Anda di halaman 1dari 27

dr.

Muslich Ashari, SpOG


Kegagalan KB 2 %

 Pemberian ASI

• Meyusui secara penuh


• Belum haid
• Umur bayi < 6 bulan
Kegagalan 9 – 20%
• Metode lendir Cerviks
• Sistem Kalender
• Metode suhu basal
Pendukung Metode KB Lain
Kegagalan 2 – 20 %

KB + Pencegahan Penyakit Menular

• Bentuk
• Warna
• Pelumas
• Ketebalan
• Bahan
Kegagalan 6 – 18 %

• Aerosol
• Tisue
• Tablet 15 menit
• Cream

Membran Sperma Pecah


• Menekan Ovulasi
• Mencegah Implantasi
• Lendir Kental Kegagalan 6 – 18 ‰
• Mengurangi pergerakan Tuba
Mekanisme kerja POK :

Komponen progesteron :
• Menghambat ovulasi melalui efek sentral/otak.
• Efek tambahan : menghasilkan endometrium tidak siap
menerima implantasi, lendir mulut rahim menjadi kental
dan sulit ditembus oleh spermatozoa serta menurunkan
gerakan peristaltik saluran telur.
Komponen estrogen :
• Stabilisasi endometrium sehingga tidak terjadi
deskuamasi endometrium.
• Berpotensiasi/memperkuat efek dari progesteron.
PIL
• Mekanisme Kerja Estrogen

1. Ovulasi
* hambat ovulasi melalui efek pd hipotalamus supresi FSH kelenjar
hipofisie
* estrogen hanya efektif 95-98% dlm hambat ovulasi tambahan efek dari
progesteron dlm menghambat ovulasi (dgn cara menekan LH), lendir serviks
dan endometrium.
2. Transpor gamet/ovum
* Efek hormon pd sekresi dan peristaltik tuba serta kontraktilitas uterus
transporgamet/ovum dipercepat.
3. Luteolisis
* Degenerasi korpus luteum penurunan cepat dari produksi estrogen dan
progesteron oleh ovarium dilepaskannya jaringan endometrium.
4. Implantasi
* Estrogen-progesteron yang tidak adekuat lingkungan endometrium
yang tidak optimal hambat implantasiblastokist
• Mekanisme kerja progesteron

1. Ovulasi
* fungsi poros hipotalamus hipofisis dan ovarium terganggu dan karena
modifikasi dari FSH dan LH pd pertengahan siklus yang disebabkan oleh
progesteron ovulasi dihambat.
2. Implantasi
* Pemberian progesteron secara sistemik dan jangka wkt lama
menyebabkan endometrium mengalami keadaan istirahat dan atrofi.
3. Transpor gamet/ovum
* Pemberian progesteron sebelum fertilisasi akan memperlambat
pengangkutan ovum
4. Luteolisis
* Pemberian jangka lama progesteron fungsi korpus luteum yang
tidak adekuat pd siklus haid yang mempunyai ovulasi
5. Lendir serviks yang kental
* Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron lendir serviks akan menjadi
kental motilitas dan daya penetrasi dari sperma sangat terhambat
Kegagalan 6 – 18 %

• Mencegah Ovulasi
• Mengentalkan Lendir serviks
• Menghambat Gamet oleh Tuba
• Endometrium Tipis
Kegagalan 6 – 18 per 1000

3 – 20 Jam setelah Minum


Kegagalan 6 – 18 ‰

• Menekan Ovulasi
• Lendir Serviks Kental
• Endometrium tipis
• Menghambat transportasi sperma
• Endometrium Tipis
• Mengeblok bersatunya Ovum & Sperma
• Mengurangi jumlah sperma yang
mencapai Tuba
• Sperma tidak aktif
• Menghambat Sperma masuk Tuba
• Mempengaruhi Fertilisasi sebelum Ovum
mencapai Kavum Uteri
• Menghambat implantasi
• Oclusi Tuba

1. Tubektomi ( Pomeroy )
2. Fimbriektomi ( Croner )
Untuk Laki-laki

- Menutup Vasdiferens
REMAJA
DAN
KONTRASEPSI
Perlu Kontrasepsi untuk
mencegah kehamilan dan
Infeksi Menular Seksual (IMS)
yang memungkinkan
kembalinya kesuburan cepat
dan mudah
Kontrasepsi untuk perempuan
berusia lebih dari 35 tahun

• Aman
• Efektif

Misalnya :
- Pil Kombinasi/Suntikan Kombinasi
- Kontrasepsi Progestrin
- AKDR
- Kondom
- Kontrasepsi Mantap
KONTRASEPSI PASCA
PERSALINAN

• Memberi ASI Exlusif


Setelah bayi umur 6 bln ASI diteruskan
sampai 2 tahun dan harus diberikan
kontrasepsi pendamping yang tidak
mempengaruhi ASI setelah 6 bulan.
Saat mulai menggunakan
kontrasepsi
Yang langsung dapat digunakan :
- Spermatosida
- Kondom
- Koitus Interuptus dapat digunakan setiap waktu
- Kontrasepsi Kombinasi setelah 6-8 minggu pasca persalinan.
- Kontrasepsi Progestin dimulai segera jika tidak menyusui
- AKDR dapat dipasang langsung pasca persalinan / setelah nifas
- KB Alamiah tidak dianjurkan
- MOW setelah 24 – 48 jam pasca persalinan atau tunggu sampai 6
minggu pasca persalinan
- Vasektomi dapat dilakukan setiap saat
KONTRASEPSI PASCA
KEGUGURAN

• Dapat diberikan setelah Curetage oleh


karena dapat hamil lagi sebelum haid
berikutnya.
KONTRASEPSI DARURAT

• Di gunakan setelah hubungan seksual


atau harus menunggu keesokan harinya
• Pil Kombinasi banyak
• Progestin Postinor
• Sangat efektif kehamilanya < 3%
INDIKASI
• Kondom Bocor
• Diafragma pecah
• Kegagalan senggama terputus
• Salah Hitung masa subur
• AKDR Ekspulsi
• Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet
• Terlambat suntik KB > 2 minggu
• Perkosaan
• Tidak menggunakan Kontrasepsi
Beberapa kondisi medis yang meningkatkan
resiko jika terjadi kehamilan

• Hypertensi
• Diabetes
• Penyakit jantung Iskemik
• Stroke
• Penyakit jantung katup dengan hypertensi
• Carsionoma payudara
• Carsinoma Endimetrium atau ovarium
• Infeksi menular seksual
• HIV / AIDS
• Chirosis Hepatis
• Hepatoma
• Penyakit Trofoblas ganas
• Tuberkulosis

Anda mungkin juga menyukai