Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRITIS

NAMA :NARDO FIRANDO

NIM :AOA0190908

PRODI :D3 KEPERAWATAN

KELOMPOK :3

Sekolah Tinggi ilmu kesehatan kendedes

malang

2020/2021
A. Defenisi

Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat peradangan dinding lambung.
Pada dinding lambung atau lapisan mukosa lambung ini terdapat kelenjar yang menghasilkan asam lambung
dan enzim pencernaan yang bernama pepsin. Untuk melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan
yang diakibatkan asam lambung, dinding lambung dilapisi oleh lendir (mukus) yang tebal. Apabila mukus
tersebut rusak, dinding lambung rentan mengalami peradangan.

B. Klasifikasi
Gastritis akut : Dikatakan gastritis akut ketika peradangan pada lapisan lambung terjadi secara tiba-
tiba. Gastritis akut akan menyebabkan nyeri ulu hati yang hebat, namun hanya bersifat sementara.
Gastritis kronis : Sedangkan pada gastritis kronis, peradangan di lapisan lambung terjadi secara
perlahan dan dalam waktu yang lama. Nyeri yang ditimbulkan oleh gastritis kronis merupakan nyeri yang
lebih ringan dibandingkan dengan gastritis akut, namun terjadi dalam waktu yang lebih lama dan muncul
lebih sering. Peradangan kronis lapisan lambung ini dapat menyebabkan perubahan struktur lapisan lambung
dan berisiko berkembang menjadi kanker.

C. Etiologi

Etiologi gastritis terbagi menjadi etiologi umum, etiologi lain dan etiologi yang jarang terjadi
dengan salah satu penyebab utama adalah infeksi Helicobacter pylori.

-Penyebab umum
Penyebab umum gastritis adalah Helicobacter pylori, stres, dan beberapa jenis obat.
Helicobacter pylori

Helicobacter plyori, merupakan bakteri gram negatif, mikroaerofilik yang umumnya hidup dan
berkembangbiak di dalam lambung. Kolonisasi bakteri ini secara tipikal adalah awalnya menginfeksi bagian
antrum gaster, menyebabkan inflamasi dengan intensitas yang tinggi, dan bila berlangsung bertahun-tahun,
akan menyebar ke seluruh lapisan mukosa lambung Bila berlanjut, akan mengakibatkan gastritis menjadi
kronis dan membentuk ulkus, disebut dengan istilah gastric ulcer, atau peptic ulcer, atau ulkus peptikum.
Orang-orang yang terinfeksi bakteri ini, 80% nya asimptomatik sehingga penyakit ini umumnya ditemukan
hanya kebetulan dalam pemeriksaan endoskopi, atau sudah terlambat menjadi gastritis kronis. Infeksi bakteri
ini biasanya didapat saat usia anak melalui rute transmisi oral-fekal.

Reaksi terhadap Stres

Gastritis juga dapat terjadi karena rekasi karena stres. Stres yang dimaksud dapat disebabkan oleh beberapa
keadaan seperti:

 Gastritis terjadi setelah operasi besar

 Cedera traumatik yang menyebabkan tekanan intrakranial meningkat sehingga meningkatkan sekresi asam
lambung, dikenal dengan istilah Cushing ulcer
 Luka bakar berat disebut dengan Curling ulcer
 Infeksi berat

 Operasi penurunan berat badan yang melibatkan rekonstruksi usus, atau banding
 Sakit berat/kritis

Obat Anti-inflamasi nonsteroid (OAINS/NSAID)

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS/NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, naproxen dapat menyebabkan
efek samping obat berupa iritasi lapisan mukosa lambung. Iritasi yang berlangsung lama akan berlanjut
dengan erosi jaringan lambung yang dapat menyebabkan perdarahan lambung.

