Anda di halaman 1dari 73

KELUARGA BERENCANA

Oleh :
Yenny Puspitasari, S.Kep.Ns.,M.Kes
Macam Kontrasepsi :
Metode Tradisional
– Senggama terputus
– Pembilasan pasca senggama
– Perpanjangan masa laktasi
– Pantang berkala (Sistem kalender, sistem
suhu basal, sistem lendir serviks)
– Kondom
– Diafragma vagina
– Spermisida
Metode Modern
– Kontrasepsi hormonal (pil KB, suntikan KB,
Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)
– Kontrasepsi intrauterin (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim)
Metode Permanen Operatif
– Tubektomi pada wanita
– Vasektomi pada pria
Syarat Kontrasepsi
Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
Efek samping yang merugikan tidak ada
Lama kerjanya dapat diatur menurut
keinginan
Tidak mengganggu hubungan
persetubuhan
Tidak memerlukan bantuan medik atau
kontrol ketat selama pemakaian
Senggama Terputus /
Coitus Interuptus
Adalah penarikan penis dari vagia sebelum
terjadi ejakulasi
Keuntungan : tidak membutuhkan biaya dan alat
Kelemahan : butuh pengendalian diri yang besar
dari pihak pria; adanya pengeluaran cairan
sebelum ejakulasi yang mengandung sel mani;
bila semen tumpah di vulva dan terdapat
penumpukkan semen, sel mani dapat masuk ke
dalam  KEHAMILAN
Pembilasan Pasca Senggama /
Post Coital Douche
Adalah dengan menyemprotkan /
melakukan irigasi vagina menggunakan air
biasa atau larutan desinfektan dan obat
yang dapat melumpuhkan sel mani,
segera setelah koitus
Efektifitas : kegagalan tinggi, karena
terlambat membilas
Efek samping : terlalu sering membilas
dengan larutan yang merangsang
menimbulkan iritasi dan perlukaan dinding
vagina; merusak flora dan bakteri vagina
menyebabkan peradangan
Perpanjangan Masa Laktasi /
Prolonged Lactation
Kemungkinan hamil menjadi kecil bila
mereka terus menyusui anaknya setelah
melahirkan
Efektifitas : menyusui anak akan
meningkatkan kadar prolaktin yang akan
menghambat ovulasi. Tetapi ovulasi pada
suatu saat akan terjadi lagi dan
mendahului haid pertama setelah partus
Pantang Berkala
Adalah tidak melakukan persetubuhan
pada masa subur istri
Untuk menentukan masa subur :
– Ovulasi terjadi 1x sebulan, terjadi beberapa
hari sebelum atau sesudah hari ke 14 dari
haid yang akan datang
– Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48
jam setelah ejakulasi
– Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Jadi jika konsepsi ingin dicegah hindari
koitus ± 3 hari (72 jam) sebelum ovulasi
dan 24 jam sesudah ovulasiOGINO-
KNAUS
CARA SISTEM
PANTANG BERKALA
Sistem Kalender Minggu 7 14 21 28
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Metode pantang berkala diatas menggunakan
siklus haid 28 hari
– Hari aman : tanggal yang berwarna biru, pada tanggal
ini boleh koitus
– Hari bahaya : tanggal berwarna merah, pantang
koitus
– Hari 1 : hari pertama haid
– Hari 10, 11 : koitus pada hari ini memungkinkan
sperma hidup membuahi ovum
– Hari 12,13,14 : ovulasi dapat terjadi setiap saat
– Hari 15,16 : ovulasi masih mungkin terjadi
– Hari 17 : sel telur masih mungkin ada dan hidup
– Hari 29 : mulai haid lagi (Hari 1)
Cara menghitung masa subur :
– Hari pertama mulai subur :
siklus haid terpendek - 18
– Hari terakhir masa subur :
siklus haid terpanjang -11
Efektifitas : bagi wanita dengan siklus haid
teratur efektifitasnya lebih tinggi
dibandingkan wanita yang siklus haidnya
tidak teratur
Efek samping : terlalu lama berpantang
kadang kala tidak tertahankan, terutama
bila lama
Sistem Pengukuran
Suhu Basal Badan
Kelemahan :
– Merepotkan mengukur suhu badan setiap hari
– Pencatatan tidak akurat jika terjadi infeksi,
ketegangan, atau gangguan tidur
– Tidak sesuai untuk wanita yang kurang
pendidikan
– Hanya dapat digunakan jika siklus haid teratur
sekitar 28-30 hari
Metode Lendir Serviks
Haid berakhir → wanita mengalami tidak ada
lendir, daerah vagina kering
Bila ada lendir jenis apapun sebelum ovulasi →
dianggap masa subur
OVULASI → esterogen ↑, lendir menjadi basah ,
jumlah >>, warna jernih, lendir menyerupai putih
telur, dapat diregangkan perlahan diantara 2 jari
→ jenis lendir yg memungkinkan sperma
berenang menuju sel telur selama 5 hari
KONDOM (KARET KB)
Cara kerja :
– Kondom menyarungi penis sewaktu koitus
sehingga dapat mencegah masuknya sel
mani ke dalam liang sanggama
Efektifitas :
– Kondom bocor
– Pemakai tidak disiplin
Efek samping :
– Jarang, tapi pernah dilaporkan kondom tertinggal
dalam vagina → wanita mengeluh keputihan dan
berbau, terjadi infeksi ringan
Keuntungan :
– Tidak menimbulkan resiko
– Murah dan dapat dipakai secara umum
– Tanpa resep
– Metode kontrasepsi sementara bila metode lain
ditunda
Kerugian :
– Perlu dipakai setiap hubungan
– Mengurangi kenikmatan
– Angka kegagalan ↑
DIAFRAGMA VAGINA
Cara kerja :
– Menghalangi sel sperma masuk ke dalam
kanalis servikalis
– Dipertinggi efektifitasnya dengan
memasukkan spermisida ke dalam mangkuk
dan mengoleskan pada pinggirnya
Keuntungan :
– Tidak beresiko
– Pemakaian dikontrol klien sendiri
Kerugian :
– Perlu pengukuran awal (periksa dalam) oleh
petugas terlatih
– Dipakai setiap hubungan seksual
– Perlu spermisida setiap pemakaian
– Beberapa Klien mengalami infeksi saluran
kencing
– Mengganggu kenikmatan hubungan sex
– Harus dibiarkan tetap dalam vagina min. 6
jam setelah senggama
SPERMISIDA
Terdiri berbagai macam bentuk :
– Busa
– Tablet
– Krim
– Tissue
Cara Kerja :
– Menginaktifkan sperma sebelum melewati
serviks
Efektifitas :
– Kurang efektif dibandingkan dengan suntikan,
pil dan AKDR
Keuntungan :
– Aman
– Tidak perlu resep
– Segera bekerja efektif
– Mudah pemakaiannya
– Berfungsi sebagai pelicin
Kerugian :
– Dipakai terus selama hubungan sex
– Mahal
– Efektif dalam 1-2 jam
KONTRASEPSI HORMONAL
PIL
PIL KOMBINASI
Mengandung esterogen dan progesteron
Esterogen :
– Menghambat ovulasi
– Menekan perkembangan sel telur
– Menghambat implantasi
Progesteron :
– Mengentalkan lendir serviks → mencegah masuknya
sperma
– Mencegah konsepsi → memperlambat transportasi telur
– Menghambat ovulasi
Efek samping :
BERAT RINGAN
-Thromboemboli karena pe -BB ↑
↑ aktivitas faktor -Kandidiasis
pembekuan / karena -Perdarahan diluar haid
pengaruh vaskuler secara -Mual
langsung -Amenorea pasca pil
