Anda di halaman 1dari 47

MANAJEMEN ORGANISASI

DAN TATA KELOLA


ADMINISTRASI
PERSYARIKATAN
MUHAMMADIYAH

Disampaikan oleh : Bisyron Muhtar


(Sekretaris PWM Jateng)
Bisyron Muhtar
NBM. 732.139
Temanggung, 3 Agustus 1967
Isteri : Ratna Unggul Rahayu
Dua anak :
1. Alfani Amalia Muhtar
2. Alvin Radinal Muhtar
Alamat : Bangsri 1 RT/W 01/02
Purwodadi Tembarak Temanggung
Pengalaman Organisasi:
1. PII (Ketua Daerah 1985-1987)
2. IMM (DPP 1990-1994)
3. Pemuda Muhammadiyah (Sek. PW
Jateng 2006-2010) Wakil ketua MPK PWM Jawa Tengah
4. KNPI (Wk. Ketua DPD II Sleman (2010-2015)
1990-1992) Ketua PDM Kab. Temanggung (2010-
Pendidikan : S1 TY/IAIN Jogja 1994 2015)
MSI –UII Jogja 2013 Sekret. PWM Jateng (2015-2020)
SPIRIT 1
‫ين‬ ِ َّ‫أم ح ِس ب ت م أَن تَ ْد خ لُواْ اجْل نَّةَ ولَ َّم ا ي ع لَ ِم اللّ ه ال‬
‫ذ‬
َ ُ َْ َ َ ُ ْ ُْ َ ْ
١٤٢ - ‫ين‬ ِ
‫ر‬ ِ‫الص اب‬
َّ ‫م‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ي‬‫و‬ ‫م‬ ‫نك‬
ُ ِ ْ‫ج اه ُد وا‬-
‫م‬
َ َ ََْ ْ َ َ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga,
padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad
** di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.
--------------------------------Ali Imron----------------------

**Jihad dapat berarti : a) berperang untuk menegakkan Islam


dan melindungi orang Islam; b) memerangi hawa nafsu; c)
mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat
Islam; d) memberantas kejahatan dan menegakkan kebenaran.
SPIRIT 2
‫اع َم لُواْ فَ َس َي َرى اللّهُ َع َم لَ ُك ْم َوَر ُس ولُ ُه‬ ِ
ْ ُ‫َوق‬
‫ل‬
‫اد ِة‬ ِ ‫مِل‬
ِ ِ ِ
َ َ َ ْ َ ْ َ ‫َوالْ ُم ْؤ ُ َ َ َ ُ َ ُّ َ ىَل‬
‫ه‬ ‫الش‬
َّ ‫و‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫غ‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫إ‬ ‫ون‬ ‫د‬ ‫ر‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ون‬ ‫ن‬ ‫م‬
١٠٥- ‫ون‬ ‫ل‬
ُ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫نت‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫مِب‬
َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ‫َف ُي نَ بِّ ئُ ُك م‬
Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan
Melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan
orang-orang Mukmin, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang
nyata, lalu Diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan.” (at Taubah)
SPIRIT 3
‫ام وا َت َت َن َّز ُل‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫اس‬ َّ‫مُث‬ ‫ه‬ َّ
‫الل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ب‬
ُّ‫ر‬ ‫ا‬
‫و‬ ُ‫ال‬ ‫ق‬
َ ‫ين‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫ال‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬
ُ ََْ ُ ََ َ
‫َع لَ ْي ِه ُم الْ َم اَل ئِ َك ةُ أَاَّل خَتَ افُوا َواَل حَتْ َزنُوا َوأَبْ ِش ُروا‬
٣٠- ‫ون‬ ‫د‬ ‫وع‬
َ َُ ُ ُْ ُ ‫ت‬ ‫م‬ ‫نت‬ ‫ك‬ ‫يِت‬ َّ
‫ال‬ ِ
‫َّة‬
‫ن‬ ‫جْل‬ ‫ا‬ ِ
‫ب‬ -
َ
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami
adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka
(dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu
dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan
kepadamu.” (Fushilat)
CIRI AKTIFITAS ORGANISASI YANG
DINAMIS
Menyusun bentuk dan pola usaha kerjasama
Menggolongkan tindakan yang harus
dijalankan dalam kesatuan-kesatuan tertentu
Menentukan tugas pekerjaan oang-orang yang
tergabung dalam usaha kerjasama itu
Membagi wewenang masing-masing
Menetapkan jalinan hubungan kerja diantara
mereka serta saluran perintah dan tanggung
jawab
VISI IDEAL
MUHAMMADIYAH

