Anda di halaman 1dari 14

Oleh:

Ir. E. Iskandar, MP.

Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman
Samarinda
2011
Pengertian : Suatu usaha untuk melindungi
hutan beserta seluruh komponen yang
berada di dalamnya dari gangguan berupa
hama, patogen , faktor abiotik, gulma,
pembalakan liar, perambahan hutan,
penggembalaan ternak dan kebakaran usaha
tersebut terdiri dari pencegahan dan
penanggulangan. Sedangkan pada areal
TPTI prinsipnya adalah Pencegahan dan
Penanggulangan gangguan terhadap hutan
dalam bentuk hama dan penyakit,
perlindungan hutan dari kebakaran hutan,
perambahan hutan dan pencurian hasil
hutan. Sehingga memberikan kepastian
usaha dalam pengelolaan hutan produksi
Fungsinya: agar hutan dapat menjalankan
fungsinya baik untuk produksi kayu dan non
kayu, maupun menciptakan iklim mikro yang
baik termasuk sebagai paru-paru dunia.
Perlindungan Hutan
Pembalakan Liar: Suatu Kegiatan pembalakan di dalam
hutan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak
memiliki ijin penebangan atau yang memiliki ijin
penebangan tetapi di luar areal yang telah ditentukan
Perambahan Hutan: Suatu kegiatan orang-orang yang
memasuki wilayah hutan tanpa ijin dan melakukan
kegiatan berupa, perburuan, pengambilan hasil hutan dan
pembuatan Pemukiman serta kegiatan lain yang
mengganggu area hutan
Perlindungan Hutan
Kebakaran Hutan: suatu peristiwa yang terjadi berupa
menjalarnya api di suatu areal hutan dalam hal ini
berupa areal TPTI yang dapat disebabkan oleh faktor
alam maupun faktor manusia baik disengaja maupun
tidak disengaja yang berakibat rusaknya tegakan
hutan yang ada
Perlindungan bagi objek-objek yang bernilai ilmiah
budaya dan religi dilaksanakan dengan
pertimbangan khusus, diberlakukan Kelas Hutan
dengan Tujuan Istimewa
Perlindungan Hutan
Flora dan Fauna Dilindungi

Flora dan fauna dilindungi: berdasarkan Lampiran Peraturan


Pemerintah Republik IndonesiaNomo 7 Tahun 1999
tanggal 27 Januari 1999 ditetapka sebanyak 250 jenis flora
dan fauna yang dilindungi
Terdiri atas 58 jenis flora yang terkelompok ke dalam lima
golongan tumbuhan masing-masing Palmae 14 jenis,
Rafflesiacea 1 jenis, Orchidaceae 32 je nis, dan
Dipterocarpaceae 13 jen is
Dan 192 jenis fauna yang terkelompok ke dalam delapan
golongan terdiri dari Mamalia 70 jenis, Aves 70 jenis,
Reptilia 30 jenis, Insecta sebanyak 20 jenis, Pisces 7 jenis,
Anthozoa satu jenis, dan Bivalvia 14 jenis
Perlindungan Hutan
Hama Hutan:

Gol. Hewan yang menyebabkan kerusakan


pada komponen hutan secara ekonomis,
ekologi dan/atau fisiologi

Ilmu Hama Hutan:


Ilmu yang mempelajari gangguan-gangguan
pada komponen hutan yang disebabkan
oleh golongan hewan
Perlindungan Hutan

Ilmu Hama Hutan dipelajari untuk berusaha


melindungi pohon-pohon, tegakan hutan dan hasil
hutan dari kerusakan yang disebabkan oleh
binatang sehingga perlu dipelajari klasifikasi
serangga. Bentuk morfologi, kebiasaan hidupnya
dan cara pencegahan kerusakan yang ditimbulkan
oleh serangga hutan terseb.ut
Perlindungan Hutan
Bentuk-bentuk kerusakan karena hama:

1. Kerusakan langsung
a. Mematikan Pohon
b. Merusak sebagian dari pohon
c. Menurunkan kualitas hasil hutan
d. Menurunkan pertumbuhan pohon
e. Merusak biji dan buah

2. Kerusakan tak langsung


a. Mengubah suksesi atau komposisi tegakan
b. Menurunkan umur tegakan
c. Menimbulkan kebakaran
d. Mengurangi nilai keindahan
e. Membawa penyakit
Perlindungan Hutan
Penyakit Hutan:
Gol. Tumbuhan dan faktor abiotik yang
menyebabkan kerusakan pada komponen hutan
secara ekonomis, ekologi dan/atau fisiologi

Ilmu Penyakit Hutan:


Ilmu yang mempelajari gangguan-gangguan pada
komponen hutan yang disebabkan oleh faktor biotik
(virus, jamur, baktia, tumbuhan tingkat
abiotortinggi, nematoda dsb) dan faktor abiotik
(cuaca, tanah. Bahan kimia dll) yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada pohon atau tgakan
hutan dan hasil hutan
Perlindungan Hutan
Dalam mengenal dan memahami serangan hama dan
penyakit selalu digunakan dua faktor penting yaitu
gejala dan tanda.
Gejala: perubahan-pi keadaan norerubahan atau
penyimpangan darmumbuhan akibatal yang
diperlihatkan oleh akibat adanya gangguan oleh
penyebab penyakit dan dan binatang hama
Tanda: semua pengenal dari penyebab penyakit berupa
bentuk vegetatif (hifa, miselium, haustorium, basidium
dll) atau reproduktif (badan buah, spora, konidia dll) dan
binatang hama berupa telur, ulat, kepompong, bulu,
kotoran bulu dll.
Perlindungan Hutan
Penilaian Kerusakan Tegakan
Guna mengetahui tingkat kerusakan tegakan
dilakukan penilaian tegakan berdasarkan gejala dan
tanda yang ada pada masing-masing pohon
selanjutnya dilakukan penilaian tingkat kerusakan
pohon di setiap lokasi
Data kerusakan dari masing-masing pohon kemudian
ditabulasi ke dalam tabel pada lembar berikut.
Perlindungan Hutan
Tally Sheet Untuk Mencatat Serangan Hama dan Patogen

Hama (H)
No. Phn Sehat R S B SB M
             

             
             

             
             
             
             

Keterangan : R = terserang ringan (skor 1)


S = terserang sedang (skor 2)
B = terserang berat (skor 3)
SB = terserang sangat berat (skor 4)
M = mati (skor 5)
CARA MENENTUKAN NILAI (SKOR) SERANGAN HAMA N PATOGEN
Kondisi Pohon (Gejala Serangan) Skor
Sehat (tidak ada gejala serangan, kecuali pada daun dengan kerusakan sangat
sedikit)…………………………. 0
Terserang ringan (jumlah daun yang terserang dan jumlah serangan pada masing-
masing daun yang terserang sedikit atau klorosis sedikit atau daun rontok sedikit
atau tegakan tampak sehat tetapi kanker batang atau mati pucuk , terdapat 1 lubang
gerek batang)…………………………… 1
Merana sedang (jumlah daun yang terserang dan jumlah serangan pada masing-
masing daun yang terserang agak banyak atau klorosis agak banyak atau daun
rontok agak banyak atau disertai dengan gejala lain seperti kanker batang atau mati
pucuk, terdapat satu atau lebih lubang gerek pada batang)
………………………………………………………... 2
Merana berat (jumlah daunyang terserang dan jumlah serangan pada masing-
masing daun yang terserang banyak atau klorosis banyak atau daun rontok banyak
atau disertai dengan gejala lain seperti kanker batang atau mati pucuk, terdapat satu
atau lebih lubang gerek pada batang)…….. 3
Merana sangat berat (jumlah daun yang terserang dan jumlah serangan pada
masing-masing serangan daun yang terserang sangat banyak atau klorosis sangat
banyak atau daun rontok atau klorosis sangat banyak atau disertai dengan gejala
lain seperti kanker batang atau mati pucuk, terdapat lebih dari satu atau lebih
lubang gerek pada batang) …………… 4
Mati (seluruh daun layu atau rontok atau tidak ada tanda-tanda kehidupan)
………………………………………………………………... 5
Perlindungan Hutan
Penilaian Kerusakan Tegakan (lanjutan)
Setelah diketahui Intensitas Serangan kemudian ditentukan
kondisi tegakan yang ditabulasi ke dalam tabel berikut
Intensitas serangan Kondisi Tanaman
0 ~1 Sehat
>1 ~25 Rusak ringan
>25 ~50 Rusak sedang
>50 ~ 75 Rusak berat
>75 ~ 100 Rusak sangat berat

Setelah diketahui tingkat kerusakan tegakan selanjutnya


dilakuikan tindakan-tindakan penanggulangan

Anda mungkin juga menyukai