-Depresi
-Alopesia
PIL SEKUENSIAL
Selama 14 -15 hari pertama diberikan
esterogen, selanjutnya kombinasi
esterogen dan progesteron sampai siklus
haid selesai
Dosis esterogen >> ↑ dari pil kombinasi
PIL MINI
Mengandung progesteron saja
Dosis progestin kecil 0,5 mg atau kurang
Pil mini diminum setiap hari, juga pada
saat haid
Dianjurkan bagi wanita yang menyusui →
tanpa esterogen
PIL PAGI (after morning pil)
Disebut kontrasepsi pasca koitus
Berisi esterogen dosis tinggi
Diminum pagi hari setelah melakukan
koitus pada malam hari nya
Misal : Lynoral; Stilbesterol
KONTRASEPSI SUNTIKAN
Suntikan Progestin
– Suntikan hanya mengandung progesteron
– Contoh : depo provera, depo noristerat
Keutungan :
– Dapat digunakan untuk ibu menyusui
Kerugian :
– Perdarahan tidak teratur
– Haid tidak datang
– BB bertambah
Suntikan Terpadu
– Mengandung hormon esterogen dan progesteron
– Contoh : depo esterogen-progesteron atau cyklofem
Keuntungan :
– Tidak mempengaruhi siklus haid
Kerugian :
– Tidak dianjurkan bagi wanita yang tidak disarankan
minum pil KB terpadu dan suntikan progestin.
Contoh Suntik KB
ALAT KONTRASEPSI
BAWAH KULIT
Mekanisme kerja :
– Menekan ovulasi
– Mengentalkan lendir serviks
– Membuat endometrium tidak siap menerima kehamilan
Keuntungan :
– Cocok bagi wanita yang tidak boleh menggunakan
esterogen
– Perdarahan ringan
– Tidak menaikkan TD
– Dapat digunakan jangka panjang 5 tahun
Efek samping :
– Kelainan haid
– Mual
– Anoreksia
– Sakit kepala
– Kadang terjadi perubahan libido dan BB
Waktu pemasangan :
– Sewaktu haid
– Masa pra ovulasi
ALAT KONTRASEPSI
DALAM RAHIM / IUD
Mekanisme kerja :
– Belum diketahui

Efektifitas :
– Faktor yang mempengaruhi kehamilan adalah: jenis
IUD, ukuran, besar dan luas permukaan, umur
akseptor, lama pemakaian, keteraturan jadwal kontrol
Indikasi :
– Wanita telah mempunyai anak hidup satu /
lebih
– Ingin menjarangkan kehamilan
– Sudah cukup anak hidup, tidak mau hamil tapi
menolak permanen
– Berusia diatas 35 tahun, dimana kontrasepsi
hormonal dapat kurang menguntungkan
Kontraindikasi :
– Kehamilan
– Peradangan panggul
– Perdarahan uterus abnormal
– Malformasi rahim
– Mioma uteri
– Dismenorea berat
– Karsinoma organ-organ panggul
Keuntungan :
– Sangat efektif untuk proteksi jangka panjang (8 tahun)
– Kesuburan segera kembali sesudah AKDR diangkat
– Tidak mengganggu hubungan sex
– Pemeriksaan ulang diperlukan hanya sekali dalam 1
tahun
– Cocok bagi klien menyusui
Efek samping :
– Perdarahan
– Rasa nyeri dan kejangg di perut
– Gangguan pada suami
– Ekspulsi
Komplikasi :
– Jarang; pernah ditemukan adanya perforasi uterus,
infeksi pelvik, endometritis
Waktu pemasangan :
– Saat haid berlangsung
– Post partum
– Post abortum
– Masa interval
– Sewaktu secti-caesarea
– After morning
Tipe IUD dan Posisi dlm Rahim
Cara Pemasangan IUD
IUD dalam Pantom Rahim
TUBEKTOMI
Sterilisasi adalah suatu kontrasepsi yang
dilakukan dengan cara melakukan tindakan
pada ke-2 saluran telur untuk menghalangi
pertemuan sel telur (ovum) dengan sel mani
Waktu sterilisasi :
– Dilakukan pada masa interval
– Masa pasca persalinan
– Pasca keguguran
– Waktu operasi membuka perut
Indikasi :
– Medis umum : TBC pulmonal, penyakit jantung,
penyakit ginjal
– Medis obstetrik : toksemia gravidarum berulang, SC
berulang
– Medis Ginekologi : pada waktu melakukan operasi
ginekologi dipertimbangkan sekaligus untuk steril
– Sosial ekonomi : rumus 120 ( ibu umur 30 anak hidup
4), rumus 100 ( ibu umur 25 tahun anak hidup 4)
Sterilisasi Saluran Telur
Dengan memotong saluran telur
– Cara Pomeroy : pengikatan dan pemotongan pada
bagian atas ikatan saluran tuba
– Cara Kroener : melakukan fimbriektomi dan
pengikatan
– Cara Madlener : pengikatan tuba dengan benang
yang tidak mudah diserap oleh jaringan
– Cara Aldrige : Penanaman fimbrae ke dalam
ligamentum latum
– Cara Irving : pengikatan tuba pada 2 tempat,
tubektomi diantara kedua ikatan
Dengan membakar saluran telur
menggunakan aliran listrik
Dengan menjepit saluran telur : klip atau
cincin
Dengan menyumbat dan menutup saluran
telur
Metode Tubektomi
Metode Tubektomi
Vasektomi
Adalah tindakan memotong dan menutup
saluran mani yang menyalurkan sel mani
keluar dari pusat produksinya
Indikasi :
– Untuk kontrasepsi permanen
– Untuk pengobatan mencegah epiditimis
INGAT !
Pria yang baru vasektomi → belum steril,
karena dalam saluran proksimal vas
deferent dan vesika seminalis masih
terdapat puluhan bahkan ratusan juta
sperma
Pria baru steril setelah 10-15 kali ejakulasi
Metode Vasektomi
Metode Vasektomi
ASKEP PADA KLIEN
DENGAN METODE KONTRASEPSI
PENGKAJIAN
– Riwayat kontrasepsi
– Riwayat obstetri dan ginekologi
– Rencana menyusui
– Respon psikososial ttg KB
– Pengetahuan KB
DIAGNOSA KEPERAWATAN
– Kurang pengetahuan tentang fertilitas post
partum b/d kurangnya informasi
– Kurang pengetahuan tentang pemilihan alat
kontrasepsi b/d kurangnya informasi
– Gangguan hubungan keluarga b/d perbedaan
keyakinan antara klien dan pasangan tentang
pemilihan kontrasepsi
INTERVENSI
– Dx no 1 :
Jelaskan variasi mulainya kembali ovulasi dan haid
pada masa post partum
Jelaskan efektifitas menyusui dalam mencegah
konsepsi pada masa post partum
Jelaskan kemungkinan kehamilan dapat terjadi krn
ovulasi terjadi sebelum haid kembali normal
– Dx No 2 :
Identifikasi tingkat pengetahuan klx tentang
metode pilihannya
Deskripsikan tentang mekanisme kerja metode
tersebut
Identifikasi keuntungan dan kerugian metode
tersebut
Identifikasi tanda dan gejala komplikasi
Identifikasi jelaskan pada klx langkah yang
ditempuh bila terjadi komplikasi
Jelaskan pentingnya konsistensi penggunaan
Evaluasi tingkat keyakinan dan kenyamanan
terhadap metode pilihannya
– Dx No 3 :
Diskusikan dengan pasangan tentang reaksi
antisipasi terhadap rencana kontrasepsi
Anjurkan untuk berdiskusi terbuka antar klien dan
pasangan tentang tujuan penggunaan kontrasepsi
Anjurkan partisipasi aktif pasangan dalam rencana
kontrasepsi
Jelaskan bahwa konflik dalam pemilihan
kontrasepsi antar klien dan pasangan dapat
meningkatkan stress periode post partum
KONSELING KB
– Konseling awal
– Konseling khusus tentang cara KB
– Tindak lanjut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai