hiperbilirubinemia dan ikterus : 1. Pembentukan bilirubin yang berlebihan
2. Gangguan pengamblan bilirubin tak
terkonjugasi oleh hati 3. Gangguan konjugasi bilirubin 4. Penurunan ekstresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu akibat faktor intra dan ekstra hepatik. PEMBENTUKAN BILIRUBIN BERLEBIHAN
Konjugasi dan tranfer pigmen empedu berlangsung
normal, tetapi suplai bilirubin tak terkonjugasi melampaui kemampuan hati yang mengakibatkan peningkatan kadar bilirubin tak terkonjugasi dalam darah Bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air, sehingga tidak dapat diekskresikan dalam urin dan tidak terjadi bilirubinuria. Namun demikian terjadi peningkatan pembentukan urobilinogen yang selanjutnya mengakibatkan penginkatan ekskresi dalam feses dan urin. Pada orang dewasa, pembentukan bilirubin berlebihan yang berlangsung kronis dapat menyebabkan terbentuknya batu empedu yang mengandung sejumlah besar bilirubin. GANGGUAN AMBILAN BILIRUBIN Ambilan bilirubin tak terkonjugasi terikat- albumin oleh sel hati dilakukan dengan memisahkan dan mengikatkan bilirubin terhadap protein penerima. Asam flavaspidat, novobiosom, dan beberapa zat warna kolesistografik. Hiperbilirubinnemia tak terkonjugasi dan ikterus menghilang bila obat pencetus dihentikan GANGGUAN KONJUGASI BILIRUBIN Biasanya ditemukan pada neonatus GANGGUAN KONJUGASI BILIRUBIN Hiperbilirubin tak terkonjugasi ringan yang timbul antara hari kedua dan kelima setelah lahir disebut sebagai ikterus fisiologis neonatus. Ikterus neonatal yang normal ini disebabkan oleh imaturitas enzim glukoronil transferase yang biasanya meningkat beberapa hari hingga minggu kedua setelah lahir dan kemudian menghilang Bilirubin tak terkonjugasi pada bayi baru lahir melampaui 20 mg/dl disebut sebai kernikterus. Timbul bila suatu proses hemolitik (seperti eriroblastosis fetalis) terjadi pada bayi baru lahir dengan defisiensi glukoronil tranferase normal. Timbul akibat pemimbunan bilirubin tak terkonjugasi pada daerah ganglia basalis yang banyak mengandung lemak yang bila tidak diobati maka terjadi kematian atau kerusakan neurologis yang berat. Tiga gangguan herediter yang menyebabkan defisiensi progresif enzim glukoronil tranferase adalah : 1. sindrom gilbert 2. sinfrom crigler-najjar tipe I 3. sinfrom crigler-najjar tipe tipe II PENURUNAN EKSKRESI BILIRUBIN Gangguan ekskresi bilirubin menyebabkan terjadinya hyperbilirubinemia terkonjugasi. Bilirubin terkonjugasi larut dalam air, sehingga dapat dieksresi dalam urin dan menimbulkan bilirubinuria serta urine yang gelap. Peningkatan bilirubin terkonjugasi dapat disertai bukti- bukti kegagalan eksresi hati lainnya, seperti peningkatan kadar fosfatase alkali, AST, kolesterol, dan garam empedu dalam serum. Ikterus akibat hiperbilirubinemia terkonjugasi biasanya lebih kuning dibandingkan akibat hyperbilirubinemia tak terkonjugasi. Perubahan warna berkisar dari oranye-kuning muda atau tua sampai kuning-hijau muda atau tua bila terjadi obstruksi total aliran empedu Perubahan ini merupakan bukti adanya ikterus obstruktif. Kolestasis dapat bersifat intrahepatik (mengenai sel hati, kanalikuli, atau kolangiola) atau ekstrahepatik (mengenai saluran empedu diluar hati). Penyebab tersering kolestasis intrahepatik adalah penyakit hepatoseluler dengan kerusakan parenkim hati akibat hepatitis virus atau berbagai jenis sirosis. Penyakit hepatoselular biasanya mengganggu semua fase metabolisme bilirubin ambilan, konjugasi, dan ekskresi yang paling menonjol adalah hiperbilirubinemia terkonjugasi. Penyebab kolestasis intrahepatik yang lebih jarang yang lebih jarang adalah pemakaian obat-obatan tertentu, dan gangguan herediter Penyebab tersering kolestasis ekstrahepatik adalah sumbatan batu empedu, biasanya pada ujung bawah sumbatan duktus koledukus; karsinoma kaput pancreas menyebabkan tekanan pada ductus koledukus dari luar; demikian juga dengan karsinoma ampula Vateri. GAMBARAN KHAS IKTERIK HEMOLITIK,HEMATOSELULER DAN OBSTRUKTIF GAMBARAN HEMOLITIK HEPATOSELULER OBSTRUKTIF Warna kulit Kuning pucat Orange-kuning muda Kuning-hijau muda atau tua atau tua Warna urine Normal (atau gelap Gelap (bilirubin Gelap (bilirubin dengan urobilin) terkonjugasi) terkonjugasi) Warna feses Normal atau gelpa Pucat (lebih sedikit Warna dempul (tidak (lebih banyak sterkobilin) ada strekobilin) sterkobilin) Pruritus Tidak meningkat Tidak menetap Biasanya menetap Bilirubin serum Meningkat Meningkat Meningkat indirek atau tak terkonjugasi Bilirubin serum direk Normal Meningkat Meningkat atau terkonjugasi Bilirubin urine Tidak ada Meningkat Meningkat Urobilinogen urine Meningkat Sedikit meningkat Menurun TERIMA KASIH