Anda di halaman 1dari 8

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

TOKOH GERAKAN DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUAN DALAM ISLAM


1. Muhammad Abduh
a. Biografi

Muhammad Abduh dilahirkan di desa Mahallat Nashr di Kabupaten al-


Buhairah, Mesir pada 1850 M/1266 H, dengan nama lengkap Muhammad bin Abduh
bin Hasan Khairullah. Berasal dari bukan kalangan keluarga bangsawan dan kaya
raya.
Muhammad Abduh hidup dalam kehidupan pedesaan yang hijau. karena pekerjaan
keluarganya adalah petani. Walau demikian Ayahnya adalah orang dihormati disana.
Hanya Muhammad Abduh yang tidak membantu pekerjaan orangtuanya seperti
yang dilakukan suadara-saudara lainnya. Karena orangtuanya menginginkan
Muhammad Abduh untuk menuntut ilmu pengetahuan.
b. Pokok Pikiran Muhammad Abduh

1. Kemajuan agama islam itu tertutup oleh umat islam sendiri. Dimana umat islam
beku dan jumud dalam memahami ajaran islam. Dihafalkan lafadznya akan tetapi
tidak diamalkan isi kandungannya. Ungkapan Muhammad Abduh yang sangat
terkenal terkait hal ini adalah, “al-Islam mahjub bi al-Muslimin”. Islam tertutup
oleh umat islam sendiri.

2. Akal mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dalam agama islam. Ungkapan
yang sering ia kutip ialah. “al-Din huwa al-‘Aql, la dina liman la ‘aqla lahu”.
Agama adalah sejalan dengan akal dan tidak ada agama bagi orang yang tidak
menggunakan akal.

3. Dari akal akan terungkap misteri alam semesta yang diciptakan Allah untuk
kesejahteraan umat manusia itu sendiri. Hanya dengan ketinggian akal dan ilmu,
manusia mampu menundukkan dirinya sebagai makhluk Allah yang tunduk berbakti
kepada yang Maha Pencipta.
c. Karya Muhammad Abduh

Adapun kitab-kitab karangan Muhammad Abduh


-Al-Waridat, kitab yang pertama dikarangnya ketika masih menjadi mahasiswa
Al-Azhar, menerangkan Ilmu Tauhid menurut segi Tasawuf yang dijiwai oleh
pokok pikiran Jamaluddin Al-Afghani.
-Wahdatul Wujud, menerangkan paham segolongan ahli Tasawuf tentang
kesatuan antara Tuhan dan makhluk, yakni bahwa alam ini adalah
pengejawantahan Tuhan.
-Syarh Nahjil Balaghah, memuat kesusasteraan bahasa Arab yang berisi Tauhid
dan kebesaran agama Islam.
2. Rasyid Ridha

a. Biografi Pikiran Rasyid Riha

Rasyid Ridha adalah murid Muhammad ‘Abduh yang terdekat. Ia lahir pada tahun
1865 di al-Qalamun, suatu desa di Lebanon yang letaknya tidak jauh dari kota
Tripoli (Suria). Menurut keterangan, ia berasal dari keturunan al-Husain, cucu
Rasulullah.

Semasa kecil, ia belajar di sebuah sekolah tradisional di al-Qalamun untuk belajar


menulis, berhitung dan membaca al-Qur’an. Pada tahun 1882, ia meneruskan
pelajaran di al-Madrasah al-Wataniah al-Islamiyyah (Sekolah Nasional Islam) di
Tripoli. Sekolah ini didirikan oleh al-Syaikh Husain al-Jisr, seorang ulama Islam
yang telah dipengaruhi oleh ide-ide modern.
b. Pokok Pikiran Rasyid Ridha

Menurut Rasyid Ridha untuk membuat islam maju dan keluar dari
keterbelakangan adalah melalui ilmu pengetahuan.Umat islam awal maju
karena ilmu pengetahuan.namun,umat islam pada saat itu,lebih
mementingkan kehidupan akhirat dan mengesampingkan ilmu
pengetahuan.akibatnya,akibatnya umat islam jauh terbelakang dari
pendidikan Barat.Namun,Ridha menolak westernisasi,yaitu mengikuti segala
apa yang ada di Barat.menurutnya,dalam mencari ilmu pengetahuan harus
disesuaikan dengan prinsip-prinsip islam,tidak serta merta mengikut apa saja
yang dari Barat.
c. karya Rasyid Ridha

Majalah al-Manar mulai terbit pada tanggal 22 Syawal 1315 H/ 15 Maret 1898
M. Pada mulanya majalah tersebut terbit dalam bentuk tabloid, sekali dalam
seminggu, kemudian setengah bulan sekali, kemudian sebulan sekali, dan
kadang-kadang sembilan nomor dalam setahunnya. Majalah tersebut dapat
diterbitkan Rasyid Ridha seorang diri hingga akhir hayatnya. Apa yang telah
dilakukan oleh Rasyid Ridha adalah prestasi besar yang sulit ditandingi orang
lain. Selama al-Manar terbit, sebayak 34 jilid besar dan setiap jilidnya berisi
1000 halaman telah terkumpul seluruhnya.

Tafsir Al-Qur’an karya Rasyid Ridha itu berjudul Tafsir al-Qur’an al Hakim
(Tafsir Al-Manar) bagian pertamanya, yaitu surat al-Fatihah sampai dengan
surat al-Nisa ayat 125 merupakan hasil kerjasama dengan gurunya, Syekh
Muhammad Abduh. Sedangkan bagian keduanya, yaitu dari surat al-Nisa ayat
126 sampai dengan surat Yusuf ayat 110 adalah hasil karyanya secara mandiri.
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai