Anda di halaman 1dari 55

‫الر ِحيْمِ‬ ‫ِ‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫الر‬ ‫ِ‬

‫ِب ْس ِم الل ّ َّ ْ َ َّ‬


‫ن‬ ‫ه‬
‫علَيْك ُ ْم َو َر ْح َم ُة اهللِ َو َب َر َكاتُه‬
‫َ‬ ‫ـ‬
‫م‬ ‫َ‬ ‫ال‬
‫ُ‬ ‫الس‬
‫َّ‬
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

MODUL 2

MASALAH KESEHATAN
PENYAKIT DALAM KELUARGA
Home Visit (Kunjungan ke Rumah)
Diberikan Kepada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI Semester VII
BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
UNIVERSITAS MUSLIM
MAKASSAR
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

PENGANTAR
Modul 2 ini (Masalah Kesehatan dalam Keluarga)
diharapkan untuk :
1. menstimulasi/mendorong kemampuan mahasiswa
dalam upaya meningkatkan kemampuan /kompetensi
mahasiswa dalam pelaksanaan konsep pelayanan
dokter keluarga yang merupakan bagian dari Blok
Kedokteran Komunitas.
2. dapat menunjang pembelajaran mahasiswa dalam mata
kuliah Kedokteran Komunitas khususnya dalam
pencapaian kompetensi penatalaksanaan pasien
dengan pendekatan dokter keluarga sehingga nantinya
mahasiswa mampu melakukan penanganan terpadu
masalah kesehatan yang terjadi dalam sebuah
keluarga.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

3. meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam


penatalaksanaan masalah kesehatan pasien melalui
pendekatan dokter keluarga dalam penanganan
suatu penyakit (real case = studi kasus).

4. Peningkatan kompetensi mahasiswa kedokteran


dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga
secara menyeluruh, dengan memandang bahwa
masalah kesehatan individu merupakan bagian
integral dari masalah keluarga.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Sebelum melakukan kegiatan dalam modul ini, mahasiwa


diharapkan mengikuti kegiatan perkuliahan dan membaca
dengan saksama Buku tentang konsep pelayanan dokter
keluarga, serta Tujuan Umum dan Tujuan Khusus,
sehingga tidak terjadi penyimpangan dari tujuan diskusi
dan tercapainya kompetensi minimal yang diharapkan.

Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bahan kuliah


dan buku Acuan. Kuliah pakar akan diberikan atas
permintaan anda yang berkaitan dengan modul ataupun
penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta
kelompok diskusi anda dengan ahli yang bersangkutan.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa


dapat membuat perencanaan Puskesmas
(menyusun plan of action) dari topik yang
diberikan berdasarkan hasil investigasi dan
analisis masalah kesehatan yang ditemukan
di Puskesmas
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

KOMPETENSI MINIMAL LEVEL 4

1. Menegakkan diagnosis holistik pasien


individu dan keluarga, dan melakukan
terapi dasar secara holistik
2. Melakukan rehabilitasi sosial pada
individu, keluarga dan masyarakat
3. Melakukan penatalaksanaan
komprehensive pasien, keluarga dan
masyarakat.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH
Tujuan Instruksional Khusus.

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan individu dan keluarga.


2. Mengidentifikasi faktor internal terkait masalah kesehatan individu /
keluarga
3. Mengidentifikasi faktor eksternal terkait masalah kesehatan individu /
keluarga
4. Mengidentifikasi peran lingkungan keluarga, pekerjaan dan rumah terhadap
masalah kesehatan individu / keluarga
5. Mengidentifikasi pengaruh lingkungan terhada masalah kesehatan individu /
keluarga
6. Mengidentifikasi pengaruh sosial dan budaya terhadap timbul dan
berkembangnya penyakit
7. Mampu melakukan diagnosis keluarga
8. Mampu menggunakan Genogram, Mandala of health, Konsep Blum dan
APGAR dalam penatalaksanaan masalah kesehatan individu dan keluarga
9. Mampu berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
10. Mampu melaksanaan promosi kesehatan pada individu dan keluarga
11. Mampu melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah
kesehatan pada individu dan keluarga
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

KEGIATAN MODUL 2

 Pemicu pada modul ini adalah masalah kesehatan individu / keluarga


yang dipilih dari puskesmas yang telah ditentukan sebagai tempat tutorial.
 Masalah kesehatan yang digunakan sebagai pemicu sebuah kasus
penyakit yang terjadi pada seorang pasien berdasarkam masalah
real case di Puskesmas (misalnya DIARE) dan akan dilakukan oleh
mahasiswa secara berkelompok dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan individu dan keluaraga mulai dari mengidentifikasi faktor
internal, eksternal, sosial, budaya dan lingkungan terkait masalah
kesehatan tersebut.
 Dari masalah yang ditemukan ini, nantinya mahasiswa akan membuat
sebuah laporan penatalaksanaan kasus (masalah kesehatan) dengan
pendekatan dokter keluarga yaitu dengan penatalaksanaan secara
komprehensif, holistik dan berkesinambungan.
KERANGKA PIKIR

 Pada modul identifikasi masalah kesehatan ini


PEMECAHAN MASALAH

mahasiswa diberi tugas lapangan di puskesmas adalah


berupa penempatan kelompok mahasiswa di puskesmas
selama satu kali kunjungan.
 Mahasiswa akan melakukan home visit berupa
kunjungan ke rumah pasien langsung untuk
melakukan identifikasi masalah kesehatan pada
individu dan keluarganya.
 Pencarian data dan observasi serta analisis mengenai
kondisi kesehatan pasien dan kondisi kesehatan
keluarganya, serta melakukan analisis terhadap faktor
internal dan faktor eksternal yang berhubungan dengan
masalah kesehatan (kegiatan pelayanan kesehatan
dengan pendekatan dokter keluarga).
 Secara garis besar kegiatan yang dilakukan adalah
upaya pelayanan kedokteran keluarga.
KERANGKA PIKIR
TOPIC TREE 1. Initial visit
PEMECAHAN MASALAH
ANAMNESIS ( SUBJECTIVE)
-PATIENTS IDENTIFICATION
-PRESENTING PROBLEM
-PRESENT ILLNESS
-PAST MEDICAL HISTORY
1. SISTEM-SISTEM LAIN
-FAMILY HISTORY
2. SISTEM KEDOKTERAN KELUARGA -SOCIAL HISTORY
-HEALTH HABITS
• Dasar diagnostik keluarga -REVIEW OF SYSTEM
• Struktur & fungsi keluarga

• Tahap perkembangan kehidupan PHYSICAL EXAMINATION


anggota keluarga (kelahiran, masa
kanak2, usia pertengahan, proses (OBJECTIVE)
penuaan) dan aspek psikososial dalam
hubungan antara anggota keluarga -
ASSESSMENT :

• Pengaruh sosiokultural terhadap


kehidupan keluarga
-DIFFERENTIAL DIAGNOSIS /
• Hubungan dokter pasien WORKING DIAGNOSIS

• Counselling dokter keluarga

• Catatan Kesehatan Keluarga PLAN


• Gizi Keluarga - LABORATORY & SPECIAL TEST
• Sistem Rujukan -THERAPEUTIC
-PATIENTS EDUCATION
-DISPOSITION

2. Second Follow Up Visit


- SUBJECTIVE
-OBJECTIVE
-ASSESSMENT
-PLAN
KERANGKA PIKIR

TAHAPAN TUTORIAL PEMECAHAN MASALAH

Tutorial 1 dirangkaikan dengan kegiatan home visit


4. Pada tahap pertama ini mahasiswa bersama pembimbing
mendiskusikan tentang konsep pelayanan dokter keluarga dan
membahas tentang suatu kasus yang ditugaskan kepada mereka
dengan dengan berbekal hasil literatur searching dan kuliah
pendahuluan. Setelah memahami dengan teliti potongan kasus ril
tersebut, mahasiswa harus mengidentifikasi hal-hal penting yang harus
digali dari kasus tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan
membuat list pertanyaan/hal-hal/kuesioner yang harus digali pada saat
melakukan kunjungan rumah
5. Pada tahap selanjutnya yaitu kunjungan ke rumah pasien untuk
melakukan pencarian data pasien itu sendiri dan keluarganya. Serta
pencarian informasi tentang faktor internal dan eksternal yang
berpengaruh terhadap terjadinya penyakit. Setelah memahami dengan
teliti potongan kasus ril tersebut, mahasiswa harus mengidentifikasi hal-
hal penting yang harus digali dari kasus tersebut sesuai dengan tujuan
pembelajaran, dan membuat list pertanyaan/hal-hal/kuesioner yang
harus digali pada saat melakukan kunjungan rumah.
KERANGKA PIKIR

Pada tahapan ini dengan berbekal hasil literatur


PEMECAHAN MASALAH

searching dan kuliah pendahuluan maka mahasiswa


diharapkan secara mandiri dapat melakukan :

pemeriksaan terhadap pasien,


penggalian informasi tentang penyakit pasien
dan
 pencarian informasi tentang faktor yang berkaitan
dengan kejadian penyakit, akibat terjadinya
penyakit .
 Mahasiswa dpt menyelesaikan penatalaksanaan
penyakit dari pasien tersebut.
Anamnese untuk menegakkan Diagnose Holistik
Genogram
dan Penatalaksanaan Komprehensive
Aspek Personal: Family Map
Alasan kedatangan,
harapan, kekhawatiran Pasien Dinamika Family
Life Cycle
dan persepsi pasien Keluarga
Family
Life Line
Aspek Klinis Anamnese Family Family
HOLISTIK assessment APGAR
tools
Aspek Risiko Internal Family
SCREEM
Lingkungan:
Aspek Risiko Eksternal Pemeriksaan
- Fisik Pekerjaan
Fisik
- Sosial
- Budaya, dll Rumah
Derajat Fungsional
Pemeriksaan
Penunjang Diagnosis Psikososial
Diagnosis
SIS Levek Keterlibatan DK
Medis N O
G
Diagnosis
A
E DI
HOLISTIK
Intervensi Psikososial

Intervensi B L Edukasi Pasien/ Konseling


U Keterlibatan keluarga.
Medis DO
Berbasis EBM Community Diagnosis
Penatalaksanaan
Level Pencegahan KOMPREHENSIF Scrining/ Penapisan
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Beberapa data penting yang perlu dikumpulkan :


1. Data hasil pemeriksaan fisik pasien
2. Data tentang Keluarga
3. Data tentang riwayat penyakit terdahulu dan riwayat penyakit
keluarga
4. Data genogram keluarga
5. Faktor-faktor internal dan eksternal terkait penyakit seorang
individu
6. Peran lingkungan keluarga, pekerjaan, dan rumah terhadap
kejadian penyakit
7. Pengendalian kesehatan seorang individu / keluarga (teori host
agent environment, Teori Hendrik Blum , Konsep Mandala of
Health, APGAR)
8. Faktor resiko kesehatan ditinjau dari dinamika keluarga (bentuk,
siklus dan fungsi-fungsi keluarga), dari lingkungan hidup keluarga,
dan perilaku kesehatan
9. Gaya Hidup keluarga.
KERANGKA PIKIR
10. Persepsi sehat pada kualitas hidup
PEMECAHAN MASALAH

11. Penatalaksanaan komprehensif


12. Tahap perkembangan dalam kehidupan (lahir, pubertas, usia
pertengahan dan penuaan), individual, fisik, psikososial keluarga-

13. Evolusi dari hubungan keluarga selama kehidupan


14. Struktur keluarga, termasuk variasi etnik/ interaksi
15. Pengaruh sosial budaya
16. Perkembangan psikologi normal selama siklus kehidupan
17. Peran keluarga dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier
dalam perilaku dan pendidikan
18. Mekanisme pertahanan psikologik individual
19. Rekam medik dalam pelayanan
20. Penatalaksanaan kesehatan keluarga
21. Upaya pencegahan terhadap penyakit

Catatan : data yang dikumpulkan HARUS disesuaikan dengan data-


data lain sesuai dengan kasus pasien yang dihadapi yang akan
menunjang penatalaksanaan dari pasien tersebut dengan pendekatan
dokter keluarga.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Diskusi Mandiri:

Pada tahap ini mahasiswa melakukan


diskusi mandiri TANPA TUTOR, mahasiswa
mendiskusikan hasil yang ditemukan di
lapangan untuk mempersiapkan kelas
diskusi dangan TUTOR pada pertemuan
tutorial ke-2 berikunya.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Tutorial ke-2 / pertemuan ke - 2


Pada tahap ini mahasiswa mendiskusikan hasil
penghitungan identifikasi masalah yang telah
diperoleh melalui kegiatan Clinical Skill Lab (CSL)
“perencanaan program”, permasalahan yang
ditemukan dilapangan dan rencana penyelesaian
masalah dengan membuat perencanaan program
berupa PoA (Plan of Action) yang akan di
presentasikan pada Pleno .
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

 Diskusi dilakukan dengan pembimbing puskesmas tentunya setelah


kelompok mendapatkan data kajian tentang program kerja
puskesmas yang dievaluasi.
 Pada akhir diskusi, peserta dapat:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan individu dan keluarga
2. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dari suatu penyakit
3. Mengidentifikasi peran peran lingkungan keluarga, pekerjaan,
rumah, social dan budaya terhadap masalah kesehatan
individu / keluarga
4. Mampu melakukan diagnosis keluarga
5. Mampu menggunakan genogram, mandala of health, konsep
blum dan APGAR dalam penatalaksanaan masalah kesehatan
individu dan keluarga
6. Mampu menyusun rencana penatalaksanaan penyakit dengan
pendekatan dokter keluarga
7. Mampu menyusun rencana intervensi pencegahan pada pasien.
8. Mengerti pentingnya komunikasi pada pasien dan keluarga
KERANGKA PIKIR

Pleno : PEMECAHAN MASALAH

 Hasil pengumpulan informasi yang diperoleh


dibuat dalam bentuk penatalaksanaan pasien
(sesuai kasus penyakit pasien real case) dengan
pendekatan dokter keluarga yang selanjutnya
akan dipresentasikan dalam acara PLENO yang
diikuti oleh semua tutor dan dosen pengampu,
dilaksanakan di ruang kelas besar.
 Pada kegiatan ini mahasiswa akan mendapatkan
feed back dari dosen pengampu dan tutor
berkaitan perencanaan program kesehatan yang
mereka buat.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Pada akhir pleno, peserta diharapkan dapat:


1. Peserta pleno dapat mengambil intisari teori host agent
environment, blum, mandala of health
2. Peserta pleno dapat mengetahui faktor internal dan eksternal
terhadap terjadinya suatu penyakit
3. Peserta pleno dapat mengetahui implementasi dari 5 tingkat
pencegahan dari suatu penyakit
4. Peserta pleno dapat mengetahui bentuk gaya hidup sehat yang
bermanfaat untuk kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat
5. Peserta pleno dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang perlu
diperhatikan dalam penatalaksanaan suatu penyakit dengan
pendekatan dokter keluarga
6. Peserta pleno dapat mengambil intisari penatalaksanaan kasus
dari pemicu
7. Peserta dapat menarik kesimpulan berkaitan dengan konsep
pelayanan dokter keluarga.,
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

LAPORAN KASUS I
DIARE

IDENTITAS PASIEN :
Nama : Nn. I
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa/suku : Makassar
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai toko
Alamat :Jln. Ir. H. Juanda No. 7 Kelurahan Tallo
Kecamatan Tallo. Ujung Pandang Baru No. 34
Tanggal Pemeriksaan : 24 September 2014-09-24
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

ANAMNESIS

 Keluhan Utama : Diare


Anamnesis Terpimpin:
Dialami sejak 1 hari yang lalu, terus menerus, disertai dengan
demam dan sakit kepala . Keluhan lainnya pasien merasa mual,
muntah 1x. Belum pernah berobat sebelumnya . Nafsu makan
berkurang. BAB cair disertai ampas, BAK lancar.
 Riwayat Penyakit sebelumnya:
Riwayat Diare (-)
Riwayat Demam Berdarah (-)
Riwayat Tifoid (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Maag (-)
Riwayat Penyakit Keluarga (-)
 PEMERIKSAAN FISIS:
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Tinggi Badan : 160 cm


Berat Badan : 50 kg
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 38,5˚C
Kepala : Anemis (-), Sianosis (-),
Ikterus (-)
Abdomen :Peristaltik(+) meningkat
Ekstremitas : tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG : Tidak dilakukan
DIAGNOSIS : Gastroenteritis akut (GEA)
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

 PENATALAKSANAAN

1. Pengobatan farmakologi yang diberikan :


•Anti Piretik ( Sanmol)
•Oralit
2, Pengobatan non farmakologi yang dianjurkan
kepada pasien antara lain :
• Istirahat teratur.
• Perbanyak minum untuk menghindari terjadinya
kekurangan cairan
• Makan makanan yang lunak untuk menghidari
terjadinya iritasi pada saluran
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

HASIL KUNJUNGAN RUMAH:


(24 SEPTEMBER 2014)

Keluhan : Diare
Pemeriksaan Fisis:
Tekanan Darah : 120/80
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 38,5˚C
Kepala : Anemis (-), Sianosis (-),
Ikterus (-)
Abdomen : Peristaltik (+) meningkat
Ekstremitas : tidak ada kelainan
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Pengobatan non farmakologi yang dianjurkan


kepada pasien antara lain :

• Istirahat teratur,
• Perbanyak minum untuk menghindari
terjadinya kekurangan cairan,
• Makan makanan yang lunak untuk menghidari
terjadinya iritasi pada saluran pencernaan,
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

1. Profil Keluarga:

• Pasien tersebut (Nn.I) adalah seorang remaja yang


tinggal bersama kedua orang tuanya.
• Status pendidikan terakhir Nn. I adalah SMA,
• Pekerjaan Nn. I saat ini adalah pegawai toko.
• Nn. I tinggal bersama kedua orangtuanya.
• Ibu Nn.I bernama Ny.H seorang ibu rumah tangga,
• Pekerjaan Ayah Nn. I : tidak diketahui.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

2. Status Sosial dan Kesejahteraan Keluarga


Pekerjaan sehari-hari pasien adalah seorang pegawai di toko X.
Pasien ini tinggal dirumah saudara ibunya yang telah dihuni
sekitar 6-7 tahun. Rumah pasien dalam keadaan baik. Rumah
terdiri dari 2 tingkat, di lantai 1 terdapat 1 kamar tidur yang
sudah tidak ditempati, ruang makan, kamar mandi dan dapur. Di
lantai 2 terdapat kamar tidur. Ventilasi dan pencahayaan
dirumah pasien kurang baik. Udara didalam rumah cukup
pengap. Peralatan rumah tangga lengkap. Terdapat 1 sepeda
motor yang digunakan oleh ayah pasien untuk bekerja.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak terdapat riwayat penyakit dalam keluarga
4. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
Pola konsumsi makanan tersebut cukup baik dan
sesuai dengan kebutuhan gizi.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

5. Psikologi Dalam Hubungan Antar Keluarga


Pasien memiliki hubungan yang baik dengan sesama anggota
keluarga yang lainnya. Pasien merupakan anak satu-satunya,
komunikasi antar keluarga terjalin dengan baik dan lancar.
6. Lingkungan
Pemukiman pasien terdapat pada lingkungan yang padat penduduk
sehingga kurang bersih dan tertata. Tidak terdapat sampah yang
berserakan disekitar rumah. Tata letak peralatan rumah cukup
baik, sumber air menggunakan PDAM dan sumur bor. Sehari-hari
ibu pasien masak menggunakan kompor minyak tanah. Dari
pemberitahuan ibu pasien didapatkan data bahwa rumah pasien
sering mengalami banjir yang hampir setinggi perut orang
dewasa. Terdapat saluran pembuangan air limbah didepan rumah
pasien sehingga mengeluarkan bau yang kurang sedap.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

DISKUSI
Pasien datang ke puskesmas Jumpandang baru dengan
keluhan utama diare yang dialami sejak 1 hari yang lalu.
Selain itu, pasien juga mengeluh demam dan sakit
kepala . Keluhan lainnya pasien merasa mual, muntah
1x. Belum pernah berobat sebelumnya . Nafsu makan
berkurang. BAB cair disertai ampas, BAK lancar.
Berdasarkan diagnosis yang kami ambil, maka
penatalaksanaan farmakologis untuk pasien ini
diberikan obat Anti Piretik ( Sanmol) dan Oralit.

FOTO KEADAAN RUMAH


KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

PEMBAHASAN

A. DIARE
1. Pengertian diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih
memiliki kandungan air berlebihan. Di dunia diare adalah penyebab
kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari
1,5 juta orang per tahun. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa
infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria.Dalam
kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air
tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum
dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu.Namun untuk
individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan
dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan
(Wikipedia, 2011).
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Tanda penyakit diare seperti:kehilangan cairan dan elektrolit,


mata cekung, haus, mulut kering, demam, letargis, dan kadang-
kadang disertaimuntah. Beberapa pengertian lain diare menurut
beberapa ahli adalah keluarnya tinja air dan elektrolit yang
hebat. Bayi dikatakan diare bila volumetinja lebih dari 15
gram/kg/24 jam dan pada anak usia 3 tahun volume tinja lebih
dari200 gram/24 jam. Volume tinja anak usia 3 tahun sama
dengan volume tinja orangdewasa ( Nelson, 2000).
Sedangkan ahli lain Robbins (1999) memberi batasan kasardiare
sebagai produksi tinja harian melebihi 250 gram, mengandung
70%-90% air, yangmenyebabkan bertambahnya volume tinja
dan frekuensi buang air besar (Aditya, 2011).
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

2. Etiologi / Faktor Penyebab


Menurut Widjaja (2002), diare disebabkan oleh faktor infeksi,
malabsorpsi (gangguan penyerapan zat gizi), makanan dan
faktor psikologi

A. Faktor infeksi
Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama
diare pada anak. Jenis-jenis infeksi yang umumnya menyerang
antara lain:
1) Infeksi oleh bakteri :Escherichia coli, Salmonella
thyposa, Vibrio cholera (kolera), dan serangan bakteri
lain yang jumlahnya berlebihandan patogenik seperti
pseudomonas.
2) Infeksi basil (disentri),
3) Infeksi virus rotavirus,
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

4) Infeksi parasit oleh cacing (Ascaris lumbricoides),


5) Infeksi jamur (Candida albicans)
6) Infeksi akibat organ lain, seperti radang tonsil, bronchitis, dan
radang tenggorokan.

Faktor resiko yang dapat menyebabkan diare karena faktor


infeksi misalnya ketersediaan sumber air bersih,
ketersediaan jamban, dan kebiasaan tidak mencuci tangan.

1) Sumber Air Bersih.


2) Ketersediaan Jamban Keluarga.
3) Kebiasaan Mencuci Tangan.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

B. Faktor malabsorpsi

Faktor malabsorpsi dibagi menjadi dua yaitu malabsorpsi


karbohidrat dan lemak. Malabsorpsi karbohidrat, pada bayi
kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula dapat
menyebabkan diare.
Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, dan sakit
di daerah perut. Sedangkan malabsorpsi lemak, terjadi bila dalam
makanan terdapat lemak yang disebut triglyserida.
Triglyserida, dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak
menjadi micelles yang siap diabsorpsi usus.Jika tidak ada lipase
dan terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat muncul karena
lemak tidak terserap dengan baik.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

C. Faktor makanan
Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan
yang tercemar, basi, beracun, terlalu banyak lemak,
mentah (sayuran) dan kurang matang. Makanan yang
terkontaminasi jauh lebih mudah mengakibatkan diare
pada anak-anak balita.

D. Faktor psikologis
Rasa takut , cemas, dan tegang yang berlebihan, jika
terjadi pada anak bisa menyebabkan diare. Tetapi jarang
terjadi pada balita umumnya pada anak yang lebih besar.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

3. Jenis dan Klasifikasi Diare


Menurut Depkes RI (2000) diare menurut jenisnya dibagi :
a. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari atau dua
minggu. Akibatnya adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi adalah
penyebab utama kematian pada penderita diare.
b. Diare Disentri
Diare disentri adalah diare yang disertai darah dalam tinjanya.Akibat
diare disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat,
dan kemungkinan terjadinya komplikasi pada mukosa.
c. Diare Persisten
Diare persisten yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari atau dua
minggu dan terjadi secara terus-menerus. Akibat diare persisten adalah
penurunan berat badan dan gangguan metabolisme.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH
d. Diare dengan masalah lain
Anak yang menderita diare (diare akut atau diare persisten)
mungkin juga disertai dengan penyakit lain seperti demam,
gangguan gizi, atau penyakit lainnya.

4. Tanda dan Gejala Diare


Gambaran awal dimulai dengan bayi atau anak menjadi cengeng,
gelisah, suhu badan mungkin menigkat, nafsu makan berkurang
atau tidak ada, kemudian timbul diare. Feses makin cair,
mungkin mengandung darah atau lender, dan warna feses
berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
Akibat sering defekasi, anus dan sekitarnya menjadi lecet karena
sifat feses makin lama makin asam, hal ini terjadi akibat
banyaknya asam laktat dari pemecahan laktosa yang tidak dapat
diabsorbsi oleh usus (Sodikin 2011).
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

 Apabila penderita telah banyak mengalami


kehilangan air dan elektrolit, maka terjadilah
gejala dehidrasi.
 Berat badan turun, ubun-ubun besar cekung
pada bayi, tonus otot dan tugor kulit berkurang,
dan selaput kering pada mulut bibir terlihat
kering.
 Gejala klinis menyesuaikan dengan derajat atau
banyaknya kehilangan cairan yang hilang
(Sodikin 2011).
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

5. Akibat Diare

a. Kehilangan air (dehidrasi)


Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak
dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya
kematian pada diare. Gangguan keseimbangan asam basa
(metabolik asidosis). Hal ini terjadi karena kehilangan Na-
bicarbonat bersama tinja. Metabolisme lemak tidak sempurna
sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya
penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan.
Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak
dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan
terjadinya pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam
cairan intraseluler.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

b. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare.Hal
ini terjadi karena adanya gangguan penyimpanan/penyediaan
glikogen dalam hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa.
Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah
menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak.
c. Gangguan Gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat
disebabkan oleh karena asupan makanan sering dihentikan oleh
orang tua karena takut diare atau muntah yang bertambah hebat
dan makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan
diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

d. Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan
(syock) hipovolemik, akibatnya perfusi
jaringan berkurang dan terjadi hipoksia,
asidosis bertambah berat, dapat
mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran
menurun dan bila tidak segera diatasi klien
akan meninggal (Behrman, Kliegman &
Arvin, Nelson 2000).
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

B. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan diare akut karena infeksi pada orang dewasa terdiri


atas:
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan, ada hal yang
penting diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi yang
cepat dan akurat, yaitu:
• Jenis cairan yang hendak di gunakan (Ringer Laktat) atau
cairan/bubuk oralit yang diminum sebagai usaha awal agar
tidak terjadi rehidrasi dengan berbagai akibatnya.
• Jumlah cairan yang hendak diberikan, pada prinsipnya jumlah
cairan yang hendak diberikan sesuai dengan jumlah cairan
yang keluar dari badan. Kehilangan cairan dari badan dapat di
hitung dengan memakai cara:
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Rumus: BD plasma – 1.025 x BB x 4 ml


0,001

• Jalan masuk atau cara pemberian cairan, rute pemberian cairan


pada orang dewasa terbatas pada oral dan intravena.
• Jadwal pemberian cairan, untuk jadwal rehidrasi inisial yang
dihitung dengan rumus BD plasma atau sistem skor Daldiyono
diberikan dalam waktu 2 jam.
• Melakukan terapi simtomatik
• Melakukan terapi definitif

Pada infeksi saluran cerna pencegahan sangat penting higiene


perorangan, sanitasi lingkungan dan imunitas melalui vaksinasi
memegang peran.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH

Anda mungkin juga menyukai