Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN

KEPERAWATAN
SISTEM
PENCERNAAN
(GASTRITIS)

KELOMPOK : 1
1. DWI INDRIYANI
2. FITRA
FIRMANSYAH.P
3. FLAVIANA A.D
4. ANGGI RAMBU.K.B
DEFINISI

peradangan ini mengakibatkan pembengkakan mukosa


lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superficial
yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan
saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang
timbunlnya proses inflamasi pada lambung .
peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronik.
klasifikasi

gastritis kronis
Gastritis akut adalah inflamasi
adalah suatu
akut mukosa lambung pada
sebagian besar merupakan GASTRITIS AKUT peradangan
GASTRITIS KRONIS mukosa lambung
penyakit ringan dan sembuh
sempurna yang bersifat
menahun

Gastritis akut
erosive
Gastritis Gastritis
superficial atrofik

Gastritis akut Gastritis


hemoragic hipertrofik
ETIOLOG
I

Pemakaian obat Terlalu banyak


Konsumsi alkohol Uremia
anti inflamasi merokok

Konsumsi kimia
Pemberian obat
Infeksi sistemik Iskemia dan syok secara oral yang
kemoterapi
bersifat asam/basa

Infeksi
Trauma mekanik Stress berat
mikroorganisme
• Nyeri epigastrum
• Mual, kembung,
Gastritis Akut muntah
• perdarahan saluran
cerna
MANIFESTASI
KLINIS • mengeluh nyeri ulu hati
• anoreksia
Gastritis Kronis • nause dan pada
pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan
Zat iritasi yang masuk kedalam lambung akan kengiritasi PATOFISIOLOGI
AKUT
mukosa lambung.

Kompensasi lambung Mukosa inflamasi KRONIK

Di sebabkan gastritis akut yang


Sekresi mukosa HCO3 mukus yang di Jika mucus berulang -> iritasi mukosa
hasilkan dapat gagal lambung -> penyembuhan yang
melindungi melindungi tidak sempurna -> terjadi atropi
HCO3 berikatan dengan NaCL mukosa lambung mukosa kelenjar epitel dan hilangnya sel
-> HCI dan NaCO3 dari kerusakan lambung -> pariental dan sel chief ->
HCL erosi -> lapisan produksi HCL -> papsin dan
-> hemostatis pembuluh fungsi intinsik -> dinding
Asam lambung
-> penyembuhan darah -> lambung tipis serta mukosanya
Mual dan muntah pendarahan rata.
-> nyeri dan
hypovolemik
Gangguan nutrisi dan cairan
Perdarahan saluran cerna bagian atas

Ulkus peptikum, jika prosesnya hebat

KOMPLIKASI
Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi
muntah berat

Anemia pernisiosa, keganasan lambung.


Darah lengkap

Pemeriksaan serum vitamain B12

Analisa feses

PEMERIKSAAN
Analisa gaster
PENUNJANG
Tes antibody serum

Endoscopy, biopsy, dan pemeriksaan urine

Sitologi,
PENCEGAHA Makan secara teratur, dengan tenang, dan secukupnya
N
Memilih makanan yang lunak atau lembek

Tidak makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin

Menghindari makanan yang pedas atau asam

Tidak minum minuman beralkohol atau minuman keras, kopi atau teh kental.

Menghindari konsumsi obat yang dapat menimbulkan iritasi lambung

Menghindari makanan yang berlemak tinggi yang menghambat pengosongan


isi lambung
Mengelola stress psikologi seefisien mungkin.

Menghindari rokok.
PENGKAJIA
N
ANAMNASE PEMERIKSAAN FISIK
a. Nama
b. usia
c. Jenis kelamin a. Aktivitas / Istirahat
d. Jenis pekerjaan b. Sirkulasi
e. alamat c. Integritas ego
f. Suku/Bangsa d. Eliminasi
g. Agama e. Makanan / Cairan
h. Tingkat Pendidikan f. Neurosensi
i. Riwayat sakit dan kesehatan g. Nyeri / Kenyamanan
 Keluhan utama h. Keamanan
 Riwayat penyakit saat ini i. Penyuluhan / Pembelajaran
 Riwayat penyakit dahulu
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

Nyeri (akut)

Volume cairan kurang


dari kebutuhan tubuh

Nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh
INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri (akut) Setelah dilakukan 1. Puasakan pasien di 6jam 1. Mengurangi inflamasi
tindakan keperawatan pertama, pada mukosa lambung
selama 1 x 24 jam 2. Berikan makanan lunak 2. Dilatasi gaster dapat
- Nyeri klien berkurang sedikit demi sedikit dan terjadi bila pemberian
atau hilang. berikan minuman makanan setelah puasa
Skala nyeri 0. hangat terlalu cepat
Klien dapat relaks. 3. Atur posisi yang nyaman 3. Posisi yang tepat dan
Keadaan umum klien bagi klien dirasa nyaman oleh klien
baik 4. Ajarkan teknik distraksi dapat mengurangi resiko
dan reklasasi. klien terhadap nyeri
5. Kolaborasi dalam 4. Dapat membuat klien jadi
pemberian analgetik lebih baik dan melupakan
nyeri
5. Analgetik dapat memblok
reseptor nyeri pada
susunan saraf pusat
N0 DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
2 Volume cairan Setelah dilakukan 1. Penuhi kebutuhan individual. 1. Intake cairan yang adekuat akan
kurang dari tindakan keperawatan Anjurkan klien untuk minum mengurangi resiko dehidrasi
kebutuhan tubuh 1x24jam,masalah (dewasa : 40- 60 cc/kg/jam). pasien
kekurangan volume 2. Awasi tanda-tanda vital, 2. menunjukkan status dehidrasi
cairan pasien dapat evaluasi turgor kulit, atau kemungkinan peningkatan
teratasi. pengisian kapiler dan kebutuhan penggantian cairan
KH : membran mukosa 3. Aktivitas/muntah meningkatkan
Mempertahankan 3. Pertahankan tirah baring, tekanan intra abdominal dan
volume cairan mencegah muntah dan dapat mencetuskan perdarahan
Adekuat dengan tegangan pada defekasi lanjut
dibuktikan oleh 4. Berikan terapi IV line sesuai 4. Mengganti kehilangan cairan
Mukosa bibir lembab, indikasi yanghilang dan memperbaiki
turgor kulit baik, 5. Kolaborasi pemberian keseimbanngan cairan segera
pengisian cimetidine dan ranitidine 5. Cimetidine dan ranitidine
kapiler berwarna berfungsi untuk menghambat
merah muda, input sekresi asam lambung
dan output
seimbang
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

3 Nutrisi kurang Setelah dilakukan 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi tetap
dari kebutuhan tindakan makan sedikit demisedikit terpenuhi dan mencegah
tubuh keperawatan 3x24 dengan porsi kecil namun terjadinya mual dan muntah
jam kebutuhan sering. yang berlanjut
nutrisi pasien dapat 2. Berikan makanan yang 2. Untuk mempermudah pasien
terpenuhi. lunak dan makanan yang dalam mengunyah makanan
KH : di sukai pasien/di gemari 3. kebersihan mulut akan
Keadaan umum 3. lakukan oral higyne 2x merangsang nafsu makan
cukup sehari pasien
-Turgor kulit baik 4. timbang BB pasien setiap 4. Mengetahui status nutrisi
- BB meningkat hari dan pantau turgor pasien
- Kesulitan menelan kulit,mukosa bibir dll Mempercepat pemenuhan
berkurang 5. Konsultasi dengan tim ahli kebutuhan nutrisi dengan
gizi dalam pemberian pemberian menu yang tepat
menu. sasaran.
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai