Anda di halaman 1dari 50

Gangguan

Keseimbangan
Yan Wirayudha
Definisi
• Keseimbangan merupakan suatu proses komplek yang
melibatkan 3 penginderaan penting yaitu : propioseptif
(kemampuan untuk mengetahui posisi tubuh), sistem
vestibular (kemampuan untuk mengetahui posisi kepala), dan
mata (untuk memonitor perubahan posisi tubuh).
• Gangguan terhadap salah satu dari ketiga jalur tersebut akan
membuat keseimbangan terganggu.
Tes romberg
• Pada tes romberg, pasien diminta untuk menutup matanya. Hasil
tes positif bila pasien kehilangan keseimbangan atau terjatuh
setelah menutup mata.
• Tes romberg digunakan untuk menilai propioseptif yang
menggambarkan sehat tidaknya fungsi kolumna dorsalis pada
medula spinalis. Pada pasien ataxia (kehilangan koordinasi
motorik) tes romberg digunakan untuk menentukan
penyebabnya, apakah murni karena defisit sensorik/propioseptif,
ataukah ada gangguan pada serebelum.
• Pasien ataxia dengan gangguan serebelum murni akan
menghasilkan tes romberg negatif.
Tes romberg
• Untuk melakukan tes romberg pasien diminta untuk berdiri
dengan kedua tungkai rapat atau saling menempel.
• Kemudian pasien disuruh untuk menutup matanya. Pemeriksa
harus berada di dekat pasien untuk mengawasi bila pasien tiba
– tiba terjatuh.
• Hasil romberg positif bila pasien terjatuh. Pasien dengan
gangguan serebelum akan terjatuh atau hilang keseimbangan
pada saat berdiri meskipun dengan mata terbuka.
Finger to nose test
• Gangguan pada serebelum atau saraf – saraf propioseptif
dapat juga menyebabkan ataxia tipe dismetria.
• Dismetria berarti hilangnya kemampuan untuk memulai atau
menghentikan suatu gerak motorik halus.
• Untuk menguji adanya suatu dismetria bisa dilakukan
beberapa pemeriksaan, salah satunya adalah finger to nose
test.
• Abnormal bila salah tunjuk target.
Finger to nose test
• Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan pasien dalam kondisi
berbaring, duduk atau berdiri.
• Diawali pasien mengabduksikan lengan serta posisi ekstensi
total, lalu pasien diminta untuk menyentuh ujung hidungnya
sendiri dengan ujung jari telunjuknya.
• Mula – mula dengan gerakan perlahan kemudian dengan
gerakan cepat, baik dengan mata terbuka dan tertutup.
Diadokokinesis
• Pasien diminta untuk menggerakkan kedua tangannya
bergantian pronasi dan supinasi dalam posisi siku diam 
dengan cepat.
• Pemeriksaan ini dilakukan baik dengan mata terbuka maupun
tertutup.
• Pada pasien dengan gangguan serebelum atau lobus frontalis,
gerakan pasien akan melambat atau menjadi kikuk.
Vestibular Neuritis
• Definisi : Gangguan keseimbangan mendadak satu sisi
• Epidemiologi : sering, Usia pertengahan, biasanya setelah 2
minggu ISPA
• Etiologi : Virus?
• Gejala : Pusing berputar, berat, mendadak, mual-muntah.
Tidak ada gejala otologi dan neurologi lain.
• Pengobatan : tirah baring dan obat anti vertigo
Benign Paroxysmal Positional Vertigo
• Definisi : Gangguan keseimbangan yang dipicu gerakan
tertentu
• Epidemiologi : Sering, pada wanita dengan perbandingan 2:1
• Etiologi : Riwayat trauma kepala, gangguan telinga dalam
• Gejala : Pusing berputar, berat, mendadak, mual-muntah.
Dipicu oleh gerakan tertentu Tidak ada gejala otologi dan
neurologi lain.
• Pengobatan : tirah baring dan obat anti vertigo
Penyakit Meniere
• Definisi : Gangguan keseimbangan 1 sisi disertai tinitus,
gangguan pendengaran fluktuatif.
• Epidemiologi : Jarang, biasanya pada usia 40/50 an
• Etiologi : idiopatik.
• Gejala : Pusing berputar, berat, mendadak, mual-muntah.
Tinitus. Gangguan pendengaran fluktuatif.
• Pengobatan : tirah baring dan obat anti vertigo
Anti Vertigo
ANTIHISTAMIN
• Tidak semua obat antihistamin mempunyai sifat anti vertigo.
• Antihistamin yang mempunyai anti vertigo juga memiliki aktivitas
antikholinergik sentral ini ada kaitannya dengan kemampuannya
sebagai obat antivertigo.
• Efek samping yang umum dijumpai ialah sedasi (mengantuk).
BETAHISTIN (MERISLON)
• Dapat diberikan dengan dosis 6 mg (1 tablet) – 12 mg, 3 kali sehari
per oral.
DIMENHIDRINAT (DRAMAMINE)
• Lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Dapat diberi per oral atau
parenteral (suntikan intramuscular dan intravena). Dapat diberikan
dengan dosis 25 mg – 50 mg (1 tablet), 4 kali sehari
Anti Vertigo
ANTAGONIS KALSIUM
• Merupakan obat supresan vestibular karena sel rambut
vestibular mengandung banyak terowongan kalsium.
CINNARIZINE (STUGERONE)
• Mempunyai khasiat menekan fungsi vestibular. Dapat
mengurangi respons terhadap akselerasi angular dan linier.
Dosis biasanya ialah 15 – 30 mg, 3 kali sehari atau 1 x 75 mg
sehari. Efek samping ialah rasa mengantuk (sedasi), rasa
capek, diare atau konstipasi, mulut rasa kering dan “rash” di
kulit.
Soal
• Yang termasuk sistem vestibuler perifer adalah :
a. Cortex cerebri
b. Serebelum
c. Talamus
d. Utrikulus
e. Nukleus vestibularis
Soal
• Tes pemeriksaan keseimbangan yang spesifik untuk
gangguan vestibuler perifer dan sentral dengan melihat arah
nistagmus adalah
a. Tes romberg
b. Tes disdiakinesis
c. Tes dix halpike
d. Tes past pointing
e. Tes stepping
Soal
• Laki-laki datang ke poliklinik dengan keluhan pusing
berputar, mual-muntah. Onset singkat 1-2 menit. Ada
riwayat terbentur dikepala saat main bola. Pemeriksaan THT
dbn. Kemungkinan penyakitnya adalah :
a. Meniere disease
b. Neurotis vestibular
c. BPPV
d. Motion sickness
e. labirintis
•Terima kasih
Dizziness
Skenario
• Perempuan • Tensi 110/80
• 45 th
• Pusing 1 hari yll
• Nadi 90x/menit
• Pusing makin berat bila • RR 20X/menit
membuka mata
• Pusing berkurang bila mata
• Suhu 37’
dipejamkan
• Terjadi tiba2
• Dilakukan past
• Disertai berkeringat, mual-
muntah pointing tes, romberg
• Tidak ada riwayat penyakit tes, tandem gait.
kronis
• Tidak ada riwayat trauma

Anda mungkin juga menyukai