0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hemoroid yang meliputi pengertian, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, penatalaksanaan, pencegahan, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa keperawatan, serta intervensi keperawatan pada pasien hemoroid.
Dokumen tersebut membahas tentang hemoroid yang meliputi pengertian, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, penatalaksanaan, pencegahan, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa keperawatan, serta intervensi keperawatan pada pasien hemoroid.
Dokumen tersebut membahas tentang hemoroid yang meliputi pengertian, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, penatalaksanaan, pencegahan, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa keperawatan, serta intervensi keperawatan pada pasien hemoroid.
4. Fani Cornelia 5. Nadhilla Ramadhani 6. Wanda Fitria Ramadhani 7. Zylla Zayshinta PENGERTIAN Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis. Di bawah atau diluar linea dentate pelebaran vena yang berada di bawah kulit (subkutan) disebut hemoroid eksterna. Sedangkan diatas atau di dalam linea dentate, pelebaran vena yang berada di bawah mukosa (submukosa) disebut hemoroid interna
Hemoroid adalah vena-vena yang berdilatasi, membengkak di lapisan rektum
ETIOLOGI Faktor risiko terjadinya hemoroid antara lain 7. usia tua 1. faktor mengedan pada 8. kurang minum air 2. buang air besar yang sulit 9. kurang makan makanan berserat 3. pola buang air besar yang salah (lebih (sayur dan buah banyak memakai jamban duduk, terlalu lama duduk di jamban sambil membaca, 10. konstipasi kronik merokok) 11. diare kronik atau diare akut yang 4. peningkatan tekanan intra abdomen berlebihan 5. karena tumor (tumor usus, tumor 12. hubungan seks perianal abdomen) 13. kurang olahraga/imobilisasi 6. kehamilan (disebabkan tekanan janin pada abdomen dan perubahan hormonal) MANIFESTASI KLINIS 1. Nyeri hebat timbul karena thrombosis yang luas dengan udem dan radang 2. Pendarahan biasanya timbul pada hemoroiditerna akibat trauma feses ang keras 3. Anemia berat biasanya terjadiakibat pendarahan yang berulang 4. Prolaps pada rectum biasanya timbul sewaktu defekasi dan reduksi spontan sewaktu defekasi 5. iritasi kulit perinatal dapat menimbulkan rasa gatal yang disebabkan oleh kelembapan yang terus menerus pada anus sehingga terjadi rangsangan mulus. PATOFISIOLOGI Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan oleh gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Telah diajukan beberapa faktor etiologi yaitu konstipasi, diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prostat, fibroid uteri, dan tumor rektum. Penyakit hati kronis yang disertai hipertensi portal sering mengakibatkan hemoroid, karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah ke sistem portal. Selain itu sistem portal tidak mempunyai katup, sehingga mudah terjadi aliran balik. Hemoroid eksterna di bedakan sebagai Hemoroid interna dibagi berdasarkan bentuk akut dan kronis. Bentuk akut berupa gambaran klinis atas : pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan suatu derajat 1 : bila terjadi pembesaran hematoma, walaupun disebut sebagai hemoroid yang tidak prolaps keluar hemoroid thrombosis eksternal akut. kanal anus, hanya dapat dilihat dengan anorektoskop. Bentuk ini sering terasa sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada kulit Derajat 2 : pembesaran hemoroid yang merupakan reseptor nyeri. Kadang-kadang prolaps dan menghilang atau masuk perlu membuang trombus dengan anestesi sendiri ke dalam anus secara spontan. lokal, atau dapat diobati dengan “kompres duduk” panas dan analgesik. Hemoroid Derajat 3 : pembesaran hemoroid yang eksterna kronis atau skin tag biasanya prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus merupakan sekuele dari hematom akut. dengan bantuan dorongan jari. Hemoroid ini berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan ikat Derajat 4 : prolaps hemoroid yang dan sedikit pembuluh darah. permanen. Rentan dan cenderung untuk mengalami thrombosis dan infar KOMPLIKASI 1. Luka dengan tanda rasa sakit yang hebat sehingga pasien takut mengejan dan takut BAB. Karena itu, tinda makin keras dan makin memperberat luka di anus 2. Infeksi di daerah luka sampai terjadi nanah dan fistula 3. Pendarahan akibat luka, bahkan terjadi anemia 4. Jepitan, benjolan keluar anus dan terjepit oleh otot lingkar dubur sehingga tidak bisa masuk lagi. Sehingga tonjolan menjadi merah, makin sakit, dan besar. Dan jika tidak cepat-cepat ditangani dapat busuk. PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGIS FARMAKOLOGIS Ditujuakan pada semua jenis dan derajat 1. Obat yang berfungsi memperbaiki hemoroid yang berupa : defekasi 1. Pola hidup 2. Obat Simptomatik 2. Pola makan 3. Obat untuk menghentikan pendarahan 3. Cara defekasi 4. Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid PENCEGAHAN 1. Konsumsi Makanan tinggi serat seperti sayu, buah dan kacang-kacangankarena dapat membuat feses menjadi lunak sehingga mengurangi proses mengedan dan tekanan vana anus 2. Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari agar tubuh tidak kekurangan cairan 3. Melakukan kegiatan seperti olahraga rutin 4. Mengubah kebiasaan BAB. Bila ingin BAB bersegeralah ke kamar mandi karena akan menyebabkan feses menjadi keras dan jangan duduk terlalu lama PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan 1. Pemeriksaan anoskopi di lakukan
dengan : inspeksi, colok dubur, anuskopi untuk menilai mukosa rectal dan dan sigmoisdoskopi, hasil yang mengevaluasi tingkat pembesaran didapatkan : hemoroid 1. terdapat pembengkakan vena yang 2. Pemeriksaan sigmoidoskopi untuk mengalami prolapse mengevaluasi perdarahan rektal dan rasa tak nyaman seperti fisura anal, 2. lokasi diatas linea dentate atau di fistula, colitis, polip rectal, dan bawah linea dentala kanker. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan rasa nyaman b.d dengan terputusnya jaringan perifer 2. Konstipasi b.d dengan peristaltic usus menurun 3. Resiko infeksi b.d adanya luka operasi di daerah anorektal 4. Gangguan mobilitas fisik 5. Gangguan pola tidur b.d nyeri post hemoroidectomi INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA 1 DIAGNOSA 2 a. Kaji skala nyeri a. Anjurkan untuk mengkonsumsi b. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam. makanan yang mengandung serat. c. Beri posisi tidur yang nyaman. b. Anjurkan untuk banyak minum air d. Observasi tanda-tanda vital. putih. e. Berikan bantalan flotasi dibawah bokong saat c.Berikan huknah gliserin. duduk. f. Kolaborasi untuk rendam duduk setelah tampon diangkat. g. Kolaborasi untuk pemberian terapi analgetik. DIAGNOSA 3 DIAGNOSA 4 a. Observasi tanda-tanda vital a. Kaji kemampuan klien terhadap aktivitas. b. Berikan rendam duduk setiap kali setelah buang air besar selama 1-2 b. Anjurkan pada klien untuk minggu. meningkatkan aktivitas secara bertahap. c. Kaji daerah operasi terhadap c. Hindari duduk dengan posisi yang pembengkakan dan pengeluaran pus. tetap dalam waktu lama. d. Ganti tampon setiap kali setelah BAB. d. Ubah posisi secara periodik sesuai e. Kolaborasi untuk pemberian terapi dengan keadaan klien. antibiotik. DIAGNOSA 5 a. Lakukan kajian masalah gangguan tidur pasien dan penyebab kurang tidur. b. Anjurkan makan yang cukup satu jam sebelum tidur. c. Beri posisi yang nyaman. d. Kolaborasi dalam pemberian analgetik dan sedatif setengah jam sebelum tidur. TERIMA KASIH