Anda di halaman 1dari 110

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
I WAYAN KARTIKA JAYA UTAMA. SH.,M.Kn
BAB I
PENDAHULUAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BERBAGAI ISTILAH : CIVIC EDUCATION, CITIZENSHIP EDUCATION,
DEMOCRACY EDUCATION
DASAR HUKUM: Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional; Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib (Pasal 37 ayat 2) memuat:
1.pendidikan agama
2.pendidikan kewarganegaraan
3.pendidikan bahasa
PELAKSANAAN UU TSB. DIDASARKAN PADA SK. DIRJEN DIKTI
DEPDIKNAS NO. 43/DIKTI/KEP/2006,BAHWA KE TIGA JENIS
PENDIDIKAN DI ATAS , MERUPAKAN KELOMPOK MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN(MPK) WAJIB DIBERIKAN DI SEMUA
FAKULTAS DAN JURUSAN DI SELURUH PERGURUAN TINGGI DI
INDONESIA DENGAN BEBAN STUDI MASING-MASING 3 SKS.
• A. PENGERTIAN
• Filsafat merupakan ilmu yang senantiasa ada dan menyertai
kehidupan manusia.
• Jenis-jenis filsafat:
• 1.filsafat materialisme; paham seseorang yang berpandangan bahwa
materi merupakan sumber kebenaran dalam kehidupan.
• 2.filsafat hedonisme; paham yang dianut orang-orang yang mencari
kesenangan semata-mata.
• 3. filsafat liberalisme; paham seseorang, bahwa dalam kehidupan
masyarakat dan negara adalah kebebasan individu.
• 4. filsafat sekularisme; paham seseorang yang memisahkan antara
kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan dengan kehidupan
agama.

BAB II
FILSAFAT PANCASILA
• B. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
• Sebagai filsafat hidup bangsa, Pancasila hakikatnya
merupakan susunan nilai yang bersifat sistematis artinya
setiap sila di dalamnya merupakan satu kesatuan utuh dan
mencerminkan nilai keseimbangan.
• Sebagai filsafat hidup bangsa, maka seluruh nilai di
setiap sila mendasari setiap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• C. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
• ISTILAH; “IDEA”, GAGASAN, KONSEP, PENGERTIAN
DASAR, CITA-CITA DAN “LOGOS” BERARTI ILMU.
• SECARA HARAFIAH, IDEOLOGI BERARTI ILMU
TENTANG PENGERTIAN DASAR/GAGASAN/KONSEP.
• IDE, DALAM PENGERTIAN SEHARI-HARI ADALAH
CITA-CITA
• DENGAN DEMIKIAN IDEOLOGI MERUPAKAN ILMU
YANG MENCAKUP PENGERTIAN TENTANG IDEA,
PENGERTIAN DASAR, GAGASAN DAN CITA-CITA.
• berlanjut ..........
• Lanjutan......
• Pancasila sebagai ideologi bukan hanya merupakan hasil
perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok
orang, namun dia diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat,
nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
inilah kausa materialis / law material/ bahan dasar
Pancasila.
• A. PENGERTIAN
• Secara terminologis “identitas nasional” sebagai “ciri”
yang dimiliki oleh suatu bangsa dan secara filosofis
membedakan dengan bangsa lain.
• Penentu ciri tersebut sangat dipengaruhi oleh sejarah
bangsa itu sendiri.
• Identitas Nasional tidak dapat dipisahkan dari “jati diri”/
“kepribadian” bangsa tersebut berlanjut,....

BAB III
IDENTITAS NASIONAL
• lanjutan.........
• Kepribadian sebagai identitas, merupakan keseluruhan/totalitas
faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang
mendasari tingkah-laku individu dalam masyarakat.
• Pengertian Identitas Nasional tidak dapat dipisahkan dengan
pengertian; “Peoples Character”, “National Character”/
“National Identity” , sehingga sulit untuk dikatakan kalau
kepribadian bngs hanya dideskripsikan berdasarkan ciri khas
fisik saja.
• berlanjut,............
• Lanjutan..........
• Dengan demikian, kepribadian bangsa sebagai identitas
nasional secara historis berkembang dan menemukan jati
dirinya setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus
1945.
• Akhirnya, sebagai sesuatu identitas nasional, dia harus
dipahami secara dinamis, karena dia selalu terkait dengan
perkembangan baik nasional maupun global.
• B. PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
• Pancasila sebagai falsafah bangsa dan negara, berakar
pada pandangan hidup yang; bersumber pada kepribadian
individu dan masyarakat Indonesia yaitu nilai-nilai
budaya dan agama dan inilah kepribadian bangsa sebagai
identitas nasional, kemudian Prof. Notonegoro dikatakan
sebagai “kausa materialis” Pancasila.
• A. Konstitusi Dalam Suatu Negara
• Konstitusi, dalam bahasa Belanda disebut “Grondwet”/Grond
berarti “dasar” dan Wet berarti “undang-undang. Dalam bahasa
Jerman disebut “Grundgesetz”/ Grund berarti “dasar” dan “gesetz”
berarti “undand-undang”. Lord Acton;”power tends corrupt, but
absolute power corrupts absolutely”
• Konstitusi merupakan jaminan yang paling efektif dalam menjaga
agar kekuasaan yang ada tidak disalahgunakan dan dan hak asasi
warga negara tidak dilanggar. Paham ini kemudian dikenal dengan
istilah Konstitusionalisme, sebagai sebuah paham yang menyatakan
adanya asas-asas pokok yang menetapkan dan membatasi
kekuasaan penguasa agar tidak disalah gunakan.
• Konstitusi merupakan manifestasi dari hukum yang harus ditaati
oleh pemegang kekuasaan dan masyarakat, berlanjut,..........

BAB IV
KONSTITUSI DAN SISTEM POLITIK
• Lanjutan,....
• Konstitusi sering disamakan dengan Undang-undang
Dasar dan ada juga yang membedakan; karena Konstitusi
memiliki pengertian yang lebih luas daripada Undang-
undang Dasar, sebagai bagian tertulis dari Konstitusi,
yang memuat aturan tertulis dan tidak tertulis. UUD
merumuskan hal-hal pokok/garis besarnya saja. Di sisi
lain dalam kehidupan bernegara tentu terdapat
kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diatur dalam
UUD berlanjut,.........
• Lanjutan,....
• Penjelasan UUD 1945 merumuskan, bahwa undang-
undang dasar suatu negara adalah hanya sebagian dari
hukum dasar negara itu.
• UUD adalah Hukum Dasar yang tertulis, selain itu
berlaku juga Hukum Dasar yang tidak tertulis ialah
aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis,
inilah konvensi.
• Sifat-sifat Konvensi sebagai hukum dasar tidak tertulis:
• 1. merupakan kebiasaan yang terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara
• 2. tidak bertentangan dengan UUD, saling menerima.
• 3. diterima oleh seluruh rakyat.
• 4. sebagai pelengkap, berkualitas sebagai aturan dasar
yang tidak terdapat dalm UUD
• Contoh konvensi:
• - pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah
mufakat dalam sidang MPR.
• -pidato kenegaraan Presiden setiap tg. 16 Agst. dlm.
Sidang MPR.
• Konvensi demikian menjadikan timbulnya gagasan
“living constitution” artinya konstitusi tersebut benar-
benar hidup dalam masyarakat dan dia tidak hanya
merupakan naskah tertulis, tetapi juga naskah tidak
tertulis (konvensi)
• CIRI UMUM KONSTITUSI
• 1.Sebagai kaidah hukum berkedudukan lebih tinggi dari
kaidah hukum lainnya.
• 2.Memuat prinsip-prinsip dan ketentuan-ketentuan yang
dianggap paling pokok mengenai kehidupan bersama
dalam suatu negara.
• 3.Lahir dari moment sejarah terpenting bagi bangsa ybs.
• HAL-HAL YANG DIATUR DALAM KONSTITUSI
• 1.Jaminan HAM bagi warga negara.
• 2.Sistem ketatanegaraan yang mendasar.
• 3.Kedudukan, tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara.
• FUNGSI KONSTITUSI
• Membagi kekuasaan negara; Eksekutif, Legislatif dan
Judikatif dalam sistem “checks and balances”
• Membatasi kekuasaan penguasa; terhadap isi kekuasaan dan
waktu pelaksanaan kekuasaan. Pembatasan isi kekuasaan art.
penegasan tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara.
Pembatasan waktu art. masa jabatan masing-masing pejabat
dalam menjalankan kekuasaannya.
• B. PERUBAHAN UUD 1945
• Dasar: Penjelasan UUD 1945, “Kita harus senantiasa ingat kepada
dinamika kehidupan masyarakat dan negara Indonesia....... Jangan
tergesa-gesa memberi kristalisasi, memberi bentuk(Gestaltung)
kepada pikiran-pikiran yang masih mudah berubah, oleh karena itu
semakin (soepel)/elastis sifat suatu aturan, makin baik.
• Jadi harus dijaga agar Undang-undang Dasar itu jangan sampai
ketinggalan jaman.
• Dasar juridis perubahan UUD 1945; Ps. 37 sebelum amandemen
dinyatakan;(1) “Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3
daripada jumlah anggota MPR harus hadir.” (2) “Putusan diambil
de ngan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah
anggota yang hadir”
• berlanjut,............
• Lanjutan,........
• Perubahan yang terjadi, rumusan Ps. 37 semula terdiri dari
dua (2) ayat, dalam amandemen menjadi lima (5) ayat,
diantaranya berisi;
• 1.perubahan hanya terhadap Ps. 37 ayat 1; objek
perubahannya pada pasal-pasal di Batang-tubuh, bukan
perubahan terhadap Pembukaan.
• 2.usul perubahan diagendakan dalam sidang MPR, jika
diajukan minimal 1/3 dari jumlah angg.MPR.
• 3.perubahan pasal-pasal, sidang MPR dihadiri minimal 2/3
dari jumlah angg. MPR. dan putusan perubahan hanya dapat
dilakukan dengan persetujuan minimal 50 persen ditambah
satu angg. Dari seluruh angg. MPR.
• KESEPAKATAN FRAKSI-FRAKSI:
• 1.Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
• 2.Tetap mempertahankan NKRI
• 3.Tetap mempertahankan sis. Presidensial
• 4.Penjelasan UUD 1945 yg. Memuat hal-hal normatif dimasukkan
ke dalam psl-psl (setelah amandemen penjelasan UUD 1945 tdk.
Ada lagi
• 5.Perubahan dilakukan dng. cara “adendum” art. tetap
mempertahankan naskah asli UUD 1945 yang disahkan 18 Agst.
1945 dan naskah perubahan UUD 1945 diletakkan setelah naskah
asli.
• berlanjut,.............

• lanjutan,.........
• Tujuan kesepakatan;
• 1.Menjaga kelestarian dan kesinambungan sejarah bangsa
dan negara
• 2.Mendokumentasikan pikiran kenegarawanan para
penyusun UUD 1945
• 3.penghargaan terhadap jasa-jasa para pendiri bangsa dan
negara yang menyusun UUD 1945
• C. SISTEM POLITIK DAN KETATANEGARAAN IND.
• Sistem politik adalah sistem interaksi atau hubungan
yang terjadi di dalam masyarakat, melalui mana
dialokasikan nilai-nilai kepada masyarakat, dan dengan
mengalokasikan nilai-nilai itu dengan mempergunakan
paksaan fisik yang sedikit banyak bersifat sah.
• C.1. Dua model sistem politik;
• a. Sistem politik pluralisme
• b. Sistem politik integralisme
• Ad.a. Sebagai Sistem Politik Pluralisme menempatkan
negara(dengan personifikasi pemerintah) dalam posisi tidak
otonom dan fungsi negara yang utama adalah sebagai
pelaksana keinginan masyarakat yang disalurkan melalui
mekanisme yang demokratis. Lembaga-lembaga politik seperti
partai politik berperan sebagai penyalur aspirasi dan
kepentingan rakyat.
• Berlanjut,...........
• Lanjutan,..........
• Ad.b. Sistem Politik Integralisme diartikan sebagai sistem
politik otoriter, negara diletakkan pada posisi otonom dan
bersifat organis yang secara politis diberi kewenangan untuk
menjamin kepentingan seluruh rakyat, sehingga negara dapat
mengklaim dirinya bertindak atas nama kepentingan rakyat.
Dengan demikian sistem politik integralisme adalah sistem
politik otoriter yang dalam hal-hal tertentu mengarah ke
totaliter.
• Carter dan Herz mengatakan terdapat dua hal yang
bertentangan dalam sistem politik, yaitu “demokrasi” dan
“totaliterisme”.
• Dalam implementasinya di suatu negara bisa menjadi
bervariasi, karena perbedaan latar belakang sejarah,
ideologi, politik dan kondisi sosial ekonomi dalam
masing-masing negara.
• Sistem Politik dalam UUD 1945
• 1.Sistem Poltik Demokrasi Liberal Th. 1945-1959.
• 2.Periode 1959 sampai sekarang berlaku sistem politik:
• a.Th.1959-1966 Sistem Politik Demokrsi Terpimpin
• b.Th.1966-1998 Sistem Politik Demokrasi Pancasila.
• c.Th.1998 sampai sekarang Sistem Politik Demokrasi era
Reformasi.
• Perubahan Sistem Politik menjadikan perubahan pula produk
hukum yang dihasilkan.
• A. PENGERTIAN Demokrasi berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan
cratein yang berarti pemerintahan. Demokrasi sebagai pemerintahan oleh rakyat,
dialah pemegang kedaulatan tertinggi secara langsung maupun tidak
langsung(sistem perwakilan).
• Pandangan tentang demokrasi
• 1.Deliar Noer, bahwa negara diselenggarakan oleh rakyat atas kehendak dan
kemauan rakyat artinya pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat.
• 2.Sri Sumantri, bahwa memahami demokrasi dari dua segi; dalam arti formil
dan dalam arti materiil.
• Demokrasi dalam arti formil, sebagai demokrasi langsung, seperti dilaksanakan
dalam Negara Kota (City State) dan dalam perkembangannya sebagai demokrasi
tidak langsung / demokrasi perwakilan oleh rakyat dalam Dewan Perwakilan
Rakyat.
• Demokrasi dalam arti materiil, sebagai demokrasi yang diwarnai oleh falsafah
atau ideologi yang dianut suatu bangsa atau negara, sehingga ada beberapa
landasan falsafah demokrasi, yaitu:
• Berlanjut,..............

BAB V
DEMOKRASI
• Lanjutan,.....
• Demokrasi yang mendasarkan diri atas kemerdekaan dan
persamaan
• Demokrasi yang mendasarkan diri atas kemajuan di
bidang sosial dan ekonomi
• Demokrasi yang mendasarkan diri atas kemerdekaan dan
persamaan serta atas kemajuan sosial dan ekonomi
sekaligus.
• B.DEMOKRASI DI INDONESIA
• Perjalanan demokrasi Indonesia:
• 1.demokrasi parlementer(demokrasi liberal) diperkuat Konstitusi
RIS dan UUDS TH 1950
• 2.setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sebagai masa akhir demokrasi
parlementer dan dibentuklah demokrasi terpimpin. Dalam
perjalanannya banyak terjadi penyimpangan di antaranya
pengangkatan Presiden seumus hidup bagi Ir. Sukarno.(Tap. MPRS
No.III/MPRS/1963
• 3.demokrasi terpimpin berakhir dengan terjadinya tragedi nasional
G. 30 S/ PKI
• 4.demokrasi Pancasila di era Orde Baru/Orde Pembangunan,
berkeinginan melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen.
• 5.era reformasi sebagai ganti demokrasi Pancasila.
• Miriam Budihardjo mengemukakan demokrasi konstitusional
dalam negara hukum /rechtstaat yang becirikan:
• 1. perlindungan konstitusional,artinya ada jaminan terhadap
hak-hak individu dan menentukan prosedur untuk
memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin
• 2.badan kehakiman yang bebas dan tidak
memihak(independent and impartial tribunals)
• 3.pemilihan umum LUBER
• 4.kebebasan menyatakan pendapat
• 5.kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi
• 6.pendidikan kewarganegaraan (civic education)
• A.SEJARAH PERKEMBANGAN
• HAM merupakan hak yang dimiliki oleh manus ia yang
telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan
kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan
masyarakat.
• Dia merupakan hak universal, karena pemilikannya tanpa
didasarkan pada perbedaan; bangsa, ras, agama maupun
jenis kelamin.
• Dari hak tersebut manusia harus memperoleh kesempatan
untuk berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya.

BAB VI
HAM DAN RULE OF LAW
Berbagai naskah yang mendasari HAM:
1.Magna Charta (Piagam Agung,1215) merupakan dokumen
yang mencatat berbagai hak yang diberikan oleh Raja John
dari Inggris kepada para bangsawan bawahannya atas tuntutan
mereka dan ini merupakan wujud pembatasan kekuasaan Raja
John.
2.Bill of Right (Undang-undang Hak,1689) dari Parlemen
Inggris yang tahun sebelumnya melakukan perlawanan
kepada Raja James ke 11 dalam revolusi tak berdarah(The
Glonous Revolution of 1688)
3.Declaration des droits de l’homme et du citoyen (Pernyataan
hak manusia dan warga negara, 1789), naskah ini dicetuskan
pada permulaan Revolusi Perancis sebagai perlawanan
terhadap kesewenangan rezim lama
Berlanjut,............
• Lanjutan,.......
• 4.Bill of Right (Undang-undang Hak, 1789) merupakan naskah yang
disusun oleh rakyat Amerika th.1789 dan menjadi bagian dari
Undang-undang Dasar th. 1791
• Hak-hak asasi yang dirumuskan dalam abad 17 dan 18 di atas sangat
dipengaruhi oleh filosofi Hukum Alam (Natural Law) sebagaimana
dirumuskan oleh John Locke (1632-1714)dan Jean Jaques Rousseau
(1712-1778). Hak-hak ada saat itu seperti, hak persamaan , hak
kebebasan dan hak untuk memilih.
• Di abad 20 hak-hak politik tersebut dianggab kurang sempurna
sehingga dicetuskan hak-hak lain yang lebih luas ruang lingkupnya.
• Pencetusnya Presiden AS Franklin D. Roosevelt saat melawan nasi
Jerman dalam Perang Dunia Ke II, mencakup 4 (empat hak) disebut
dengan The Four Freedoms (Empat Kebebasan) yaitu;
• 1.Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat (Freedom of
Speech)
• Berlanjut,............
• Lanjutan...........
• 2. Kebebasan beragama (freedom of religion)
• 3. Kebebasan dari rasa takut (freedom of fear)
• 4. Kebebasan dari kemiskinan (freedom of want)
• Pd. Th. 1946 Komisi Hak Asasi Manusia (Commission of Human
Right) yang didirikan oleh PBB menetapkan secara terperinci
beberapa hak ekonomi dan sosial di samping hak-hak politik.
• Pd Th. 1948 dikeluarkan Deklarasi Sedunia tentang Hak-hak Asasi
Manusia (The Universal Declaration of Human Right) dan diterima
secara aklamasi oleh negara anggota PBB, kecuali Uni Soviet tidak
memberikan suaranya
• Masalah yang timbul pada implementasi HAM tersebut,
karena dilandasi oleh nilai tradisi, budaya dan
kepentingan politik suatu bangsa.
• Setiap negara berhak membuat interpretasi terhadap
HAM sesuai dengan kedaulatan serta nilai-nilai sosial
budaya dari negara tersebut. Inilah yang secara
internasional disebut dengan “relativisme kultural”,
sebagaimana Muladi katakan, meskipun HAM itu bersifat
universal, indivisible,interdependent and interrelated,
namun dalam pelaksanaannya harus tetap
memperhatikan kondisi sosial budaya setiap negara.
• Kecenderungan Internasiaonal menghendaki, bahwa
setiap negara menjabarkan, merinci dan menyebarluaskan
HAM melalui hukum nasionalnya, dimaksud agar ada
upaya saling memberi informasi dan memahami konsep
relativisme kultural HAM masing-masing negara,
sehingga mudah dimengerti dan dipahami pihak-pihak
lain.
• Dengan demikian jika terjadi perbedaan pandangan dan
interpretasi antar negara, maka perbedaan tersebut
bukanlah pelanggaran terhadap HAM
• B.HAM DI INDONESIA
• Meskipun UUD 1945 dirumuskan sebelum Deklarasi
HAM, namun di dalamnya ada perumusan hak tersebut
dan pelaksanaannya oleh berbagai peraturan perundang-
undangan yang dibuat secara demokratis dan senantiasa
dapat berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi
perkembangan masyarakat Indonesia.
• Rumusan HAM dalam UUD 1945 ada dalam Bab X A
tentang Hak Asasi Manusia terdiri dari 10 pasal
sebagaimana terumuskan dalam Pasal 28 A, sampai
dengan Pasal 28 J meliputi:
• 1.Hak Asasi yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan;
• 2.Hak Asasi yang berkaitan dengan kekeluargaan;
• 3.Hak Asasi yang berkaitan dengan pengembangan diri;
• 4.Hak Asasi yang berkaitan dengan pekerjaan;
• 5.Hak Asasi yang berkaitan dengan perlindungan hukum dan
persamaan hak di depan hukum;
• 6.Hak Asasi yang berkaitan dengan kebebasan beragama dan
meyakini kepercayaan;
• 7.Hak Asasi yang berkaitan dengan komunikasi dan
informasi;
• 8.Hak Asasi yang berkaitan dengan rasa aman dan
perlindungan dari perlakuan yang merendahkan derajad dan
martabat manusia;
• 9.Hak Asasi yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial;
• 10.Hak Asasi yang berkaitan dengan persamaan dan keadilan.
• Perumusan Hak Asasi Manusia dalam Bab X A tersebut tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun (not deroglabe) yaitu;
• Hak untuk hidup,
• Hak untuk tidak disiksa,
• Hak untuk kemerdekaan berpikir dan hati nurani,
• Hak untuk beragama,
• Hak bebas dari perbudakan,
• Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
• Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (kecuali
dalam hal ; kejahatan terhadap kemanusiaan (An Offence againts
Humanity), kejahatan terhadap perdamaian (An Offence againts of
Peace), kejahatan perang (War crime) dan terlibat dalam kejahatan
genosida (Has Participated in Genocide) undang-undang dapat berlaku
surut kapan saja tindak pidana dilakukan dasarnya adalah doktrin
“NULLUM CRIMEN SINE POENA ATAU NO CRIME WITHOUT
PUNISHMENT”
• C. RULE OF LAW
• Friedman mengemukakan pengertian Rule of Law Rechtstaat
meskipun pada hakikatnya sulit dipisahkan dan bahkan dapat
dikatakan sama, sebenarnya saling mengisi. Berdasarkan
bentuknya, Rule of Law merupakan kekuasaan publik yang
diatur secara legal. Oleh karenanya negara yang legal harus
senantiasa mendasarkan dan menegakkan Rule of Law.
• Dalam UUD 1945 dirumuskan Indonesia adalah negara
hukum /rechtstaat bukan negara kekuasaan/machtstaat di
dalamnya terkandung pengertian atas pengakuan terhadap
prinsip supremasi hukum dan konstitusi inilah Rule of Law.
• Albert v. Dicey, mengartikan Rule of Law sebagai suatu
keteraturan hukum dan di dalamnya terdapat tiga unsur yang
fundamental;
• 1.Supremasi aturan-aturan hukum,
• 2.Kedudukan yang sama di muka hukum,
• 3.Terjaminnya HAM oleh undang-undang dan keputusan-
keputusan pengadilan.
• A.PENGERTIAN
• Pengertian negara, dapat dikemukakan sebagai organisasi
antar kelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan
mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata
tertib dan keselamatan kelompok atau beberapa kelompok
manusia.
• Pengertian unsur negara, bersifat konstitutif ditandai adanya
wilayah, rakyat atau masyarakat dan pemerintahan yang
berdaulat dan bersifat deklaratif, ditandai adanya pengakuan
dari negara lain.
• Bentuk negara, meliputi negara kesatuan(unitary state) dan
negara serikat(federation)

BAB VII
NEGARA DAN WARGA NEGARA
• Persyaratan sebagai negara;
• Adanya wilayah,
• Adanya pemerintahan,
• Adanya penduduk sebagai warga negara,
• Adanya pengakuan dari negara lain.
• Persyaratan tersebut, menjadikan negara Indonesia menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia NKRI, sebagai negara yang berdaulat
mendapat pengakuan dunia internasional sejak 17 Agustus 1945, menjadi
anggota PBB, sehigga mempunyai kedudukan dan kewajiban yang sama
dengan negara-negara lain di dunia, yaitu ikut serta dalam memelihara dan
menjaga perdamaian dunia. Oleh karena itu kehidupan NKRI tidak
terlepas dari kehidupan dunia internasional/global.
• NKRI didirikan berdasar UUD 1945 yang mengatur kewajiban negara
terhadap warganya, hak dan kewajiban warga negara terhadap negaranya
dalam suatu sistem kenegaraan
• Kewajiban negara; terhadap warga negaranya pada
dasarnya memberikan kesejahteraan hidup dan keamanan
lahir bathin sesuai dengan sistem demokrasi yang
dianutnya,
• Melindungi hak asasi warga negara sebagai manusia
secara individual (HAM) berdasarkan ketentuan
internasional yang dibatasi oleh ketentuan agama, etika
moral dan budaya yang berlaku dan,
• Melaksanakan sistem kenegaraan yang dilaksanakan.
• B. WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
• Sebagai syarat berdirinya sebuah negara, UUD 1945 dalam
Bab X merumuskan tentang Warga Negara dan Penduduk.
• Rumusan Pasal 26 ayat 1 UUD 1945; yang menjadi warga
negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
• Perkembangan dunia terutama teknologi informatika
menjadikan dunia sebagai sebuah desa global (global
village), sehingga batas fisik antar negara semakin kabur,
mobilitas manusia begitu cepatnya.
• Emigrasi menjadi dampak nyata dari globalisasi, baik
oleh warga negara maupun warga negara lain dan tetap
pada status kewarganegaraan asli mereka.
• Respon terhadap warga negara, UUD 1945
merumuskannya dalam Pasal 26 ayat 2; penduduk ialah
warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
• C.ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN
• 1.Asas Ius-soli dan asas ius-sanguinis
• Asas ius-soli merupakan asas daerah kelahiran art. status
kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh tempat
kelahirannya di negara tersebut
• Asas ius-sanguinis merupakan asas keturunan atau
hubungan darah art. kewarganegaraan seseorang
ditentukan oleh orang tuanya
• Undang-undang No. 62 Th. 1958 tentang kewarganegaraan menganut asas ius-
sanguinis dari garis ayah saja.
• Undang-undang No. 12 Th. 2006 tentang kewarganegaraan tetap menganut asas
ius-sanguinis tetapi dari garis kedua orang tuanya.
• 2.Bepatride dan Apatride
• Bepatride dan Apatride berkaitan dengan status kewarganegaraan seorang anak
yang seharusnya berdasar pada asas yang berlaku di negara tempat kelahiran orang
tuanya , namun negara lain tempat orang tua melahirkan anaknya, asasnya
berbeda dengan asas negara orang tuanya.
• Bepatride (dwi kewarganegaraan) terjadi bila kewarganegaraan seseorang ikut
kewarganegaaran dua negara. Contoh; kewarganegaraan suami-istri ikut negara A,
namun mereka berdomisili di negara B. Negara A menganut asas ius-sanguinis,
sedang negara B menganut asas ius-soli. Di negara B suami-istri melahirkan
seorang anak yang seharusnya berkewarganegaraan negara A dng. asas ius-
sanguinis(mengikuti status kewarganegaraan orang tuanya), namun domisili
mereka(suami-istri dan anak) di negara B yang menganut asas ius-soli
berlanjut,.........
• Lanjutan,..........
• Anak mereka, berstatus warga negara B tempat ia
dilahirkan yang menganut asas ius-soli, dan warga negara
A ikut orang tuannya yang menganut asas ius-sanguinis;
dengan demikian dia memiliki dwi kewarganagaraan
(bepatride)
• Apatride (tanpa kewarganegaraan) terjadi bila seseorang
(menurut peraturan kewarganagaraan)tidak diakui
sebagai warganegara manapun berlanjut,........
• Lanjutan,......
• Contoh; suami-istri warga negara A yang mengikuti asas
ius-soli, tetapi domisili mereka ada di negara B yang
mengikuti asas ius-sanguinis. Di negara B, lahir anak
mereka yang tidak diakui sebagai warganegara karena
orang tuanya bukan warganegara B, begitu halnya di
negara A anak ini tidak diakui sebagai warganegara
karena dia lahir di negara B, sehingga anak mereka tidak
memiliki kewarganegaraan (apatride)
• D.HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
• 1.Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
• Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 menyatakan, segala
warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan wajib menjunjung tinggi hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualiannya. Dalam
rumusan pasal di atas menunjukkan adanya kewajiban,
tidak ada diskriminasi di antara warganegara baik
mengenai hak maupun kewajibannya. Rumusan pasal
tersebut menunjukkan kepedulian akan HAM
berlanjut,..........
• 2.Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak bagi
Kemanusiaan
• Terumuskan dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 (baca)
• 3.Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara dalam Pasal 27
ayat 3 UUD 1945 (baca)
• 4.Hak Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul dalam
Pasal 28 UUD 1945(baca) berlanjut,.....
• Lanjutan,......
• Pasal tersebut mencerminkan sifat demokratis negara. Di
samping hak tersebut ada hak bebas mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan mencakup bidang pers. Makna bebas
disertai beban tanggungjawab, sehingga sering diungkap
sebagai pers yang bebas dan bertanggungjawab. Unsur; “dan
sebagainya” dalam pasal tersebut membuka kemungkinan
bagi seseorang mengeluarkan pikiran bukan dengan lisan atau
tulisan namun dengan cara lain, misalkan gambar kartun.
• 5.Hak dan Kewajiban Pertahanan dan Keamanan Negara
berlanjut,.............
• Pasal 30 ayat 1 dan ayat 2 UUD 1945 (baca)
• 6.Hak mendapat Pendidikan
• Sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945,negara
berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, maka
Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 menetapkan, bahwa setiap
warganegara berhak mendapat pendidikan. Pemerintah
mengeluarkan UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional sebagai upaya penyelenggaraan
pendidikan bagi warganegara.
• 7.Hak Kemerdekaan untuk Memeluk Agama
• Rumusan Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 (baca) Hak tersebut
merupakan hak yang paling asasi di dalam HAM, karena
kebebasan beragama bukan pemberian negara maupun
golongan tertentu. Agama dan Kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa didasarkan atas keyakinan
individu, sehingga tidak ada istilah paksaan dalam
agama.
• A. Pengertian
• Geopolitik merupakan kebijaksanaan dalam rangka
tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak
geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang
kondisi geografis negara tersebut
• Tujuan nasional dalam alinea ke IV Pembukaan UUD
1945 yaitu; 1. membentuk NKRI yang melindungi bangsa
dan tanah air(pendekatan keamanan), 2.
menyelenggarakan masyarakat yang adil dan
makmur(pendekatan kesejahteraan), 3. ikut dalam
ketertiban dan perdamaian dunia.

BAB VIII
GEOPOLITIK INDONESIA
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tujuan dan cita-cita
nasional; 1. kondisi geografi negara/posisi silang terdapat sisi
yang menguntungkan dan sisi ancaman bagi persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, 2. manusia dan lingkungannya,
ditandai banyaknya suku dan adat istiadat yang beraneka
ragam, menjadi faktor yang menguntungkan dan sumber
keresahan dan pertentangan. Dari kondisi demikian Indonesia
memiliki wawasan nasional sebagai pedoman mencapai
tujuan nasional. Pedoman wawasan nasional berpijak pada
wujud wilayah nusantarara sehingga disebut wawasan
nusantara dan wawasan nusantara inilah yang disebut
geopolitik Indonesia
• Wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti
pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Wawasan
berarti cara pandang dan Nusantara berasal dari kata
“nusa” yang berarti “pulau” dan “antara” berarti posisi
silang dari dua lautan dan dua benua. Lautan/samodra
Pasifik sebelah utara dan sebelah selatan lautan/samodra
Hindia, benua Asia sebelah utara dan benua Australia
sebelah selatan.
• Dengan demikian Wawasan Nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya yang sesuai dengan Pancasila, UUD 1945,
keadaan geografis negara dan sejarah yang dialaminya
• Letak posisi silang negara Indonesia dengan pengaruhnya
baik menguntungkan maupun tidak terhadap politik akan
melahirkan geopolitik dan geostrategi
• Pandangan tentang geopolitik
• Frederich Ratzel (1844-1904), mengartikan geopolitik
sebagai ilmu bumi politik (Political Geography)
• Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer
mengembangkan political geography menjadi
Geographical Politic atau disingkat geopolitik. Perbedaan
dua istilah tersebut terletak pada titik perhatian dan
tekanannya, apakah pada bidang geografi atau politik
berlanjut,..........
• Lanjutan,........
• Ilmu Bumi Politik (Political Geography) mempelajari
fenomena geografi dari aspek politik sedangkan
geopolitik (Geographical Politic) mempelajari fenomena
politik dari aspek geografi.
• Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk
mewujudkan tujuan tertentu dan prinsip-prinsip dalam
geopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan
nasional.
• B. WILAYAH SEBAGAI RUANG LINGKUP
• 1.Pandangan Ratzel dan Kjellen
• Frederich Ratzel mengembangkan kajian geografi
politik , bahwa negara mirip organisme (makhluk hidup).
Negara di pandang dari konsep ruang. Negara merupakan
ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat politik
(bangsa).Bangsa dan negara terikat oleh hukum alam.
Oleh karenanya jika bangsa dan negara ingin tetap eksis
dan berkembang, perlu hukum ekspansi (pemekaran
wilayah).
• Rudolf Kjellen, negara sebagai organisme yang harus memiliki
intelektual. Dia juga mengemukakan paham ekspansionisme dalam
rangka mempertahankan dan mengembangkan negara. Langkah
strategis yang diajukan melalui eksplorasi darat dan lautan.
• Pandangan mereka berdua hampir mirip sama. Mereka memandang
pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme
(makhluk hidup),oki mereka memerlukan ruang hidup (lebensraum)
sehingga falsafah proses; lahir, tumbuh, mempertahankan hidup
menyusut dan mati layak menjadi perhatian.
• Mereka berdua juga mengajukan paham ekspansionisme
(pemekaran wilayah) yang pada akhirnya melahirkan paham adu
kekuatan.
• 2.Pandangan Haushofer
• Paham ekspansionisme dalam pemikiran Karl Haushofer
mewarnai geopolitik Nazi Jerman di bawah Hitler dan
paham tersebut juga mengandung ajaran rasialisme; Ras
Jerman merupakan ras yang paling unggul yang harus
bisa menguasai dunia. Pandangan ini berkembang di
Jepang dikenal ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh
semangat militerisme dan fasisme. (prinsip atau paham
golongan nasionalis ekstrem kanan yang menganjurkan
pemerintahan otoriter; Kamus Besar Bahasa Indonesia,
DEPDIKBUD, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, hal.240)
• Pokok-pokok Pemikiran Karl Haushofer:
• 1.Hukum Alam amat berpengaruh terhadap upaya
mempertahankan kelangsungan hidup dan hanya bangsa yang
unggul dapat bertahan dan berkembang, hal ini menjurus ke
arah rasialisme;
• 2.Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat
melampaui kekuasaan Imperium Maritim untuk mengawasi
pengawasan di lautan;
• 3.Negara-negara besar akan timbul dan akan menguasai Eropa
(Jerman dan Italia),Afrika dan Asia Barat dan Jepang
menguasai wilayah Asia Timur Raya, berlanjut,...
• Lanjutan,....
• 4.Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang
hidup dengan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial
mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia.
Geopolitik merupakan landasan ilmiah bagi tindakan
politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidup dan
mendapatkan ruang hidupnya. Ekspansionisme membagi
wilayah dunia menjadi region-region yang akan dikuasai
bangsa besar, seperti AS, Jerman, Rusia, Inggris dan
Jepang.
• 3. Pandangan Bangsa Indonesia
• Geopolitik dalam pandangan bangsa Indonesia didasarkan
pada Nilai Ketuhanan dan Nilai Kemanusiaan. Bangsa
Indonesia mencintai perdamaian, tetapi lebih mencitai
kemerdekaan. Penjajahan dalam bentuk apapun ditentang,
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Oki, bangsa Indonesia menolak paham ekspansionisme dan
paham adu kekuatan yang berkembang di Barat. Paham
rasialisme juga ditolak, martabat manusia pada dasarnya sama
dan semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang sama
berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan danKemanusiaan yang
universal.
• Dalam hub. Internasional,bgs. Indonesia berpijak pada
paham kebangsaan(nasionalisme) yang membentuk
wawasan kebangsaan dan menolak pandangan
Chauvinisme (sifat patriotik yang berlebih-lebihan;
Kamus Bahasa Inggris, hal.109). Bangsa Indonesia selalu
terbuka untuk menjalin kerjasama antar bangsa , saling
menolong dan menguntungkan, dalam rangka ikut
mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia yang abadi
• 4.Perkembangan Wilayah Indonesia
• A)Dari 17-8-1945 sampai dengan 13-12-1957
• Dasar Hukum :
• Dalam “Territoriale Zee en Mariteme Kringen Ordonantie th 1939”
tentang batas laut territorial Indonesia, menetapkan sejauh 3 mil
dari garis pantai ketika surut dengan asas pulau demi pulau secara
terpisah-pisah. Kondisi fisik pulau-pulau Indonesia terpisah-pisah
oleh perairan atau selat. Laut territorial masih sedikit, karena untuk
setiap pulau hanya ditambah perairan sejauh 3 mil di sekelilingnya.
Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau-pulau merupakan
perairan bebas. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan
keselamatan dan keamanan negara kesatuan RI
• B.Deklarasi Juanda
• Dasar hukum, UU No.4/Prp/1960 tanggal 18 Pebruari
1960 tentang Perairan Indonesia, sebagai pengganti
Ordonansi 1939 tentang laut territorial; bertujuan:
• perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI.yang utuh
dan bulat;
• Penentuan batas-batas wilayah negara Ind. disesuaikan dng.
asas negara kepulauan (Archipelagic State Principles);
• Pengaturan lalu-lintas damai pelayaran yang lebih
menjamin keselamatan dan keamanan NKRI.
• Asas neg. Kepulauan adalah Yurisprudensi Mah. Int. Th.
1951 dalam penyelesaian kasus perbatasan antara Inggris
dan Norwegia. Dengan demikian Ind. merupakan satu
kesatuan kepulauan nusantara termasuk perairannya yang
utuh dan bulat, di samping itu berlaku juga dogma “point
to point theory”dalam menentukan garis dasar wilayah
Ind. menghubungkan antara titik-titik terluar dari pulau-
pulau terluar.
• Berdasar Dek. Juanda, wilayah laut diukur sejauh 12 mil dari
menghubungkan titik-titik pulau terluar sehingga merupakan
kesatuan wilayah yang utuh dan bulat. Semua perairan antara
pulau-pulau nusantara menjadi wilayah Ind, sehingga luas wil.
laut Ind. dari 2 juta km² bertambah menjadi 5 juta km² lebih
dengan rincian perhitungan: daratan 2.028.087 km² + perairan
3.165.163 km² = 5.193.250 km². 3/5 wilayah Ind. berupa
lautan, inilah yang menjadi dasar, bahwa Ind. sebagai neg.
maritim.
• UU No. 4/Prp/1960 diganti dengan UU No. 6 Th. 1996 tentang
Perairan Ind. dan di bab IV mengatur tentang Rezim Hukum
Negara Kepulauan atas ratifikasi Konvensi Hukum Laut PBB
tahun 1982. Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu
tujuan Deklarasi Juanda dalam rangka keselamatan dan
keamanan RI
• C.Deklarasi Landasi Kontinen Negara Indonesia
• Deklarasi Landas Kontinen Negara RI 17 Pebruari 1969
merupakan konsep politik berdasarkan konsep wilayah,
sebagai dasar pengesahan Wawasan Nusantara.
• Deklarasi di atas merupakan upaya mewujudkan Ps. 33
ayat 3 UUD 1945 konsekuensinya, sumber kekayaan
alam dalam Landas Kontinen Ind. adalah milik eksklusif
negara RI.
• Landas Kontinen
• Suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di
bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya
sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah
daratannya.
• Jaraknya 200 mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih
dari itu dengan tidak melebihi 350mil atau tidak boleh
melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut
sedalam 2.500 meter.
• Asas pokok dalam Dek. Landas Kontinen:
• 1)Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam Landas
Kontinen Ind. adalah milik eksklusif neg.RI;
• 2)Pem. Ind. bersedia menyelesaikan soal garis batas L.K.
dengan neg-neg tetangga melalui perundingan;
• 3)Jika tidak ada garis batas, maka LK. adalah suatu garis yang
ditarik ditengah-tengah antara pulau terluar Ind. dengan
wilayah terluar neg. Tetangga;
• 4)Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari
perairan di atas LK Ind. maupun udara di atasnya.
• Asas-asas di atas dituangkan dalam UU No. 1 Tahun 1973
tentang Lands. Kont. juga memberi dasar bagi berlanjut......
• lanjutan,.........
• pengaturan eksplorasi serta penyelidikan ilmiah atas kekayaan
alam di LK dan masalah-masalah yang ditimbulkannya.
• D.Deklarasi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
• Tg. 21 Mrt. 1980 ZEE diumumkan Pem. Batas ZEE selebar
200 mil yang dihitung dari garis dasar laut wil. Ind.
• Alasan pemerintah mengumumkan ZEE:
• Persediaan ikan yang semakin terbatas;
• Kebutuhan pembangunan nasioanal;
• ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional
• Pd. Tg. 30 April 1982, Konfensi Hukum Laut II di New York
menerima “The United Nation Convention on the Law of the
Sea”(UNCLOS) yang ditandatangani 10 Des. 1982 di Montego
Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Ind.
• Konvensi tersebut mengakui asas Neg. Kepulauan
(Archipelagic State Principle) serta menetapkan asas-asas
pengukuran ZEE. UU tentang ZEE Nomor 5 Tahun 1983 dan
UU No. 17 Tahun 1985 tentang ratifikasi UNCLOS, dan sejak
Peb.1986 Ind tercatat sebagai salah satu neg dari 25 neg yang
meratifikasi.
• C.WILAYAH NEGARA INDONESIA
• Wilayah sebagai syarat berdirinya negara, yang pada awalnya terdiri dari
daratan dan lautan, berkembang setelah Traktat Paris 1919 meliputi juga
udara yang ada di atasnya dan termasuk kapal dng bendera suatu neg dan
komplek kedutaan besar.
• Landasan konsep wilayah adalah Konsep Neg Kep (Archipelagic State
Consept)yang telah diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional di
Montego Bay, Jamaica 1982 berisi perubahan kedaulatan dan yurisdiksi
RI, bertambah dari yang semula 2 (dua) juta kilometer persegi menjadi
lebih kurang 5 (lima) juta kilometer pesegi dengan segala hak serta
kewenangannya.
• Untuk pertama kali wilayah negara dimesukkan ke dalam konstitusi
dalam BAB IX A Wilayah Neg Ind dalam Pasal 25 A; NKRI adalah
sebuah neg kep yang berciri nusantara dengan wil yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan olh UU.
• Rumusan di atas bermaksud:
• 1.memberikan dasar hk yang sangat kuat bg bngs Ind
untuk hdp dan brkmb di atas wilayah negaranya sendiri;
• 2.menegaskan bts-bts wil yg mnjd kedaulatan neg RI yg
akan sangat membantu dalam penegakan hk dan dlm
melkn perundingan Int;
• 3.mempersulit pemisahan wil ng Ind.
• D. OTONOMI DAERAH
• Sebelum era reformasi, kebjkn pemb pem terpusat di
pusat, shg daerah tertinggal dan terkebelakang dibanding
pusat.
• Hasil eksploitasi SDD yg dilakukan tidak sebading antara
utk kep dan kemajuan daerah dg kep dan kemajuan pusat.
• Era reformasi merubah pola demikian, shg dimungkinkan
terjadinya keterbukaan dan partsipasi terselenggaranya
otonomi daerah utk seluruh daerah
• Daerah diberi keleluasaan,kebebasan dan kew utk
menggali dan mengelola SDD dan hasilnya utk kemajuan
dan kesejahteraan daerah. OTDA dijalankan tetap pd
wadah NKRI.
• UUD 1945, baca Pasal 18nya.
• Urusan pemerintahan yg mnjd kew daerah, pemerintahan
daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk
mengatur dan mengurus sendiri urs pemerintahan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
• Urusan pemerintahan yg menjadi urusan pemerintah:
• a. Politik LN;
• b. Pertahanan;
• c. Keamanan;
• d. Justisi;
• e. Moneter dan fiskal nasional;
• f. Agama.
• Dalam urusan pemerintahan, pemerintah
menyelenggarakan sendiri atu dapat melimpahkan
sebagian urusan kepada perangkat pemerintah atau wakil
pemerintah di daerah atau dapat menugaskan kepada
pemerintahan daerah dan/atau pemerintahan desa.
• Dalam urusan pemerintahan yg mjd kewenangan
pemerintah di luar urusan pemerintahan, pemerintah
dapat:, bersambung,..............
• a.menyelenggarakan sendiri sebagian urusan
pemerintahan;
• b.melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada
Gubernur selaku wakil pemerintah;
• c.menugaskan sebagian urusan kepada pemerintahan
daerah dan /atau pemerintahan desa berdasarkan asas
tugas pembantuan.
• A. PENGERTIAN
• Geopolitik merupakan dasar pertimbangan dalam menentukan
alternatif kebijakan nasional untuk mempertahankan
kehidupannya, eksistensinya dan mewujudkan cita-citanya.
• Implementasi pelaksanaan geopolitik di atas diperlukan
strategi nasional dan itulah yang disebut sebagai
GEOSTRATEGI.
• Mapping Global Strategy ke depan sangat diperlukan bg bngs-
bngs. bagi bngs Ind Wawasan Nusantara merupak Geopolitik
mengenai persatuan dan kesatuan berlanjut,.......

BAB IX
GEOSTRATEGI INDONESIA
• Lanjutan,..........................................................dalam
berbagai bidang kehidupan, sebagai perekat bngs Ind dlm
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Geostrategi bermakna metoda atau aturan-aturan utk
mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pemb yg
memberikan arahan tentang bgmn membuat strategi
pemb dan keputusan yg terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yg lebih baik, lebih aman dan
bermartabat. Dengan demikian geostrategi merupakan
geopolitik dalam pelaksanaannya.
• Bagi bngs Ind Geostrategi diartikan sbg metoda utk
mewujudkan cita-cita proklamasi dlm pembkn UUD
1945 melalui proses pemb.
• Geostrategi dlm hal itu sbg doktrin nasional, mk dia
sebagai TANNAS.
• Baca pembukaan UUD 1945, pernyataan itu sbg
landasan/fundamental geostrategi negara dan itu sama dg
pembukaan UUD 1945 sbg dasar fundamental neg dan
dlm ilmu politik disebut dengan “staatsfundamentalnorm
“/ pokok kaidah neg yg fundamental sbg sumber hukum
dasar neg.
• Rudolf Kjellen, Karl Haushoffer, Frederich Ratzel
mengembangkan geostrategi demi kepentingan militer
yang bg bngs Ind pengembangan geostrategi sbg
pencapaian tujuan bngs dan neg dan bersifat mulia yaitu
kesejahteraan dalam kehidupan bersama dan
perlindungan masyarakat (social welfare and social
defence).Geostrategi sangat diperlukan dan
dikembangkan utk mewujudkan dan mempertahankan
integritas bngs dan wilayah...... berlanjut
• Lanjutan,...tumpah darah neg Ind, mengingat
keterjemukan bngs Ind serta sifat khas wilayah tumpah
darah Ind, mk geostrategi dirumuskan dlm bentuk
Ketahanan Nasional.
• B. KETAHANAN NASIONAL
• Letak geografis Ind. di Asia Tenggara menjadi perhatian
dunia, karena peranan dan posisi Ind dlm kancah Int dan
krn posisi silang Ind, mk wajar jk Ind menjadi ajang
perebutan kepentingan kekuatan Internasional, mk Ind
perlu mengembangkan Ketahanan Nasional.
Preside Soekarno th 1960 memperkenalkan istilah
Ketahanan Nasional dan th 1962 dikembangkan dlm
Sekolah khusus Staf dan Komando Angkatan Darat
Bandung.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu
bngs yg berisi ketangguhan dan keuletan yg
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dlm menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan,yg langsung maupun tidak
langsung, berlanjut,......
• Lanjutan,...membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bngs dan neg serta perjuangan dlm mengejar tujuan nas
Ind.
• Pengembangan Tannas setiap bngs berbeda dilandasi oleh
filsafat bngs dan sejarah masing-masing bngs. Ind dg Pancasila
yg tercantum Pembukaan UUD 1945, dia sbg landasan juridis
Tannas yg bersumber pd falsafah Pancasila.

• 1. Konsepsi Ketahanan Nasional
• Latar belakang konsep Tannas;
• a. Kekuatan bngs dan neg shg ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya,
• b. Sda meskipun mengalami berbagai ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan dr dlm dan luar,
• c. Ketahanan atau kemampuan bngs utk tetap jaya
mengandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas
yg di dalamnya terkandung potensi utk terjadinya
perubahan (the stability idea of changes)
• Dengan demikian makna Ketahanan adalah suatu
kekuatan yg membuat bngs dan neg dpt bertahan, kuat
menghadapi ancaman, gangguan hambatan dan
tantangan, konsekuensinya suatu ketahanan harus
disertai keuletan , sbg suatu upaya terus menerus dg giat
dan kemauan keras dg menggunakan segala kemampuan
dan kecakapan utk mencapai tujuan dan cita-cita
nasional.
• Tantangan merupakan upaya yg bersifat menggugah
kemampuan, adapun ancaman merupakan suatu upaya
untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan atau
keadaan secara konsepsional dr sdt kriminal maupun
politis. Hambatan merupakan kendala yg bersifat atau
bertujuan melemahkan yg bersifat konseptual yg berasal
dr dlm diri sendiri dan jika hal itu berasal dr luar mk
disebut sbg gangguan.
• 2.METODE ASTAGATRA
• Muncul dari hub man dg alam dlm upaya mempertahankan
eksistensinya meliputi:
• 1. berhub dg Tuhan, muncul Agama;
• 2. berhub dg penguasaan alam, muncul IPTEK;
• 3. berhub dg rasa aman, muncul Hankam;
• 4. berhub dg rasa keindahan, muncul budaya;
• 5. berhub dg manusia, muncul sosial;
• 6. berhub dg kebutuhan, muncul ekonomi;
• 7. berhub dg kekuatan dan kekuasaan, muncul politik;
• 8. berhub dg cita-cita, muncul ideologi.
• Delapan hub di atas sbg kebutuhan man shg sbg kebutuhan neg.
• 3. HAKIKAT KETAHANAN NASIONAL
• Sbg konsep pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan dlm kehidupan nasional
terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu:
• 1. Aspek alamiah terdiri dr 3 (tiga) gatra/bidang;
• Kondisi geografi neg
• Kekayaan alam
• Keadaan dan kemampuan penduduk, berlanjut,.....
• Lanjutan....
• 2. Aspek sosial terdiri dr 5(lima) gatra/bidang:
• Ideologi
• Politik
• Ekonomi
• Sosial budaya
• Pertahanan keamanan (Hankam )
• Aspek alamiah disebut Trigatra dan aspek sosial disebut
Pancagatra shg. Disebut Asta Gatra.
• Astagatra merupakan satu kesatuan utuh yang memunculkan daya tahan
shg merupakan Ketahanan Nasional.
• 4. ASPEK ALAMIAH
• A.Kondisi Geografi Negara
• Berupa nusantara dlm posisi silang dua benua dan dua samodra
• B.Kekayaan alam
• Yg paling penting eksploitasinya shg setaraf dg kemampuan bngs lain
• C.Keadaan dan Kemapuan Penduduk
• Jumlah penduduk dan komposisi pndk dipengaruhi oleh kelahiran,
kematiandan perpindahan
• Pertambahan pendk berakibat pertambahan pangan, pakaian, perumahan,
lapangan kerja dan fasilitas pendidikan dan kesehatan dan jk tidak
terpenuhi menimbulkan gejolak sosial dan berakibat melemahkan Tannas.
• Distribusi pndk jg mempengaruhi Tannas mk hrs
dilakukan secara merata agar memenuhi persyaratan
kesejahteraan dan keamanan dg cara transmigrasi dg
tujuan;
• Penyebaran pndk agar merata,
• Memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan
• Alih informasi dan tehnologi
• Daerah pertumbuhan atau pemekaran industri
• 5. ASPEK SOSIAL
• 1. Ideologi
• Sbg pandangan hidup utk mempertahankan kelangsungan
hidup, perlu penghayatan dan pengamalan secara sungguh-
sungguh agar ketahanan ideologi makin kuat
• 2. Politik
• Berhb dng kekuatan dan kekuasaan dlm neg
• Kehidupan politik dibagi dlm 2 (dua) sektor:
• Sektor masyarakat dan sektor pemerintah sebagai in put dan
out put. Input berupa keinginan dan tuntutan masyarakat,
sedang out put berupa penentuan kebijakan dalam keputusan
politik.
• Ketahanan bidang politik di ukur dg kemampuan sistem pol
dlm menghadapi dan menanggulangi 5 (lima) fungsi politik;
• 1. Mempertahankan pola, meliputi mempertahankan tatacara,
kebiasaan, norma dan prosedur yg berlaku
• 2. Pengaturan dan penyelesaian ketegangan
Jk terjadi perselisihan, ketegangan, konflik diselesaikan dg
konsultasi, perundingan yg lebih menguntungkan kedua belah
pihak
3. Penyesuaian dengan perubahan keadaan
Sistem pol hrs menyesuaikan diri dg perubahan keadaan
baik dlm maupun luar negeri, berlanjut,.....
• Lanjutan,....
• 4. Pencapaian tujuan nasional
• Dg syarat pencapaiannya ditentukan dan disepakati oleh
msyrkt neg sendiri
• 5. Integrasi dan sistem sosial
• Sistem pol merupakan sub sistem sosial jd hrs menyatu
art harus dpt mengatasi gejolak dlm msyrkt
• 3. Ekonomi
• Faktor yg mempengaruhi ketahanan bid ekonomi:
• 1. Bumi dan sumber alam
• 2. Tenaga kerja
• 3. Modal
• 4. Teknologi
• 5. Hub ekonomi
• 6. Prasarana
• 7. Manajemen
• 4. Sosial Budaya
• Terdiri dari dua faktor, masyarakat dan kebudayaan diperlukan
organisasi sosial untuk masyarakat dan mrpk keseluruhan cara
hidup masy yg manifestasinya tampak pd perilaku anggt masy.
• Faktor-faktor yg mempengaruhi bid Sosbud:
• 1. Tradisi
• 2. Pendidikan
• 3. Kepemimpinan nasional
• 4. Tujuan nasional
• 5 Kepribadian nasional
• 5. Pertahanan Keamanan Negara (Hankamneg)
• Sbg salah satu fungsi pemerintahan neg dlm bid pertahanan
utk mengatasi ancaman dr LN dan bid keamanan utk
mengatasi anc dlm negeri
• Tujuan Hankamneg
• Menjamin tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 thd sgl anc utk tercapainya tujuan nasional
• Asas-asas dlm penyelenggaraan hankam;
• Bgs Ind berhak dan wajib membela neg
• Upaya di atas mrpk tanggungjawab dan kehormatan bg setiap
warganegara
• Bngs Ind cinta damai tp lebih cinta kemerdekaan
• Bngs Ind menentang segala macam penjajahan dan menganut
politik bebas aktif
• Bentuk perlawanan bngs Ind bersifat kerakyatan, kesemestaan
dan kewilayahan.
• Kerakyatan, ikut serta rakyat dlm komponen kekuatan
hankam yg disesuaikan dg kemampuan dan keahliannya
• Kesemestaan, seluruh daya bngs dan neg mampu
memobilisasikan diri guna menanggulangi setiap bentuk
ancaman yg datang dr dalam dan luar negeri
• Kewilayahan, seluruh wil neg merupakan benteng dan
setiap lingkungan didayagunakan utk melindungi setiap
bentuk perlawanan secara berlanjut.
• Landasan hukum Hankamneg terumuskan dlm Pasal 30
BAB XII tentang PERTAHANAN DAN KEAMANAN
NEGARA , BACA,..........
• C. POLA ESKALASI ANCAMAN
• 1. Kebhinekaan merupakan kerawanan
• 2. Kerawanan menjadi ketegangan
• 3. Ketegangan meningkat menjadi bentrokan
• 4. Bentrokan menjadi teror bersenjata, berlanjut,....
• Lanjutan,....
• 5. Teror bersenjata berkembang menjadi pembrontakan
• 6. Pembrontakan menjadi kudeta.
• D. HUB KETAHANAN NASIONAL DENGAN
WAWASAN NUSANTARA
• Sbg dasar menyusun, meningkatkan dan mengembangkan
ketahanan nasional yg perwujudannya dilaksanakan
melalui pemb pd seg bid kehidupan nas, karena Wawasan
Nusantara merupakan geopolitik dan Tannas sebagai
Geostrategi nya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai