Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 5

Siraotol Mustaqim

Muhammad Arief R
Rizki Vina O
Sekar Arum M
Nurul H
Pengertian Jembatan siraotol Must
aqim
 Kalimat shirathal mustaqim sendiri diambil
dari kata bahasa Arab, yang banyak dijum
pai kosakatnya di Al quran. Bahkan, kalim
at ini berbunyi di setiap nafas diucapkan u
mat islam saat membaca surat Al-fatihah ya
ng tiba pada bacaan “ihdinas shiratal must
aqim yang apabila diterjemahkan dalam b
ahasa Indonesia yang bermakna (tunjukila
h kami ke jalan yang lurus).
 Dalam keyakinan umat muslim, sebagaimana dijel
askan dalam sumber hukum islam, jembatan shirat
al mustaqim terbentang panjang di atas neraka yan
g menghubungkan dengan surga. Al-quran dan Ha
dist menggambarkan banyak orang yang jatuh ke n
eraka dan tidak sedikit dari mereka yang bisa mele
watinya dalam kedipan mata ataukah secepat kilat.
Semuanya, tak lepas dari amal baik atau buruk yan
g dari perbuatan kita masing-masing
Gambaran di jembatan sirotol mustaqi
m

 Lebih tajam daripada pedang


Fakta titian shiratal mustaqim digambarkan, den
gan sebuah garis yang lebih lembut dari sehelai
rambut dan lebih tajam lagi daripada pedang. Te
rkait dengan keadaan neraka dan jembatan sirhr
atal mustaqim. Di dalam Al-qur’an Allah berfirm
an:
Licin dan berduri.
Jika ada yang bertanya titian shiratal mustaqim di mana le
taknya? Apa dan bagaimana gambaran jembatan shiratal
mustaqim? Untuk menjawab pertanyaan, ada sebuah had
ist shahih dan diakui kebenarannya diriwayatkan oleh Al-
Bukhari yang artinya kurang lebih sebagaimana berikut.
“Licin (serta bersifat) menggelincirkan. Atasnya, dijumpai
besi-besi pengait dan kawat yang berduri di mana pada uj
ungnya bentuknya bengkok. Shiratal mustaqim itu sebag
ai sebuah pohon yang mempunyai duri nejd, yang dikenal
pohon sa’dan.
 Al-Quran dalam surat Maryam ayat 71–72
‫ك حَتْم ًا مَقْضِيًّا‬
َ ‫وَ إِنْ مِنْكُمْ إِالَّ وارِدُها كانَ عَلى رَ ِّب‬
(Surat: Maryam, ayat 71.)
Dan tidak ada seseorang pun diantar kamu, melainkan akan me
ndatanginya. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kepastian yang t
elah ditentukan

 ‫َو إِنْ ِم ْن ُك ْم إِالَّ وا ِر ُدها‬


Makna: “Semua orang, tidak terkecuali. Orang baik di kala di d
unia ataupun dia orang jahat, namun dia mesti mendatangi ne
raka.”
 ‫كا َن عَلى رَ ِّبكَ حَتْم ًا مَقْضِيًّا‬
Makna: Keputusan yang tidak dapat dirubah lagi , maka berbag
ai macam; faham ahli-ahli yang telah terdahulu berkenaan denga
n ayat ini. Jadi perbincangan ialah tentang kalimat wariduha; yan
g di ayat ini memberinya arti mendatangi. Tetapi ada juga yang m
emberinya arti memasuki.

 ‫ثُمَّ ُننَجِّي ا ّلَذينَ اتَّقَوْا َو َنذَرُ الظَّالِمينَ فيها جِثِ ّيًا‬


 (Surat Maryam, ayat 72)
Kemudian itu akan kami selamatkan orang-orang yang bertakw
a dan akan kami biarkan orang-orang yang zalim di dalamnya dal
am keadaan berlutut.
 Pada saat itu, para rasul berdoa: Ya Allah, sel
amatkanlah dan selamatkanlah. Pada sirath it
u juga ada pengait-pengait layaknya duri poh
on Sa’dan. Hanya saja, tidak ada yang tahu u
kuran besarnya, Allahu a’lam. Oleh sebab itu
, ia mengaitkan manusia berdasarkan amalan
mereka.
Demikian ulasan seputar titian siratul mustaqim yang
bersumber dari Al Quran dan hadits yang bisa disimp
ulkan menjadi 10 kesimpulan, yaitu:

 Banyak yang jatuh dan juga yang selamat


 Jembatan menuju surga dengan neraka di bawahnya
 Licin dan menggelincirkan
 Lebih tajam daripada pedang
 Tujuh kali lebih kecil dari sehelai rambut manusia
 Berduri dengan ujungnya yang bengkok
 Ukuran pasti besar kecilnya jembatan, Allahu a’lam
 Jadi penentu manusia apakah ia masuk surga atau nerak
a, itu berdasarkan amal baik dan buruk saat di dunia
 Digambarkan durinya seperti pohon Sa’dan di dunia

Anda mungkin juga menyukai