Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PEMERINTAH DAN SISTEM MANAJEMEN


MUTU
IR. SADAARIH GINTING, MT
PERKEMBANGAN
SPIP SMM
• SPIP diadopsi dari konsep pengendalian menurut • SMM diadopsi dari ISO 9001 : 2008, Sistem
The Committee of Sponsoring Organizations of Manajemen Mutu;
the Treadway Commission (COSO) dan Control
• Permen PU Nomor : 04/PRT/M/2009, Tentang
Objectives for Information and Related
Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen
Technology (COBIT)
Pekerjaan Umum  Sudah dicabut
• Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008,
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah • MMK3L/DJBM/2016, Manual Sistem
(SPIP) Manajemen Terintegrasi (Mutu, Keselamatan
• Permen PUPR Nomor 20/PRT/M/2018, tentang dan Kesehatan Kerja, dan Lingkungan)
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
DEFINISI
SPIP
PERMEN PUPR NOMOR 2 0 /PRT/ M/ 2 01 8 , TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM
SMM
PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJ AAN UMUM DAN P E R M E N P U N O M O R : 0 4 / P RT / M / 2 0 0 9 , T E N TA N G S I S T E M M A N A J E M E N M U T U
P E R U M AH AN R A KYAT
( S M M ) D E PA R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

• Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) • Sistem Manajemen Mutu (SMM), adalah sistem manajemen
organisasi untu mengarahkan dan mengendalikan
adalah Sistem Pengendalian Intern yang
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan non-konstruksi di
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan setiap Unit Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan dan Penyedia Jasa
pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam hal pencapaian mutu.
• Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses • Mutu dapat didefinisikan sebagai gambaran dan karakteristik
yang integral pada tindakan dan kegiatan yang menyeluruh dari barang/jasa yang menunjukkan
kemampuannya dalam pemenuhan persyaratan yang
dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan
ditentukan atau yang tersirat. (Catatan : Istilah ”mutu” dapat
seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan dipakai dengan kata sifat seperti buruk, baik, atau baik
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui sekali).
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan • Seluruh Unit Kerja, Satuan Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan (Pekerjaan Konstruksi dan Non Konstruksi) dan Penyedia
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan Barang/Jasa di lingkungan Departemen sesuai dengan tugas
dan fungsinya wajib memahami dan menerapkan SMM.
TUJUAN
SP IP
P P N OM OR 60 TAHUN 2 0 08 , T E NTANG S I S T E M P E NGE NDAL I A N I NTE R N
SMM
P E R M E N P U N O M O R : 0 4 / P RT / M / 2 0 0 9 , T E N TA N G S I S T E M M A N A J E M E N M U T U
P E M E RI NTA H
( S M M ) D E PA R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

untuk memberikan keyakinan yang memadai untuk mengarahkan dan mengendalikan


bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan non-
pencapaian tujuan penyelenggaraan konstruksi di setiap Unit Kerja, Unit Pelaksana
pemerintahan negara, keandalan pelaporan Kegiatan dan Penyedia Jasa dalam hal
keuangan, pengamanan aset negara, dan pencapaian mutu (Pasal 1 Butir 6)
ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan (Pasal 2 Ayat 3)

Efisien, efektif, transparan, akuntabel dan kinerja meningkat


3 LAPIS PERTAHANAN
Pengawasan Intern Oleh 3rd Line :
Pengendalian Intern Oleh 1st Line • Pengawasan penyelenggaraan
dan 2nd Line : tugas dan fungsi Organisasi
• Dilakukan terus menerus melalui Audit, Reviu,
• Oleh pimpinan dan seluruh Evaluasi, Pemantauan dan
pegawai Unit Organisasi Kegiatan Pengawasan Lain
• Memberikan keyakinan yang (AREPP)
memadai tercapainya tujuan 3rd Line • Bersifat menguji kehandalan
Unit Organisasi secara efektif, (ITJEN) system pengendalian,
efisien, akuntabel dan ketaatan 2nd Line kepatuhan dan memberikan
terhadap peraturan yang saran perbaikan atau
(DITJEN & UPT)
1st Line
berlaku peningkatan kinerja
(SATKER)
STRUKTUR ORGANISASI DJBM DIKAITKAN DENGAN PENUGASAN SPIP
SUSUNAN TIM SATGAS DAN
KOORDINATOR TEKNIS SPIP DJBM
STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR TIPE A

Permen PUPR No 5 Tahun 2019 :

Pasal 85
Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan fungsi unit sistem pengendalian intern pemerintah di
Balai dan tindak lanjut hasil pemeriksaan

Pasal 87
Subbagian Keuangan dan Umum, mempunyai tugas : pelaksanaan
fungsi unit sistem pengendalian intern

Pasal 89
Bidang Perencanaan dan Pemantauan menyelenggarakan fungsi
pemantauan, evaluasi, dan penilaian kepatuhan pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Balai Besar.

Pasal 386
Setiap pimpinan unit organisasi harus menerapkan sistem
pengendalian intern pemerintah di unit organisasi
masing-masing untuk mewujudkan terlaksananya
mekanisme akuntabilitas publik melalui penyusunan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi.
STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR
TIPE B
Permen PUPR No 5 Tahun 2019 :

Pasal 109
Subbagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas :
pelaksanaan fungsi unit sistem pengendalian intern

Pasal 111
Bidang Perencanaan dan Pemantauan menyelenggarakan fungsi
pemantauan, evaluasi, dan penilaian kepatuhan pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Balai Besar.

Pasal 386
Setiap pimpinan unit organisasi harus menerapkan sistem
pengendalian intern pemerintah di unit organisasi
masing-masing untuk mewujudkan terlaksananya
mekanisme akuntabilitas publik melalui penyusunan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi.
STRUKTUR ORGANISASI BALAI TIPE A
Permen PUPR No 5 Tahun 2019 :

Pasal 129
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern di Balai

Pasal 386
Setiap pimpinan unit organisasi harus menerapkan sistem
pengendalian intern pemerintah di unit organisasi
masing-masing untuk mewujudkan terlaksananya
mekanisme akuntabilitas publik melalui penyusunan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi.
STRUKTUR ORGANISASI BALAI TIPE B
Permen PUPR No 5 Tahun 2019 :

Pasal 131
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern di Balai

Pasal 386
Setiap pimpinan unit organisasi harus menerapkan sistem
pengendalian intern pemerintah di unit organisasi
masing-masing untuk mewujudkan terlaksananya
mekanisme akuntabilitas publik melalui penyusunan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi.
STRUKTUR ORGANISASI SMM
Direktur Pembangunan Jalan

Kabag Keuangan dan Umum,


Setditjen Bina Marga

Catatan : Sesuai Permen PU No. 15/PRT/M/2015


Koordinator Audit  Direktur Pembangunan Jalan
Pengendali Dokumen  Kabag Keuangan dan Umum, Setditjen BM
UNSUR/PRINSIP
SP IP
P E RM E N P U P R NOM OR 2 0 / P RT / M / 2 01 8 , T E NTANG P E N YE LE NG GARAA N S I S T E M P ENG E NDAL I AN
SMM
P E R M E N P U N O M O R : 0 4 / P RT / M / 2 0 0 9 , T E N TA N G S I S T E M
I N T E R N P E M E R I N TA H D I K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT
M A N A J E M E N M U T U ( S M M ) D E PA RT E M E N P E K E R J A A N U M U M

SPIP meliputi 5 unsur yaitu : Penerapan SMM Departemen Pekerjaan Umum harus
• Lingkungan pengendalian; dapat menunjukkan peningkatan berkelanjutan dalam Unit
Lingkungan Pengendalian meliputi penegakan integritas dan etika, komitmen Kerja/Unit Pelaksana di lingkungan Departemen
terhadap kompetensi, kepemimpinan yang kondusif, organisasi sesuai kebutuhan, Pekerjaan Umum dengan mengaktualisasikan 8 (delapan)
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat, kebijakan yang sehat prinsip manajemen mutu dalm setiap proses kegiatan,
tentang pembinaan SDM, peran APIP yang efektif, serta hubungan kerja yang baik. yang meliputi :
• Penilaian risiko; • Fokus pelanggan;
Penilaian Risiko meliputi kegiatan identifikasi risiko dan analisis risiko. • Kepemimpinan;
• Kegiatan pengendalian; • Keterlibatan personil;
Kegiatan pengendalian meliputi reviu atas kinerja instansi pemerintah, pembinaan
SDM, pengendalian pengelolaan sistem informasi, pengendalian fisik dan aset, • Pendekatan proses;
penetapan serta reviu indikator dan ukuran kinerja, pemisahan fungsi, otorisasi • Pendekatan sistem terhadap manajemen;
transaksi dan kejadian penting, pencatatan yang akurat dan tepat waktu, pembatasan • Perbaikan berkesinambungan;
akses atas sumber daya, akuntabilitas terhadap sumber daya, dokumentasi atas SPI.
• Pendekatan faktual dalam pengambilan keputusan;
• Informasi dan komunikasi;
• Hubungan pemasok yang saling menguntungkan.
Unsur informasi dan komunikasi meliputi sarana komunikasi dan manajemen sistem
informasi
• Pemantauan pengendalian intern.
Pemantauan meliputi pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak
lanjut.
HUBUNGAN ANTARA SPIP DAN SMM
   
Unsur-unsur dalam SPIP Prinsip-prinsip dalam SMM
 
Fokus pelanggan
Lingkungan pengendalian
 
Kepemimpinan
Penilaian risiko
 
Kegiatan pengendalian
Pelibatan Karyawan
 
Informasi dan komunikasi
Pendekatan proses
 
Pemantauan Pendekatan sistem pada manajemen
  perbaikan berkelanjutan

  Perbaikan berkelanjutan
Pendekatan fakta pada pengambilan
 
keputusan
Hubungan pemasok yang saling
 
menguntungkan.

• Sebagian besar unsur SMM juga merupakan unsur SPIP namun dituliskan dengan bahasa yang berbeda
• Terdapat unsur SMM yang tidak tercakup dalam unsur SPIP yaitu unsur hubungan pemasok yang saling menguntungkan, sehingga dapat
dikatakan bahwa SPIP lebih fokus terhadap lingkup internal saja sedangkan SMM tidak hanya fokus pada lingkup internal namun juga
eksternal.
• Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik
PERBEDAAN SIFAT PENGENDALIAN

  Hard Control Soft Control


Berwujud Tidak Berwujud
Sifat Pengendalian Objektif Subjectif
Eksplisit Implisit
Sulit memperoleh informasi yang
Mudah memperoleh informasi yang andal
andal
Internal auditor harus memiliki kemampuan Internal auditor harus memiliki
Pelaksanaan Audit
analisis yang baik interpersonall skill yang baik

Berdasarkan dokumen Berdasarkan survey


Rekomendasi jelas Rekomendasi sulit terukur

Sumber : Soft Controls Aspek Humanisme Dalam Sistem Pengendalian Intern


PERBANDINGAN SIFAT PENGENDALIAN
SPIP SMM
Unsur dalam SPIP Sifat Prinsip dalam SMM Sifat
Lingkunagn – Pembentukan struktur organisasi yang sesuai Hard Control
Pengendalian dengan kebutuhan Fokus pelanggan Hard Control
– Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab Kepemimpinan Soft Control
yang tepat
Pelibatan Karyawan Hard Control
– Penyusunan dan penerapan kebijakan yang
sehat tentang pembinaan sumberdaya manusia Pendekatan proses Hard Control
– Penegakan integritas dan nilai etika Soft Control
Pendekatan sistem pada manajemen perbaikan
– Komitmen terhadap kompetensi Hard Control
– Kepemimpinan yang kondusif berkelanjutan
– Peran internal auditor yang efektif Perbaikan berkelanjutan Hard Control
– Hubungan kerja yang baik dengan instansi
pemerintah terkait Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan Hard Control
PenilaianRisiko – Identifikasi risiko dan Soft Control Hubungan pemasok yang saling menguntungkan Hard Control
– Analisis risiko
Kegiatan – Reviu atas kinerja instansi pemerintah, Hard Control
Pengendalian – pembinaan SDM,
– Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi,
– Pengendalian Fisik dan Aset,


Penetapan & Reviu Indikator & ukuran kinerja,
Pemisahan fungsi,
SMM lebih bersifat Hard Control dibandingkan


Otorisasi Transaksi dan kejadian penting,
Pencatatan yang akurat dan tepat waktu,
dengan SPIP sehingga lebih mudah diukur


pembatasan akses atas sumber daya,
akuntabilitas terhadap sumber daya,
pencapaiannya
dokumentasi atas SPI
Informasi dan – Sarana Komunikasi dan Hard Control
Komunikasi – manajemen sistem informasi
Pemantauan – pemantauan berkelanjutan, Hard Control
– evaluasi terpisah, dan
– tindak lanjut
LEVEL MATURITAS SPIP

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5


Kebijakan dan Pengkomunikasian Implementasi Pemantauan dan Pengembangan
Prosedur Tertulis Kebijakan dan kebijakan dan Evaluasi formal, berkelanjutan
• Permen Prosedur prosedur ; berkala & • Pemanfaatan
• SE • Sosialisasi Dokumentasi/ terdokumentasi teknologi
• Diklat Bukti Dukung • Review • Sistem Online
• SOP
• Bimtek • Perencanaan
• Pendampingan • Pelaksanaan
• Pengawasan
• Permen PUPR nomor 20/PRT/M/2018 baru mengatur penyelenggaraan SPIP di tingkat
Kementerian dan Unor, belum sampai ke tingkat Direktorat, UPT dan Unit Pelaksana Kegiatan
(Satker dan PPK) dan belum mendetail.
• Berdasarkan Nota Dinas Nomor : 61/ND/IJ/2018, mengingat dalam SPIP diperlukan
pengendalian pelaksanaan dari level paling bawah maka masih diperlukan adanya RMP dan
RMK.
• Dalam Perlem LKPP nomor 9 Tahun 2018, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia, juga masih mencantumkan Program Mutu.
• Dalam Spesifikasi Umum 2018 juga masih menyebutkan bahwa Pekerjaan harus dilaksanakan
melalui proses manajemen mutu, termasuk didalamnya program mutu yang harus dituangkan
ke dalam Rencana Mutu Kontrak (RMK).

kita gunakan saja dulu Manual Sistem Manajemen Terintegrasi (Mutu, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, dan Lingkungan), dengan penyesuaian terhadap peraturan / ketentuan yang terbaru
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai