Anda di halaman 1dari 110

INGENIO LEARNING

CENTER
LATIHAN IKA

1
• Seorang anak umur 3 tahun dibawah
ke UGD oleh ibunya karena kejang,
merupakan kejang pertama, lama
kejang kurang dari 5 menit, didahului
dengan panas yang mendadak tinggi.
• Dari pemeriksaan fisik didapati :
anak tidur setelah mendapatkan obat
anti kejang secara rectal, nadi 132
x/menit, suhu 38,2 oC, Berat badan 13
kg.
1. Diagnose sementara penderita diatas
:
A. Kejang Demam
B. Kejang Demam Sederhana
C. Kejang Demam Komplikata
D. Meningitis
E. Ensefalitis
2. Obat anti kejang per-rectal adalah :
A. Diazepam
B. Clonazepam
C. Phenytoin
D. Phenobarbital
E. Karbamazepin
3. Dosis obat anti kejang rectal :
A. 5 mg
B. 8 mg
C. 10 mg
D. 12 mg
E. 15 mg
4. Untuk menurunkan suhunya dapat
diberikan obat panas :
A. Antasid
B. Parasetamol
C. Antalgin
D. Romilar
E. Ambroxol
5. Dosis obat panas untuk kasus diatas :
A. 10 - 20 mg/kg/kali
B. 20 – 25 mg/kg/kali
C. Maximal 10 mg
D. Setiap saat dapat diberikan
E. Bukan salah satu diatas
6. Diagnosis banding kasus diatas :
A. Hipoglikemia
B. Ketidakseimbangan elektrolit
C. Meningitis
D. A+B: Benar
E. Semua benar
7. Pemeriksaan penunjang yang
dilakukan :
A. Darah lengkap
B. Serum elektrolit
C. Kadar gula darah
D. Lumbal Punksi
E. Semua benar
• Selama perawatan kondisi pasien
membaik, bebas panas 2 hari, nafsu
makan baik.
• Pasien direncanakan pulang, tetapi
ditunda karena pasien mengalami
kejang walaupun suhu saat itu 36,9oC.
Kejang kurang dari 2 menit, dan
berhenti sendiri sebelum diberikan obat
anti kejang.
8. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk
mengantisipasi kejang yg ke-2 (tanpa
panas):
A. Lumbal punksi
B. EEG
C. ECG
D. EMG
E. Foto kepala
9. Obat untuk terapi rumatan
A. Diazepam
B. Gabapentin
C. Clonazepam
D. Valproic Acid
E. Mefenamic Acid
10. Dosis obat anti epilepsi:
A. 5 mg/kg/kali
B. 7 mg/kg/kali
C. 10 mg/kg/kali
D. 12 mg/kg/kali
E. 15 mg/kg/kali
• Anak umur 5 tahun datang ke UGD dengan
kesadaran apatis, tampak lemah, mata cowong.
• Dari pemeriksaan fisik didapati nadi 136x/menit,
suhu 38,9 oC, RR 56x/menit cepat dan dalam, berat
badan 16 kg, turgor turun.
• Menurut cerita ibunya, anak mengalami muntah
5x, jumlah muntahan cukup banyak, bahkan
muntahan yang terakhir berwarna kuning, anak
juga mengalami bab cair lebih 8 kali, lebih banyak
cairan dibandingkan ampas, kuning, 2x bab
terakhir berlendir. Anak tidak kencing sejak 7 jam
sebelum ke UGD, badan teraba dingin sejak 1 jam
sebelum MRS
11. Apakah diagnosis pasien diatas :
A. Diare Akut non dehidrasi
B. Diare Akut dengan dehidrasi
C. Diare Akut dengan dehidrasi
ringan
D. Diare Akut dengan dehidrasi
sedang
E. Diare Akut dengan dehidrasi berat
12. Cairan yang digunakan untuk
resusitas:
A. D5
B. D5 0,225 S
C. D5 0,45 S
D. D10
E. RL
13. Berapa dosis cairan resusitasi :
A. 10 cc/kg
B. 15 cc/kg
C. 20 cc/kg
D. 25 cc/kg
E. 30 cc/kg
14. Berapa lama cairan diatas diberikan
:
A. 30 menit
B. 60 menit
C. 90 menit
D. 120 menit
E. 150 menit
15. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
:
A. Darah Lengkap
B. Analisa Gas Darah
C. Lumbal punksi
D. A+B : Benar
E. Benar semua
16. Komplikasi Lambat kasus
diatas :
A. Diare berkepanjangan
B. Diare kronik
C. Gizi buruk
D. Benar : A+B
E. Semua benar
17. Menurut lamanya sakit,
klasifikasi diare dibedakan
menjadi
1. Diare berkepanjangan
2. Diare kronis
3. Diare akut
4. Diare non dehidrasi
 Anak laki-laki, 3 tahun 6 bulan berobat dengan
keluhan bengkak di kemaluan (buah zakar).
 Bengkak ditemukan ibunya 3 hari sebelum MRS,
penderita sudah berobat ke bidan dan langsung
dirujuk ke rumah sakit karena penderita tampak
bengkak, dan pucat.
 Dari anamnese diketahui ibu penderita tidak tahu
kalau anaknya pucat, ibu penderita merasa anaknya
berkulit putih.
 Dari pemeriksaan fisik didapati, BB :14 kg, keadaan
umum lemah, tampak malas beraktifitas dan pucat,
kesadaran compos mentis, anemi di konjungtiva,
palpabrae sembab, perut buncit, scrotum membesar,
udem dan tampak jernih, pitting udem di ekstremitas
bawah
18. Sangkaan diagnosis penderita diatas :
A. Sindroma Nefrotik
B. Alergi Obat
C. Obesitas
D. Glomerulo Nefritis Akut
E. Hipoalbumin idiopatik
19. Diagnosis banding keluhan bengkak
kasus diatas :
A. Sindroma Nefrotik
B. Kwashiorkor
C. Gagal Jantung
D. A+B : Benar
E. A+B+C : Benar
20. Pemeriksaan penunjang apa yang
akan dilakukan :
A. Darah Lengkap
B. Urine Lengkap
C. Albumin
D. Kolesterol
E. Semua Benar
Hasil pemeriksaan penunjang sebagai
berikut : Hb 4,0 mg/dl,
Hematocrit 15 %,
Lekosit 18.600.
Eritrosit 2,4 juta,
Trombosit 345.000,
Albumin 2,4 mg/dl,
Kolesterol 506 mg/dl,
Protein urine +3,
Sedimen urine : eritrosit 1-2, leukosit 3-5,
epitel 5.
21. Berapa cc volume PRC yang
dibutuhkan untuk menaikkan Hb
menjadi 12 mg/dl, Rumus :
Vol.PRC = ∆ Hb x BB x 4
A. 80 cc
B. 140 cc
C. 280 cc
D. 380 cc
E. 450 cc
22. Obat lini pertama kasus diatas :
A. Prednison
B. Kalmethason
C. Betametason
D. Mometason
E. Siklofosfamid
23. Harga normal Kolesterol :
A. < 100
B. < 200
C. < 250
D. < 300
E. < 350
• Bayi laki-laki lahir spontan B, 38-39mgg,
berat lahir 2050 gram, APGAR Score 6-
7, setelah dilakukan perawatan, bayi
tetap merintih, RR 56x/menit, Detak
jantung 148x/menit, suhu 36,3oC, GDA
vena 39 mg/dl,
• Sejak 2 bulan terakhir ibu mendapat
terapi multidrug dari Poli Paru
24. Berdasarkan umur kehamilan dan
berat lahir, diagnosis bayi diatas
adalah
A. BCB
B. PJT
C. BKB
D. BBLR
E. BLB
25. Dari sistem pernapasan dan suhu, bayi
tersebut mengalami
A. Asfiksia + adaptasi lingkungan
B. Asfiksia ringan + hipotermia
C. Asfiksia sedang + hipotermia
D. Asfiksia berat + hipotermia
E. Asfiksia neonatorum
26. Tinjauan laboratoris, bayi mengalami
A. Hipoglikemia
B. GDA normal
C. Hipokalemiamia
D. Hipomagnesi
E. Hiponatremia
27. Terapi yang segera diberikan adalah
A. D10%
B. D12,5%
C. D5%
D. D40%
E. D15%
28. Dosis terapi diatas yg diberikan secara
bolus :
A. 1 cc, naik bertahap karena BBLR
B. 2 cc/kg
C. 3 cc/kg
D. 4 cc/kg
E. 5 cc/kg
29. Kapan terapi dihentikan ?
1. GDA> 39
2. GDA normal 3 kali berturut-turut
3. GDA> 35
4. Dapat minum penuh
30. Penatalaksanaan bayi tersebut
A. Harus diberikan profilaksis
isoniasid
B. Tidak perlu profilaksis isoniasid
C. Profilaksis isoniasid diberikan
setelah dilakukan mantoux test
D. Profilaksis isoniasid dapat diganti
dengan ethambutol
E. Cukup diberikan vitamin untuk
pencegahan
31. Pilihan obat untuk terapi TB
1. Rifampisin
2. INH
3. PZA
4. Ethambutol
32. Diagnosis pasti meningitis berdasarkan :
A. Foto kepala
B. CT Scan
C. CRP positif
D. Lumbal punksi
E. Kultur darah
33. Difteri pada anak
1. Merupakan penyakit infeksi akut
dan sangat menular
2. Kuman membentuk toksin
3. Ditandai adanya pseudomembran
4. Penyebab Coynebacterium ulceran
34. Penularan difteri dapat melalui
1. Kontak langsung
2. Droplet
3. Carrier yang tak diobati
4. Transfusi/ jarum suntik
35. Manifestasi klinis difteri tergantung
1. Imunitas penderita
2. Patogenitas
3. Toksigenitas
4. Lokasi pseudomembran
36. Prinsip pentalaksanaan difteri adalah
1. Isolasi
2. ADS
3. Antibiotik
4. Suportif
37. Tujuan terapi antibiotik pada kasus
difteri
A. Pengganti anti toksin
B. Mengobati sekunder infeksi
C. Menghentikan produksi toksin
D. Mencegah komplikasi
E. Menurunkan panas
38. Berikut ini benar mengenai TB
1. Tidak selalu ada kontak
2. Malnutrisi
3. Gejala yang sering adalah batuk
4. Penyebaran dapat sampai ke
mengingen
39. Prinsip penatalaksanaan TB :
1. Multidrug
2. Jangka Lama
3. Kontinyu
4. Monodrug
40. Yang tidak termasuk antropometri :
A. Panjang badan
B. Berat badan
C. Panjang lengan
D. Lingkar lengan
E. Tinggi badan
41. Gejala klinis dan hasil laboratoris
yang menunjang diagnosis sindroma
nefrotik adalah :
1. Proteinuria
2. Udem palpebra
3. Hipoalbuminemia
4. Hiperkalemia
42. Gejala klinis demam berdarah
dengue menurut WHO adalah :
1. Perdarahan
2. Pembesaran hepar
3. Ascites
4. Hemokonsentrasi dan
trombopeni
43. Hipoalbumin pada Sindroma
Nefrotik, bila kadar albumin dalam
darah
sebesar :
A. < 1,5 g/ dl
B. < 2 g/ dl
C. < 2,5 g/ dl
D. < 3 g/ dl
E. < 3,5 g/dl
44. Komplikasi awal diare
1. Dehidrasi
2. Gangguan asam-basa
3. Gangguan elektrolit
4. Gangguan gizi
45. Manifestasi klinis DHF pada kulit :
A. Erythema
B. Papula
C. Petechiae
D. urticaria
E. Vesicula
46. Kebocoran plasma pada kasus demam
berdarah dengue berupa :
1. Peningkatan PCV
2. Efusi plasma
3. Hemokonsentrasi
4. Ascites
47. Yang tidak tepat mengenai sepsis
awitan dini
A. Usia < 72 jam
B. Didapat setelah persalinan
C. Menggunakan terapi antibiotik
D. Selalu dengan gejala kenaikan
suhu tubuh
E. Karena penularan secara
vertikal
48. Yang merupakan faktor resiko
tinggi Sepsis pada neonatus :
A. Korioamnionitis
B. Asfiksia
C. BBLR
D. Prematur
E. Ibu panas
49. Hipoglikemi :
A. < 25 mg/dl
B. < 30 mg/dl
C. < 45 mg/dl
D. < 50 mg/dl
E. < 60 mg/dl
50. Penatalaksanaan ikterus yang paling
aman
A. Transfusi tukar
B. Foto terapi
C. Fenobarbital
D. Kolesteramin
E. Transfusi plasma
51. Pencegahan hipoklikemia :
1. Monitoring bayi dengan resiko
2. ANC ibu DM
3. Pemberian minum sedini mungkin
4. Pemasangan monitor saturasi
oksigen
52. Kelainan bawaan kasus
Gastrointestinal
1. Atresia duodenum
2. Gastrokhisis
3. Atresia Ani
4. Ekstrofia buli
53. Cairan tubuh yang mempunyai
resiko rendah menularkan HIV
1. Air kencing
2. Air mani
3. Feses
4. Sekret vagina
54. Penyebab GNAPS
A. Streptokokus  hemolitikus Group
A
B. Streptokokus  hemolitikus Group
B
C. Streptokokus non Hemolitikus
Group A
D. Streptokokus viridans
E. Streptokokus
55. Penyebab diare terbanyak
adalah :
A. Picornavirus
B. Rotavirus
C. Adenovirus
D. Flavivirus
E. RNAvirus
56. Gejala klinis marasmic diantaranya
adalah
1. Old man face
2. Crazy pavement dermatosis
3. Atrofi otot
4. Udema
57. Selain pada organ pernafasan, TB
dapat menginfeksi organ
1. Mata
2. Tulang
3. Kelenjar limfe
4. SSP
58. Berikut ini bukan pemeriksaan
penunjang untuk menegakkan
diagnosis TB
1. Pemeriksaan BTA
2. Fine Needle Aspiration
3. Toraks Foto
4. Skull Foto
59. Sesak nafas pada Asma terjadi
akibat :
1. Spasme otot polos bronkus
2. Edem mukosa
3. Sumbatan mucus
4. Asidosis respiratorik
60. Penatalaksanaan Asma
1. Tergantung derajat serangan
2. Diberikan nebulasi  agonis
3. Oksigenasi
4. Harus rawat inap untuk
observasi serangan asma
berikutnya
61. Berat badan bayi lahir sangat
rendah :
A. < 1000 gram
B. < 1500 gram
C. < 2000 gram
D. < 2500 gram
E. < 3000 gram
62. Yang tidak termasuk prinsip perawatan
BBLR adalah :
A. Tidak boleh hipotermia dan hipoglikemi
B. Harus segera dipasang infus setelah
lahir untuk mengatasi kebutuhan cairan

C. Balance kebutuhan cairan, elektrolit


dan kalori
D. Bila tersedia, sebaiknya dengan
incubator
E. Oksigenasi bila perlu
• Anak umur 7 tahun berobat ke RSU
dengan keluhan panas naik turun lebih
dari 1 minggu, muntah dan kadang-
kadang mencret, nafsu makan menurun.
• Pada pemeriksaan didapatkan suhu 39 oC,
lidah kotor, bibir pecah-pecah, mulut
berbau, perut kembung dan hepatomegali.
Anak agak pucat.
63. Dari kajian data diatas, kemungkinan
diagnose medis kasus diatas, adalah:
A. GED
B. Faringitis
C. Morbili
D. S.Demam Tifoid
E. Hepatitis
64. Disamping gejala diatas, mungkin pula
ditemukan gejala lain, diantaranya :
1. Roseola pada punggung dan anggota
gerak
2. Bradikardi pada anak besar
3. Kadang-kadang ditemukan epistaxis
4. Ditemukan koplik spot pada mukosa
pipi
65. Komplikasi yang dapat terjadi pada
kasus diatas adalah :
1. Perdarahan usus
2. Perforasi usus
3. Peritonitis
4. Sistitis
66. Diagnosis Demam Tifoid ditegakkan
berdasarkan :
1. Panas lebih dari 1 minggu
2. Tumpah anoreksia
3. Darah lengkap
4. Kultur Gall
67. Drug of choice :
A. Kloramfenikol
B. Parasetamol
C. Gentamicin
D. Meropenem
E. Mikasin
68. Salah satu contoh vaksin virus
yang inaktif :
A. IPV
B. Typhim
C. Pertusis
D. BCG
E. Campak
69. Berikut adalah vaksin yang
diberikan secara intrakutan
A. Campak
B. MMR
C. BCG
D. DPT
E. Tripacel
70. Penyimpanan vaksin sebaiknya
dengan bentangan suhu
A. 2 – 8 0C
B. 2 – 10 0C
C. 4 – 12 0C
D. 4 – 8 0C
E. Harus di freezer
71. Diagnosis banding pasien dengan hasil
laboratorium pansitopeni adalah :
1. Anemia Aplastik
2. Anemia hipoplastik
3. Leukemia
4. Thallasemia
• Anak laki-laki 2,5 tahun 11 kg, datang
dengan keluhan panas 5 hari, mual ,
muntah 3x per hari, badan terasa sakit
dan capek, nyeri perut, nafsu makan
sangat berkurang.
• Sejak 4 jam yang lalu badan teraba
anyep, keadaan umum tampak lemah,
Tensi 100/80 mmHg, Nadi 146 kecil
lemah, Auskultasi : suara nafas kanan
lemah dibandingkan kiri
72. Apakah diagnose kasus diatas :
A. Dengue Fever
B. DHF grade I
C. DHF grade II
D. DHF grade III
E. DHF grade IV
73. Cairan yang dipakai untuk resusitasi
kasus tersebut
A. Ringer Laktate
B. Plasma
C. Fres Frozen Plasma
D. Whole Blood
E. Pack Red Cell
74. Volume cairan yang harus diberikan
untuk tahap pertama sebesar :
A. 30 cc/ Kg BB/ 30 menit
B. 20 cc/ Kg BB/ 30 menit
C. 10 cc/ Kg BB/ 30 menit
D. 7 cc/ Kg BB/ 1Jam
E. 5 cc/ Kg BB/ 1Jam
75. Pengawasan yang harus dilakukan pada
pasien ini adalah :
1. Kesadaran, Tekanan darah, Nadi,
RR
2. Pemeriksaan darah ulangan
3. Produksi urine
4. Kultur darah
76. Tujuan terapi TB multidrug adalah :
A. Mencegah resistensi obat
B. Menambah kekuatan obat
C. Mempercepat eradikasi kuman
D. Mempercepat kesembuhan
E. Memperpendek waktu terapi
dan mengurangi beaya
pengobatan
77. Pada demam tifoid organ yang
mengalami infeksi :
A. Jaringan Reticulo Endotelial
Sistem
B. Ileum terminalis
C. Yeyenum
D. Colon ascenden
E. Ligamen Treitz
78. Kejang demam kompleks bila :
1. Kejang bersifat fokal
2. Lama kejang > 15’
3. Kejang berulang
4. Kejang yang pertama
79. Benar mengenai TB
1. Penularan melalui inhalasi droplet
yang mengandung basil TB
2. Penyebaran dapat terjadi secara
limfogen dan hematogen
3. Hanya droplet ukuran tertentu
yang dapat menembus system
mukosilier
4. Kurang lebih 5 % yang
memberikan gejala klinis TB Aktif
80. TB ekstratorakal
1. Menjadi penyebab kecacatan
2. Salah satu manifestasi klinis
dapat berupa Gibus
3. Mortalitas tinggi
4. Dapat terjadi Peritonitis
81. Gejala klinis TB
1. Berat badan tidak naik
2. Batuk lama
3. Nafsu makan turun
4. Sering terjadi hemoptoe
82. Mantoux test negatif bila
1. Indurasi  5 mm
2. Penderita dgn terapi imunosupresi
3. Infeksi TB yang berat
4. Status gizi buruk
83. Terapi steroid dapat diberikan pada
1. Meningitis TB
2. Peritonitis TB
3. TB dengan komplikasi Efusi
Pleura
4. Scrofuloderma
84. Pada kasus kejang demam sederhana
1. Komplikasi yang terberat adalah
kematian
2. Menyebabkan kecacatan
3. Dapat menyebabkan epilepsi
4. Perkembangan mental dan
neurologis dalam batas normal
85. Batasan pemberian transfusi pada
kasus Tetralogi Fallot
A. Hb < 8 mg/dl
B. Hb < 10 mg/dl
C. Hb < 12 mg/dl
D. Hb < 13 mg/dl
E. Hb < 15 mg/dl
86. Faktor resiko berulangnya kejang
demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam
keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat
terjadinya kejang
4. Lama sakit sebelum terjadi kejang
87. Kejang demam :
1. Penyebab : intrakranial
2. Lama kejang < 15’
3. Kejang berulang
4. Kejang yang pertama
88. Yang pertama kali harus diperhatikan
pada saat menolong persalinan
adalah :
A. Detak jantung
B. Pernapasan
C. Kelainan kongenital
D. Warna air ketuban
E. Adanya hipotermia
89. Penanganan yang tepat untuk BIHA :
1. Persalinan pervaginam dengan
zidovudin
2. Persalinan sesar dengan profilaksis
zidovudin
3. Perawatan bayi diruang intensif
untuk mencegah penularan dengan
bayi yang lain
4. Perawatan diruang sesuai dengan
kondisi bayi
90. Sebaiknya jarak klem tali pusat dari
pangkal pusat bayi :
A. 4-5 cm
B. 5-6 cm
C. 3-4 cm
D. 2-3 cm
E. 6-7 cm
91. Diagnosis sepsis berdasarkan
1. Gejala klinis
2. Laboratoris
3. Kultur darah
4. CT Scan
92. Diagnosis pasti sepsis :
A. CRP positif
B. Lumbal punksi positif
C. Kultur darah positif
D. Leukositosis
E. Trombositopenia
93. Suhu bayi yang normal :
A. 35-35,5 oC
B. 35-36 C
o

C. 36-36,5 oC
D. 36-37 C
o

E. 36,5-37,4 oC
94. Manfaat kontak dini :
1. Menjaga suhu tubuh bayi
2. Mempercepat pemberian ASI
3. Ikatan batin ibu dan bayi
4. Mencegah terjadinya tersedak
95. Tanda bahaya bayi baru lahir :
A. Sianosis
B. Suhu 36 oC
C. Ikterus
D. Males minum
E. Semua benar
96. Dikatakan bayi kurang bulan bila usia
kehamilan kurang dari:
A. 37 minggu
B. 38 minggu
C. 39 minggu
D. 40 minggu
E. 41 minggu
97. Klinis didapati ikterus klinis Kramer
V dan bilirubin total 36 mg/dl,
letargik, pilihan utama terapi bayi
tersebut :
A. Foto terapi
B. Transfusi tukar
C. Rehidrasi
D. Diberikan obat hepatoprotektor
E. Kombinasi Fototerapi +
Fenobarbital
98. Diagnosis Hidrosefalus dapat dengan
cara:
1. Mengukur lingkar kepala
2. CT Scan
3. USG bila UUB belum
menutup
4. Lumbal Punksi
99. Faktor yang mempengaruhi kejadian
BBLR :
1. Gemeli
2. Ibu dengan anemia berat
3. Adanya kelainan kongenital
4. Jarak kehamilan kurang dari 1
tahun
100. Penatalaksanaan BBLR persalinan di
bidan desa dengan berat badan
< 2000 gram :
A. Sebaiknya dirujuk
B. Harus dirujuk
C. Boleh dirawat sendiri dirumah
ortu
D. Boleh dirawat bidan
E. Bukan salah satu diatas
A. Silang salah satu jawaban yang benar
B. Jawaban ganda :
A : bila 1,2,3 benar
B : 1, 3 benar
C : 2,4 benar
D : 4 benar
E : semua benar

Anda mungkin juga menyukai