingk sbgmn
dimaksud dlm Psl 36 ayat (1)

Psl 110 : SO yg menyusun amdal tanpa miliki sertifikat kompetensi


penyusun amdal sbgmn dimaksud dlm Psl 69 ayat (1) hrf i

Psl 111 (1) : Pejabat pemberi izin lingk yg nerbitkan


izin lingk tanpa dilengkapi dgn amdal atau UKL-UPL sbgmn
dimaksud dlm Psl 37 ayat (1)
(2) : Pejabat pemberi izin ush d/a giat yg
nerbitkan izin ush d/a giat tanpa dilengkapi dgn izin lingk
sbgmn dimaksud dlm Psl 40 ayat (1)
UNSUR PSL PIDANA (9)
Psl 112 : Setiap pejabat berwenang yg dgn sengaja tdk lakukan
pengawasan thdp ketaatan penanggung jawab ush d/a giat thdp
per-UU dan izin lingk sbgmn dimaksud dlm Psl 71 dan Psl 72,
yg akibatkan tjdnya cemar d/a rusak lingk yg akibatkan
hilangnya nyawa manusia
Psl 113 : SO yg berikan info palsu, menyesatkan, hilangkan info,
rusak info, atau berikan ket yg tdk benar yg diperlukan dlm
kaitannya dgn pengawasan dan gakkum yg berkaitan dgn
perlindungan dan pengelolaan LH sbgmn dimaksud dlm Psl 69
ayat (1) hrf j
Penjelasan Psl 69 (1) hrf j :
Informasi palsu yg dimaksud dlm Psl ini dpt berbentuk dokumen atau keterangan lisan yg
tdk sesuai dgn fakta-fakta yg senyatanya atau informasi yg tdk benar.

Psl 114 : Setiap penanggung jawab ush d/a giat yg tdk melaks
paksaan pemerintah
Psl 115 : SO yg dgn sengaja cegah, halang-halangi, atau gagalkan
pelaks tugas pejabat pengawas LH d/a pejabat PPNS
TERSANGKA

 Orang → Psl 55 & 56 KUHP



Korporasi / Perusahaan → Psl 116

Pengurus → Psl 116

- TP dilakukan oleh atau an korporasi apbl dilakukan dlm rangka pelaks tugas atau utk
tujuan korporasi → keuntungan utk korporasi

- Pengurus dapat dimintakan pertanggung jawaban pidana apabila memenuhi 2


kriteria, yaitu memiliki Power (kewenangan) dan Acceptance (menerima terjadinya
suatu tindak pidana). Maksudnya, pada orang-orang tersebut terdapat kewenangan
dan ia harus melakukan tindakan sesuai dengan kewenangannya, tetapi ia tidak
mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar tindak pidana tersebut tidak terjadi,
serta secara sadar menerima/ menganggap tidak masalah jika perbuatan pidana
tersebut benar terjadi.
B
Hg : 0,0024 ppm

A C
Hg : 0,007 ppm
Hg : 0,0054 ppm
I Totok
Hg : 0,0026 ppm

I SB
Hg : 0,0039 ppm
II SB
Hg : 0,004 ppm

BAKU MUTU AIR LAUT UTK BIOTA LAUT


LAMPIRAN III KEP MENLH No. 51/2004 : III SB
MERKURI (Hg) = 0,001 mg/l (AIR LAUT) Hg : 0,0012 ppm
MERKURI (Hg) = 0,012 mg/l (SEDIMEN)
Hg
A: 0,0098 ppm Hg
S: 0,066 ppm A: 0,0038 ppm
Hg
A: 0,036 ppm S: 0,3900 ppm
II
Hg
S: 0,6270 ppm III
A: 0,0074 ppm VII I
S: 0,248 ppm
VI VIII
Hg IX IV
A: 0,002 ppm Hg
S: 0,084 ppm A: 0,0061 ppm
V S: 2,164 ppm

I SB I : Hg
A: 0,0033 ppm
Hg S: 0,053 ppm
A: 0,0039 ppm

VIII : Hg
A: 0,0055 ppm
S: 0,3588 ppm

IV : Hg
A: 0,003 ppm
S: 0,122 ppm
BAKU MUTU AIR LAUT UTK BIOTA LAUT
LAMPIRAN III KEP MENLH No. 51/2004 :

MERKURI (Hg) = 0,001 mg/l (AIR LAUT)


MERKURI (Hg) = 0,012 mg/l (SEDIMEN)
GAMBARAN DAMPAK AKIBAT LIMBAH B3

Anda mungkin juga menyukai