Ni Putu Cecilia
K1A1 15 032
Pembimbing
dr. Rohana Sari Suaib, Sp. KK.
Staphylococcal-scalded skin syndrome (SSSS atau S4), juga dikenal sebagai penyakit Ritter, yang
merupakan kelainan kulit yang melepuh dan dangkal disebabkan oleh racun eksfoliatif (type A dan
type B ) dari strain tertentu Staphy-lococcus aureus, yang dapat menyebabkan terbentuknya vesikel,
bula, serta terjadinya eksfoliasi kulit. Toksin ini berikatan dengan desmoglein-1 sehingga fungsi
adhesi antar sel menjadi berkurang.
Sindrom ini memiliki gambaran klinis mulai dari bentuk makula eritem yang diikuti dengan adanya
lepuhan dan atau adanya eksfoliasi difus di area kulit yang terbatas hingga luas. Area kulit yang
sering terlibat adalah area fleksural, sedangkan membran mukosa tidak terlibat. Gejala lain ialah
adanya rasa tidak nyaman, nyeri kulit, dan demam. Pada kasus yang berat, dapat terjadi
gangguan sistemik. Penanganan paling utama adalah dengan perawatan intensif, pemberian
antibiotik
sistemik, serta keseimbangan cairan dan elektrolit. Prognosis cukup baik pada bayi dan
anak-anak dengan angka mortalitas sangat rendah (1-5%).
DEFINISI
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS atau S4) atau disebut juga dengan
penyakit Ritter merupakan kelainan kulit yang disebabkan oleh eksotoksin yang
dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus aureus strain tertentu. Kelainan ini paling sering
ditemukan pada bayi dan anak-anak dengan fungsi ginjal yang belum sempurna,
sehingga kemampuan untuk mengeliminasi toksin masih belum bekerja dengan baik.
Penegakan diagnosis awal dan penatalaksanaan yang sesuai dapat menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas pada kasus ini.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi kejadian S4 lebih sering terjadi pada neonatus dan anak-anak dari pada orang
dewasa.Kondisi ini sering terjadi pada neonatus dan pada anak-anak dengan usia dibawah 5 tahun
dengan rata-rata usia antara 2 dan 3 tahun. Secara global, insiden S4 tinggi di Negara
berkembang. Pada anak-anak tidak ada perbedaan jenis kelamin, sedangkan pada dewasa
terdapat rasio pria berbanding wanita adalah 2:1. Angka kematian akibat S4 pada anak sangat
rendah yaitu 1-5%, sedangkan angka kematian pada dewasa mencapai > 60%.
ETIOLOGI
●
Mata
●
Hidung
●
tenggorok
●
telinga
infeksi
GEJALA KLINIS
Anamnesis Identitas
●
●
Keluhan
Pemeriksaan Fisik ●
Gambaran Kulit Yang Khas
●
Kultur darah
●
Kultur mikrobiologi
Pemeriksaan Penunjang ●
Biopsi kulit
●
Pcr (polymerase chain reaction)
●
histopatologi
DIAGNOSIS BANDING
Thank you