Anda di halaman 1dari 18

GASTRITIS

By: Mochamad Navi Suharto


A N AT O M I G A S T E R
DEFINISI
GASTRITIS
Merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa
dan submucosa lambung sebagai mekanisme
proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri
atau iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut,
kronis, difus atau lokal

Gastiris Gastritis
Akut Kronik
Gastritis Akut
Merupakan suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut dengan kerusakan erosi pada bagian superfisial.

Pada gastritis ditemukan sel inflamasi akut dan neutrophil, mukosa


edema, merah dan terjadi erosi kecil dan perdarahan.
Gastritis akut terdiri dsri beberapa tipe yaitu:
Gastritis stres akut
Gastritis erosif kronis
Gastritis eosinofilik
Semua tipe gastritis akut mempunyai gejala yang sama. Episode
berulang gastritis akut dapat menyebabkan gastritis kronik.
Gastritis Kronik
Sering bersifat multifactor dengan perjalanan klinik bervariasi. Merupakan suatu
peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun

Manifestasi Gastritis atropi Gastritis hipertropi


Gastritis kronik ditandai dengan Peradangan terjadi pada Suatu kondisi dengan
atropi progresif epitel kelenjar seluruh lapisan mukosa. Pada terbentuknya nodul-nodul
disertai hilangnya sel parietal perkembangannya dihubungkan
pada mukosa lambung
dengan chief cell di lambung, dengan ulkus dan kanker
yang bersifat irregular, tipis
dinding lambung menjadi tipis dan lambung, serta anemia
permukaan mukosa menjadi rata. dan hemoragik.
pernisiosa.
Gastritis superfisial Hal ini merupakan karakteristik

Dengan manifestasi kemerahan , dari penurunan jumlah sel

edema, serta perdarahan dan parietal dan chief cell.

erosi mukosa.
92%
Epidemiologi
Di kota Medan
Departemen
50% Kesehatan RI
Di Kota Jakarta Melakukan penelitian dan
pengamatan terkait angka kejadian
46% gastritis di beberapa kota di
Di Kota Denpasar Indonesia.

Lanjut usia meningkatkan resiko


35% gastritis disebabkan karena mukosa
Di Kota Palembang
lambung semakin menipis akibat
usia tua.
33% Diperkirakan lebih dari 85% dewasa
Di Kota Bandung tua yang mempunyai sedikitnya
suatu masalah kesehatan kronis
yang dapat menyebabkan nyeri.
Helicobacter Pylori
ETIOLOGI Infeksi kronik dari H.pylori biasanya menyebabkan atrofi serta
metaplasia dan juga diplasia serta ca gaster. H.pylori dapat
menyebabkan ulkus peptikum (70%) dan ulkus duodeni (90%).
Transmisi infeksi H.pylori melalui mulut ke mulut atau feses ke mulut.

Virus
Beberapa jenis virus yang dapat menginfeksi mukosa lambung
misalnya enteric rotavirus dan calicivirus. Kedua jenis virus tersebut
dapat menimbulkan gastroenteritis, tetapi secara histopatologi tidak
spesifik. Hanya Cytomegalovirus yang dapat menimbulkan gambaran
histopatologi yang khas.

Jamur
Jamur Candida species, Histoplasma capsulatum dan Mukonaceae
dapat menginfeksi mukosa gaster hanya pada pasien immune
compromised. Pasien yang system imunnya baik biasanya tidak
dapat terinfeksi oleh jamur

OAINS
Obat anti-inflamasi nonsteroid merupakan penyebab gastropati yang
amat penting. Gastropati akibat OAINS berupa keluhan nyeri uluhati
sampai pada tukak peptic dengan komplikasi perdarahan saluran
cerna bagian atas.
Helicobacter
Pylori
Helicobacter plyori, merupakan bakteri gram negatif,
mikroaerofilik yang umumnya hidup dan berkembang
biak di dalam lambung.
Kolonisasi bakteri ini secara tipikal adalah awalnya
menginfeksi bagian antrum gaster, menyebabkan
inflamasi dengan intensitas yang tinggi, dan bila
berlangsung bertahun-tahun, akan menyebar ke seluruh
lapisan mukosa lambung
Bila berlanjut, akan mengakibatkan gastritis menjadi
kronis dan membentuk ulkus, disebut dengan
istilah gastric ulcer, atau peptic ulcer, atau ulkus
peptikum
Anamnesis
(Subjective)
Keluhan
Pasien datang ke dokter karena
rasa nyeri dan panas seperti
terbakar pada perut bagian atas.

Keluhan mereda atau memburuk


bila diikuti dengan makan, mual,
muntah, dan kembung
Faktor Resiko
 Pola makan yang tidak baik
 Konsumsi kopi dan teh yang berlebihan
 Infeksi bakteri atau parasit
 Penggunaan obat analgetik dan steroid
 Usia lanjut
 Alkoholisme
 Stress
 Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks
empedu, penyakit autoimun, HIV/AIDS ,
Chron disease
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan pemeriksaan: (Objective)
1. Darah Rutin
2. Untuk mengetahui infeksi H. pylori : pemeriksaan Ureabreath Test dan
Pemeriksaan Fisik
feses. Rontgen dengan barium enema dan Penunjang
3. Endoskopi

Pemeriksaan Fisik
Patognomonis
1. Nyeri tekan epigastrium dan bising
usus meningkat.
2. Bila terjadi proses inflamasi berat,
dapat ditemukan pendarahan
saluran cerna berupa hematemesis
dan melena.
3. Biasanya pada pasien dengan
gastritis kronis, konjungtiva tampak
anemis
Penegakan Diagnosis
Diagnosis Banding
1.Kolesistitis
(ASSESSMENT) 2.Kolelitiasis
3.Chron disease
4.Kanker lambung
5.Gastoenteritis
Diagnosis Klinis 6.Limfoma
Diagnosis ditegakkan 7.Ulkus Peptikum
8.Sarkoidosis
berdasarkan anamnesis 9.GERD
dan pemeriksaan fisik.
Komplikasi
Untuk diagnosis definitive 1.Pendarahan saluran
dilakukan pemeriksaan cerna bagian atas
2.Ulkus peptikum
penunjang. 3.Perforasi lambung
4.Anemia Pernisiosa
Penatalaksanaan
Komprehensif (PLAN)
Terapi menggunakan obat oral
H2 Bloker
Ranitidin 150 mg/kali
Famotidin 20 mg/kali
Simetidin 400-800 mg/kali
;diminum 2x/hari
Proton Pump Inhibitor
Omeprazole 20 mg/kali
lansoprazole 30 mg/kali
;diminum 2x/hari
Antasida
Dosis 3x 500-1000 mg/hari
Konseling & Edukasi
Do you need
a doctor
now? Menginformasikan kepada pasien
untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain:
 Makan tepat waktu
 Makan sering dengan porsi
kecil
 Menghindari makanan yang
meningkatkan asam lambung.
PROGNOSIS

Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang,
komplikasi dan pengobatannya.
Umumnya prognosis gastritis adalah bonam namun dapat terjadi
berulang bila pola hidup tidak berubah.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai