GASTRITIS
NIM :AOA0190908
KELOMPOK :3
malang
2020/2021
A. Defenisi
Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat peradangan dinding lambung.
Pada dinding lambung atau lapisan mukosa lambung ini terdapat kelenjar yang menghasilkan asam lambung
dan enzim pencernaan yang bernama pepsin. Untuk melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan
yang diakibatkan asam lambung, dinding lambung dilapisi oleh lendir (mukus) yang tebal. Apabila mukus
tersebut rusak, dinding lambung rentan mengalami peradangan.
B. Klasifikasi
Gastritis akut : Dikatakan gastritis akut ketika peradangan pada lapisan lambung terjadi secara tiba-
tiba. Gastritis akut akan menyebabkan nyeri ulu hati yang hebat, namun hanya bersifat sementara.
Gastritis kronis : Sedangkan pada gastritis kronis, peradangan di lapisan lambung terjadi secara
perlahan dan dalam waktu yang lama. Nyeri yang ditimbulkan oleh gastritis kronis merupakan nyeri yang
lebih ringan dibandingkan dengan gastritis akut, namun terjadi dalam waktu yang lebih lama dan muncul
lebih sering. Peradangan kronis lapisan lambung ini dapat menyebabkan perubahan struktur lapisan lambung
dan berisiko berkembang menjadi kanker.
C. Etiologi
Etiologi gastritis terbagi menjadi etiologi umum, etiologi lain dan etiologi yang jarang terjadi
dengan salah satu penyebab utama adalah infeksi Helicobacter pylori.
-Penyebab umum
Penyebab umum gastritis adalah Helicobacter pylori, stres, dan beberapa jenis obat.
Helicobacter pylori
Helicobacter plyori, merupakan bakteri gram negatif, mikroaerofilik yang umumnya hidup dan
berkembangbiak di dalam lambung. Kolonisasi bakteri ini secara tipikal adalah awalnya menginfeksi bagian
antrum gaster, menyebabkan inflamasi dengan intensitas yang tinggi, dan bila berlangsung bertahun-tahun,
akan menyebar ke seluruh lapisan mukosa lambung Bila berlanjut, akan mengakibatkan gastritis menjadi
kronis dan membentuk ulkus, disebut dengan istilah gastric ulcer, atau peptic ulcer, atau ulkus peptikum.
Orang-orang yang terinfeksi bakteri ini, 80% nya asimptomatik sehingga penyakit ini umumnya ditemukan
hanya kebetulan dalam pemeriksaan endoskopi, atau sudah terlambat menjadi gastritis kronis. Infeksi bakteri
ini biasanya didapat saat usia anak melalui rute transmisi oral-fekal.
Gastritis juga dapat terjadi karena rekasi karena stres. Stres yang dimaksud dapat disebabkan oleh beberapa
keadaan seperti:
Cedera traumatik yang menyebabkan tekanan intrakranial meningkat sehingga meningkatkan sekresi asam
lambung, dikenal dengan istilah Cushing ulcer
Luka bakar berat disebut dengan Curling ulcer
Infeksi berat
Operasi penurunan berat badan yang melibatkan rekonstruksi usus, atau banding
Sakit berat/kritis
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS/NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, naproxen dapat menyebabkan
efek samping obat berupa iritasi lapisan mukosa lambung. Iritasi yang berlangsung lama akan berlanjut
dengan erosi jaringan lambung yang dapat menyebabkan perdarahan lambung.
Kortikosteroid
Telah dilaporkan bahwa penggunaan kortikosteroid seperti prednison dan dexamethasone pada pasien-
pasien yang dirawat di rumah sakit menyebabkan perdarahan gastrointestinal. Namun, hal ini hampir tidak
terjadi pada pasien-pasien yang berobat jalan.
-Penyebab Lain
Penyebab lain yang bisa menyebabkan gastritis adalah:
Minuman beralkohol
Penggunaan kokain
Alergi makanan, misalnya susu sapi, atau produk soya, terjadi biasanya pada anak-anak
Infeksi virus (cytomegalovirus), parasit (anisakidosis), jamur (candidiasis, histoplasmosis), dan bakteri lain,
khususnya pada orang dengan sistem imun yang lemah
Tuberkulosis
Sifilis
Phlegmonous gastritis
Helicobacter heilanniigastritis
Iskemia
Sindrom Zollinger-Ellison
D. Patofisiologi
Patofisiologi gastritis dimulai dari infeksi atau inflamasi pada lapisan mukosa lambung.
Pada lapisan mukosa lambung terdapat kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung, dan enzim pepsin. Asam
lambung bertugas memecah makanan, dan enzim pepsin mencerna protein. Lapisan mukosa lambung
diliputi oleh lapisan tebal mukus yang melindunginya dari cairan asam lambung yang dapat melumerkan dan
mengikis jaringan lambung di dalamnya.
Inflamasi Mukosa
Ketika lapisan mukosa mengalami inflamasi, produksi asam lambung, enzim pepsin, dan zat-zat pelindung
lainnya menjadi berkurang. Awalnya, pada fase akut, infeksi atau inflamasi yang terjadi adalah sub-klinik
pada kebanyakan penderita. Pada fase ini terjadi erosi superfisial, di mana permukaan mukosa lambung
menampakkan eritema dan edema. Umumnya, gastritis fase ini beronset akut, dan cepat berakhir.
Inflamasi dapat menyeluruh (pan gastritis), atau sebagian lambung saja (antral gastritis). Inflamasi dapat
berupa nodul-nodul kecil, sebagai tanda akut atau subakut gastritis, yang asal muasalnya belum jelas. Nodul
inflamasi ini diperkirakan merupakan gambaran erosi yang telah berepitelialisasi atau menyembuh, namun
masih mungkin terjadi edema.
Gastritis Reaktif
Gastritis yang disebabkan oleh zat-zat dari luar, seperti NSAID, atau alkohol, akan menginflamasi bagian
bawah lambung daerah kurvatura mayor, hal ini dikarenakan oleh gaya gravitasi. Efek jangka panjang zat-
zat erosif eksternal tersebut akan menyebabkan fibrosis dan striktur pada lambung, menyebabkan gastritis
menjadi kronis. Namun, mekanisme terbesar terhadap inflamasi lambung ini adalah penurunan sintesa
prostaglandin.
Prostaglandin adalah zat kimia yang bertanggungjawab untuk mempertahankan mekanisme proteksi mukosa
terhadap efek erosif internal asam lambung. Selanjutnya, kerusakan pada lapisan mukosa lambung akan
memudahkan seseorang yang menderita kondisi ini mengalami gastritis reaktif, atau gastropati reaktif.
Gastritis reaktif dapat akut, kronik, erosif, dengan sedikit atau tidak terjadi inflamasi. Pemicu terjadinya
gastritis reaktif ini adalah obat NSAID seperti ketoprofen, diklofena, ibuprofen; alkohol, kokain, paparan
radiasi, refluks empedu dari usus kecil kembali ke lambung, reaksi stress. Gastritis reaktif yang terjadi
sebagai reaksi terhadap stres disebut sebagai Gastritis stres.
E. Manifestasi Klinis
1. Anaeroksia
2. Rasa penuh
3. Nyeri epigastrium
4. Mual dan muntah
5. Hematemesis
6. sendawa
Jika seseorang menderita gastritis erosif hingga menyebabkan luka atau perdarahan pada lambung, gejala
yang muncul adalah muntah darah dan tinja berwarna hitam. Akan tetapi, tidak semua nyeri pada perut
menandakan gastritis. Berbagai penyakit juga dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan gastritis, seperti
penyakit Crohn, batu empedu, dan keracunan makanan. Oleh karena itu diagnosis untuk menentukan
penyebab terjadinya nyeri perut sangat penting untuk dilakukan.
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien dengan gastritis:
H. Komplikasi
Komplikasi akibat gastritis bisa saja terjadi jika kondisi ini tidak diobati. Beberapa di antaranya adalah:
Tukak lambung.
Pendarahan di dalam lambung.
Kanker lambung
LAMPIRAN
FORMAT PENGKAJIAN DATA DASAR
A. Identitas Klien
Nama : Ny. F No. RM :
Usia : 20 th Tanggal MRS :
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Pengkajian : 23 februari 2021
Alamat : Jln.Majapahit RT09/RW04
Ds.Sekarmojo Dsn.Garman
Kec.Purwosari Kab.Pasuruan
Pada saat pengkajian pasien mengatakan nyeri pada ulu hati dengan skala nyeri 6 dan
nyeri dan dirasakan
pada saat mau makan
C. Riwayat Kesehatan
Terdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami : -
2. Kecelakaan (jenis dan waktu)
: Pernah (kecelakaan sepeda
motor/7-5-2009 jam 11.00)
a. Operasi (jenis dan waktu) :
Tidak ada
b. Penyakit
- Kronis : - Akut :-
c. Terakhir MRS :-
3. Alergi (obat, makanan, plester, dll)
D. RiwayatKeluga:
TIDAK ADA
(Tuliskan
Genogram)
E. Riwayat Lingkungan
F. Pola Aktivitas-Latihan
Jenis Di Rumah Di RS
Makan/minum Sayur , lauk -
Mandi 2x sehari -
Berpakaian/berdandan 2x sehari -
Toiletting Individu -
Mobilitas di tempat Individu -
Tidur
Berpindah Individu -
Berjalan Individu -
Naik tangga Individu -
Masalah :TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………
…
G. Pola Nutrisi-Metabolik
Jenis Di Rumah Di RS
Jenis diet/makanan Nasi, sayur, lauk -
Frekuensi/pola 2x sehari -
Porsi yg dihabiskan ½ PRC -
Komposisi menu Nasi, sayur, lauk -
Pantangan Udang -
Nafsu makan Baik -
Fluktuasi BB 6 bln Menurun -
terakhir
Sukar menelan Tidak ada -
(padat/cair)
Pemakaian gigi palsu Tidak ada -
(area)
Riw. Mslh penyembuhan Tidak ada -
Luka
Masalah :…TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………
…….
H. Pola Eliminasi
Jenis Di Rumah Di RS
BAB
Frekuensi/pola 3x seminggu -
Konsistensi Lunak -
Warna & bau Coklat pekat & khas feses -
Kesulitan Iya -
Upaya Mengatasi Konsumsi dulcolax -
BAK
Frekuensi/pola 3-4x sehari -
Warna & bau Kuning & khas urin -
Konsistensi Pekat -
Kesulitan Tidak ada -
Upaya Mengatasi Tidak ada -
Masalah : TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………
……….
I. Pola Tidur-Istirahat
Jeni Di Rumah Di RS
s
Tidur siang
Lamanya - -
Jam… s/d ….. 13.00-15.00 wib -
Kenyamanan setelah tidurMerasa nyaman -
Tidur malam
Lamanya - -
Jam… s/d ….. 23.00-05.00 wib -
Kenyamanan setelah tidurKurang nyaman -
Kebiasaan sebelum tidur Membaca novel -
Kesulitan Iya -
Upaya yg dilakukan Baca novel -
Masalah :TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………
……….
Jeni Di Rumah Di RS
s
Mandi : Frekuensi 2x sehari -
Penggunaan sabun Iya -
Keramas : Frekuensi 2x sehari -
Penggunaan sampo Iya -
Gosok gigi : Frekuensi 2x sehari -
Penggunaan odol Iya -
Kesulitan Tidak ada -
Upaya yg dilakukan Tidak ada -
Masalah :TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………
……….
N. Pola Seksualitas
o Masalah dalam hubungan seksual selama sakit :
( ) Ada ( ) Tidak ada, ………………..
o Upaya yg dilakukan pasangan :
( ) Perhatian ( ) Lain-lain, seperti ………………
( ) Sentuhan
O. Pola Nilai dan Kepercayaan
o Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting utk anda : (Y) Ya ( ) Tidak
o Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan di rumah (jenis & frekuensi)
Sholat 5 waktu…………………………………………………………………………………….
o Kegiatan agama/kepercayaan yg tidak dapat dilakukan di RS (jenis & frekuensi)
…………………………………………………………………………………….
o Harapan klien terhadap perawat utk melaksanakan ibadahnya : Pasien berharap bisa melaksanakan
ibadah/sholat 5 waktu…………………
P. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : cukup
a. Kesadaran :
Composmentis………………………
……….
b. Tanda-tanda vital : TD : Suhu : 37,1
120/80mmHg ……… derajat……
…
RR : 22x/menit Nadi :
……… 70x/menit…
c. Tinggi badan :155cm …………… ……
Berat badan :56kg
………
…
2. Kepala dan leher
a. Kepala : Bentuk bulat……………. Massa …………….
Distribusi rambut Warna kulit kepala .
bersih…………. ………
Keluhan pusing/sakit kepala/migrein/lainnya, …Tidak ada……………….
b. Mata : Bentuk …simetris……………. Konjungtiva …Tidak
anemis……………
Pupil : ( Y) Reaksi terhadap cahaya
(Y) Isokor ( ) Midriasis
( ) Pin point ( ) Miosis
Tanda-tanda radang : …………Tidak ada
………………………………..
Fungsi penglihatan : (Y) Baik ( ) Kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) Ya (Y) Tidak
Apabila ya menggunakan : ( ) kacamata ( ) lensa
kontak ( ) Minus ….ka/….ki ( ) Plus …
ka/….ki
( ) Silinder ….ka/…. Ki
Pemeriksaan mata terakhir : …………………………………
Riwayat operasi : ……………………………………………
c. Hidung : Bentuk …simetris Warna sawo matang
……….. ………..
Pembengkakan Tidak Nyeri …Tidak ada
ada …… ……….
Perdarahan …Tidak Sinus …ditengah………..
ada ……..
Riw. Alergi …Tidak Cara mengatasinya
ada ……. ……………
Penyakit yg pernah terjadi …Tidak ada………………………………..
Frekuensi ………….. Cara mengatasi …Tidak ada……………..
d. Mulut dan tenggorokan
Warna bibir …gelap………. Mukosa …lembab……………..
Ulkus ………………….. Lesi ……Tidak ada………………
Massa ………………….. Warna Lidah …………..
Perdarahan gusi …Tidak... Karies ………………….
Kesulitan menelan Tidak…..Gigi geligi ……………..
Sakit tenggorok …Tidak….. Gangg. bicara ………….
Pemeriksaan gigi terakhir …………………………………….
e. Telinga : Bentuk … Warna …Sawo matang
Simetris…………………. ……………….
Lesi …Tidak ada Massa …Tidak ada
…………………….. ………………..
Nyeri …Tidak ada Fgs pendengaran …
…………………… Baik ………
Alat bantu pendengaran ……Tidak ada…………………………………..
Masalah yg pernah terjadi ……Tidak ada…………………………………
Upaya utk mengatasi ……Tidak ada……………………………………..
f. Leher : Kekakuan …Tidak ada……………….. Nyeri/nyeri tekan(Y) Tidak ada
Benjolan/massa …Tidak ada…………. Keterbatasan gerak Tidak
ada…….
Vena Jugularis …………….. Tiroid …Tidak ada…………………..
Limfe …Tidak ada…………………… Trakhea …Tidak
ada………………...
Keluhan …Tidak ada……………………………………………………….
Upaya utk mengatasi ……Tidak ada ……………………………………..
3. Dada :
Jantung :
a. Inspeksi & palpasi :pulsasi,tidak tampak ictus cordis
b. Perkusi : Batas-batas jantung
c. Auskultasi :BJ I, BJ II, suara jantung
tambahan tidak ada
Paru :
a. Inspeksi : bentuk thoraks, pola pernafasan, tanda
kesulitan bernafas
b. Palpasi : focal fremitus, nyeri tekan
c. Perkusi : suara paru sonor
d. Auskultasi : suara nafas, suara tambahan (ronchi, wheezing, dll)
Tidak ada suara tambahan
4. Payudara dan ketiak
Benjolan/massaTidak ada…. Nyeri/nyeri tekanTidak ada…
Bengkak Tidak ada…………… Kesimetrisan Simetris……...
5. Abdomen :
a. Inspeksi : bentuk, adanya benjolan/massa, adanya luka(Tidak ada)
b. Auskultasi : peristaltic usus(terdapat bising usus)
c. Palpasi : (nyeri tekan), tidak ada benjolan
d. Perkusi : suara abdomen, bunyi timpani
6. Genitalia : Inspeksi : tidak ada benjolan
Palpas : tidak ada nyeri tekan.
Perempuan : Siklus menstruasi : lancar
Kontrasepsi : tidak ada
Kehamilan : tidak pernah
Keluhan : tidak ada
Pria : Keluhan ………………………………………….............
7. Ekstremitas : 5,5,5,5
Kekuatan otot : 5………………………………………................
Kontraktur : tidak ada Pergerakan ………………..
Deformitas : tidak ada Pembengkakan : tidak ada
Edema : tidak ada Nyeri :tidak ada
Nyeri tekan :tidak ada Pus/luka : tidak ada
Refleks: Sensasi:
- Biseps : - Raba/sentuhan :
- Trisep : - Panas :
- Brakioradialis : - Dingin :
- Patelar : - Tekanan/tusuk :
- Achilles :
- Plantar (babinski) :
8. Kulit dan
kuku Kulit :
Warna ……………….. Jaringan parut …………….
Lesi ………………….. Suhu ………………………
Tekstur ………………. Turgor …………………….
Kuku : Warna ……………….. Bentuk …………………….
Lesi ………………….. CRT ……<3 detik…………………
R. Pengobatan
T. Kesimpulan
U. Perencanaan Pulang
o Tujuan pulang : ( ) ke rumah ( ) Tidak ada tujuan
( ) Lain-lain, …………………………….
o Transportasi pulang : ( ) Mobil ( ) Taksi ( ) Lain-lain, ………
( ) Ambulans ( ) Belum dapat ditentukan sekarang
o Dukungan keluarga : ( ) Ada ( ) Tidak ada
o Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : ( ) Ada ( ) Tidak ada
o Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang : ( ) Ada ( ) Tidak ada
o Pengobatan :
………………………………………………………………………………………..
………………...
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
o Rawat jalan ke : ………….. Waktu ………………. Frekuensi …………
o Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah :
………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………
……………………………..
o Keterangan lain :
……………………………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………
Malang, …………………………………
Mahasiswa
TTD
NIM……………………………………….
FORMAT ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiolog Masalah Keperawatan
i
1. Ds: Pasien mengatakan Agen cidera biologis Nyeri akut
nyeri pada daerah ulu hati
Dan sakit pada bagian perut
P. gastritis
Q. seperti ditusuk tusuk Nyeri akut
R. bagian ulu hati
S. skala nyeri 6 Zat-zat korosif
T. hilang timbul
Peradangan mukosa
lambung
Nyeri
Peradangan mukosa
lambung
Nausea
Peradangan mukosa
lambung
Kurang informasi
Defisit pengetahuan
B.terapeutik
4.kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa
nyeri(mis.suh
u ruangan,
pencahayaan,k
ebisingan)
5.fasilitas
istirahat tidur
6.pertimbangk
an jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri
C.edukasi
7.jelaskan
penyebab,peri
ode, dan
pemicu nyeri
8.jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
9.anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
2 24-2-2021 Neusea 1.kemampuan mengenali A.observasi Setelah
gejala 1.identifikasi dilakukan 1x8
2.kemampuan mengenal pengalaman jam diharpkan
penyebab/pemicu mual pasien mual
3.kemampuan melakukan 2.monitor nya berkurang
tindakan untuk mengontrol asupan nutrisi
mual/muntah dan kalori
3.identifikasi
dampak mual
terhadap
kualitas
hidup(mis.
Nafsu makan,
aktivitas,kiner
ja, tamnggung
jawab peran,
dan tidur)
B.terapeutik
4.kendalikan
faktor
lingkungan
penyebab
mual(mis. Bau
tak
sedap,suara,
dan
rangsangan
visual yang
tidak
menyenangka
n)
5.berikan
makanan
dalam jumlah
kecil dan
menarik
C.edukasi
6.anjurkan
istirahat dan
tidur yang
cukup
7.anjurkan
sering
membersihkan
mulut, kecuaki
jika
merangsang
mual
B.terapeutik
3.sediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
4.jadwal
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
5.berikan
kesempatan
untuk bertanya
C.edukasi
6.jelaaskan
faktor risiko
hyang dapat
mempengaruhi
kesehatan
7.ajarkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat
8.ajarkan
strategi yang
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama
Klien : Ny. F
No. Reg:
No. Tanggal Dx. Keperawatan Jam Intervensi Evaluasi Hasil
1 24-2-2021 Nyeri 12.00 Mengajarkan S:px mengatakan
startegi nyeri berkurang
meredakan O:skala nyeri 5
nyeri A: masalah teratasi
sebagian
P:lanjutkan
intervensi no 8