Kelompok : 2
1. EKA AMILIA PUTRI NPM 1804010
2. JODI ADITYA PRATAMA NPM 1804009
3. HELMI AGUSTINA NPM 1804008
4. ISMAIL NPM 1804011
5. KHOIRUL ROZAK NPM 1804012
6. MUHAMMAD SYAHRUL NPM 1804013
7. PUTRI VIRGANIA. B NPM 1804014
LABORATORIUM BATUBARA
2020/2021
Latar Belakang
Batubara merupakan salah satu jenis bahan bakar untuk membangkit energi.
Berdasarkan cara penggunaannya sebagai penghasil energi, batubara dibedakan:
1. Penghasil energi panas primer, yaitu langsung dipergunakan untuk industri,
misalnya sebagai bahan burner (pembakar) dalam industri semen,
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), bahan bakar pembuat kapur tohor,
bahan bakar pembuat genting, bahan bakar lokomotif, pereduksi proses
metalurgi, kokas konvensional bahan bakar tidak berasap (smokeless fuel).
2. Penghasil energi sekunder, yaitu tidak langsung dipergunakan untuk industri,
misalnya sebagai bahan bakar padat (briket), bahan bakar cair (konversi
menjadi bahan bakar cair), bahan bakar gas (konversi menjadi bahan bakar
gas).
Pembahasan
Semen (cement)
Semen Abu
proses basah
semi basah
kering
semi kering
Tahap – tahap Proses Pembuatan Semen
Pembakaran
Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku: batu kapur/gamping
sebagai bahan utama dan lempung/tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil
akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses pembuatannya,
yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air.
Proses Pembuatan semen ada 4 yaitu proses basah, semi basah, kering, semi kering
Proses ini dilakukan di dalam rotary kiln dengan menggunakan bahan bakar fosil
berupa padat (batubara), cair (solar), atau bahan bakar alternatif. Batubara adalah bahan
bakar yang paling umum dipergunakan karena pertimbangan biaya.
Pemanfaatan batubara dalam indusru semen, batubara yang dibakar akan menyisakan
abu. Abu batubara tersebut akan bercampur dengan klinker dan akan berpengaruh pada
kulaitas semen. Pada proses pembakaran bata, kandungan abu batubara yang terlalu
banyak akan menyumbat celah-celah susunan antar bata, berakibat akan mengganggu
penyebaran panas hasil pembakaran.