Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novia Nurul Mustami

NIM : C2286206053
Kelas : PGSD 3A
Mata Kuliah : Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Gambar tersebut menunjukkan proses suksesi.

Suksesi adalah proses perubahan komunitas yang berlangsung secara teratur dan
lambat dalam waktu yang lama, menuju ke satu arah hingga terbentuk komunitas yang lebih
kompleks. Proses suksesi terjadi akibat perubahan lingkungan fisik dalam komunitas, dan
berakhir dengan terbentuknya sebuah komunitas atau ekosistem klimaks yang stabil dan
tidak akan berubah lagi. Tahapan suksesi terdiri dari beberapa tahap, yaitu nudasi, invasi,
suksesi awal, suksesi lanjutan, dan klimaks.

• Suksesi primer terjadi pada daerah baru di mana sebelumnya tanah tidak mampu
menopang kehidupan, seperti setelah letusan gunung berapi, sedangkan suksesi
sekunder terjadi setelah suatu kejadian yang mengganggu ekosistem, tetapi tidak
merusak habitat secara total, seperti kebakaran hutan.

• Proses suksesi sekunder pada umumnya lebih cepat dibandingkan dengan suksesi
primer karena tanah dan nutrisi sudah tersedia. Sumber referensi yang dapat dijadikan
acuan untuk menjelaskan proses suksesi adalah artikel jurnal ilmiah yang relevan dan
terkini.
a. Faktor Internal dalam Penyebab Suksesi

Salah satu contoh yang menggambarkan peristiwa suksesi adalah letusan Gunung
Krakatau di Jawa Barat pada tahun 1883. Akibat letusan tersebut, seluruh kehidupan di
gunung tersebut musnah. Namun, seratus tahun kemudian, hutan telah kembali tumbuh di
tempat tersebut. Proses suksesi dimulai dengan kolonisasi oleh lumut kerak (lichen) dan
beberapa jenis lumut tertentu. Asam yang dieksresi oleh lichen menghancurkan substrat
batuan dan membentuk sedikit tanah. Partikel tanah tambahan terbentuk karena
penghancuran oleh iklim dan terbawa angin. Penghancuran dan pembusukan lichen dapat
menambahkan sedikit humus, sehingga lumut lain dapat menetap. Setiap musim,
pertumbuhan baru yang lama membusuk menyediakan humus. Tidak lama kemudian, tanah
yang cukup tersedia untuk paku-pakuan, rerumputan, semak, dan akhirnya pohon.
Biji, spora, dan benih dalam bentuk lain datang dari luar dan sampai ke substrat baru
dibawa oleh angin, air, atau hewan. Tumbuhan atau organisme lain yang mampu menghuni
untuk pertama kali disebut tumbuhan pelopor (vegetasi perintis) karena mampu membuka
lahan untuk hidupnya organisme lain. Suksesi yang terjadi pada suatu lahan yang rusak total
disebut suksesi primer, sementara suksesi sekunder terjadi setelah suatu komunitas atau
ekosistem alami terganggu, baik secara alami maupun buatan. Banjir, kebakaran, angin
kencang, gelombang laut, dan penebangan hutan merupakan contoh-contoh gangguan
tersebut.
b. Faktor-Faktor Eksternal Penyebab Suksesi
Selain disebabkan oleh peristiwa suksesi alam, perubahan lingkungan disebabkan oleh ulah
manusia yang sangat besar peranannya dalam mengubah keseimbangan lingkungan. Seiring
bertambahnya populasi manusia, akan selalu ada perubahan lingkungan yang terjadi.
Aktivitas manusia yang menyimpang terhadap alam turut mempercepat perubahan
lingkungan. Meski cepat atau lambat akan menimbulkan dampak buruk pada kerusakan
lingkungan dan memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup di dalamnya. Perubahan
lingkungan alam wajib diwaspadai.
Perubahan lingkungan disebabkan oleh ulah manusia dalam berbagai aspek,
seperti:

1. Penebangan hutan menjadi semena-mena.


2. Pembukaan lahan untuk kepentingan-kepentingan tertentu seperti real estate, villa,
atau bahkan pabrik-pabrik industri dilakukan tanpa perhitungan yang matang.
3. Penggunaan dinamit atau trawl (pukat harimau) dalam menangkap ikan dan masih
banyak lagi.

Sumber :

Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA Kelompok


Kompetensi A, Bab Ekosistem
Penulis: Zaenal Arifin, M. Si

Anda mungkin juga menyukai