Anda di halaman 1dari 15

BAKTERI

PELARUT FOSFAT
UJI BAKTERI PELARUT FOSFAT

Untuk menguji bakteri pelarut fosfat menggunakan medium


Pikovskaya. Menurut Deshwal and Kumar (2013) bahan yang digunakan untuk
membuat medium Pikovskaya yaitu:

• 0,25 g ekstrak yeast;


• 5 g dekstrosa;

Baha •


2,5 g Ca3(PO4)2;
0,25 g (NH4)2SO4;
0,1 g KCl;

n •


0,05 g MgSO4.7H2O;
0,005 g MnSO4.2H2O;
0,005 g FeSO4.7H2O;
• 10 g agar; 1000 mL air
destilata
Bakteri penambat nitrogen yang telah diremajakan diinokulasi
pada media Pikovskaya, secara aseptis sebanyak 1 ose
kemudian diinkubasi pada suhu 28oC selama 3 hari dan
diamati terbentuknya zona bening
Zona bening yang terbentuk disekitar koloni diukur dengan:
Indeks Pelarut Fosfat dengan diameter zona bening dikurangi
diameter koloni dan hasilnya dibagi dengan diameter koloni
sesuai dengan Mubarik dkk, (2014).
KATAGORI PENGUKURAN INDEKS KELARUTAN FOSFAT (IKF) DENGAN MENGUKUR
ZONA BENING YANG TERBENTUK BERDASARKAN RUWANDANI (2016):
IDENTIFIKASI BAKTERI

a. Identifikasi Bakteri Pelarut Fosfat Secara Makroskopis


MOLEKULER ASSAY BAKTERI PELARUT FOSFAT

16sDNA= Primer Y1= 59-TGG CTC AGA ACG AAC GCT GGC GGC-39)
Predenaturasi

94oC selama 2 menit


Denaturasi

94oC selama 20 s
Anneling

52oC selama 20s


Ekstensi

72 oC selama 45s
Final extensi

72 oC selama 2 menit
BAKTERI
BIOREMEDIASI
Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme
yang telah dipilih untuk ditumbuhkan pada polutan
tertentu sebagai upaya untuk menurunkan kadar polutan
tersebut
ISOLASI BAKTERI

Bakteri diisolasi dengan metode platting method (metode


pengenceran). Sebanyak 10 gram tanah ditimbang dan
dilakukan pengenceran (serial dilution method) hingga faktor
pengenceran 10-8. Sampel ditanam secara pour plate pada
media NA (Nutrient agar) pada pengenceran 10-5- 10-8. Koloni
yang mempunyai ciri makroskopis yang berbeda selanjutnya
dimurnikan dengan cara streak for single colony (Pelczar dan
Chan, 2006).
UJI SENSITIVITAS

Uji sensitivitas bakteri terhadap logam berat dilakukan dengan


metode difusi agar (Burnley, 2000).
Menggunakan media padat ZoBell 2216E: (15,0gr Bakto-agar, 5,0 gr Bakto-
pepton, 1,0 gr yeast ekstrak dan air laut steril hingga mencapai volume 1 liter)
digunakan sebagai media isolasi bakteri dengan pH diatur hingga 7,5–7,6.

Cara kerja:
Metode ini dilakukan dengan menyebar kultur bakteri ke dalam petridisk yang
berisi media padat ZoBell 2216E sampai merata. Kemudian paperdisk diletakkan
pada media dan ditetesi dengan larutan logam berat Cd konsenrasi 1 mM Cu
sebanyak 30 μl dengan menggunakan pipetmikro. Media diinkubasikan pada suhu
280C selama 4 x 24 jam, dan zona hambat yang muncul disekitar paper disk
diukur menggunakan jangka sorong. Zona hambat yang diukur adalah jarak dari
tepi zona hingga tepi zona lainnya. Apabila ukuran zona hambat yang terbentuk
lebih dari 1 mm maka bakteri tersebut tergolong bakteri sensitif, sebaliknya bila
ukuran zona hambat kurang dari 1 mm tergolong bakteri yang resisten
UJI MIC (MINIMAL INHIBITORY
CONCENTRATION)

Teknik pelaksanaannya sama dengan metode difusi agar, hanya


ada penambahan uji perlakuan konsentrasi 1; 2,5; 5; 10; 20 dan
40 mMol logam Cu. Kriteria toleransi ditentukan berdasarkan
distribusi frekuensi MIC (Jeanthon & Prieur, 1991).
KARAKTERISASI BAKTERI SELEKSI

Karakterisasi bakteri dilakukan secara mikrobiologis meliputi karakter


morfologi, fisiologi dan uji biokimiawi (Bergey’s Manual of
Determinative Bacteriology) sebagai pendukung data identifikasi secara
molekuler.

Molekuler Assay
Primer yang digunakan untuk PCR 16S rDNA adalah: primer
universal 27F (5’-AGAGTTTGATCMTGGCTCAG-3’) dan primer
spesifik Eubacteria 1492R (5’-TACGGYTA CCTTGTTACGACTT-3’)
(Weisburg et al.,1991).
PCR dilakukan sebanyak 30 siklus dengan denaturasi pada suhu 940C
selama 5 menit sebagai pemanasan awal, kemudian 30 siklus (denaturasi
pada suhu 94oC selama 30 detik, annealing pada suhu 540C selama 60
detik (1 menit), extension pada suhu 720C selama 60 detik ), kemudian
extra extention selama 2 menit, dan terakhir pada suhu 40C.

Anda mungkin juga menyukai