Disusun oleh :
Disusun oleh :
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PBF PT. Penta Valent Cabang
Kediri yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2021 sampai dengan 26 Agustus
2021.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker pada Program Studi Profesi Apoteker “Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri”. Mengingat terbatasnya pengetahuan, pengalaman serta waktu yang
tersedia dalam menyusun laporan ini, sehingga kritik dan saran dari pembaca yang
membangun sangat diharapkan. Banyak pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
praktek kerja maupun dalam penyusunan laporan praktek kerja ini sehingga penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dra. Ec. Lianawati., MBA, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Wiyata
Kediri.
2. Prof. Dr. Muhamad Zainuddin, Apt selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
Bhakti Wiyata Kediri.
3. apt. Evi Kurniawati, M. Farm, selaku Dekan Fakultas Farmasi Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
4. apt. Tri Puji Lestari, M. Farm, selaku Ketua Program Studi Profesi Apoteker
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
5. apt. Esti Ambar Widyaningrum, M. Farm, selaku Wakil Program Studi Profesi
Apoteker Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
6. apt. Aroma Ocfi D. H. S. Far, selaku apoteker penanggungjawab PBF PT. Penta
Valent cabang Kediri yang telah memberikan bimbingan, membagi ilmu, saran,
dan dukungan selama pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker.
7. apt. Dyah Ayu Kusumaratni, M. Farm, selaku pembimbing dalam penyusunan
laporan praktek kerja profesi apoteker di PBF.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan laporan praktik kerja
iii
profesi apoteker ini. Kami sadari bahwa laporan praktik kerja profesi apoteker ini
masih jauh dari sempurna, tetapi kami berharap laporan ini bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR
PENGESAHAN............................................................................................. Err
or! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF) ........ 1
B. Tujuan PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF) ..................... 2
C. Manfaat PKPA di Pedagang Besar Farmasi (PBF) ................... 2
v
8.
Alur Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan, Penarikan
Obat dan Retur, Penyaluran di PBF ................................... 23
C. Pembahasan ............................................................................. 25
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar III. 1 Logo PT. Penta Valent .................................................... 9
Gambar III. 2 Layout Gudang PT. Penta Valent Cabang Kediri ............. 11
Gambar III. 3 Struktur Organisasi PT. Penta Valent Cabang Kediri ........ 12
Gambar IV. 1 Struktur Organisasi PT. Penta Valent Cabang Kediri ........ 17
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Standar Operasional ............................................................... 31
Lampiran 2 Gudang Penyimpanan ............................................................ 33
Lampiran 3 Surat Jalan ............................................................................. 34
Lampiran 4 Surat Faktur Barang ............................................................... 34
Lampiran 5 Surat Retur Barang................................................................. 35
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
A. Sejarah
1. PT. Penta Valent Cabang Kediri
PT. Penta Valent Kediri merupakan cabang dari PT. Penta Valent Pusat
yang berlokasi di Jakarta Barat. PT. Penta Valent berdiri sejak tahun 1968
di Jakarta yang didirikan oleh lima orang yaitu Nobertus Raharjo Mulyo,
Soegiarto Moeljono, Ratnawati Muljono Bintoro, Dotorandus Winarto dan
Salim Nugroho. PT. Penta Valen merupakan perusahaan dagang yang
bergerak sebagai distributor penyalur obat-obatan, dan peralatan kosmetik,
dari produsen ke konsumen yang disalurkan melalui toko obat, apotek dan
rumah sakit. PT. Penta Valent mempunyai cabang di beberapa kota besar,
salah satunya di Kediri.
PT. Penta Valent cabang Kediri dibuka sejak tahun 2014 dan merupakan
perusahaan dagang yang melakukan operasional penjualan tidak secara
tunai sehingga kontrol atas piutang memegang peranan yang sangat penting
karena menyangkut kontinuitas dari bisnis perusahaan. Dalam
operasionalnya, PT. Penta Valent didukung fasilitas pergudangan yang
memadai dan peralatan yang efisien juga armada transportasi yang telah
terintegrasi sehingga mendukung kelancaran pengiriman ke beberapa
tempat khususnya area keresidenan Kediri.
9
10
d. Tempat Parkir
PT. Penta Valent cabang Kediri mempunyai lahan parkir yang
terletak di depan dengan lahan yang cukup untuk mempermudah proses
distribusi.
D. Struktur Organisasi
A. Kegiatan
Praktik kerja profesi apoteker (PKPA) di PT. Penta Valent cabang Kediri
dilaksanakan pada tanggal 23 - 24 Agustus 2021 pukul 08.00 – 11.00 (Shift
pagi) dan pukul 13.00 – 16.00 (Shift sore) secara luring. Kegiatan utama dari
PBF PT. Penta Valent cabang Kediri antara lain berupa kegiatan pengadaan,
penyimpanan dan penyaliran obat kepada pelanggan. Pelaksanaan kegiatan
operasional tersebut memerlukan manajemen yang baik agar proses
pendistribusian, pengadaan dan penyaluran produk berjalan dengan baik dan
dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Pengelolaan produk di PT.
Penta Valent cabang Kediri dilaksanakan sesuai ketentuan pada pedoman
CDOB. Kegiatan yang dilakukan selama PKPA di PBF PT. Penta Valent
Cabang Kediri antara lain:
1. Mempelajari organisasi dan personalia PBF PT. Penta Valent Cabang
Kediri.
Struktur organisasi di PBF PT. Penta Valent Cabang Kediri terdiri
dari Branch Manager, Apoteker Penanggung jawab Utama PBF, dan
Asisten Apoteker, yang selanjutnya terbagi menjadi dua bagian yaitu Sales
Spv MIX yang terdiri dari sales pharma dan sales consumer dan Branch
Chief Controller yang terdiri dari admin sales. debitur, logistik, kasir,
ekspeditor, kolektor, dan gudang.
2. Mempelajari prosedur pengadaan barang di PBF PT. Penta Valent Cabang
Kediri.
Pengadaan di PBF PT. Penta Valent Cabang Kediri dilakukan secara
terpusat, yaitu PBF cabang melakukan permintaan menggunakan surat
pesanan ke PBF pusat. Setelah surat pesanan diterima maka PBF pusat
memproses permintaan secara langsung, melalui cabang lain dan atau secara
principal.
13
14
mana saja obat tersebut didisttribusikan, bagian logistik akan memblok data
di sistem agar obat yang di recall yang ada di Gudang tidak dapat di proses
untuk penjualan. Kemudian apabila ada nomor bets yang harus ditarik tetapi
sudah ada yang terjual ke pelanggan (outlet) maka APJ membuat surat
pengantar penarikan produk kepada pelanggan dengan melampirkan surat
recall yang diserahkan oleh bagian salesman yang melakukan bagian
penarikan stock fisik yang ada di pelanggan, sesuai dengan nomor bets yang
harus di recall dan sesuai dengan batas waktu yang diinstruksikan. Setelah
penarikan yang di lakukan oleh salesman, kemudian salesman menyerahkan
produk obat yang di recall ke bagian dengan melampirkan form Tanda
Terima Retur Barang (TTRB) yang sudah dimintakan approval admin
logistic, APJ, BCC dan Kepala Cabang dengan disertai faktur. Jika
pelanggan harus membuat surat pernyataan bahwa produk obat yang di
recall tersebut sudah tidak ada dan produk obat akan di simpan dalam
ruangan khusus dalam ruang karantina pada rak “PRODUK RECALL”.
6. Mempelajari prosedur retur barang di PBF PT. Penta Valent Cabang Kediri.
Proses retur barang dilakukan oleh salesman dengan membawa
kelengkapan retur berupa barang yang diretur, copy faktur barang yang
diretur dan mengisi form Tanda Terima Retur Barang (TTRB). Barang yang
diretur dibagi menjadi retur barang kadaluarsa, barang recall dan barang
yang tidak sesuai pesanan. Kelengkapan TTRB kemudian dicek
kelengkapan formnya dan diapproval. Barang kemudian dilakukan serah
terima ke gudang dan barang ditempatkan di gudang karantina.
7. Melakukan pengecekan suhu dan kelembaban di gudang penyimpanan
Pengecekan suhu dilakukan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pada pagi
hari pukul 08.00, siang hari pukul 12.00 dan sore pukul 16.00. dan tidak
lupa tiap melakukan pengecekan suhu dan kelembaban wajib ditulis juga di
lembar pencatatan suhu dan kelembaban.
16
B. Tugas
1. Komplain outlet terkait pengiriman
Penyaluran obat di PBF bekerja sama dengan ekspedisi dan saat
dilakukan penyerahan obat ke ekspedisi terjadi serah terima barang dari
gudang ke pihak ekspedisi dimana petugas ekspedisi akan mengecek
kesesuaian barang sehingga jika ada outlet yang komplain terkait
pengiriman (barang rusak/tidak sesuai) maka pihak pengirim akan membuat
berita acara dan menyerahkannya ke PBF untuk selanjutnya barang/ obat
akan diganti.
2. Barang kiriman dari PT. Penta Valent pusat pecah/rusak ekspedisi
a) Petugas penerima barang melaporkan ke APJ
b) Kemudian akan dibuatkan berita acara
c) Admin logistik kemudian melaporkan pada logistik penta valen pusat
d) Barang akan diretur ke penta valent pusat dengan menyertakan TTRB
(Tanda Terima Retur Barang) dan nota pembelian.
3. Ketentuan proses recall
a) PBF cabang mendapatkan surat recall dari penta valent pusat yang
menerima info recall barang dari principal.
b) Penta valent cabang kemudian mengirimkan surat recall ke outlet-outlet
c) Jika outlet tidak memiliki stok produk yang direcall maka outlet harus
membuat surat pernyataan bahwa produk yang direcall sudah tidak ada.
d) Jika produk yang direcall masih ada di outlet maka harus dikembalikan
dengan proses retur (membuat surat retur barang).
17
g) Transportasi
Bekerjasama dengan ekspedisi untuk pengiriman barang dengan
menggunakan transportasi dengan kondisi penyimpanan yang sesuai
dengan produk yang akan dikirimkan serta dapat menjamin bahwa
22
C. Pembahasan
Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT. Penta Valent Cabang Kediri
merupakan distribusi lokal yang memiliki kerja sama dengan dua puluh dua
pabrik obat sehingga memiliki atau menyediakan berbagai macam obat, lebih
dari 500 macam obat, dimulai dari paten hingga generik. Dikarenakan
banyaknya macam obat yang akan di distribusikan sehingga pengelolaan obat
harus di perhatikan. Sebagai salah satu cabang dari distributor lokal PBF PT.
Penta Valent Cabang Kediri dapat melalukan pengadaan obat dari distributor
resmi maupun dari subdistributor akan tetapi pemesanan tetap melewati PT.
Penta Valent Pusat. Pelaksanaan kegiatan operasional tersebut memerlukan
manajemen yang baik agar proses pendistribusian maupun pengadaan produk
berjalan dengan baik dan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Pengelolaan produk di PBF PT. Penta Valent Cabang Kediri dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan pada Pedoman CDOB sehingga tidak ada perbedaan
antara teori dan praktek di lapangan PBF. Pengadaan obat di PBF PT. Penta
Valent Cabang Kediri dilakukan setiap 3 bulan sekali. Stok obat harus dipantau
secara rutin agar tiak terjadi kekosongan stok yang akan berdampak pada
penolakan outlet / customer. Apabila stok mendekati kosong akan dilakukan
pemesanan kepada PT. Penta Valent Pusat, dan pusat akan memesankan
kepada supplier agar tidak sampai terjadi kekosongan stok obat.
Obat, bahan obat, dan alkes yang kemudian dilakukan proses penerimaan
barang. Penerimaan barang dilakukan di ruang penerimaan, yang kemudian
dilakukan pengecekan yang dilakukan oleh petugas gudang. Pengecekan
barang datang meliputi nama, jenis, jumlah, nomor batch, serta expired date.
Setelah pengecekan selesai, petugas gudang mengisi buku cek list pemeriksaan
barang yang meliputi nama pengirim, nama ekspedisi, no. TF, no. RC, nama
barang, jumlah, nomor batchi, expired date, serta paraf petugas gudang yang
menerima barang. Setelah dilakukan pengecekan barang dan barang sudah
sesuai dengan faktur, maka barang diterima dan selanjutnya akan disimpan
digudang. Apabila ada ketidaksesuian barang dengan faktur, maka petugas
gudang akan melaporkan ke bagian administrasi untuk diproses. Untuk barang
26
yang tidak sesuai maka akan dikembalikan untuk ditukar dengan obat yang
sesuai. Untuk barang yang terdapat kecacatan pada kemasan sekunder masih
dapat diterima akan tetapi dengan persetujuan dari pemesan. Sedangkan untuk
obat yang rusak, dilaporkan ke PT. Penta Valent Pusat dan dimasukkan
kedalam ruang karantina dan diberi label obat rusak. Penerimaan yang
dilakukan telah sesuai dengan CDOB dimana barang yang diterima harus
diperiksa jumlahnya untuk memastikan bahwa produk yang diterima telah
sesuai dengan catatan/faktur dan surat pesanan.
Obat, bahan obat, dan alkes kemudian dimasukkan ke gudang untuk
proses penyimpanan. Gudang obat PT. Penta Valent Cabang Kediri terdiri
ruang penyimpanan obat secara umum, ruang penyimpanan alkes, ruang
penyimpanan psikotropika, ruang penyimpanan prekurosor, ruang karantina.
Penyimpanan obat secara umum dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan
dan principal, yang kemudian diurutkan sesuai abjad untuk mempermudah dan
mempercepat proses pengambilan obat. Untuk obat psikotropika disimpan di
ruang penyimpanan khusus dimana ruangan selalu terkunci dan kunci
dipegang oleh APJ (Apoteker Penanggung Jawab) untuk mencegah tindakan
pencurian. Untuk obat prekursor dan OOT juga disimpan terpisah di ruang
penyimpanan prekursor. Sedangkan untuk penyimpanan obat CCP (Cold
Chain Produst) disimpan di dalam lemari pendingin. Alkes disimpan di ruang
penyimpanan alkes yang penanggung jawabnya seorang TTK dibawah
pengawasan Apoteker Penangguang Jawab. Ruang krantina digunakan untuk
menyimpan obat - obatan yang ED, obat - obatan yang rusak, obat - obatan
yang tidak sesuai pesanan atau obat re-call.
Di gudang dilengkapi dengan alat pengendali hama untuk mencegah
hama masuk yang dapat mempengaruhi mutu obat selama penyimpanan dan
thermohygrometer untuk pemantauan suhu dan kelembaban yang dikalibrasi
setahun sekali. Pemantauan suhu dan kelembaban dilakukan secara rutin tiga
kali sehari yaitu pada jam 08.00 wib, 12.00 wib, dan 16.00 wib. Suhu di
ruangan penyimpanan obat dijaga suhunya berkisar 15 - 25 ˚C dan
kelembabannya 40-45 RH, sedangkan produk CCP dijaga suhunya berkisar 2
27
A. Kesimpulan
1. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dapat meningkatkan
pemahaman calon apoteker dalam melakukan pengelolaan obat dan alat
kesehatan di PBF secara legal dan etik, meningkatkan wawasan dan
pengalaman praktis tetang peran, fungsi posisi, dan tanggungjawab apoteker
di bagian distribusi yang meliputi pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran
perbekalan farmasi, serta memahami cara dokumentasi/pelaporan di PBF.
2. Apoteker di PBF mempunyai peran utama dalam menjamin produk atau
obat sampai ke tangan pengguna dengan mempertahankan keamanan,
khasiat dan mutu produk atau obat yang sesuai dengan syarat yang
ditetapkan.
3. Setiap PBF harus memiliki apoteker penanggung jawab yang telah memiliki
izin yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan pengadaan,
penyimpanan dan penyaluran obat.
B. Saran
Diharapkan kedepannya waktu dalam melaksanakan PKPA di PBF tidak
dilaksanakan terlalu singkat sehingga mahasiswa dapat benar-benar memahami
cara pendistribusian obat di PBF.
29
DAFTAR PUSTAKA
BPOM RI. 2020. Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik. Badan
Pengawas Obat dan Makanan: Jakarta.
Depkes RI. 2009. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian. Departemen Kesehatan RI: Jakarta
Permenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi: Jakarta.
Permenkes RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 tahun 2017 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi: Jakarta.
Permenkes RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2017 Tentang
Perubahan Penggolongan Narkotika: Jakarta
30
LAMPIRAN
31
32
33