Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani,
permainan atau olahraga yang
terpilih untuk mencapai tujuan
pendidikan
GERAK
Gerak merupakan salah satu kodrat manusia yang
dibawa sejak lahir.
Gerak merupakan sesuatu yang ditampilkan oleh
manusia secara nyata dan dapat diamati, namun yang
melatarbelakangi suatu gerak yang ditampilkandalam
suatu perbuatan yang nyata dalam suatu unjuk kerja
sangat beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan
manusia yang penuh perbedaan
Gerak dalam konteks aktifitas fisik sebagai bagian
yang integral dari kehidupan manusia.
BERMAIN
Bermain merupakan aktifitas kegembiraan yang bersifat non
pertandingan dari kegembiraan gerak fisik tersebut.
Bermain tidak selalu dalam bentu fisikal.
Bermain tidak perlu harus penjas maupun olahraga meskipun
unsur-unsur dapat terlihat pada keduanya.
OLAHRAGA
Olahraga selalu beraturan dan merupakan permainan yang
kompetitif.
Olahraga sering dipandang sebagai bermain secara teratur dan
selalu berisikan pertandingan dan perlombaan.
Tak mungkin ada olahraga tanpa pertandingan dan jika ada
maka ia bukan olahraga tetapi bermain.
Bermain dapat saja berbentuk olahraga, tetapi tidak ada
olahraga yang bersifat main-main.
Aspek pertandingan adalah inti dari olahraga.
PENDIDIKAN JASMANI
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan
melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga
yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan
Penjas dilakukan dengan sarana jasmani yaitu
aktifias fisik dan bermanfaat bagi anak-anak yang
mencakup bidang non fisik seperti intelektual,
sosial, estetika dalam kawasan kognitif dan afektif.
Penjas menggunakan pendekatan keseluruhan
yang mencakup semua kawasan, baik motorik,
koginitif maupun afektif.
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN JASMANI
JASMANI
KOGNITIF
KOGNITIF
konsep
konsep gerak
gerak
arti
arti sehat
sehat
memecahkan
memecahkan
masalah
masalah
kritis,
kritis, cerdas
cerdas
PSIKOMOTO
PSIKOMOTO
RR
gerak
gerakdan
dan
keterampilan
keterampilan
kemampuan
kemampuan
fisik
fisik&&motorik
motorik
perbaikan
perbaikan
fungsi
fungsiorgan
organ
tubuh
tubuh
AFEKTIF
AFEKTIF
menyukai
menyukai
kegiatan
kegiatan
fisik
fisik
merasa
merasanyaman
nyaman
dengan
dengandiri
dirisendiri,
sendiri,
ingin
inginterlibat
terlibat
dalam
dalam
pergaulan
pergaulansosial
sosial
percaya
percayadiri
diri
2.
3.
4.
5.
6.
Terkuasainya prinsip-prinsip
gerak
Pendidikan jasmani yang baik harus mampu
meningkatkan pengetahuan anak tentang
prinsip-prinsip gerak. Pengetahuan tersebut
akan membuat anak mampu memahami
bagaimana suatu keterampilan dipelajari
hingga tingkatannya yang lebih tinggi. Dengan
demikian, seluruh gerakannya bisa lebih
bermakna. Sebagai contoh, anak harus
mengerti mengapa kaki harus dibuka dan
bahu direndahkan ketika anak sedang
berusaha menjaga keseimbangannya
Kemampuan berpikir
Memang sulit diamati secara langsung bahwa
kegiatan yang diikuti oleh anak dalam
pendidikan jasmani dapat meningkatkan
kemampuan berpikir anak. Namun demikian
dapat ditegaskan di sini bahwa pendidikan
jasmani yang efektif mampu merangsang
kemampuan berpikir dan daya analisis anak
ketika terlibat dalam kegiatan-kegiatan fisiknya.
Pola-pola permainan yang memerlukan tugastugas tertentu akan menekankan pentingnya
kemampuan nalar anak dalam hal membuat
keputusan
Kepekaan rasa
Dalam hal olah rasa, pendidikan
jasmani menempati posisi yang
sungguh unik. Kegiatannya yang
selalu melibatkan anak dalam
kelompok kecil maupun besar
merupakan wahana yang tepat untuk
berkomunikasi dan bergaul dalam
lingkup sosial
Keterampilan sosial
Pendidikan jasmani menyediakan
pengalaman nyata untuk melatih
keterampilan mengendalikan diri,
membina ketekunan dan motivasi diri.
Hal ini diperkuat lagi jika proses
pembelajaran direncanakan sebaikbaiknya. Setiap adegan pembelajaran
dalam permainan dapat dijadikan arena
dialog dan perenungan tentang apa sisi
baik-buruknya suatu keputusan.
Pendidikan Olahraga
Kesadaran tubuh
Kesadaran ruang
Kualitas gerak
Keterampilan-keterampilan Dasar
Keterampilan lokomotor
Keterampilan non-lokomotor
Keterampilan manipulatif
KESIMPULAN
DASAR PENJAS ADALAH GERAK
2. TIDAK ADA PENJAS YANG TIDAK
BERTUJUAN PENDIDIKAN
3. TIDAK ADA PENDIDIKAN YANG
LENGKAP TANPA PENDIDIKAN
JASMANI
1.