Terwujudnya Masyarakat
Islam Yang Sebenar-
benarnya
MISI IDEAL
MUHAMMADIYAH
1. Menegakkan tauhid yang murni
berdasarkan al Qur’an dan al Sunnah.
2. Menyebarluaskan dan memajukan
Ajaran Islam yang bersumber pada al
Qur’an dan al Sunnah yang
shahihah/maqbulah.
3. Mewujudkan Islam dalam kehidupan
pribadi, keluarga, dan masyarakat.
USAHA (MISI) MUHAMMADIYAH
(ART : PASAL : 3)

1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas


pemahaman, meningkatkan pengamalan, serta
menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek
kehidupan.
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam
dalam berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan
kemurnian dan kebenarannya.
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf,
shadaqah, hibah, dan amal shalih lainnya.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya
manusia agar berkemampuan tinggi serta berakhlaq mulia.
5. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan,
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
meningkatkan penelitian.
USAHA MUHAMMADIYAH
6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah
perbaikan hidup yang berkualitas
7. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat.
8. Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan
sumberdaya alam dan lingkungan untuk kesejahteraan.
9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama
dalam berbagai bidang dan kalangan masyarakat dalam
dan luar negeri.
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
USAHA MUHAMMADIYAH
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta
kuantitas anggota sebagai pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan
sumber dana untuk mensukseskan gerakan.
13. Mengupayakan penegakan hukum, keadilan,
dan kebenaran serta meningkatkan
pembelaan terhadap masyarakat.
14. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud
dan tujuan Muhammadiyah
PRINSIP PELAKSANAAN PROGRAM
MUHAMMADIYAH

1. Prinsip Ketauhidan
2. Prinsip Kerahmatan
3. Prinsip Kekhalifahan
4. Prinsip Kerisalahan
5. Prinsip Kemaslahatan
6. Prinsip Kemajuan
7. Prinsip Rasionalitas dan Keilmuan
8. Prinsip Kreatifitas Lokal dan Desentralisasi Proporsional
9. Prinsip Fleksibelitas, Efektifitas dan Efisiensi
10. Prinsip Hukum dan Keadilan
VISI MUHAMMADIYAH
TAHUN 2015-2020

1. Terciptanya transformasi sistem organisasi dan


jaringan yang maju, profesional dan modern.
2. Berkembangnya sistem gerakan dan amal
usaha yang berkualitas utama dan mandiri
bagi terciptanya kondisi dan faktor-faktor
pendukung terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
3. Berkembangnya peran strategis
Muhammadiyah dalam kehidupan umat,
Bangsa, dinamika budaya dan agama.
FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN
PROGRAM
1. Pendayagunaan seluruh potensi yang dimiliki oleh
persyarikatan, termasuk dukungan dari amal usaha
Muhammadiyah
2. Dukungan kepemimpinan yang benar-benar
kolektif, proaktif, terorganisasi, dinamis, dan
kreatif.
3. Mobilisasi dana, baik dari dalam secara terprogram
dan optimal, maupun dari luar.
4. Memobilisasi sikap komitmen dan kesungguhan
dari seluruh anggota dan pimpinan Muhammadiyah.
MANAJEMEN
PERSYARIKATAN

Tata kelola organisasi (regulasi) yang mengikat


meliputi struktur, supra struktur, hirarki,
permusyawaratan, dan mekanisme pengambilan
keputusan dan pelaksanaan keputusan persyarikatan.
Mengikat semua REGULASI
Regulator

URAN
AT

PERSO
NAL
Mau diatur
MUHAMADIYAH
JENIS ATURAN
Bersifat Mengatur

Anggaran Dasar;
Anggaran Rumah Tangga;
Qaidah;
Peraturan;
Pedoman;
Ketentuan.
Bersifat Penetapan

Keputusan: Muktamar, Tanwir,


Muswil, Musda, Muscab, Musran
Maklumat:
PP,PWM,PDM,PCM,PRM, Majelis
Instruksi: PP dan Majelis
Edaran : PP dan majelis sampai
Cabang
INGAT...
HIRARKHI
Peraturan yang
lebih tinggi
kedudukannya
menjadi dasar
dan sumber
peraturan di
bawahnya
Anggaran Dasar & Anggaran
Rumah Tangga
AD & ART adalah pedoman dasar dan aturan
main dlm sebuah organisasi, memuat prinsip-
prinsip umum. ART menjelaskan, mengatur
hal yg belum diatur dalam AD.
Dibawah AD-ART ada Qaidah dan keputusan
lain yang bersifat teknik dari organisasi itu.
AD Muhammadiyah ditetapkan Muktamar.
Jika ada perubahan, diusulkan Tanwir
disahkan Muktamar, sekurangnya disetujui
2/3 anggota
Struktur dlm Muhammadiyah
Muhammadiyah bersifat struktural, punya hirarki dari pusat
sampai ranting, dg masa jabatan sama yaitu lima tahun.
Ranting: Kesatuan anggota di suatu tempat minimal
punya anggota 15 orang, punya kegiatan nyata, spt
pengajian rutin, amal usaha. Berfungsi pembinaan &
pemberdayaan anggota.
Pimpinan ranting dipilih oleh Musyawarah ranting terdiri
sekurang-kurangnya 5 orang.
Pimp. Ranting memimpin Muhammadiyah di rantingnya
serta melaksanakan kebijakan pimpinan di atasnya. Ranting
menjadi ujung tombak persyarikatan karena berhubungan
langsung dengan masyarakat sampai paling bawah.
Pimpinan Cabang
Cabang adalah kesatuan ranting di suatu
tempat sekurang-kurangnya tiga ranting.
Pimp. Cabang sekurang-kurangnya 7 orang,
dipilih dlm muscab, ditetapkan PDM
Pimp. Cabang memimpin Muhammadiyah di
cabangnya dan melaksanakan kebijakan
pimpinan di atasnya
Cabang harus punya kegiatan rutin pembinaan /
kursus pada ranting, majlis lembaga dan ortom.
Punya korps muballig/ghat minimal 10 orang
Punya kegiatan bidang ekonomi, sosial,
kesehatan, pendidikan minimal MI/SD/TPA
Pimpinan Daerah
Daerah adalah kesatuan cabang di kab/kota terdiri
minimal 3 cabang.
PDM memimpin Muhammadiyah di daerahnya serta
melaksanakan kebijakan pimp. di atasnya
PDM terdiri sekurang-kurangnya 9 orang dipilih dlm
Musda dan disahkan oleh PWM. Pendirian PDM
disahkan PP.
PDM harus mengadakan pengajian/kursus minimal
sekali dlm sebulan, punya korps muballig min. 20
orang, kajian agama dan pemikiran Islam, amal usaha
pendidikan min. SMP/Tsnawiyah, amal usaha bidang
sosial, ekonomi dan kesehatan
Pimpinan Wilayah
Wilayah adalah kesatuan Daerah di propinsi minimal
terdiri 3 daerah, memimpin wliayahnya dan
melaksanakan keputusan pimp. di atasnya
PWM terdiri sekurang-kurangya sebelas orang,
dipilih dlm muswil dan disahkan pimpinan pusat.
Harus ada kegiatan pembinaan/ pengajian/ kursus
rutin bagi pimp, ortom, majlis/ lembaga,
pembahasan agama dan pemikiran Islam.
 Punya korps muballig minimal 30 orang, amal
usaha bidang sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan
SMA/SMK/ Aliyah.
Pimpinan Pusat
Pimp. Pusat adalah pimpinan tertinggi di persyarikatan
terdiri minimal 13 orang, dipilih dalam muktamar.
Prosesnya, anggota tanwir mencalonkan nama, lalu dlm
sidang tanwir dipilih 39 orang, kemudian 39 itu dipilih
dalam muktamar.
Ketua Umum PP ditetapkan muktamar dari dan atas usul
anggota PP terpilih. Anggota PP terpilih menetapkan
Sekretaris Umum dan diumumkan di muktamar.
Kepemimpinan Muhammadiyah dg sistem kolektif
kolegial, (segala keputusan & kebijakan orgns ditetapkan
dg proses musyawarah)
Dlm hal luar biasa berkenaan dg PRM, PCM,PDM PWM,
maka PP dpt mengambil ketetapan lain (di luar AD-ART),
Sebutan Struktur Pimpinan

PP di bawah PP
Ketua Umum Ketua
Ketua Wkl Ketua
Sekret Umum Sekretartis
Sekretaris Wkl. Sekretaris
Bendahara Umum Bendahara
Bendahara Wkl. Bendahara
Penasehat pada masing-masing tingkatan boleh
ada, boleh tidak ada
Musyawarah dan Rapat
Selain Muktamar, Tanwir, Muswil, Musda,
Muscab dan Musran, masih ada Musyawarah
Pimpinan (Muspim), Rapat Pimpinan
(Rapim), Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim).
Muspim adalah Musyawarah Pimpinan pd
tingkat wilayah sampai ranting dibawah
Musyawarah pd tingkat masing-masing,
dilakukan minimal sekali dlm satu masa
jabatan.
Tingkat PP ada Tanwir, maka di bawah PP
ada Muspim.
Rapim membicarakan kebijakan organisasi
dihadiri anggota PWM, Ketua & Sekret PDM,
Ketua & Sekret ortom, Ketua & Sekret pembantu
pimpinan. Rapim dpt dilakukan PP sampai PRM.
Rakerpim: membahas pelaksanaan program dan
mendistribusikan tugas kpd unsur pembantu
pimpinan.
Keabsahan Musyawarah: Sah bila dihadiri 2/3
anggota Musywrh.
Bila tdk memenuhi 2/3 anggota maka ditunda satu
jam kemudian dibuka kembali.
Apabila belum juga memenuhi 2/3 anggota, maka
ditunda lagi satu jam setelah itu dpt dibuka serta
Pembantu Pimpinan
Pembantu Pimpinan terdiri atas Majlis dan Lembaga.
Majlis bertugas penyelenggara amal usaha, program
dan kegiatan pokok bidang tertentu sesuai kebijakan
Pimpinan.
Majlis berkedudukan di Pusat, Wilayah, Daerah &
Cabang
Lembaga bertugas melaksanakan program dan kegiatan
pendukung khusus.
Lembaga berkedudukan di tingkat Pusat. Bila
dipandang perlu, PWM dan PDM dapat membentuk
lembaga. Khusus lembaga pengembangan Cabang dan
Ranting harus dibentuk di tingkat Wilayah dan Daerah.
Hirarki AUM
Pemilik AUM
MUHAMMADIYAH
Sekolah,
MAJELIS
RS,DLL

