Anda di halaman 1dari 25

Referat Ensefalitis Morbili

Pembimbing :
dr. Nur Faizah Sp.A
  
Tedi Ismayadi
G4A015164

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2017
Pendahuluan

Pada abad ke20 di AS, angka kematian karena infeksi virus morbili 2000-10.000
per tahun, atau sekitar 10 kematian tiap 1000 kasus.

30% morbili mengalami komplikasi, pneumonia dan ensefalitis merupakan


komplikasi morbili yang paling fatal

Angka mortalitas dari ensefalitis morbili adalah sekitar 15%. 20-40% pasien
dengan ensefalitis morbili mengalami gejala sisa termasuk retardasi mental,
kelainan motorik dan tuli.
Definisi
• Ensefalitis morbili adalah kerusakan sel otak
akibat induksi virus morbili secara langsung
(primary) atau kerusakan jaringan yang
diperantarai sistem imun (imun mediated).
Tipe ensefalitis morbili

Primary mesasles encephalitis

Acute post measles encephalitis

Measles encephalitis
Measles inclusion body
encephalitis

Subacute sclerosing
panencephalitis
Epidemiologi
• Angka kejadian primary measles encephalitis
1-3/1000 pasien
• Angka kejadian acute post measles
encephalitis adalah 1/1000 pasien
• Angka kejadian subacute sclerosing
panencephalitis adalah 1/25000 kasus morbili
Etiologi
• Penyebab ensefalitis morbili adalah virus
morbili, virus RNA dengan rantai tunggal,
diselimuti lipid dan tergolong dalam family
Paramyxoviridae dan genus Morbilivirus.
Memiliki 6 protein struktural utama, 2 yang
paling penting dalam menginduksi sistem
imun adalah protein hemaglutinin (H) dan fusi
(F).
Patomekanisme
• Patogenesis ensefalitis morbili masih
kontroversi
• Beberapa peneliti menemukan virus morbili
dari CSF dan otak dari pasien yang terkena.
• Tetapi peneliti lain gagal menemukan RNA
virus morbili pada otak yang terinfeksi, dan
mereka mempercayai bahwa penyakit tersebut
autoimun.
Manifestasi klinis
• Klinis yang dapat dijumpai dari ensefalitis
morbili, dilakukan dengan mengidentifikasi
gejala ensefalitis dan gejala / riwayat morbili
pada pasien tersebut.
Gejala ensefalitis morbili
Tipe ensefalitis morbili
Dasar diagnosis
• Diagnosis definitif ensefalitis morbili
didasarkan pada biopsi otak, tetapi harus
dilakukan tindakan invasif, oleh karena itu
tindakan ini jarang dilakukan.
• Pemeriksaan penunjang lain yang sering
dilakukan: MRI dan pemeriksaan CSF
Tipe ensefalitis CSF

Primary measles encephalitis RNA virus morbili

Acute post measles encephalitis Antibodi spesifik morbili

Measles body encephalitis Pleositosis ringan, dan tingkat protein


tinggi, Antibodi spesifik morbili
meningkat seiring berkembangnya
penyakit

Subacute sclerosing panencephalitis Antibody spesifik morbili yang sangat


tinggi
Diagnosis Banding
• Gejala yang ditimbulkan pada pasien ensefalitis
sangat tidak khas. Pasien dengan keluhan demam,
nyeri kepala dan kejang memiliki banyak
kemungkinan diagnosis. Meningitis dan kejang
demam sangat mungkin mengalami gejala serupa.
Diperlukan anamnesis yang mendalam dan
pemeriksaan fisik komprehensif untuk lebih
mengarahkan diagnosis.
• Ensefalitis tidak hanya disebabkan oleh satu
agen penyebab, ada beberapa diagnosis
differensial causa ensefalitis. Untuk itu masih
dibutuhkan pemeriksaan penunjang untuk
mengetahui penyebab dari ensefalitis .
Tatalaksana
• Antivirus
Antivirus yang digunakan pada pasien dengan
ensefalitis morbili adalah ribavirin dengan dosis
tinggi.
• Kortikosteroid
Penggunaan steroid pada encephalitis morbili
direkomendasikan. Beberapa studi menemukan
keuntungan dari penggunaan steroid.
Penelitian menjelaskan dari 15 pasien dengan
encephalitis morbili di vietnam yang diberikan
dexamethasone IV selama 4 hari dan akhirnya
memberikan outcome yang baik. Penelitian lain
membandingkan respon terapi dari 3 kelompok
pasien dengan encephalitis morbili.
Kelompok satu mendapatkan immunogloblin,
kelompok dua mendapatkan dexamethasone dan
kelompok tiga hanya mendapatkan terapi
suportif. Hasilnya, pasien yang mendapatkan
dexamethasone menunjukkan 100% progress
yang bagus dibandingkan 64% dan 55% pada
pasien yang diobati dengan immunoglobulin dan
pengobatan supportif
• Pemberian Interferon
• Terapi suportif
Terapi suportif yang dibutuhkan pada pasien
ensefalitis morbili diantaranya terapi oksigen,
antikonvulsif dan antipiretik.
Pencegahan
• Pencegahan ensefalitis morbili yaitu dengan
mengantisipasi agar tidak terinfeksi oleh virus
morbili dengan cara vaksinasi morbili.
Terbukti dengan vaksinasi morbili, angka
kematian karena morbili mengalami
penurunan sebesar 95% sejak tahun 1995
Prognosis
• Angka kematian pada primary acute
encephalitis adalah sekitar 10-15% dan 25%
pasien bisa bertahan dengan kerusakan saraf
permanen. Angka mortalitas acute post
measles encephalitis pada anak-anak adalah
sebesar 5% sedangkan pada dewasa sebesar
25%. Angka kematian pada kasus measles
inclusion body encephalitis 75%. Angka
kematian SSPE muncul dalam 3 tahun.
Komplikasi
• Komplikasi dari ensefalitis morbili yaitu
menimbulkan gejala sisa berupa gangguan
neurologis permanen dan komplikasi terburuk
adalah kematian.
• Terima Kasih....

Anda mungkin juga menyukai