Anda di halaman 1dari 6

PERANG DZAT AL

RIQA
Pertempuran Zatu al Riqa
• Merupakan pertempuaran antara kaum muslimin dengan Bani Muharib, Bani Tsa'labah dan Bani
Ghathafan, di daerah dekat Najd utara Khaibar. Letaknya 100 km di utara Madinah.
• Dilain kisah pertempuran ini disebut pula sebagai Perang Bani Anmar, sedangkan dalam buku yang
berjudul Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, disebut juga sebagai Perang al-Ajib.
• Dinamakan Perang Zatu al-Riqa` karena para prajurit muslim membalut kakinya yang telah luka dengan
potongan-potongan kain (riqa`).
• Untuk menuju tempat pertempuran ditempuh dengan berjalan kaki dan bergantian dalam menunggang
unta. Satu ekor unta digunakan untuk bergantian sebanyak 6 orang.
،‫اري‬ ِ َ‫ظف‬ْ َ‫ت أ‬
ْ َ‫ي َو َسقَط‬ َ ‫ت قَ َد َما‬ْ َ‫ت أَ ْق َدا ُمنَا َونَقِب‬
ْ َ‫ فَنَقِب‬،ُ‫ بَ ْينَنَا بَ ِعي ٌر نَ ْعتَقِبُه‬،‫ َونَحْ ُن ِستَّةُ نَفَ ٍر‬،‫َخ َرجْ نَا َم َع النَّبِ ِّي فِي َغ ْز َو ٍة‬
‫ق َعلَى أَرْ ُجلِنَا‬ِ ‫ْصبُ ِم َن ْال ِخ َر‬ ِ ‫اع لِ َما ُكنَّا نَع‬ ِ َ ‫ق‬ ‫ر‬
ِّ ‫ال‬ ‫ت‬
ِ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ َ ‫ة‬‫و‬َ ْ
‫ز‬ ‫غ‬َ ‫ت‬ْ َ ‫ي‬ ‫م‬
ِّ ‫س‬
ُ َ ‫ف‬ ‫؛‬ ‫ق‬
َ ‫ر‬َ ‫خ‬ِ ْ ‫ف َعلَى أَرْ ُجلِنَا‬
‫ال‬ ُّ ُ‫َو ُكنَّا نَل‬

“Kami keluar bersama Nabi dalam suatu peperangan. Enam orang bergantian menaiki satu onta. Kaki-kaki
kami terluka. Demikian juga dengan kakiku, hingga kuku-kukunya lepas. Kami balut kaki-kaki kami dengan
kain. Karena itulah perang ini dinamai Perang Dzatur Riqa’. Dikarenakan apa yang kami lakukan, (yaitu)
membalut kaki-kaki kami dengan kain.” (HR. al-Bukhari, Kitab al-Maghazi Bab Ghazwah Dzatu ar-Riqa’,
3899).
• Perang Dzatu ar-Riqa’ terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 7 H. Diawali dengan kekalahan Bani
Ghatafan di Khaibar menyebabkan dendam dan ingin menyerah Madinah kembali
• Setelah Rasulullah mendengar hal tersebut, beliau langsung menjemput agar Bani Ghatafan tidak sampai
ke Madinah
• Rasulullah berangkat bersama dengan 700 pasukan dengan berjalan kaki dan bergantian menunggangi
unta
• Perang tidak menggunakan adu senjata antar kedua pasukan, namun terjadi kekhawatiran kalau tiba tiba
musuh menyerang sehingga Rasulullah dan sahabatnya menjalankan solat khauf
• Perang dimenangkan oleh kaum muslim
Alasan mengapa kaum muslimin sedikit :
1. Pasukan sedikit karena sedang berada di tempat-tempat berbeda. Ada pasukan yang menjaga dalam
Kota Madinah, Khaibar, Wadi al-Qura, Fadak, Taima, dan lainnya.
2. Rasulullah tidak akan meninggalkan Madinah tanpa penjagaan. Kaum muslimin juga belum aman dari
ancaman orang-orang Mekah. Sehingga butuh pos-pos strategis untuk menghadang mereka jika terjadi
penyerangan.
3. Di sisi lain, orang-orang Ghatafan berada di jalan-jalan yang dapat masuk Madinah. Kemungkinan
mereka masuk dari jalur manapun selalu ada. Sehingga butuh penjagaan.
Pelajaran yang dapat diambil
1. Pensyariatan shalat khauf saat kondisi perang menunjukkan keagungan shalat
2. Mengharapkan pertolongan dan bertawakkal hanya kepada Allâh Azza wa Jalla

Anda mungkin juga menyukai