Alat Laterolog direkayasa untuk mengukur resistivitas
batuan yang dibor dengan salty mud atau lumpur yang sangat conduktif serta dipakai untuk mendeteksi zona zona yang mengandung hidrokarbon. Dengan memakai rumus Archie seperti berikut, dapat dihitung besar saturasi air yang ada dalam pori-pori batu an dan dengan demikian juga saturasi hidrokarbon. Swn = a/ m . Rw/Rt dimana: Rt = resistivitas batuan dalam uninvaded zone Rw = resistivitas air formasi = porositas batuan Sw = water saturation (prosentase air dalam poripori) n = 2 saturation exponent m= 2 cementation exponent a = saturation factor F= a/ m formation resistivity factor 2.0 THEORY OF MEASUREMENT
Sebagian besar log resistivitas melakukan pengukuran
terhadap volume batuan sebesar 10 ft3 sampai 100 ft3 sekitar sonde (kecuali log micro-resistivity yang hanya mengukur volume sebesar beberapa inci kubik dekat dinding sumur).
Resistance (R-ohms) berhubungan dengan arus (I-amp)
dan voltage (V-volts) menurut hukum Ohm sbb:
V = IR Resistivity = RA/L= k R = k V / I R = resistance A = penampang L = panjang k = konstan geometris
Konduktivitas berbanding terbalik dengan
resistivitas, dan punya satuan mmhos. Sonde pada alat resistivity ini memiliki elektroda pe- nyangga (bucking electrode) untuk memfokuskan arus survey dan memaksanya mengalir dalam arah yang te gak lurus terhadap sonde. Arus yang terfokuskan ini memungkinkan pengukuran dilakukan pada batuan dengan arah yang lebih pasti.
Ini merupakan perbaikan terhadap pengukuran yang me
makai arus yang tidak ter-focus, yaitu alat ES (Electrical Survey) yang terdahulu, dimana arus survey lebih suka mengalir dalam lumpur karena resistivitas lumpur yang lebih rendah dari resistivitas batuan. Dalam alat Laterolog dipancarkan arus dari elektroda penyangga (A1 dan A1*) dan dari elektroda arus survey (Ao) dengan Power yang konstan.
Elektroda M1-M2 dan pasangan mereka M1*- M2* dina-
makan elektroda monitor, tugasnya memantau potensial Ao dan potensial A1- A1* supaya tetap sama. Hal ini mencegah arus survey memasuki elektroda pe- nyangga, dan dengan demikian arus survey ini dipaksa masuk tegak lurus kedalam batuan.
Potensial elektroda monitor berubah sesuai dengan vari
asi perubahan resistivitas batuan. Dengan merubah jarak antara elektroda arus survey dengan elektroda pengembalian arus, maka dapat diru - bah kedalaman penetrasi (depth of penetration).
arus yang tidak jauh letaknya dari elektroda arus survey (lihat figure 2).
LLD (deep laterolog) punya elektroda pengembalian
arus dipermukaan tanah (figure 3), sehingga arus survey mengalir jauh kedalam batuan. Figure 8 dan 9 memperlihatkan prosentase sinyal yang diterima oleh alat pada berbagai jarak kedalam batuan.
100% sinyal MSFL berasal dari 10 inci pertama.
50% sinyal LLD berasal dari 90 inci pertama, sisanya berasal dari daerah yang lebih dalam dari 90 inci, de – ngan demikian punya “depth of investigation” yang lebih dalam dibandingkan dengan LLS dan MSFL.
Depth of investigation ditentukan pada titik 50%.
2.1 Depth of Investigation and Vertical Resolution 3.0 C ALIBRATION Alat laterolog tidak memerlukan “master calibration” se- perti alat Induction.
Disini dilakukan “internal resistance check” sebelum dan
sesudah survey, untuk meyakinkan bahwa alat bekerja dengan sempurna selama survey.
Sebelum alat dimasukkan kedalam sumur, sebuah test
box dipakai dipermukaan untuk pemeriksaan accuracy alat ini dengan reference harga resistor tertentu dalam test box tadi. 4.0 LIMITATION/OPERATION/PRESENTATION 4.1 Limitation. Alat Laterolog dipakai untuk survey dalam sumur berisi lumpur ber-resistivitas rendah serta dalam batuan yang resistivitasnya tinggi.
Lumpur ber-resistivitas rendah memberi pengaruh yang
minimal terhadap pengukuran resistivity batuan karena harga harga pengukuran dijumlahkan secara series/ber- urutan Alat Laterolog dapat secara akurat mengukur resistivitas batuan dalam kisaran 0.2 – 40000 ohmm. Alat Laterolog dianjurkan dipakai bila persyaratan berikut terpenuhi: 1. Ratio Rmf/Rw < 2.5 2. Bila resistivitas batuan lebih dari 200 ohmm. 3. Bila ketebalan lapisan kurang dari 10 feet.
Bila harga porositas ada dibawah garis Rw tetapi ratio
Rmf/Rw masih diatas 2.5, arus eddy /foucault dari alat induction tidak terbentuk dalam batuan sehingga alat induction tidak dapat mengukur dengan sempurna. Oleh karena itu harus dipakai alat Laterolog. Delaware and Groningen Effects: Efek Delaware ditimbulkan oleh adanya lapisan yang re sistivity-nya sangat tinggi (biasanya lapisan anhydrite yang tebal) diatas alat Laterolog.
Efek ini muncul dari ketika bridle memasuki lapisan
yang resistif tadi sampai alat laterolog sendiri memasuki lapisan tadi. Efek ini menaikkan harga resistivity batuan sampai kira kira 10 kali dari harga sebenarnya.
Arus survey yang kembali ke elektroda pengembalian,
yang terletak di bridle, sangat ter-distorsi oleh lapisan yang ber-resistivity tinggi tadi. Untuk mengatasi efek ini, arus survey dikembalikan ke elektroda yang ditanam di permukaan tanah.
Cara ini menghilangkan Efek Delaware, namun muncul
efek kecil yang dinamakan “anti Delaware effect” dima- na resistivitas dibawah lapisan ber-resistivitas tinggi menjadi sedikit lebih rendah dari harga sebenarnya.
Masalah ini diminimalkan dengan memakai cable armor
sebagai elektroda reference dalam pengukuran poten - sial Efek Groningen serupa dengan efek diatas, bedanya arus yang kembali disini mulai ter-distorsi ketika tool housing memasuki lapisan ber-resistivitas tinggi. Kurva LLG (Laterolog yg mengalami Groningen effect) dan kurva LLD akan terpengaruh pada kedalaman yang berbeda bila efek Groningen ini terjadi. Groningen effect. Suatu efek serupa dengan efek Delaware timbul pada kurva LLD dan pertama kali teramati ketika melakukan survey di lapangan Groningen, Belanda. Efek ini muncul kira kira 100 feet dibawah lapisan tebal yang sangat resistif.
Arus survey dan arus penyangga mengalir melalui
kolom lumpur karena tidak bisa melewat lapisan tadi. Akibatnya resistivitas batuan menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. 4.2 Operation. Logging speed mampu mencapai 3000 ft/hr namun biasanya survey dilakukan pada 1800 ft/hr bila dikom- binasi dengan alat logging yang lain, misalnya MSFL dan GR. Sebuah elektroda ditenggelamkan dalam kolam lumpur sebagai reference dan sebagai elektroda pengembalian arus pengukuran deep laterolog. Elektroda ini disebut “Laterolog fish”; ia harus dipasang ditempat yang jauh dari aliran fluida. Pada waktu alat dioperasikan, sonde tidak boleh disentuh. Laterolog harus “centered” dalam sumur 8.5”, atau “ec- centerd dalam sumur lebih dari 8.5” 4.3 Presentation
• Deep laterolog disajikan dalam lajur 3-4, skala
logaritmik sebagai garis tipis putus putus dengan mnemonic LLD • Shallow laterolog disajikan dalam lajur 3-4, skala logaritmik sebagai garis dotted dengan mnemonic LLS • Microresistivity disajikan dalam lajur 3-4, skala logaritmik sebagai garis solid dengan mnemonic MSFL.
