Anda di halaman 1dari 20

Matrikulasi PSPA

Briandini Dwi Astuti


Resep
Pengertian umum Resep
Bagian – bagian Resep
Ketentuan Resep
 Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap.

 Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, apoteker wajib menanyakan kepada
penulis resep.

 Apabila apoteker menganggap bahwa dalam resep terdapat kekeliruan atau penulisan resep yang tidak
tepat, apoteker harus memberitahukan kepada dokter penulis resep.

 Apabila dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, tanggung jawab sepenuhnya dipikul oleh dokter yang
bersangkutan (dokter wajib menyatakannya secara tertulis atau membubuhkan tanda tangan yang lazim di
atas resep).

 Apabila apoteker menganggap pada resep terdapat kekeliruan yang berbahaya dan tidak dapat
menghubungi dokter penulis resep, penyerahan obat dapat ditunda.
Penulisan Jumlah Obat

Penulisan jumlah obat dinyatakan dalam angka


romawi :
I :1
V :5
X : 10
L : 50
C : 100
M : 1000
Copy Resep & Etiket
Copy R/

Salinan resep adalah salinan yang dibuat apoteker, selain memuat


semua keterangan yang terdapat dalam resep asli harus memuat
pula: nama dan alamat apotek, nama dan SIA, tanda tangan atau
paraf APA, det/ detur untuk obat yang sudah diserahkan atau ne
detur untuk obat yang belum diserahkan, nomor resep, dan
tanggal pembuatan.
Ketentuan lain salinan resep
Salinan resep narkotika

 Apotek dilarang melayani salinan resep yang mengandung narkotika,


walaupun resep tersebut baru dilayani sebagian atau belum dilayanai sama
sekali (untuk mencegah kemungkinan penyalahgunaan blanko-blanko salinan
resep).
 Untuk resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau belum dilayani sama
sekali, apotek boleh membuat salinan resep tetapi salinan resep tersebut
hanya boleh dilayani di apotek yang menyimpan resep aslinya.
 Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter tidak boleh dilayani
sama sekali (dokter tidak boleh menuliskan iter untuk resep yang
mengandung narkotika).
 Resep dari luar propinsi harus mendapat persetujuan dari dokter setempat.
Bagian – bagian Copy R/
PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian dalam
pasal 24 berbunyi:
“mengganti obat merek dagang dengan obat generik
yang sama komponen aktifnya atau
obat merek dagang lain atas persetujuan dokter
dan/atau pasien”
maka jika pasien setuju maka obat boleh diganti.
Etiket

Adalah identitas suatu obat Pemilihan etiket disesuaikan


yang dicantumkan pada obat dengan penggunaan obat :
yang akan diserahkan dengan Etiket warna biru : untuk obat
tujuan untuk memberikan luar
informasi tentang cara Etiket warna putih : untuk obat
penggunaan obat yang benar dalam
hingga tujuan pengobatan
dapat tercapai

Anda mungkin juga menyukai