Penyelenggara
TATA USAHA

SUATU PEKERJAAN YANG MEMBANTU


ATAU MELAYANI TUGAS POKOK
ORGANISASI DALAM RANGKA
MENCAPAI TUJUAN YANG
DITETAPKAN
RUANG LINGKUP TATA USAHA
(ADMINISTRASI) ORGANISASI
Surat menyurat dengan segala
rangkaiannya
Keanggotaan
Penetapan Organisasi dan Pimpinan
Permusyawaratan dan persidangan
Keuangan dan kehartabendaan

(dilaksanakan sesuai dengan


ketentuan/ketetapan/kebijakan Pimpinan
Persyarikatan)
PERANAN
TATA USAHA PERSYARIKATAN
Melayani pekerjaaan-pekerjaan operatif untuk
mencapai tujuan persyarikatan
Menyediakan keterangan-keterangan bagi
pimpinan persyarikatan untuk membuat
keputusan atau melakukan tindakan yang tepat
Membantu kelancaran perkembangan
persyarikatan sebagai suatu keseluruhan,
karena tata usaha berkaitan dengan urusan
surat dan dokumen-dokumen sebagai sumber
ingatan.
POKOK KEGIATAN
TATA USAHA PERSYARIKATAN
MENGHIMPUN : mengumpulkan keterangan-keterangan
yang sebelumnya tidak ada atau terserak agar dapat berguna
MENCATAT: menuliskan berbagai hal terkait surat,
keputusan rapat, keanggotaan, dll.
MENGOLAH : mengusahakan keterangan yang kurang
berguna menjadi lebih berguna (misal : pemetaan anggota,
pemetaan daerah,pemetaan AUM, dll)
MENGGANDAKAN : memperbanyak keterangan-
keterangan untuk kepentingan persyarikatan
MENGIRIM : menyampaikan keterangan kepada pihak lain
MENYIMPAN : menyimpan keterangan dalam berbagai
bentuk pada tempat tertentu yang aman.
SURAT MUHAMMADIYAH
Surat Muhammadiyah lazim menggunakan
bentuk surat dinas dan semi blok, disamping
digunakan bentuk lain sesuai keperluan : Surat
Keputusan; Surat Edaran; Surat Rekomendasi,
Surat Kuasa, Maklumat, dll.
SURAT BIASA
PERSYARIKATAN
KEPALA SURAT : dibuat di tengah halaman atas memanjang, diberi logo
Muhammadiyah di sebelah kiri
POKOK SURAT : nomor; lampiran; hal/perihal : diletakkan di bawah kepala surat
sebelah kiri
TANGGAL SURAT : dibawah kepala surat bagian kanan, sejajar dengan nomor surat,
dengan tanggal hijriyah dan miladiyah
ALAMAT SURAT : 3 spasi di bawah tanggal
PEMBUKA SURAT : cukup dengan “Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
(WW)”, tidak perlu dengan mukadimah yang panjang : boros dan tidak dibaca penerima.
ISI SURAT : ditulis langsung pokok masalah, singkat, jelas, sederhana, dan hindari
menggunakan istilah asing, dan hanya berisi satu hal/masalah.
PENUTUP SURAT : cukup dengan “Wassalam”. Dibawahnya ditulis jabatan
penandatangan surat, dan ruang 4 spasi untuk tandatangan. Nama instansi tidak perlu
ditulis, karena sudah jelas dalam kepala surat.
PENANDATANGAN SURAT : surat resmi oleh Ketua/Waket dan Sekretaris/Wasek;
tentang keuangan oleh Ketua/Waket dan Bendahara/Waben; Surat rutin dapat
ditandatangani hanya oleh Sekretaris.
SURAT BIASA ...lanjutan
TEMBUSAN : dibuat di bawah bagian kiri 3
spasi dari namapenandatangan, sejajar
dengan pokok isi surat. Jika lebih dari satu
diberi nomor urut.
ARSIP : setiap surat yang diterbitkan
sekurang-kurangnya dibuat dua lembar.
NOMOR SURAT : ditulis sesui dengan
penggolongan dan tahun sesuai dengan