Kortikosteroid

Telah dilaporkan bahwa penggunaan kortikosteroid seperti prednison dan dexamethasone pada pasien-
pasien yang dirawat di rumah sakit menyebabkan perdarahan gastrointestinal. Namun, hal ini hampir tidak
terjadi pada pasien-pasien yang berobat jalan.

-Penyebab Lain
Penyebab lain yang bisa menyebabkan gastritis adalah:

 Minuman beralkohol

 Penggunaan kokain

 Paparan radiasi, atau menjalani terapi radiasi

 Refluks cairan empedu dari intestinal kembali kedalam lambung

 Respon autoimun: bersifat kronik dan secara tipikal tidak erosif

 Alergi makanan, misalnya susu sapi, atau produk soya, terjadi biasanya pada anak-anak

 Infeksi virus (cytomegalovirus), parasit (anisakidosis), jamur (candidiasis, histoplasmosis), dan bakteri lain,
khususnya pada orang dengan sistem imun yang lemah

-Penyebab yang Jarang Terjadi


Penyebab lain yang dapat memicu timbulnya gastritis walaupun jarang, adalah:

 Tuberkulosis

 Sifilis

 Phlegmonous gastritis

 Helicobacter heilanniigastritis
 Iskemia

 Sindrom Zollinger-Ellison
D. Patofisiologi

Patofisiologi gastritis dimulai dari infeksi atau inflamasi pada lapisan mukosa lambung.
Pada lapisan mukosa lambung terdapat kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung, dan enzim pepsin. Asam
lambung bertugas memecah makanan, dan enzim pepsin mencerna protein. Lapisan mukosa lambung
diliputi oleh lapisan tebal mukus yang melindunginya dari cairan asam lambung yang dapat melumerkan dan
mengikis jaringan lambung di dalamnya.

Inflamasi Mukosa

Ketika lapisan mukosa mengalami inflamasi, produksi asam lambung, enzim pepsin, dan zat-zat pelindung
lainnya menjadi berkurang. Awalnya, pada fase akut, infeksi atau inflamasi yang terjadi adalah sub-klinik
pada kebanyakan penderita. Pada fase ini terjadi erosi superfisial, di mana permukaan mukosa lambung
menampakkan eritema dan edema. Umumnya, gastritis fase ini beronset akut, dan cepat berakhir.
Inflamasi dapat menyeluruh (pan gastritis), atau sebagian lambung saja (antral gastritis). Inflamasi dapat
berupa nodul-nodul kecil, sebagai tanda akut atau subakut gastritis, yang asal muasalnya belum jelas. Nodul
inflamasi ini diperkirakan merupakan gambaran erosi yang telah berepitelialisasi atau menyembuh, namun
masih mungkin terjadi edema.
Gastritis Reaktif

Gastritis yang disebabkan oleh zat-zat dari luar, seperti NSAID, atau alkohol, akan menginflamasi bagian
bawah lambung daerah kurvatura mayor, hal ini dikarenakan oleh gaya gravitasi. Efek jangka panjang zat-
zat erosif eksternal tersebut akan menyebabkan fibrosis dan striktur pada lambung, menyebabkan gastritis
menjadi kronis. Namun, mekanisme terbesar terhadap inflamasi lambung ini adalah penurunan sintesa
prostaglandin.
Prostaglandin adalah zat kimia yang bertanggungjawab untuk mempertahankan mekanisme proteksi mukosa
terhadap efek erosif internal asam lambung. Selanjutnya, kerusakan pada lapisan mukosa lambung akan
memudahkan seseorang yang menderita kondisi ini mengalami gastritis reaktif, atau gastropati reaktif.
Gastritis reaktif dapat akut, kronik, erosif, dengan sedikit atau tidak terjadi inflamasi. Pemicu terjadinya
gastritis reaktif ini adalah obat NSAID seperti ketoprofen, diklofena, ibuprofen; alkohol, kokain, paparan
radiasi, refluks empedu dari usus kecil kembali ke lambung, reaksi stress. Gastritis reaktif yang terjadi
sebagai reaksi terhadap stres disebut sebagai Gastritis stres.

E. Manifestasi Klinis
1. Anaeroksia
2. Rasa penuh
3. Nyeri epigastrium
4. Mual dan muntah
5. Hematemesis
6. sendawa

F. Tanda dan gejala


Gejala gastritis yang dirasakan dapat berbeda pada tiap penderita. Akan tetapi, kondisi ini bisa juga tidak
selalu menimbulkan gejala. Beberapa contoh gejala gastritis adalah:

 Nyeri yang terasa panas dan perih di perut bagian uluhati.


 Perut kembung.
 Cegukan.
 Mual.
 Muntah.
 Hilang nafsu makan.
 Cepat merasa kenyang saat makan.
 Buang air besar dengan tinja berwarna hitam.
 Muntah darah.

Jika seseorang menderita gastritis erosif hingga menyebabkan luka atau perdarahan pada lambung, gejala
yang muncul adalah muntah darah dan tinja berwarna hitam. Akan tetapi, tidak semua nyeri pada perut
menandakan gastritis. Berbagai penyakit juga dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan gastritis, seperti
penyakit Crohn, batu empedu, dan keracunan makanan. Oleh karena itu diagnosis untuk menentukan
penyebab terjadinya nyeri perut sangat penting untuk dilakukan.

G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien dengan gastritis:

1. Darah lengkap, bertujuan untuk mengetahui adanya anemia


2. Pemeriksaan serum vitamin B12, bertujuan untuk mengetahui adanya defisiensi B12
3. Analisa feses, bertujuan untuk mengetahui adanya darah dalam feses.
4. Analisa gaster, bertujuan untuk mengetahui kandungan HCI lambung. Acholohidira menunjukan
adanya gastritis atropi.
5. Tes antibody serum, bertujuan mengetahui adanya anti body sel pariental dan factor intisik lambung
terhadap Helicobacter pylori
6. Endoscopy, biopsy, dan pemeriksaan urine biasanya dilakukan bila ada kecuringan berkembangnya
ulkus peptikum
7. Sitologi, bertujuan untuk mengetahui adanya keganasan sel lambung

H. Komplikasi

Komplikasi akibat gastritis bisa saja terjadi jika kondisi ini tidak diobati. Beberapa di antaranya adalah:

 Tukak lambung.
 Pendarahan di dalam lambung.
 Kanker lambung

LAMPIRAN
FORMAT PENGKAJIAN DATA DASAR

Nama Mahasiswa :NARDO FIRAANDO Tempat Praktik :


NIM :AOA0190908 Tanggal Praktik :

A. Identitas Klien
Nama : Ny. F No. RM :
Usia : 20 th Tanggal MRS :
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Pengkajian : 23 februari 2021
Alamat : Jln.Majapahit RT09/RW04
Ds.Sekarmojo Dsn.Garman
Kec.Purwosari Kab.Pasuruan

Sumber Informasi : Pasien dan keluarga


No. Tlp :- Nama Keluarga yg Dapat
Status Pernikahan : - Dihubungi : Erni
Agama : Islam Status : Menikah
Suku : Jawa Alamat : jln.Majapahit RT09/RW04
Pendidikan : Kuliah Ds.sekarmojo Dsn.Garman
Kec.purwosari
No. Tlp : Kab.Pasuruan
Pekerjaan :- Pendidikan : SMA
Lama Bekerja :- Pekerjaan : Swasta

B. Status Kesehatan Saat Ini


1. Keluhan Utama: Nyeri pada ulu hati
a. Saat MRS :-
b. Saat Pengkajian : Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati dengan skala nyeri
6 dan nyeri pada saat mau makan
2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada saat pengkajian pasien mengatakan nyeri pada ulu hati dengan skala nyeri 6 dan
nyeri dan dirasakan
pada saat mau makan

C. Riwayat Kesehatan
Terdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami : -
2. Kecelakaan (jenis dan waktu)
: Pernah (kecelakaan sepeda
motor/7-5-2009 jam 11.00)
a. Operasi (jenis dan waktu) :
Tidak ada
b. Penyakit
- Kronis : - Akut :-
c. Terakhir MRS :-
3. Alergi (obat, makanan, plester, dll)

Tipe Reaksi Tindakan


Udang Gatal pada badan Minum obat
- - -
- - -
4. Imunisasi
(Y) BCG (Y) Hepatitis
(Y) Polio (Y) Campak
(Y) DPT ( ) …………..
5. Kebiasaan

Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya


Merokok Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Minum Kopi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Alkoholisme Tidak ada Tidak ada Tidak ada

6. Obat-obatan yang digunakan


Jenis Lamanya Dosis
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada

D. RiwayatKeluga:

TIDAK ADA

(Tuliskan

Genogram)

E. Riwayat Lingkungan

Jenis Rumah Pekerjaan


Kebersihan Bersih -
Bahaya Kecelakaan Tidak ada -
Polusi Tidak ada -
Ventilasi Ada -
Pencahayaan Baik -

Masalah : TIDAK ADA MASALAH


……………………………………………………………………………………………………………
……….

F. Pola Aktivitas-Latihan

Jenis Di Rumah Di RS
Makan/minum Sayur , lauk -
Mandi 2x sehari -
Berpakaian/berdandan 2x sehari -
Toiletting Individu -
Mobilitas di tempat Individu -
Tidur
Berpindah Individu -
Berjalan Individu -
Naik tangga Individu -
Masalah :TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………

G. Pola Nutrisi-Metabolik

Jenis Di Rumah Di RS
Jenis diet/makanan Nasi, sayur, lauk -
Frekuensi/pola 2x sehari -
Porsi yg dihabiskan ½ PRC -
Komposisi menu Nasi, sayur, lauk -
Pantangan Udang -
Nafsu makan Baik -
Fluktuasi BB 6 bln Menurun -
terakhir
Sukar menelan Tidak ada -
(padat/cair)
Pemakaian gigi palsu Tidak ada -
(area)
Riw. Mslh penyembuhan Tidak ada -
Luka
Masalah :…TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………
…….

H. Pola Eliminasi

Jenis Di Rumah Di RS
BAB
Frekuensi/pola 3x seminggu -
Konsistensi Lunak -
Warna & bau Coklat pekat & khas feses -
Kesulitan Iya -
Upaya Mengatasi Konsumsi dulcolax -
BAK
Frekuensi/pola 3-4x sehari -
Warna & bau Kuning & khas urin -
Konsistensi Pekat -
Kesulitan Tidak ada -
Upaya Mengatasi Tidak ada -
Masalah : TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………
……….
I. Pola Tidur-Istirahat

Jeni Di Rumah Di RS
s
Tidur siang
Lamanya - -
Jam… s/d ….. 13.00-15.00 wib -
Kenyamanan setelah tidurMerasa nyaman -
Tidur malam
Lamanya - -
Jam… s/d ….. 23.00-05.00 wib -
Kenyamanan setelah tidurKurang nyaman -
Kebiasaan sebelum tidur Membaca novel -
Kesulitan Iya -
Upaya yg dilakukan Baca novel -
Masalah :TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………
……….

J. Pola Kebersihan Diri

Jeni Di Rumah Di RS
s
Mandi : Frekuensi 2x sehari -
Penggunaan sabun Iya -
Keramas : Frekuensi 2x sehari -
Penggunaan sampo Iya -
Gosok gigi : Frekuensi 2x sehari -
Penggunaan odol Iya -
Kesulitan Tidak ada -
Upaya yg dilakukan Tidak ada -
Masalah :TIDAK ADA MASALAH
……………………………………………………………………………………………………………
……….

K. Pola Toleransi-Koping Stres


o Pengambil Keputusan : ( ) Sendiri (Y) Dibantu orang lain, Orang tua……
o Masalah utama terkait dgn perawatan di RS atau penyakit :
………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………………………………
o Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: kesulitan untuk tidur dan emosi yang tidak
stabil …………………………………………..
o Harapan setelah menjalani perawatan: Pasien mengharapkan cepat sembuh dan dapat melakukan
aktivitas seperti biasanya………………………………………….............................
o Perubahan yg dirasa setelah sakit:
…………………………………………………………………………….
Masalah:
……………………………………………………………………………………………………
………………
L. Pola Peran-Hubungan
o Peran dalam keluarga : Pasien sebagai anak dari ibu dan ayah nya
……………………………………………………………………………………………..
o Sistem pendukung : Suami / Istri / Anak / Tetangga / Saudara / Tidak ada /
Lain-lain, sebutkan (saudara)
……………………………………………………………..
o Kesulitan dlm keluarga : ( ) Hub dg ortu ( ) Hub dg pasangan
( ) Hub dg sanak saudara ( ) Hub dg anak
( ) Lain-lain, sebutkan …Tidak ada
………………………………………………………
o Masalah tentang peran/hubungan dg keluarga selama perawatan di RS : ………………..
o Upaya yg dilakukan utk mengatasi :
…………………………………………….................................
Masalah:TIDAK ADA MASALAH
M. Pola Komunikasi
o Bicara : (Y) Normal ( ) Bahasa utama
: ( ) Tidak jelas ( ) Bahasa
daerah :
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang
perhatian : (Y) Mampu mengerti pembicaraan orla ( ) Afek :
o Tempat tinggal : ( ) Sendiri
( ) Kos/Asrama
( ) Bersama orang lain, yaitu: (keluarga)……………………………
o Kehidupan keluarga :
1. Adat istiadat yg dianut : Adat jawa
2. Pantangan adapt dan agama yg dianut : Tidak ada pantangan/Agama islam
3. Penghasilan keluarga : ( ) < Rp 250.000,00 ( ) Rp 1 juta-1,5 juta
( ) Rp 250.000-500.000 ( Y) Rp 1,5 juta-
2 juta ( ) Rp 500.000-1 juta

N. Pola Seksualitas
o Masalah dalam hubungan seksual selama sakit :
( ) Ada ( ) Tidak ada, ………………..
o Upaya yg dilakukan pasangan :
( ) Perhatian ( ) Lain-lain, seperti ………………
( ) Sentuhan
O. Pola Nilai dan Kepercayaan
o Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting utk anda : (Y) Ya ( ) Tidak
o Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan di rumah (jenis & frekuensi)
Sholat 5 waktu…………………………………………………………………………………….
o Kegiatan agama/kepercayaan yg tidak dapat dilakukan di RS (jenis & frekuensi)
…………………………………………………………………………………….
o Harapan klien terhadap perawat utk melaksanakan ibadahnya : Pasien berharap bisa melaksanakan
ibadah/sholat 5 waktu…………………

P. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : cukup
a. Kesadaran :
Composmentis………………………
……….
b. Tanda-tanda vital : TD : Suhu : 37,1
120/80mmHg ……… derajat……

RR : 22x/menit Nadi :
……… 70x/menit…
c. Tinggi badan :155cm …………… ……
Berat badan :56kg
………

2. Kepala dan leher
a. Kepala : Bentuk bulat……………. Massa …………….
Distribusi rambut Warna kulit kepala .
bersih…………. ………
Keluhan pusing/sakit kepala/migrein/lainnya, …Tidak ada……………….
b. Mata : Bentuk …simetris……………. Konjungtiva …Tidak
anemis……………
Pupil : ( Y) Reaksi terhadap cahaya
(Y) Isokor ( ) Midriasis
( ) Pin point ( ) Miosis
Tanda-tanda radang : …………Tidak ada
………………………………..
Fungsi penglihatan : (Y) Baik ( ) Kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) Ya (Y) Tidak
Apabila ya menggunakan : ( ) kacamata ( ) lensa
kontak ( ) Minus ….ka/….ki ( ) Plus …
ka/….ki
( ) Silinder ….ka/…. Ki
Pemeriksaan mata terakhir : …………………………………
Riwayat operasi : ……………………………………………
c. Hidung : Bentuk …simetris Warna sawo matang
……….. ………..
Pembengkakan Tidak Nyeri …Tidak ada
ada …… ……….
Perdarahan …Tidak Sinus …ditengah………..
ada ……..
Riw. Alergi …Tidak Cara mengatasinya
ada ……. ……………
Penyakit yg pernah terjadi …Tidak ada………………………………..
Frekuensi ………….. Cara mengatasi …Tidak ada……………..
d. Mulut dan tenggorokan
Warna bibir …gelap………. Mukosa …lembab……………..
Ulkus ………………….. Lesi ……Tidak ada………………
Massa ………………….. Warna Lidah …………..
Perdarahan gusi …Tidak... Karies ………………….
Kesulitan menelan Tidak…..Gigi geligi ……………..
Sakit tenggorok …Tidak….. Gangg. bicara ………….
Pemeriksaan gigi terakhir …………………………………….
e. Telinga : Bentuk … Warna …Sawo matang
Simetris…………………. ……………….
Lesi …Tidak ada Massa …Tidak ada
…………………….. ………………..
Nyeri …Tidak ada Fgs pendengaran …
…………………… Baik ………
Alat bantu pendengaran ……Tidak ada…………………………………..
Masalah yg pernah terjadi ……Tidak ada…………………………………
Upaya utk mengatasi ……Tidak ada……………………………………..
f. Leher : Kekakuan …Tidak ada……………….. Nyeri/nyeri tekan(Y) Tidak ada
Benjolan/massa …Tidak ada…………. Keterbatasan gerak Tidak
ada…….
Vena Jugularis …………….. Tiroid …Tidak ada…………………..
Limfe …Tidak ada…………………… Trakhea …Tidak
ada………………...
Keluhan …Tidak ada……………………………………………………….
Upaya utk mengatasi ……Tidak ada ……………………………………..

3. Dada :
Jantung :
a. Inspeksi & palpasi :pulsasi,tidak tampak ictus cordis
b. Perkusi : Batas-batas jantung
c. Auskultasi :BJ I, BJ II, suara jantung
tambahan tidak ada
Paru :
a. Inspeksi : bentuk thoraks, pola pernafasan, tanda
kesulitan bernafas
b. Palpasi : focal fremitus, nyeri tekan
c. Perkusi : suara paru sonor
d. Auskultasi : suara nafas, suara tambahan (ronchi, wheezing, dll)
Tidak ada suara tambahan
4. Payudara dan ketiak
Benjolan/massaTidak ada…. Nyeri/nyeri tekanTidak ada…
Bengkak Tidak ada…………… Kesimetrisan Simetris……...

5. Abdomen :
a. Inspeksi : bentuk, adanya benjolan/massa, adanya luka(Tidak ada)
b. Auskultasi : peristaltic usus(terdapat bising usus)
c. Palpasi : (nyeri tekan), tidak ada benjolan
d. Perkusi : suara abdomen, bunyi timpani
6. Genitalia : Inspeksi : tidak ada benjolan
Palpas : tidak ada nyeri tekan.
Perempuan : Siklus menstruasi : lancar
Kontrasepsi : tidak ada
Kehamilan : tidak pernah
Keluhan : tidak ada
Pria : Keluhan ………………………………………….............
7. Ekstremitas : 5,5,5,5
Kekuatan otot : 5………………………………………................
Kontraktur : tidak ada Pergerakan ………………..
Deformitas : tidak ada Pembengkakan : tidak ada
Edema : tidak ada Nyeri :tidak ada
Nyeri tekan :tidak ada Pus/luka : tidak ada
Refleks: Sensasi:
- Biseps : - Raba/sentuhan :
- Trisep : - Panas :
- Brakioradialis : - Dingin :
- Patelar : - Tekanan/tusuk :
- Achilles :
- Plantar (babinski) :
8. Kulit dan
kuku Kulit :
Warna ……………….. Jaringan parut …………….
Lesi ………………….. Suhu ………………………
Tekstur ………………. Turgor …………………….
Kuku : Warna ……………….. Bentuk …………………….
Lesi ………………….. CRT ……<3 detik…………………

Q. Hasil Pemeriksaan Penunjang


 Laboratorium
 Radiologi
 dll

R. Pengobatan

S. Persepsi Klien terhadap Penyakitnya

T. Kesimpulan
U. Perencanaan Pulang
o Tujuan pulang : ( ) ke rumah ( ) Tidak ada tujuan
( ) Lain-lain, …………………………….
o Transportasi pulang : ( ) Mobil ( ) Taksi ( ) Lain-lain, ………
( ) Ambulans ( ) Belum dapat ditentukan sekarang
o Dukungan keluarga : ( ) Ada ( ) Tidak ada
o Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : ( ) Ada ( ) Tidak ada
o Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang : ( ) Ada ( ) Tidak ada
o Pengobatan :
………………………………………………………………………………………..
………………...
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………
o Rawat jalan ke : ………….. Waktu ………………. Frekuensi …………
o Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah :
………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………
……………………………..
o Keterangan lain :
……………………………………………………………………………………………………
…………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………

Malang, …………………………………

Mahasiswa

TTD

NIM……………………………………….
FORMAT ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiolog Masalah Keperawatan
i
1. Ds: Pasien mengatakan Agen cidera biologis Nyeri akut
nyeri pada daerah ulu hati
Dan sakit pada bagian perut
P. gastritis
Q. seperti ditusuk tusuk Nyeri akut
R. bagian ulu hati
S. skala nyeri 6 Zat-zat korosif
T. hilang timbul

Gangguan difusi bar ier


mukosa

Peningkatan asam lambung

Iritasi mukosa lambung

Peradangan mukosa
lambung

Nyeri

Do: Pasien kelihatan Zat-zat korosif Neusea


meringis
Kesakitan dan sulit
tidur Gangguan difusi barier
Do. mukosa
TD. 120/80mmHg
N. 70x/menit
RR. 22x/menit Peningkatan asam lambung
S. 37,1 derajat
Mual
, tidak berniat makan Iritasi mukosa lambung

Peradangan mukosa
lambung
Nausea

DS. Pasien mengatakan Zat-zat korosif Defisit pengetahuan


kurang tau tentang penyakit
yang di hadapi
DO. Menanyakan masalah Gangguan difusi barier
yang dihadapi,menunjukan mukosa
perlaku tidak sesuai anjuran,
menunjukan persepsi yang
keliru terhadap masalah Peningkatan asam lambung

Iritasi mukosa lambung

Peradangan mukosa
lambung

Kurang informasi

Defisit pengetahuan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama K lien : Ny. F Tanggal Pengkajian : 23 Februari 2021


No. Reg :- Diagnosa Medis :

No. Tanggal Dx. Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil
1. 24-2-2021 Nyeri akut 1.melaporkan nyeri A.Obsevasi Setelah
terkontrol 1identifikasi dilakuakan
2.kemampuan mengenali skala nyeri asuhan
onset nyeri 2identifikasi keperawatan
3.kemampuan mengenali respon nyeri 1x8 jam
penyebab nyeri non verbal diharapkan
3indentifikasi nyeri pasien
faktor yang berkurang
memperberat
dan
memperingan
nyeri

B.terapeutik
4.kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa
nyeri(mis.suh
u ruangan,
pencahayaan,k
ebisingan)
5.fasilitas
istirahat tidur
6.pertimbangk
an jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri

C.edukasi
7.jelaskan
penyebab,peri
ode, dan
pemicu nyeri
8.jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
9.anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
2 24-2-2021 Neusea 1.kemampuan mengenali A.observasi Setelah
gejala 1.identifikasi dilakukan 1x8
2.kemampuan mengenal pengalaman jam diharpkan
penyebab/pemicu mual pasien mual
3.kemampuan melakukan 2.monitor nya berkurang
tindakan untuk mengontrol asupan nutrisi
mual/muntah dan kalori
3.identifikasi
dampak mual
terhadap
kualitas
hidup(mis.
Nafsu makan,
aktivitas,kiner
ja, tamnggung
jawab peran,
dan tidur)
B.terapeutik
4.kendalikan
faktor
lingkungan
penyebab
mual(mis. Bau
tak
sedap,suara,
dan
rangsangan
visual yang
tidak
menyenangka
n)
5.berikan
makanan
dalam jumlah
kecil dan
menarik

C.edukasi
6.anjurkan
istirahat dan
tidur yang
cukup
7.anjurkan
sering
membersihkan
mulut, kecuaki
jika
merangsang
mual

NO Tanggal Dx Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


keperawatan hasil
3 24-2-2021 Defisit 1.memahami kalimat A.observasi Setelah
pengetahuan 2.memahami paragraf 1.identifikasi dilakukan
3.memahami cerita kesiapan dan asuhan
kemampuan keperawatan
menerima selama 1x8
informasi jam
2.identifikasi diharapkan
faktor-faktor pasien
yang dapat memahami
meningkatkan pengetahuan
dan tentang
menurunkan penyakit
motivasi
perilaku hidup
bersih dan
berat

B.terapeutik
3.sediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
4.jadwal
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
5.berikan
kesempatan
untuk bertanya

C.edukasi
6.jelaaskan
faktor risiko
hyang dapat
mempengaruhi
kesehatan
7.ajarkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat
8.ajarkan
strategi yang
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama
Klien : Ny. F

No. Reg:
No. Tanggal Dx. Keperawatan Jam Intervensi Evaluasi Hasil
1 24-2-2021 Nyeri 12.00 Mengajarkan S:px mengatakan
startegi nyeri berkurang
meredakan O:skala nyeri 5
nyeri A: masalah teratasi
sebagian
P:lanjutkan
intervensi no 8

2 24-2-2021 Neusea 12.00 Memberikan S:px mengatakan


makanan mual berkurang
dalam jumlah O:mual berkurang
kecil dan A:masalah teratasi
menarik sebagian
P:lanjutkan
intervensi 5

3 24-2-2021 Defisit pengetahuan 12.00 S:px mengatakan


Ajarkan mendapatkan
strategi yang informasi tentang
dapat penyakit
digunakan O: memahami
untuk informasi tentang
meningkatkan penyakit
perilaku A:masalah teratasi
hidup bersih sebagian
dan sehat P:lanjutkan
intervensi 8

CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN

Tgl Dx. Kep S O A P I E


1 Nyeri Px Skal : 5 Masalah Lanjutkan Mengajark Nyeri
mengatakan teratasi intervensi an strategi berkurang
nyeri sebagian meredakan
berkurang nyeri

2 Neusea Mual Masalah Lanjutkan Memberik Mual


Px berkurang teratasi intervensi an berkurang
mengatakan sebagian makanan
mual dalam
berkurang jumlah
yang kecil
dan
menarik

Defisit Px Memahami Masalah Lanjutkan Ajarkan Memahami


3 pengetahua mengatakan informasi teratasi intervensi strategi informasi
n mendapatkan tentang sebagian yang dapat tentang
informasi penyakit digunakan penyakit
tentang untuk
penyakit meningkat
kan
prilaku
hidup
bersih dan
sehat

Anda mungkin juga menyukai