Skala logaritmik biasanya dalam 4 cycle : 0.2 – 2000
ohmm. 5.0 TOOL COMBINATIONS Alat Laterolog dapat dipakai survey sendirian, tapi biasa- nya dikombinasikan dengan alat Sonic dibawahnya dan alat Gamma Ray diatasnya. Log resistivitas biasanya merupakan log pertama dalam survey sumur “open hole” karena harganya yang lebih murah dari log log lain. Biasanya di-centered-kan dalam sumur; dan tidak perlu sumber radioaktif. 5.1 Tipe tipe alat: DLT – Standard Dual Laterolog tool, melakukan pengu- kuran deep dan shallow laterolog. ARI – Azimuthal Resistivity Tool. Menghasilkan 12 kurva Laterolog dengan arah. Deep dan shallow laterolog. 6.0 Log Quality Control/Interpretations/Corrections
6.1 Log Quality Control/Interpretations
Adanya permeability secara kwalitatif dapat ditunjukkan oleh saparasi antara kurva kurva LLD, LLS dan MSFL. MSFL bekerja di flushed zone, LLS di transition zone dan LLD di uninvaded zone. Profile MSFL<LLS<LLD harus selalu terlihat dalam log Laterolog dimuka batuan yang permeabel. Dimuka batuan yang non-permeabel, ketiga kurva akan overlay satu sama lain. Ketiga kurva harus saling mengikuti dan “on depth”. Hasil pengukuran resistivitas batuan merupakan fungsi dari: 1. Resistivitas air formasi 2. Perubahan litologi 3. Perubahan porositas 4. Perubahan resistivitas mud flitrate, yang sering terjadi bila ada perubahan lumpur dalam “logging suite” yang berbeda.
Matrix batuan dan hidrokarbon tidak menghantarkan
arus listrik sehingga punya resistivitas sangat tinggi. Rule of thumb: bila LLD>LLS>MSFL maka terindikasi adanya hidrokarbon. Kurva resistivitas dapat dipakai sebagai indikator prosen tase clay dalam batuan, VRT: (Rsand – Rt) VRT = ------------------------ x 4 Rclay/Rt (Rsand – Rclay)
VRT biasanya cenderung terlalu tinggi, kecuali kalau
terdapat batuan yang ber-resistivity tinggi.
Karena clay bersifat konduktif, dengan harga Rsand
yang minimal akan didapatkan harga VRT 100% 6.2 Environmental Corrections. Pengukuran resistivitas uninvaded zone Rt dipengaruhi oleh 3 elemen: resistivitas mud, resistivitas invaded zone dan resistivitas lapisan tetangga. Resistivitas uninvaded zone Rt selalu lebih tinggi dari pada LLD dan LLS. Resistivitas mud, invaded zone dan uninvaded zone ter- susun secara series. Fig. 13 memperlihatkan rangkaian listrik sederhana yang menggambarkan Rm, Rxo dan Rt. Karena survey Late rolog dilakukan dalam salty mud maka kontribusi Rm dan Rxo lebih kecil dari Rt. Pengaruh Rm dan Rxo harus dihilangkan untuk mendapatkan harga true Rt. Koreksi koreksi berikut harus dilakukan, menurut urutan seperti diperlihatkan disini:
1. MSFL borehole corrections (fig.14)
2. Borehole corrections – terhadap resistivitas lumpur dan borehole size (fig.15) 3. Bed thickness corrections (fig.16) 4. Invasion corrections – terhadap invasi mud filtrate (fig. 17) Fig.15 Laterolog Borehole Correction Chart Fig.16: Laterolog Thin Bed Correction Chart Fig. 17: Laterolog Invasion Correction Chart 6.3 Associated mnemonics. 6.4 Log Reading.
Harga resistivitas tergantung pada banyaknya air forma
si dalam ruang poripori serta salinitas air tadi. Matrix batuan serta hidrokarbon tidak menghantarkan arus listrik sehingga harga resistivitasnya sangat tinggi (infinite). Penurunan resistivitas batuan disebabkan karena adanya air yang konduktive dan shales yang juga konductive dalam batuan. Alat laterolog dapat secara akurat mengukur resistivitas dari 0,2 sampai dengan 40 000 ohmm.