ketentuan penomoran yang dikeluarkan oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
SURAT KEPUTUSAN
Bentuk surat yang berisi pelaksanaan keputusan
Persyarikatan, bersifat mengikat dan mempunyai
kekuatan hukum dalam persyarikatan. Dapat berupa
kebijaksanaan pimpinan atas suatu masalah, dapat pula
merupakan pelaksanaan dari keputusan pimpinan di
atasnya, baik permusyawaratan maupun pimpinan.
Misal : pengangkatan personalia pada jabatan; pendirian
suatu badan; penetapan peraturan; pernyataan sikap, dll.
Yang mempunyai konsekuensi hukum/sanksi.
SURAT KEPUTUSAN
POKOK SURAT : a) kepala surat ; b) nama badan yang
memutuskan; c) nomor surat; dan d) pokok isi keputusan
KONSIDERASI : a) Memperhatikan atau Membaca (hal-hal yang
mendahului timbulnya keputusan); b) Menimbang ( hal-hal yang
dipertimbangkan shg perlu diambil keputusan shg perlu dituangkan
dalam SK; c) Mengingat (peraturan atau ketentuan yang telah ada
yang dijadikan landasan dalam mengambil keputusan.
KEPUTUSAN : berisi : diktum pokok keputusan; pihak-pihak yang
terkena keputusan; masa berlakunya keputusan; hal-hal lain yang
terkait dengan keputusan.
TEMBUSAN/SALINAN : berisi nama pihak-pihak yang perlu
memperoleh salinan untuk diketahui/diperhatikan/diawasi dalam
pelaksanaannya.
SURAT KETERANGAN
Bentuk surat yang dipakai untuk menerangkan atau
menyatakan sesuatu yang ada sangkut-pautnya
antara persyarikatan dengan orang/benda persoalan
yang diterangkan, sebagai bukti tertulis bagi pihak
yang memerlukan.
(Surat Mandat/Utusan; Surat Tugas; Surat
Kesaksian; Surat Pernyataan; Kartu Tanda
Anggota, dll). Ditandatangani oleh Pimpinan
Persyarikatan.
SURAT ELEKTRONIK DAN
FAXIMAILE
Surat yang dikirim melalui perangkat komputer dan
jaringan internet/telpon, sebagai pengganti dari
SURAT KAWAT. Format dan isi dapat disesuaikan
dengan surat biasa, atau sesuai dengan kebutuhan.
SURAT KUASA
Adalah surat yang berisi pemberian kuasa dari
pihak yang berwenang kepada pihak lain untuk
berbuat atau bertindak atas namanya.
Ditandatangani di atas materai yang cukup,
rangkap dua (2) dengan masing-masing diberi
materai yang ditandatangani oleh kedua pihak
secara silang. Surat kuasa sebaiknya diberi masa
berlaku
SURAT PENGANTAR
Bentuk surat yang isi atau maksudnya
mengantar/menyampaikan sesuatu
(surat/barang) dari pengirim kepada alamat
yang dituju. Cukup ditandatangani oleh
sekretaris atau pejabat yang ditunjuk. Dibuat
rangkap dua, salah satu sebagai bukti ekspedisi.
KEARSIPAN/ARSIPARIS
Dokumentasi dan atau penyimpanan surat-
surat yang dilakukan berdasarkan
penggolongan surat, tanggal masuk/keluar
pada tempat yang aman dan tetap memenuhi
prinsip kerahasiaan (secreet).
NILAI KEGUNAAN ARSIP
Administratif
Yuridis/hukum
Angkutabilitas/keuangan
Organisatoris/haluanorganisasi
Eksekutif/pelaksanaan kegiatan organisasi
Historis/sejarah
Riset/penelitian
Informatif/penerangan
MATUR
NUWUN,
MUGI
DADOS
MANFAAT

BISYRON MUHTAR
NBM. 732.139
E-mail :
bisyronmuhtar@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai