Anda di halaman 1dari 34

“SPESIES

DALAM PROSES
SUKSESI”
Pendahuluan
• Bila suatu komunitas terkena bencana alam atau dieksploitasi
manusia-> komunitas rusak/ musnah
• Secara alami komunitas tersebut akan mampu memperbaiki
diri
• organisma baru (organisme perintis, lichens, lumut) akan
mulai tumbuh.
• Kemudian akan diikuti dengan munculnya organisme-
organisme yang lain.
• Komunitas baru tersebut akan terus berkembang sampai
menjadi komunitas yang kompleks
• Suatu saat komunitas tersebut tidak mengalami perubahan
(perubahan sedikit)-> komunitas klimaks.
• Komunitas klimaks tidak selalu terbentuk dari pohon-pohon
besar, tetapi bisa juga merupakan komunitas padang rumput
Suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun
waktu tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih
teratur dan stabil.

Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung


Definisi menuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi.

Suksesi Proses suksesi akan berakhir apabila lingkungan tersebut


telah mencapai keadaan yang stabil atau telah mencapai
klimaks.

Suksesi terjadi akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam


komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan
sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimaks.
Suksesi
• Suksesi berdasarkan bentuk komunitas
primer dan awalnya dapat dikelompokkan menjadi
suksesi suksesi primer dan komunitas sekunder.

sekunder
Suksesi Primer

•Suksesi primer adalah pembentukan komunitas organisma yang


sebelumnya belum ada sama sekali.
•Misalnya suksesi G. Krakatau yang meletus tahun 1883
melenyapkan komunitas yang ada di sana.
•Setelah beberapa saat mulailah tumbuh organisme perintis
berupa lumut dan lichens.
•Tumbuhan perintis melakukan pelapukan dan memperkaya
kandungan organik di tanah tersebut.
•Kemudian biji-biji rumput-rumputan yang terbawa angin mulai
tumbuh, diikuti dengan munculnya tumbuhan berkayu berasal
dari biji yang hanyut di laut.
•Hewan-hewan yang terbawa arus ataupun terbang terbawa
angin juga hadir dan memperkaya komunitas yang telah ada.
Setelah ratusan tahun akan terbentuk komunitas yang kompleks
dan stabil yang disebut komunitas klimaks.
•Contohnya : gunung berapi, krn lahar panas smpai gaada
biji2an, tsunami bisa membalikkan tanah
• Komunitas klimaks : fase dimana • Cekungan di air : tanah trdapat
ekosistem sudah stabil dan endapan2 air bisa menghilang jd
mencapai puncaknya kaya rawa2
• Di daratan : dari tumbuhan
pionir sampai ke klimaksnya
• Proses yang terjadi karena
secara fisik dan kimiawi,
misalnya iklim, erosi -> memecah
batu ->Lichens mulai tumbuh
• Suksesi sekunder terjadi pada lahan yang pada awalnya
bervegetasi, kemudian mengalami kerusakan, tetapi tidak
sampai menghilangkan komunitas asal tersebut
• gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran,

Suksesi angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan


hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.

sekunder
• Biji gulma, biji pohon-pohonan lain masih ada dalam
tanah, biji-biji jenis lain akan terbawa oleh angin, air
atau hewan (misalnya burung).
(bekas • Komunitas tersebut akan terus berkembang hingga menjadi
komunitas kompleks.
kebakaran) • Suksesi sekunder berlangsung dalam jangka waktu yang
lebih singkat dibandingkan dengan suksesi primer
• Komunitas yang terbentuk setelahnya, bisa saja berbeda
dengan komunitas awal
• Tanahnya belum benar2 rusak, walau pohon sudah tidak
ada tetapi masih ada herba
Proses suksesi, terdapat 2 (dua) macam, yakni:
• Hydrosere
Hydrosere (hydro: air) – badan perairan
dimulai dari air -> alga air -> tumbuhan air -> jika
tumbuhan mati -> dekomposisi-> perairan
mendangkal -> muncul rerumputan, hingga
semak belukar ->ekosistem klimaks
• Xerosere
(xero : batu)
Batu-> tumbuh lichens-> herba-> semak dan
perdu-> ekosistem klimaks
Suksesi di badan perairan : secara gradual
badan perairan diisi dengan sedimen organic
dan non organic – membentuk “rawa”-
cekungan dekat air- proses suksesi
Proses Suksesi

Terdiri atas enam proses, yaitu :


• Nudasi : terbukanya substrat; tandus dan kosong
Setelah nudasi ada peranan lichens dan lumut
• Migrasi : mulai muculnya biji atau alat perkecambahan lainnya yang datang
• Eksesis : biji menetap dan berkecambah, tumbuh, dan berreproduksi
• Kompetisi : kompetisi antar jenis, yang kuat akan menggantikan spesies yang
lama, yang lama mati atau akan mati
• Reaksi : perubahan dari tempat tersebut dengan munculnya habitat habitat
baru karena kehadiran spesies lain
• Stabilitas akhir / klimaks : terbentuknya suatu ekosistem yang kompleks
Faktor yang memengaruhi kecepatan proses
suksesi

• Luas komunitas awal yang rusak karena gangguan.


Semakin sempit luas lahan yang mengalami suksesi vegetasi - semakin cepat dinamika
komunitas terjadi.
• Spesies tumbuhan yang terdapat di sekitar tempat terjadinya suksesi.
Semakin beragam spesies di sekitar akan mempercepat proses suksesi. Jenis tumbuhan
sekitar biasanya lebih mudah tumbuh di lingkungan tempat tumbuhan itu berada.
• Karakter spesies tumbuhan yang ada di sekitar terjadinya suksesi kecepatan tumbuh,
periode musim berbunga dan berbuah, produktivitas buah, dan kecepatan
berkecambah (sifat dormansi dan viabilitas benih).
• Kehadiran bakal kehidupan (biji, buah, spora, dan lain-lain).
Bakal kehidupan ini sangat ditentukan oleh tingkat penyebarannya.
• Jenis substrat baru yang terbentuk.
Semakin baik kualitas substrat maka kecepatan suksesi semakin baik.
• Kondisi iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa bakal
kehidupan(biji, buah2 dr herba2), serta curah hujan. Kondisi iklim ini sangat penting
karena dalam setiap fase pertumbuhan dipengaruhi iklim.(lebih ke cuaca)
Faktor-faktor tersebut memberikan efek signifikan dalam suksesi vegetasi.
Masih banyak faktor yang mempengaruhi proses suksesi vegetasi, namun tidak terlalu
memberikan efek yang berarti.
(Resosoedarmo et al. (1986)
Suksesi dan Rehabilitasi

• Pengetahuan tentang proses suksesi dimanfaatkan untuk memperbaiki


kondisi lahan yang rusak. Misalnya merehabilitasi lahan bekas tambang,
lahan kritis, bekas lahan longsor,
• Dalam beberapa hal suksesi dan rehabilitasi memiliki kesamaan, yaitu :
kehadiran tumbuhan pionir (tumbuhan yang selalu muncul pada daerah
tidak subur atau marginal->adanya pembelukaran-> penyimpanan
biomassa -> dan pembentukan tanah
• Proses mempercepat suksesi dalam rehabilitasi lahan memerlukan biaya
yang besar
The Climax Community

• Komunitas klimaks adalah komunitas yang dewasa dan stabil yang


merupakan tahap akhir suksesi ekologis. Dalam ekosistem dengan
komunitas klimaks, kondisi lingkungannya tetap sesuai untuk semua
anggota komunitas.

• Setiap wilayah tertentu memiliki kumpulan spesies klimaksnya sendiri,


yang merupakan tanaman yang paling cocok untuk area tersebut dan
akan bertahan setelah suksesi selesai, sampai gangguan lain
membersihkan area tersebut.
• Kalau ada gangguan di suksesi sekunder, mulai dr awal lagi atau tahap
suksesi nya mundur
6/5/03 M-DCC / PCB 2340C 17
These are Climax Communities

6/5/03 M-DCC / PCB 2340C 18


Perubahan yang terjadi selama suksesi:

• Spesies perintis mengkolonisasi daerah yang “kosong” atau rusak. “Membangun” tanah
(tanah yg asalnya tidak cocok, untuk jenis perintis dia bisa hidup disana).
• Terjadi perubahan lingkungan fisik (misalnya cahaya, kelembaban).
• Spesies baru menggantikan spesies yang sudah ada karena lebih mampu untuk tumbuh
di lingkungan yang berubah.
• Spesies yang baru mengubah kondisi fisik, yang memungkinkan spesies lain menjadi
“established”.
• Hewan datang bersamaan atau setelah tumbuhan yang dibutuhkan hewan mampu
untuk bertahan hidup.
• komunitas klimaks yang lebih stabil akan menjadi mapan dan memiliki kemampuan untuk
mereproduksi diri
• Gangguan akan memulai proses suksesi lagi.
Deforestation?

• >20 th untuk klimaks


Threats to Climax Communities
Yang menyebabkan dia sulit mencapai klimaks

• Forest Fires
• Aktivitas manusia : perumahan, jalan (Humans building cities and roads)
• Alami : Banjir, Gunung meletus (Flooding, Volcanic eruptions)
• Kepentingan pertanian, dibersihkan (Clearing a community for
agricultural purposes)
• Walaupun komunitasnya rusak, tapi tanahnya tidak. Anything that
destroys the existing community, but much of the soil remains.
Sometimes, some of the organisms remain as well.
Secondary Succession
• Fast growing trees (such as pines)
move in

• These are followed by slower-


growing hardwood trees (jenis2
kayu)
Secondary
Succession on an
Abandoned
Cornfield
(Kebun jagung yg
diterlantarkan-
menjadi semak
belukar)
Suksesi Primer Gunung Krakatau

• Letusan G. Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1833. Salah satu letusan terkuat dalam sejarah, dengan level 6 skala Volcanic Explusivity
Index (VET). Letusan Krakatau hanya kalah dari letusan skala 7 Gunung Tambora di Pulau Sumbawa tahun 1815 dan letusan skala 8
Gunung Toba di Sumatera Utara, 74.000 tahun lalu.
• Letusan Krakatau berkekuatan 21.574 X daya ledak bom atom di Hiroshima (De Neve, 1984). Letusan menghancurkan kehidupan di
pesisir Banten dan Lampung dan melenyapkan seluruh Pulau Krakatau.
• Gelombang awan panas dan tsunami menewaskan lebih dari 36000 jiwa. Kengeriannya dilukiskan dalam catatan pribumi, seperti
"Syair Lampung Karam karya Muhammad
• Namun, Krakatau bukan sekadar kisah kehancuran. Krakatau juga simbol kehidupan dan daya pulih alam. Empat puluh empat tahun
kemudian, 29 Juni 1927, gunung baru muncul di lokasi yang sama.
• Pada Januari 1928, Geolog Belanda, JMW Nash yang datang ke bekas kaldera Krakatau, mencatat munculnya pulau baru atau lapisan
pasir berbentuk separuh lingkaran sepanjang sekitar 10 meter. Di pusat lengkungan, ada gundukan batuan setinggi 8,93 meter di atas
permukaan laut yang masih berasap. Inilah embrio Anak Krakatau.
• Anak gunung itu tumbuh cepat, Sudradjat (1982) mencatat, lima tahun setelah kelahirannya. Anak Krakatau tumbuh dari ketinggian
8,93 mdpl menjadi 66.8 mdpl. 35 tahun kemudian menjadi 169,67 mdpL. Penambahan tinggi diikuti bertambahnya luas pulau. Tahun
1930 panjang Pulau Anak Krakatau masih 450 meter x 900 meter, pada 1981 telah 1.950 meter x 2.0OO meter.
• Dengan menganalisis kecepatan pertumbuhan, Sutikno Bronto (1990) memperkirakan, tahun 2040 volume Gunung Anak Krakatau
akan melebihi volume Gunung Rakata, Danan, dan Perbuatan menjelang letusan tahun 1883.
• Kemunculan Anak Krakatau diikuti datangnya kehidupan. Sekalipun Anak Krakatau sering meletus, hutan makin
melebat dan fauna makin beragam. Padahal Anak Krakatau lahir terisolasi di tengah lautan
• Suksesi ekologi di Anak Krakatau tercatat rinci karena setiap perubahan di pulau itu dipantau ahli-ahli biologi dunia
sejak awal kemunculannya ->Teori suksesi ekologi Anak Krakatau (Bandingkan dengan teori evolusi di Galapagos,
tidak ada rekaman kapan mulainya).
• Prof. Tukirin, satu-satunya peneliti botani dari Indonesia yang menekuni suksesi Krakatau. Sejak tahun Krakatau
sejak 1980-an, semula untuk mendampingi para peneliti dari universitas dan lembaga luar negeri
• Krakatau selalu jadi rujukan dalam kuliah biogeografi di kampus-kampus besar dunia. Menurut Tracey Louise Parish
(2003) dari Universitas Utrecht, Belanda, "Krakatau adalah kasus unik yang tak ternilai, mengisahkan bagaimana
penghancuran dan pemulihan kehidupan-di alam tropis yang kompleks. "
• Krakatau memberikan pelajaran tentang Bumi yang hidup dan terus tumbuh -> Kelahiran dan kematian gunung api
• Sayang, keunikan Krakatau justru belum banyak diapresiasi di negeri sendiri -> minimnya riset ataupun buku-buku
tentang Krakatau yang ditulis para ahli Indonesia.
Suksesi primer di daerah bekas letusan G.
Krakatau

• Mula-mula muncul organisma pioner lumut kerak (lichens) serta lumut


• lumut menyebabkan kondisi sekitarnya lembab
• Jenis paku-pakuan untuk tumbuh setelahnya-> terjadi pelapukan di tanah
• tumbuh paku-pakuan-> biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh -> tumbuh rumput, atau herba tumbuh
menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya.
• Barulah setelah ini rumput-rumputan mulai tumbuh dan membentuk semak-semak
• Adanya semak-semak ini kemudian memungkinkan burung untuk hinggap dan menyebarkan biji-biji tumbuhan lain.
Ada pula penyebaran melalui air laut yang mendominasi vegetasi pantai, seperti jenis cemara laut, waru laut,
ketapang dan nyamplung. Perlahan-lahan, terciptalah tanah hutan muda yang berkelanjutan.
• Sementara itu rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan pelapukan lahan.
• kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan.
• Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau ekosistem mencapai klimaks, perubahan yang terjadi
sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.
• Pada periode ini, jenis Ficus (beringin) yang merupakan bagian yang
sangat penting bagi kehidupan fauna dan juga serangga di sekitarnya,
tumbuh dan berkembang menempati dataran rendah berumput
bersama dengan tanaman hutan sekunder lainnya”
• Penyerbukan ficus dibantu serangga
• Terdapat 25 jenis Ficus yang ada di Krakatau, masing-masing jenis Ficus
berasosiasi secara spesifik dengan jenis serangga tertentu.
• Pulau Rakata (Krakatau Besar) memiliki perkembangan vegetasi paling
matang tanpa banyak terganggu aktivitas Gunung Anak Krakatau
dibanding tiga pulau-pulau kecil yang ada di gugusan Krakatau.
• Beberapa lumut tumbuh di bebatuan tanpa tanah, diperkirakan lumut
merupakan salah satu bentuk kehidupan pertama, dan memecah
bebatuan menjadi tanah untuk tanaman.
• Beberapa lahan yang tidak dikolonisasi memiliki tanah yang tipis dengan
sedikit unsur hara. Spesies pionir seringkali merupakan jenis yang kuat
beradaptasi, misalnya akar yang panjang, simpul akar yang
mengandung bakteri pengikat nitrogen
• pada tahap awal suksesi, spesies pionir mampu melakukan fotosintesis.
• spesies perintis juga cenderung melakukan penyerbukan dengan angin
daripada penyerbukan serangga, karena serangga tidak mungkin ada
dalam kondisi yang biasanya tandus
• spesies pionir cenderung bereproduksi secara aseksual sama sekali,
kondisi ekstrim atau tandus menyebabkan lebih menguntungkan untuk
bereproduksi secara aseksual untuk meningkatkan keberhasilan
reproduksi
Ciri-ciri spesies pionir

• dapat bertahan di lingkungan yang keras (tidak subur, tidak ada coverage
diatasnya).
• dapat berkecambah di berbagai lingkungan.
• adalah peminat cahaya yang kuat (tidak masalah dg cahaya yg banyak).
• mencapai kematangan reproduksi dengan sangat cepat (yg plg banyak
aseksual).
• jumlah benih yang dihasilkan banyak dan kecepatan penyebarannya tinggi.
• dapat bertahan hidup dalam periode dormansi yang lama.
• Tumbuhan tingkat rendah biasanya bisa menjadi pionir
Organisma perintis atau pionir merupakan
jenis yang pertama hadir dan bisa
membuka lahan untuk hidup organisme
lain

Jenis pionir Misalnya : tumbuhan lumut (Bryophyte),


(perintis) lichens sering disebut tumbuhan perintis

Setelah lumut mati – terjadi dekomposisi –


bagian dari nutrisi tanah.
Contoh tumbuhan pionir

• Pasir tandus - (Leymus arenarius)


• Aliran lava yang memadat- in Hawaii: (Polystichum munitum), (Metrosideros
polymorpha), (Vaccinium reticulatum) (Sadleria cyatheoides);
• lichen (Stereocaulon vesuvianum and Placopsis gelida) dan lumut (Racomitrium
ericoides); alga hijau
• Area yang terganggu seperti lokasi konstruksi, pemangkasan dan pinggiran
jalan - Buddleia davidii, Tagetes minuta, Bidens pilosa, Argemone mexicana
• Tanah liat gersang- Anggrek
• Gunung : Lichens
Jenis tumbuhan pada derah bekas penambangan
kapur di Tuban

• Lamium barbatum,
• Chromolena odoratum,
• Tridax procumbens,
• Waltheria indica,
• Digitaria sanguinalis.
• Haruman (Albizia lopantha. Fabaceae )
• Ilat (Cyperus sp, Cyperaceae) , bijinya ringan bisa diterbangkan angin
Jenis-jenis • Kirinyuh (Eupatorium odoratum, Asteraceae)

tumbuhan •

Teklan (Eupatorium riparium, Asteraceae)
Teklan putih (Eupatorium sp, Asteraceae)

pionir di •

Harendong (Melastoma malabathricum, Melastomataceae)
Puspa (Schima walichii Theaceae)

lokasi bekas •

Rane (Selaginella doederlinii, Selaginelaceae)
Cantigi (Vaccinium varingiaefolium, Ericaceae) , karena memang ada disana

kebakaran • ,Zingiber sp (Zingiberaceae)

di CA https://www.researchgate.net/publication/326199195
Papandayan _Survey_Awal_Komposisi_Jenis_Tumbuhan_Pionir_Pas
ka_Kebakaran_2012_di_Sebagian_Kawasan_Hutan_Gu
nung_Papandayan_Kabupaten_Garut_Jawa_Barat
(stlh 2012) [accessed Oct 23 2020].

Anda mungkin juga menyukai