Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Kimia FKIP Universitas


Bengkulu. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada November 2018 sampai dengan Februari
2019.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat Penelitian

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, gelas kimia, gelas ukur, labu
ukur, pipet tetes, kaca arloji, sudip, corong kaca, batang pengaduk, botol vial, botol semprot,
derigen air, hotplate, oven, neraca analitik, pipet mikro, pipet kapiler, penyaring vakum,
kuvet, spektrofotometer UV-Vis (B-One), printer canon ip2770, mini box dan kamera
smartphone Oppo A71. Aplikasi yang digunakan adalah Matlab R2010b (The MathWork,
USA), Excel (Microsoft Excel, Redmond, WA), Camera FV-5 (FGAE, Germany), Photoshop
CC 2014 (Adobe System, USA) dan X Unscambler 10.4 (Camon Software, USA).

3.2.2 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu aquabides, Natrium Sitrat
(C6H5Na3O7) 0,1 M, air demineral, natrium borohidrida (NaBH4) 0,1 M, tetrakloaurat (III)
trihidrat 1,0 mM, Cr(NO3)3.9H2O, Al(NO)3.9H2O, CaCl2, CuSO4.5H2O, Co(NO)3.6H2O,
FeCl3.6H2O, FeCl2.4H2O, HgCl2, KCl, MgCl2.6H2O, MnSO4.H2O, NiSO4.6H2O,
Pb(NO3)2, ZnCl2, NaCl, HCl, NaOH, kertas saring Whatmann no.1, Alumunium foil, tinta
print hitam tahan air (Sun Black Pigmant Ink) dan tinta hitam print hidrophob (snowman
permanent).

3.3 Prosedur Penelitia

3.3.1 Sterilisasi Alat Gelas

Penggunaan alat gelas dalam penelitian ini disterilisasi terlebih dahulu dengan cara
membersihkan alat gelas menggunakan detergen, setelah itu dibilas dengan air bersih.
Kemudian alat-alat gelas dibilas kembali dengan menggunakan HCl 2 M yang mana
selanjutnya dibilas kembali dengan air demineral. Setelah itu alat-alat gelas dikeringkan
didalam oven.
3.3.2 Preparasi Sampel

3.3.2.1 Pembuatan Larutan Natrium Sitrat (C6H5Na3O7) 0,1 M

Larutan natrium sitrat 0,1 M disiapkan dengan menimbang sebanyak 0,2941 gram
natrium sitrat kemudian natrium sitrat dilarutkan dengan akuabides di dalam labu ukur 10
mL. Selanjutnya larutan yang digunakan harus dalam keadaan segar.

3.3.2.2 Pembuatan Larutan Natrium Borohidrida (NaBH4) 0,1 M

Larutan natrium borohidrida 0,1 M disiapkan dengan menimbang sebanyak 0,038


gram natrium borohidrida kemudian di larutkan natrium borohidrida dengan akuabides dalam
labu ukur 10 mL. Selanjutnya larutan yang digunakan harus dalam keadaan segar.

3.3.2.3 Pembuatan Larutan Logam Standar

Larutan stok Hg 1000 ppm dibuat dengan menimbang serbuk HgCl2 sebanyak 67,75
mg, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Setelah itu ditambahkan air
demineralisasi sampai tanda batas labu ukur dan digoncang-goncangkan. Kemudian larutan
stok 1000 ppm tersebut diencerkan menjadi konsentrasi 250 ppm, 200 ppm, 150 ppm, 100
ppm, 80 ppm, 60 ppm, 40 ppm, 20 ppm, 1 ppm, 800 ppb, 400 ppb, 200 ppb, 100 ppb, 50 ppb
dan larutan dengan konsentrasi 20 ppb, serta larutan 10 ppb dibuat dari larutan Hg 100 ppb
dan larutan dengan konsentrasi 2 ppb dibuat dari larutan Hg 10 ppb.

Larutan stok logam standar dibuat dengan cara menimbang dan melarutkan logam
tersebut di dalamlabu ukur 50 ml dengan air demineralisasi. Massa dari masing-masing logam
untuk membuat larutan stok 1000 ppm dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Massa Logam Untuk Membuat Larutan Stok 1000 ppm

Logam Massa

Al(NO3)3.9H2O 695 mg
CaCl2 138,7 mg
Cr(NO3)3. 9H2O 385 mg
CuSO4. 5H2O 196,5 mg
FeCL2. 4H2O 177,5 mg
FeCL3. 6H2O 241,5 mg
Co(NO3)3. 6H2O 246,5 mg
KCl 95,5 mg
NaCl 127 mg
MgCl2. 6H2O 423 mg
MnSO4. H2O 150 mg
NiSO4. 6H2O 225 mg
PbNO3 60,5 mg
ZnCL2 100 mg

3.3.3 Sintesis Nanopartikel Emas (NPE)

Nanopartikel emas disiapkan dengan cara penambahan 15 mL larutan tetrakloaurat


(III) trihidrat 1,0 mM dengan penambahan 5 mL akuabides di dalam gelas kimia 50 mL,
selanjutnya larutan diaduk selama 5 menit. Setelah itu kedalam larutan tersebut ditambahkan
sebanyak 0,5 mL natrium sitrat 0,1 M lalu larutan diaduk kembali selama 5 menit dan
ditambahkan natrium borohidrida sebanyak 290 µL selanjutnya di stirrer hingga terjadi
perubahan warna dari kuning menjadi merah anggur.

3.3.4 Pembuatan Koloid Nanopartikel Emas

Koloid nanopartikel emas diperoleh dengan volume penambahan natrium borohidrida


0,1 M sebanyak 290 µL (Tebel 3.2) dengan pH larutan 6,5.

Tabel 3.2 penambahan natrium borohidrida 0,1 M terhadap perubahan pH dan panjang
gelombang

Volume NaBH4 pH Λ
50 4,71 530
50 4,80 538
50 5,19 536
50 5,48 535
50 5,86 527
10 6,01 525
10 6,17 520
10 6,53 518

3.3.5 Penentuan Keselektifan NPE terhadap Logam Berat

Sebanyak 2 ml larutan koloid NPE yang telah dibuat pada kondisi optimum dimasukkan
kedalam kuvet, kemudian masing-masing sebanyak 0.2 ml larutan logam standar yang
mengandung ion Al3+, Ca2+, Cr3+, Cr6+, Co2+, Cu2+, Fe2+, Fe3+, Hg2+, K+, Mg2+, Na+, Mn2+,
Ni2+, Pb2+,dan Zn2+, dengan konsentrasi 200 ppm ditambahkan ke dalam kuvet. Kemudian
diamati perubahan warnanya dan diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometer UV-vis pada panjang gelombang 280-700 nm. Keseklifan NPE terhadap
logam ditentukan dengan melihat perubahan warna nanopartikel yang paling mencolok yaitu
dari warna kuning menjadi warna merah anggur dan perubahan absorbansi yang paling besar
setelah penambahan larutan standar logam.

3.3.6 Penentuan Kesensitivan NPE terhadap Logam Terhadap Logam Hg

Uji kesenitifan NPE dilakukan dengan memasukkan masing-masing NPE sebanyak 2


ml pada kondisi optimum kedalam kuvet, kemudian ditambahkan dengan 1 ml larutan logam
merkuri (Hg) dengan variasi konsentrasi penambahan 0 ppb, 2 ppb, 10 ppb, 20 ppb, 50 ppb,
100 ppb, 200 ppb, 400 ppb, 600 ppb, 800 ppb, 1 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, 100
ppm, 150 ppm, 200 ppm dan 250 ppm. Kemudian diamati perubahan warnanya dan diukur
absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-vis. Sensitivitas NPE ditentukan
dengan melihat perubahan warna NPE yang menjadi semakin bening dan perubahan
absorbansinya setelah penambahan larutan standar logam merkuri dibandingkan dengan
warna dan absorbansi larutan blanko (tanpa penambahan logam Hg).

3.3.7 Analisis Ion Merkuri (II)

3.3.7.1 Analisis Ion Merkuri (II) NPE Secara Spektrofotometri UV-Vis

3.3.7.1.1 Penentuan Panjang Gelombang Optimum

Panjang gelombang optimum ditentukan pada NPE yang tidak ditambahkan larutan
stok Hg2+. Nilai absorbansi diambil pada rentang panjang gelombang 400-600 nm. Panjang
gelombang optimum ditentukan berdasarkan absorbansi maksimum NPE.

3.3.7.1.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Metode Spektrofotometri UV-Vis

Larutan NPE dimasukan masing-masing sebanyak 2 mL ke dalam kuvet, kemudian


ditambahkan 1 mL larutan stok logam Hg masing-masing dengan variasi konsentrasi 0 ppb, 2
ppb, 4 ppb, 6 ppb, 8 ppb dan konsentrasi 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm. Kemudian
semua campuran diukur absorbansinya pada panjang gelombang optimum sebagai data untuk
analisis metode spektrofotometri UV-Vis.
3.3.7.2 Analisis Ion Merkuri (II) dengan NPE terimobilisasi pada Kertas Saring Secara
Citra Digital

3.3.7.2.1 Preparasi NPE Terimobilisasi Kertas

Modifikasi nanopartikel emas (NPE) terimobilisasi kertas dilakukan dengan cara,


membuat pola terlebih dahulu pada aplikasi Photoshop CC 2014, pola yang dibuat ini
berbentuk 6 lingkaran kecil dengan ukuran diameter 5 mm. kemudian pola dicetak dengan
printer menggunakan tinta print hitam pada kertas saring. Setelah itu kertas saring yang telah
dicetak dan dilapisi dengan tinta hidrophob (Snowman Permanent), dilanjutkan dengan
dipanaskan didalam oven selama 5 menit pada suhu 120 ◦C (Rismiarti, 2017). Kemudian
masing-masing pola lingkaran yang terdapat pada kertas ditetesi dengan 30µ NPE yang telah
dibuat pada kondisi optimum. Setelah itu kertas yang telah ditetesi NPE pada permukaan
kertas dibiarkan kering dengan cara didiamkan pada suhu ruangan. Setelah kering NPE
terimobilisasi kertas dapat dijadikan indicator kolorimetri untuk analisis kuantitatif ion
merkuri (II) secara metode citra digital.

3.3.7.2.2 Pembuatan set citra digital

Dibuat mini box yang terdiri dari beberapa bagian yaitu tempat sampel dan juga
tempat kamera, yang jaraknya sudah diatur sejauh 10 cm. Aplikasi kamera yang digunakan
yaitu camera FV-5.

3.3.7.2.3 Pengambilan Data Nilai Komponen Warna RGB dari Analisis Ion Mrkuri (II)
Secara Citra Digital

NPE terimobilisasi kertas yang dibuat pada kondisi optimum ditambahkan 10 µL


larutan stok Hg2+ dengan cara ditetesi pada media kertas saring masing-masing dengan
dengan variasi konsentrasi 0 ppb, 2 ppb, 4 ppb, 6 ppb, 8 ppb dan konsentrasi 0 ppm, 5 ppm,
10 ppm, 15 ppm, 20 ppm kemudian npp terimobilisasi kertas dibiarkan kering terlebih dahulu
pada suhu ruangan. Setelah kering NPE terimobilisasi kertas difoto di dalam mini box untuk
analisis ion merkuri (II).

3.3.8 Preparasi dan Analisis Sampel Lingkungan

3.3.8.1 Preparasi Sampel Air Lingkungan

Sampel lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 5 sampel. Sampel
1 diberi kode (A1), sampel 2 diberi kode (A2), sampel 3 diberi kode (A3), sampel 4 diberi
kode (A4), sampel 5 diberi kode (A5) yang mana lokasi tempat pengambilan sampel
diterangkan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Keterangan Lokasi Pengambilan Sampel

Kode Sampel Lokasi


A1 Air Sungai Hitam Bengkulu
A2 Air Pelabuhan Pulau Bai
A3 Air Pantai Bengkulu
A4 Air kran UNIB
A5 Air danau dendam
Sampel yang digunakan di ambil secara random dari beberapa lokasi di kota
Bengkulu. Sampel yang sudah diambil kemudian di preparasi dengan cara disaring dengan
menggunakan penyaring vakum. Kemudian sebanyak 100 mL sampel ditambahkan dengan 5
mL NaOH 2 M dan disaring kembali. Filtrat hasil penyaringan kemudian ditambahkan lagi
dengan 5 mL HCl 2 M untuk mengembalikan pHnya keadaan awal.

3.3.8.2 Pengukuran Konsentrasi Logam Hg2+ pada Sampel Air Lingkungan

Ditetesi 10 µL larutan sampel yang telah dipreparasi pada NPE terimobilisasi kertas
yang dibuat dalam kondisi oprimum. Kemudian NPE terimobilisasi kertas dibiarkan kering
terlebih dahulu pada suhu ruang. Selanjutnya, diambil gambar citra digitalnya dengan
menggunakan kamera redmi 4x didalam mini box.

3.4 Teknik Analisis Data

3.4.1 Penentuan Persaman Regresi Kurva Kalibrasi Metode Spektrofotometri UV-Vis


dengan teknik Data SLR

Persamaan kurva kalibrasi metode spektrofotometri UV-Vis dibuat dengan cara


memplotkan nilai absorbansi (A) terhadap konsentrasi menggunakan program Microsoft excel
dari data hasil pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Persamaan linear
yang diperoleh dari kurva digunakan untuk menentukan konsentrasi logam dalam sampel air
lingkungan yang akan dianalisis. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu :

Y=mx+c

Dengan : y = Absorbansi

M = Konsentrasi

X = Konsentrasi

C = Intersep
3.4.2 Penentuan persamaan Regresi dan Kurva Kalibrasi untuk Data Citra Digital
dengan Teknik Analisis Data SLR

Kurva kalibrasi citra digital dibuat dengan cara mengolah terlebih dahulu foto yang
telah di crop dengan ukuran 200 x 200 pixel pada masing-masing sampel dengan
menggunakan program photoshop CC 2014. Kemudian dianalisis dengan menggunakan
program Matlab R2010b, hasil analisis berupa nilai komponen warna RGB. Selanjutnya untuk
masing-masing intensitas warna dibuat kurva kalibrasi konsentrasi vs intensitas komponen
warna RGB.

3.4.2 Pengolahan Data Citra Digital dengan Teknik Analisis Data Multivariat PCR dan
PLS

Data yang didapat dari matlab R2010b berupa intensitas komponen warna, dimasukan
kedalam excel untuk membuat table, konsentrasi dan intensitas komponen warna. Dibuka
aplikasi The Unscrambler X 10.4, data table konsentrasi dan intensitas komponen warna
diimport kedalam The Unscrambler X 10.4 dengan cara klik file, import data, excel lalu pilih
data excel untuk konsentrasi dan intensitas warna. Table diatur dengan menu Define Range,
diatur kolom konsentrasi dan kolom absorbansi yang berisi nilai intensitas komponen warna.
Lalu digunakan menu Tasks, Analyze, pilih menu Principal Component Regresion untuk
mengolah data secra PCR dan pilih menu Partial Least Squares Regression untuk mengolah
data secara PLS. hasil pengolahan data digunakan sebagai Training Set untuk analisis ion
merkuri (II).

Anda mungkin juga menyukai